Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Delisha tersenyum kecil menatap Julian yang sedang bermain bersama Jayden, suara tawa menggema dipenjuru mansion Julian tertawa senang diatas tubuh Jayden. Mereka saat ini sedang bermain kuda-kudaan dimana Jayden yang menjadi kuda nya.

"Sayang minum susu dulu" Jayden berjalan menuju dirinya yang saat ini sedang duduk diruang keluarga.

Julian sudah turun dari tubuh Jayden daj duduk manis sambil memakan cemilan yang sudah disediakan

Delisha mengambil gelas ditangan Jayden lalu meminum nya, Jayden memperhatikan wajah sang Istri dengan lamat, entahlah apa ini perasaan nya atau memang benar jika tubuh sang istri semakin kurus. Jayden memegang tangan Delisha yang sedang mengelus perut nya, tangan Delisha terlihat kecil dari beberapa bulan lalu.

"Sayang kamu tidak apa-apa kan?" tanya Jayden setelah Delisha selesai minum.

Delisha tidak jadi menjawab saat mendengar suara yang ia rindukan selama 2 minggu ini.

"Papa!" seruh Julian senang lalu berlari kearah Alister yang sedang merentangkan tangannya untuk menyambut Julian dalam pelukannya.

Julian langsung berhambur dalam pelukan Alister, dia sangat merindukan Dokter baik yang sudah menolong nya

"Hanya Papa Al saja yang dipeluk? Papa Ion gak dipeluk?" tanya Darion yang memegang paper bag ditangan nya.

Julian melepaskan pelukan nya pada Alister lalu berlari kearah Darion dan langsung melompat kegendongan Darion.

"Ian kangen Papa Ion sama Papa Al, kalian kenapa lama sekali perginya? " tanya Julian lirih.

Darion mengelus surai coklat Julian dengan sayang, meskipun bukan anak kandungnya ia sudah menyayangi nya seperti anak sendiri.

"Maafin papa ya, Papa kan lagi kerja makanya lama pulang nya" ujar Darion.

Alister berjalan menghampiri Delisha dan langsung memeluk nya dengan erat, ia mencium kening Delisha lama,lalu beralih pada perut sang istri yang sebentar lagi akan melahirkan.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Alister sembari mencium perut Delisha.

Delisha tersenyum lalu mengangguk. "Kami baik" jawab nya.

Darion menghampiri Delisha dan melakukan hal yang sama seperti Alister, mencium dan menanyakan kabar sang Istri dan anak mereka.

Delisha menjawab sama seperti tadi, Ia menyuruh kedua Suami itu untuk ke kamar mereka lalu mandi setelah nya makan siang.

_________

Semua makan dengan tenang tidak ada yang bersuara, setelah selesai makan Julian langsung kekamar nya untuk tidur siang.

"Mas jadi berangkat malam ini?" tanya Delisha menatap Jayden yang sedang sibuk dengan iPad nya.

Alister dan Darion tersedak air minum mereka saat mendengar panggilan Delisha untuk Jayden.

"Kalian tidak apa-apa?"tanya Delisha dan diangguki oleh mereka.

"Iya sayang, Mas jadi berangkat malam ini sekarang sudah ada Alister dan Darion mas tidak khawatir untuk ninggalin kamu " ujar Jayden sembari menatap Delisha.

Jayden berdiri dari duduk nya lalu menghambat Delisha, ia mencium bibir sang istri lalu pergi keluar.

"Mau kemana?" tanya Delisha saat Darion juga ikut berdiri.

"Aku mau keluar bertemu klien penting" ujar Darion, ia menghampiri Delisha lalu mencium bibir Delisha dan pergi keluar.

Tersisa Delisha dan Alister yang menatapnya dalam.

Delisha merasakan perasaan yang tidak enak saat melihat tatapan Alister, bukan tatapan cinta melainkan tatapan tajam yang penuh dengan kekecewaan.

"Ada yang ingin kau katakan Sayang?" tanya Alister dingin.

Delisha meremas jari-jarinya dengan gugup, apa yang dimaksud oleh Alister ini.

"Tidak ada, memang nya kenapa?" tanya Delisha.

"Masih mau berbohong, kenapa tidak mau mengaku?" tanya Alister dingin.

