NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 13: STRATEGI MURAHAN

“Maksudmu, orang yang mengutus para pembunuh malam itu adalah Pangeran Kedua?”

Zhou Ying menembakkan anak panahnya tepat di papan panahan. Dia menganggukan kepala tanpa mengalihkan perhatiannya pada objek sasaran.

Di sampingnya, Murong Changfeng juga berdiri. Busur di tangannya lebih besar dan ukirannya lebih indah.

“Pangeran Kesembilan, Pangeran Kedua sengaja pura-pura sakit agar tidak ikut perburuan. Meskipun begitu, belum tentu dia akan selamat dari kecurigaan. Bagaimanapun, hanya dia yang tidak ada di arena perburuan saat itu.”

“Saudara Kedua biasanya selalu berhati-hati. Tidak mungkin dia melakukan hal seceroboh ini.”

Murong Tianlei adalah orang yang sangat teliti. Setiap tindakannya sudah diperhitungkan dengan hati-hati.

Kalau dia adalah pelaku yang mengutus para pembunuh, maka konsekuensi dan kerugian yang akan ditanggungnya tidak main-main. Menyelidiki masalah pembunuh adalah hal mudah, Kaisar pada akhirnya akan tahu siapakah pelaku sebenarnya.

“Mungkin dia terburu-buru. Pangeran Kesembilan, mengapa kau bisa bersama wanita itu? Bukankah kau pergi bersama Kakak Jiayin?”

Sama seperti Murong Changfeng, Zhou Ying juga sangat membenci Lin Muwan. Lin Muwan itu seperti kotoran yang mengganggu penglihatannya.

Dahulu, Selir Kekaisaran Chen sangat baik padanya. Ketika dia mendengar kabar Selir Kekaisaran Chen dibunuh oleh Lin Yunshi, Zhou Ying tidak bisa memendam amarah dan langsung mengambil pedangnya untuk melampiaskan kemarahannya. Sayang sekali Kaisar malah mengirim Lin Muwan ke sisi Murong Changfeng dan tidak mengizinkan siapapun membunuhnya.

“Apakah A Yin sudah kembali?”

Alih-alih memberikan penjelasan, Murong Changfeng lebih memilih menanyakan kabar Sheng Jiayin. Perpisahan mereka di tepi danau hari itu rasanya telah menorehkan sebuah luka di hatinya. Hubungannya dengan Sheng Jiayin memang tidak seakrab dulu, namun bukan berarti dia harus memutus hubungannya sepenuhnya.

“Kakak Jiayin sudah kembali hari itu juga. Dia bilang Pangeran terluka. Siapa yang bisa melukaimu?”

Murong Changfeng tidak pernah merasa heran saat ada seseorang yang ingin membunuhnya. Orang yang menembakkan anak panah beracun saat itu tidak diketahui.

Kemungkinannya hanya ada dua, yakni Murong Zhiyang atau salah satu pengikut Murong Tianlei. Dia tidak aneh kalau Murong Zhiyang yang melakukannya. Saudara keempatnya terkesan lugas dan terbuka saat bertindak, seakan dia tidak takut apapun.

Lain halnya dengan saudara keduanya. Jika Murong Tianlei yang ingin membunuhnya, mengapa harus repot melakukan aksi di perburuan yang jelas-jelas berisiko tinggi?

Murong Tianlei seharusnya menyuruh mata-matanya untuk menaruh racun di makanan atau minuman, tidak perlu sampai menembakkan anak panah beracun dan membuatnya tenggelam di danau.

“Mungkin hanya orang iseng,” tukas Murong Changfeng.

“Pangeran Kesembilan, kau belum menjawab pertanyaanku. Mengapa wanita itu bisa bersama denganmu? Bukankah taruhan kita jadi sia-sia karena kau membawanya kembali?”

Murong Changfeng mengambil busur dan anak panahnya. Dia mengangkatnya, namun arah yang dia tuju bukanlah papan target yang ada di seberangnya.

