PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Setelah Fahri pergi, Manda menepuk dadanya karena rasa sesak sekaligus kecewa tak bisa hilang begitu saja dari hatinya apalagi setelah tau Fahri mendatanginya hanya karena sekarang dia menganggur.

"Ya Tuhan....,ini sakit banget",gumam Manda didalam hatinya.

Setelah menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan Ia merasa lega,namun masih ada yang mengganjal pikirannya yaitu dimana Citra berada.

"Apa mungkin Citra juga memilih pergi?atau dia membuang Fahri karena Fahri dipecat?",tanya Manda pada dirinya sendiri,namun semua itu hanya Ia pikirkan sendiri karena sulit untuk berkomunikasi dengan Citra jika hanya membahas Fahri yang sudah tidak ada gunanya dalam kehidupan Ia dan Kayla.

Manda yang masih ada tanggungjawab mengajar memilih kembali kesekolah,namun baru menyalakan motornya,Ayahnya keluar dengan segelas air putih ditangannya.

"Duduk dulu Nak...",ucap Ayahnya Manda dengan lembut.

Manda pun duduk dan menerima segelas air putih yang Ayahnya berikan.

"Terimakasih Yah...,Manda baik-baik aja kok,Manda juga tetap pada pendirian Manda untuk bercerai dari Fahri,karena cukup 2 tahun lebih Manda berjuang sendirian, jadi sekarang apapun yang Fahri lakukan tidak akan mengubah apapun,terimakasih juga ya Yah...,Ayah sudah menjadi pelindung buat Manda dan Kayla,karena tanpa Ayah,Manda dan Kayla belum tentu sebaik sekarang keadaannya".ucap Manda tulus kepada Ayahnya.

"Iya Nak....,terus semangat ya...,Ayah akan selalu ada buat kalian".

Setelah itu Manda menyempatkan mengobrol dengan Ayahnya sebelum kembali mengajar,Ia juga menemui anaknya yang ternyata sedang tidur siang.

*

Sedangkan Fahri yang kebingungan memilih untuk kembali kerumah orang tuanya,butuh waktu 20 menit untuk Fahri pulang dengan menggunakan ojek.

Saat Fahri tiba,kedua orang tuanya tengah bersantai dihalaman rumahnya sambil menatap halaman yang banyak tanaman sayuran dan aneka tanaman hias.

Mereka terkejut saat melihat anak yang sudah lebih dari 2 tahun tak menginjakkan kakinya pulang kerumah.

"Tumben inget pulang?kirain sudah lupa juga sama orang tuamu?",ucap Ayahnya Fahri dengan ketus.

Fahri masuk dan meletakkan kopernya disembarang tempat,Ia kemudian memeluk dan mencium ibunya dengan lembut,barulah Ia mencium tangan Ayahnya yang dibalas dengan tatapan tajam.

"Pa...,jangan marah-marah begitu deh,Fahri tuh bukan tidak mau pulang,tapi pekerjaan Fahri sangat sibuk disana,tapi sekarang setelah semua usaha yang Fahri lakukan,sekarang Fahri dipecat Pa...,Makanya Fahri pulang kesini setelah kerumah Manda juga ditolak".ucap Fahri dengan santainya.

Tiba-tiba Ayahnya Fahri berdiri dan menatap anaknya dengan emosi yang mulai merasuki tubuhnya.

"APA!!Kamu dipecat!!pantes aja kamu inget pulang,tapi Papa dan Mama tidak ingin kamu tinggal disini,kamu sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri,silahkan pergi dari rumah ini karena Papa dan Mama malu punya anak lelaki sepertimu yang tidak bertanggungjawab sebagai suami,bahkan rasa malu yang Papa dan Mama rasakan tidak bisa hilang begitu saja saat semua orang sudah tau bahwa kamu dipulangkan dengan tidak hormat oleh mertuamu,Papa malu Fahri,Papa malu karena sudah menyekolahkan kamu sampai sarjana tapi kamu kelakuannya seperti ini,contohlah tetanggamu itu Fahri,mereka sukses sebagai kepala rumah tangga sekaligus sukses dalam pekerjaaan,jadi silahkan kembali ke jakarta sana dan baru pulang kesini setelah sukses".