"a-apa yang Mas maksud?"tanya Delisha gugup.

Alister tertegun mendengar panggilan itu dari Delisha, ia senang namun ia harus menyelesaikan satu masalah dulu.

"Kenapa tidak cerita? kenapa kamu tidak bilang sama aku? apa begitu tidak berguna nya aku hingga kamu sembunyikan ini dariku?" tanya Alister dengan mata memerah.

"Mas kamu bicara apa?" tanya Delisha gugup.

"Kenapa kamu tidak bilang jika kamu punya kelainan Jantung bawaan?"  ujar Alister dingin.

Deg!

Delisha mematung saat mendengar ucapan Alister, bagaimana pria itu tau.

"Aku seorang Dokter dan aku juga suami kamu, tentu saja aku tau" ujar Alister yang mengerti pikiran Delisha.

Delisha menatap Alister dengan sendu ia berdiri dari kursinya lalu menarik tangan Alister menuju kamar mereka, dia tidak mau ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Mereka tau?" tanya Delisha pelan setelah duduk di sofa yang ada dikamar nya.

"Tidak" jawab Alister dingin.

Delisha menyandarkan kepalanya pada dada bidang Alister, ia mengelus dada Alister.

"Tolong_" Delisha berusaha menenangkan dirinya, air matanya sudah keluar dengan deras.

"Tolong jangan benci anak kita, jangan sakiti mereka" ujar Delisha dengan sedih.

Dia takut jika nanti dia tidak bisa bertahan ketiga suaminya akan membenci anak nya dan anak nya akan merasakan apa yang dia rasakan sebelumnya.

Alister memeluk tubuh istrinya dengan erat, ia mencium kepala sang istri dengan sayang. Alister merasa hancur saat mengetahui kebenaran ini, awalnya dia merasa aneh dengan Delisha ,tubuh istrinya itu begitu lemah, awalnya dia tidak perduli hingga suatu ketika saat ia di swiss ia bertemu dengan Lisa dokter yang memeriksa Delisha dan ia menemukan sesuatu yang mengejutkan.

________________

Alister duduk sembari melihat kearah jalan raya, saat ini dia sedang duduk di cafe sambil menunggu seseorang yang ingin bertemu dengan nya.

"Maaf saya terlambat"

Alister mengangkat sebelah alisnya saat melihat orang didepannya.

"Apa yang ingin kau katakan?" ujar Alister to the point.

"Saya senang bisa bertemu dengan anda disini Dokter Alister, saya tau saya sudah berjanji dengan istri anda tapi saya tidak bisa menutupi nya jadi saya akan beritahu anda_" jeda dokter Lisa.

Alister menatap Lisa dengan alis terangkat.

"Istri anda punya kelainan jantung"

Deg!

Tubuh Alister menegang saat mendengar ucapan Dokter Lisa.

"Apa yang kau bicarakan?" tanya Alister dingin.

"Istri anda punya kelainan jantung, awal nya saya merasa janggal saat memeriksa istri anda, saya bertanya pada istri Anda dan dia mengatakan dia pernah terjatuh dan pendarahan hebat itu karna jantung nya yang tiba-tiba melemah, hingga diusia kandungan nya yang berusia 4 bulan Istri anda pernah menginap dirumah sakit"

"Kelainan jantung ini bisa membahayakan Ibu dan Anak, kurangnya oksigen yang didapat sang ibu akan berpengaruh pada sang janin, namun jika saat istri anda melahirkan jantung nya akan kembali bermasalah dan itu akan membahayakan bagi Istri anda" jelas Dokter Lisa.

"Hanya itu yang ingin saya sampaikan, dan tolong sampaikan permintaan maaf saya pada istri Anda. Saya permisi " ujar dokter Lisa lalu pergi dari sana.

____________

"Kenapa tidak cerita hm?" tanya Alister pelan.

"Aku hanya tidak ingin Kalian khawatir dengan kesehatan ku" ujar Delisha.

"Lagian aku sudah terbiasa seperti ini sejak kecil" gumam nya pelan namun karna jarak mereka yang dekat membuat Alister mendengar gumaman nya.

"Sekarang ada aku, jangan sembunyikan apa-apa lagi dariku, aku tidak ingin kehilanganmu" ujar Alister mencium dahi Delisha.