Busur itu secara sengaja mengarah pada leher Zhou Ying. Zhou Ying seketika menoleh, matanya sedikit membelalak.

“Pangeran Kesembilan, apa maksudmu?”

“Racun pada anak panah yang membunuh keledai itu milikmu, kan? Panah yang membunuh pelayannya juga milikmu, kan?”

Senyum di wajah Zhou Ying membeku. Ekspresinya seketika berubah menjadi agak pucat.

Semua kesombongan dan keangkuhannya runtuh di hadapan ujung tajam anak panah Murong Changfeng.

Dia ceroboh. Seharusnya dia tidak meninggalkan jejak apapun saat ingin menghabisi Lin Muwan.

“Aku hanya ingin membantumu menyingkirkan masalah. Jika wanita itu mati, Pangeran bisa bebas menikahi Jiayin.”

“Kau tidak berhak ikut campur dalam kehidupan pribadiku. Jika kau melakukannya lagi, anak panah ini mungkin tidak hanya menyasar lehermu, tapi seluruh keluarga Guru Agung Kekaisaran.”

“Pangeran tidak akan bisa melakukannya. Kau tidak akan bisa membunuh kami.”

Tatapan mata Murong Changfeng sedikit menggelap. Seringaiannya terbit. Arah anak panah langsung berubah dan melesat menembak sasaran.

Zhou Ying mungkin kurang ajar, tapi bukan berarti dia bisa melakukan hal seenak hatinya. Masalah antara dia dan Lin Muwan adalah urusannya, Zhou Ying tidak perlu ikut campur.

“Pergilah. Sampaikan salamku pada Guru Agung. Aku akan mengunjunginya dalam beberapa hari ke depan.”

Zhou Ying tak ingin memicu kemarahan Murong Changfeng lebih jauh. Setelah meletakkan busur, dia pergi sendiri.

Murong Changfeng juga meletakkan busurnya dan beristirahat di paviliun. Semilir angin musim gugur berembus menerbangkan aroma yang khas.

Zifang datang tidak lama setelah itu.

“Pangeran, Nona Lin mengirim Biyi keluar kediaman tidak lama setelah dia pergi ke Paviliun Zhouhua untuk melayani,” ucapnya. Tindakan itu tentu saja dapat diketahui, karena seluruh kediaman ini adalah milik Murong Changfeng dan tidak ada satu hal pun yang akan luput dari pengawasannya.

“Apa yang ingin dilakukan wanita itu?”

“Nona Lin sepertinya menyuruh Biyi memberikan uang kepada keluarga Xiu’er.”

“Xiu’er?”

“Pelayan Nona Lin sebelumnya yang meninggal di arena perburuan.”

Murong Changfeng kembali diberi kejutan atas laporan ini. Sebelumnya dia tidak memperhitungkan berapa banyak perubahan dari wanita itu yang terjadi dalam waktu singkat. Dia tidak memedulikan seberapa besar wanita itu mengubah sifat dan karakternya dalam satu malam.

Lin Muwan adalah putri yang dimanjakan Lin Yunshi. Mustahil bagi gadis rumah yang dimanja sepertinya memiliki kemampuan beradaptasi di alam liar dengan cepat.

Paling banter dia hanya bisa menangis saat mengalami kesulitan hidup dan akan berpikir untuk bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya.

Gadis itu sangat sombong dan arogan, tatapan matanya selalu diwarnai kebencian dan terlihat sangat redup setiap kali dia melihatnya.

Sejak Lin Yunshi dipenggal dan semua Keluarga Lin diasingkan, Lin Muwan hidup seperti tahanan rumah. Semua kebebasannya dirampas dan semua haknya diambil, membuatnya terlihat seperti bunga yang layu tidak disiram air.

Hanya dalam satu malam, temperamennya berubah total. Lin Muwan tidak hanya mampu menghadapi kebencian Murong Changfeng dengan tenang, bahkan bisa bersikap santai ketika dia bertemu dengan Sheng Jiayin. Sebelumnya ketika bertemu, wanita itu akan lebih memilih menghindar dan menjauh sejauh mungkin.