Fahri terkejut,Ia tidak menyangka Ayahnya akan tega mengusirnya dengan kasar,apalagi Ia dibandingin dengan tentangganya yang jauh lebih sukses,namun rasa lelah dan belum memiliki rencana selanjutnya,Fahri meminta bantuan Ibunya untuk membujuk Ayahnya yang masih emosi.

"Ayolah Ma...,Fahri butuh 1 minggu aja tinggal disini setelah itu Fahri janji akan pergi dari rumah ini dan kembali kejakarta,Fahri saat ini butuh dukungan dari kalian setelah masalah bertubi-tubi Fahri hadapi sendirian,tolong ya Ma...",mohon Fahri dengan manja kepada Ibunya.

Sebagai seorang Ibu yang kasih sayangnya tidak terbatas,membuat Ibunya Fahri membujuk suaminya untuk menerima kehadiran Fahri untuk sementara.

Setelah perdebatan yang cukup sengit,Fahri diperbolehkan untuk tinggal beberapa hari dirumah,tapi Ayahnya tidak bisa jamin kenyamanannya saat nantinya para tetangga mulai mengusik kehadiran Fahri dirumah.

"Fahri akan terima segala resikonya Pa...,asalkan kalian menerima Fahri tinggal disini selama 1 minggu lamanya".

Setelah itu Fahri memilih beristirahat,tapi sebelum itu Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kesemua temannya untuk menanyakan lowongan pekerjaan,namun sampai 1 jam lamanya tidak ada yang membalasnya satupun.

Fahri merasa benar-benar sendiri,tapi Ia tidak menyadari bahwa apa yang Ia alami saat ini adalah hukuman atas perbuatannya yang menyakiti 3 perempuan sekaligus.

Fahri masih menyalahkan Radit atas pemecatan yang Ia alami,bahkan didalam relung hatinya Fahri dendam membara kepada Radit dan bertekad untuk membalasnya suatu hari nanti,apalagi jika Fahri mendengar Radit merebut Citra dari pelukannya,Fahri tidak segan-segan untuk berbuat sesuatu yang lebih menyakitkan.

Sedangkan Citra yang mendapatkan Video dari Lia tentang pertengkaran Fahri dengan Radit,membuat Citra terkejut sekaligus merasa bersyukur karena Ia tidak disentuh Fahri seperti kelakuan Fahri dibelakangnya.

Namun Citra menjadi bimbang saat kedua orang tuanya menyuruh kembali kekota saat Citra tak ingin menetap dikampung,karena Citra sendiripun takut jika berlama-lama dikampung Ia akan dilamar oleh orang yang belum jelas asal usulnya.

Kebimbangan Citra terasa terobati saat Cindy mengirim pesan bahwa ditempat kerjanya ada lowongan pekerjaan,Citra segera melakukan panggilan video call saat itu juga untuk menanyakan lebih lanjut.

"Iya bener Cit,segera email CV kamu agar aku bisa rekomendasikan kamu ke Bos aku,ini kan impian kita selama ini agar kita bekerja dalam kantor yang sama,jadi inilah kesempatannya,semoga semuanya dipermudah dan kita akan terus menerus bersama,apalagi aku takut jika Fahri masih nekat deketin kamu,jadi kamu harus sama orang yang bisa melindungi kamu setiap saat seperti aku",ucap Cindy saat panggilan Video tersambung dan Citra menanyakan tentang kebenaran pesan yang Cindy kirimkan.

Setelah bercengkrama cukup lama,Citra mengakhiri panggilan Videonya dengan Cindy,Ia bergegas menyiapkan CV dan dikirimkan ke email yang Cindy beritahu.

"Semoga ini lembaran baru yang membahagiakan untuk aku dan masa depanku",gumam Citra saat CV yang telah Ia siapkan terkirim.

Citra merasa lega saat ada harapan baru muncul untuk masa depannya,Ia bertekad akan lebih hati-hati dalam bekerja maupun nantinya mengenal laki-laki,walaupun tak dapat dipungkiri Ia juga merasa sedikit takut akan mengalami hal yang sama seperti Ia menjalin hubungan dengan Fahri yang ternyata suami sahabatnya.

Note :Gaes Gaes,jangan lupa komen dan likenya dong,biar aku semangat update....hehehe.