Dia juga berani menentangnya dan bersikap kasar padanya. Cara wanita itu melarikan diri dari kejaran Zhou Ying dan bersembunyi di dalam gua tidak bisa dilakukan oleh gadis rumahan yang setiap hari berdiam diri dalam ruangan. Lin Muwan sangat kasar dan sembrono, sama sekali tidak mirip dengan Lin Muwan dari kediaman Lin Yunshi si pemberontak itu.

“Awasi wanita itu. Jangan biarkan dia membuat masalah.”

Zifang mengangguk. Kebencian di dalam hati Murong Changfeng yang sangat besar itu bukan tanpa sebab. Bagaimanapun, ayah Lin Muwan telah menyebabkan Selir Kekaisaran Chen meninggal. Karena Lin Yunshi sudah dihukum mati, Murong Changfeng tidak bisa melampiaskan amarah sehingga menumpahkan segala kebenciannya pada Lin Muwan.

“Selidiki asal-usul dan identitas para pembunuh yang menyerang ayahanda saat itu. Aku tidak percaya tidak bisa menemukan pelakunya.”

“Lalu bagaimana dengan orang yang memanah Pangeran? Apakah harus diberikan balasan juga?”

“Tentu saja. Kembalikan anak panahnya kepada pemilik aslinya.”

Zifang agak bergidik. Semakin hari dia merasa sang pangeran berubah menjadi semakin kejam dan dingin. Tidak hanya tidak memedulikan hidup dan mati orang-orang di sisinya, bahkan selalu membalas orang yang menyinggungnya dengan cara yang tidak terduga.

Pangeran Keempat tampaknya akan sial.

1
Sulati Cus
biar adil pangeran kedua sm nona Shen pgn tau reaksi si chengfang 😅
Sulati Cus
makanya jgn kebanyakan istri
Sulati Cus
mungkin kasusnya berhubungan dg permaisuri dan permaisuri pasti py backingan yg g main2
Sulati Cus
tp yg diotak pangeran ke4 kyknya ada double target membuat malu sm menjadi menantu perdana menteri untuk menunjang ambisinya mengejar tahta lbh kearah mendapatkan dukungan sih klu menurut ku
Sulati Cus
aku selalu baca "chengfang" 😂
trie
biar tambah seru sebentar lagi akan ada drama baru nich
sahabat pena
masih teka teki. apa mgkn yg koruspi dana militer menteri Pertahanan. ayah nya sheng jiayin.dia ingin memberontak dan bekerjasama dgn salah satu pangeran. mknya kaisar ga setuju pangeran sembilan dan sheng jiayin menikah. hanya thor yg tau🤣🤣🤣lanjut kak💪💪💪
trie
pasangan yg rumit ....
pada akhirnya jadi fatner yg sangat cocok karna tujuan yg sama
@haerani-d
dibalik keberhasilan suami ada istri tercinta yang luar biasa, walaupun rasa cinta itu masih samar dan belum pada ngeuh, tapi otw nongol /Chuckle/
zansen
lin muwan pak kaisar.. ancamannya g main² lansung kicep tuh anak nya /Applaud//Applaud//Joyful//Joyful/
zansen
karena di putus cinta sama Sheng jiayin pak kaisar..
zansen
pangeran udah berhenti malas² gara² lin muwan ngomel + nyindir dan kalah debat juga /Joyful//Joyful//Joyful/
zansen
rumit banget misteri nya
zansen
pangeran udah malai nurut nih.. bentar lg bucin dong... /Kiss//Kiss/
zansen
terbang g lin makan angin /Joyful//Joyful/
Marini Dewi
lanjut thor, cerita y sangatlah menarik
zansen
aku juga merestui lin.. kompakan mereka couple bangke
zansen
kayak tau aja lin barang nya g berguna /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A
aku suka adegan pinjam2 tangan seerti ini. plus lihat kecambah2 rasa cintah dri pangeran😅. lanjut thorr,semangat
Andi Ilma Apriani
mantaappp thooorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!