"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
“Ibu !”
Alisa terpekik ketika melihat Zulaikha sudah jatuh dari kursi roda dan gelas yang pecah di lantai.
“Ya Allah Ibu !”
Alisa membantu Zulaikha duduk dan berusaha mengangkatnya ke atas tempat tidur. Setelah Alisa berhasil membawa Zulaikha ke atas tempat tidur. Alisa lalu mengambil segelas air minum untuk Zulaikha dan memberikannya secara perlahan.
“Ibu kenapa tidak panggil Alisa kalau butuh minum ?” kata Alisa begitu khawatir.
“Ibu tidak enak kalau harus mengganggu Kamu, Nak !” lirih Zulaikha
“Ya gak apa-apa, Bu !” kata Alisa, sendiri jadi semakin bersalah karena lalai menjaga Zulaikha.
“Ibu lapar, ya ? Alisa ambilkan makan ya ?” kata Alisa dengan lembut.
Zulaikha menganggukkan kepalanya, Alisa pun tersenyum dan mengambilkan Zulaikha makan dan menyuapi Zulaikha hingga Zulaikha merasa kenyang.
“Badan Ibu yang mana yang sakit ? nanti Alisa panggilkan tukang urut ya ?” kata Alisa
Zulaikha menggelengkan kepalanya, ia merasa baik-baik saja, walaupun ia sedikit merasa sakit di tubuhnya karena terjatuh, ia tak ingin terus menerus menjadi beban untuk Alisa.
“Ibu baik-baik saja, Nak !” kata Zulaikha
“Ibu yakin ?” tanya Alisa memastikan.
Zulaikha menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Alisa.
“Iya, Nak !”
“Kamu makan dulu sana, Ibu mau istirahat.” Kata Zulaikha pelan.
“Ya sudah, Ibu istirahat ya.” Alisa menyelimuti tubuh Zulaikha, dan Zulaikha mulai memejamkan kedua matanya.
Alisa kemudian duduk di kursi makan, sembari memikirkan hidupnya dan Ibunya. Lama kelamaan keuangannya mulai menipis sedangkan ia dan Ibunya harus bertahan hidup.
“Bagaimana ini ya Allah.” Kata Alisa yang bingung sendiri harus bagaimana lagi ia menjalani hari kedepannya.
Keesokan harinya,
Alisa pergi ke sebuah supermarket karena ingin membeli diaper untuk untuk Ibunya yang stoknya tinggal sedikit. Sesampainya ia di sana, Alisa mendorong troly belanjaannya dan membeli apa yang ia butuhkan.
Tiba-tiba Alisa di sapa oleh tiga orang gadis seusia dirinya.
“Alisa ?”
Mereka menatap remeh pada Alisa dan mengejek Alisa. Mereka adalah teman sekolah Alisa yang sangat tidak menyukai Alisa hingga membuat Alisa di keluarkan dari sekolah. Mereka sering membully Alisa dan menindas Alisa. Namun ketika Alisa membela dirinya dan melawan, Alisa malah di keluarkan dari sekolah hanya karena mereka bertiga adalah anak orang kaya.
Mereke bertiga melipat kedua tangan dan menatap Alisa dengan penuh rasa kebencian.
“Lo tobat ?”
Mereka menertawai Alisa dan Alisa hanya diam menggenggam erat gagang troly belanjaannya.
“Pakai jilbab dia sekarang !” bisik salah satu dari mereka.
“Takut masuk neraka !”
Mereka semakin mengeluarkan kata-kata yang membuat Alisa tak nyaman.
“Gue masih dendam ya sama Lo ! Berani Lo ya mukul Gue waktu itu !”
Salah satu dari mereka adalah Rossa, Alisa dulu pernah membela diri dari kelakuan mereka bertiga yang selalu membullynya.
Rossa mendekati Alisa dengan menatap tajam pada Alisa.
“Itu karena kalian yang selalu keterlaluan ! Apa salah Ku sama kalian ?” kata Alisa memberanikan diri.
“Masih nanya salah Lo apa ?!”
Rossa semakin ingin menerkam Alisa, namun Alisa dengan cepat mundur kebelakang, ia sendiri tak ingin bermasalah dengan Rossa dan teman-temannya.
“Rossa, selama ini Aku selalu diam Kamu sering menindas Aku ! Kamu kurang apa lagi sih sekarang ? Aku di keluarkan dari sekolah juga gara-gara Kamu !” kata Alisa mengeluarkan perasaannya.
“Bacot Lo !” maki salah satu teman Rossa.
Mereka kemudian terlibat percakapan yang begitu sengit. Namun tiba-tiba Fahmi yang ternyata juga tengah berbelanja di supermarket tersebut melihat Alisa dan langsung mendekati Alisa.
“Alisa !”
Alisa menoleh pada Fahmi dan Rossa seketika mundur dari Alisa.
“Mas Fahmi !” Alisa sendiri terkejut mendapati Fahmi ada di hadapannya saat ini.
“Ganteng ya !” bisik teman Rossa.
“”Pinter banget sih Alisa nyari cowok !” sahut teman Rossa lagi yang membuat Rossa jadi kesal dengan dua temannya tersebut.
“Bisa diem gak sih, kalian !” ucap Rossa dengan ketus.
“Mereka teman Kamu ?” tanya Fahmi melihat pada ketiga wanita di hadapannya.
Belum sempat Alisa menjawab, Rossa terlebih dulu berbicara.
“Bukan ! Kami tidak punya teman seperti dia !” kata Rossa kemudian melenggang pergi dari hadapan Alisa bersama kedua temannya.
Alisa hanya menatap punggung Rossa dan kedua temannya tersebut menjauh dari pandangan matanya.
“Astaghfirullah !” kata Alisa dalam hati.
“Belanja apa Lis ?” tanya Fahmi dan membuat Alisa tersadar kemudian menatap Fahmi.
“Eh…ini mau beli perlengkapan buat Ibu udah mau habis, Mas !” jawab Alisa apa adanya.
“Oh begitu. Sudah makan belum ?” tanya Fahmi.
Alisa menggelengkan kepalanya.
“Belum, Mas !”
“Ya sudah ! Setelah ini Kita makan dulu, mau ?” tawar Fahmi, berharap Alisa mau menerima ajakannya.
Alisa nampak memikirkannya lalu melihat jam di tangannya.
“Mau sih, tapi Aku sepertinya gak bisa lama, Mas ! Kasihan Ibu di rumah sendirian !” lirih Alisa
Fahmi mengerti akan hal itu,
“Ya sudah, gimana kalau makannya di rumah Kamu ?” kata Fahmi yang membuat Alisa lansung menoleh pada calon suaminya itu.
“Hah ?”
Pipi Alisa seketika langsung merona, dan mengulum senyum di bibirnya.
“Sekalian Aku mau bertemu Ibu Kamu.” Kata Fahmi lagi yang membuat Alisa menjadi gugup.
Melihat Alisa yang hanya diam, Fahmi kemudian hanya bisa tersenyum.
“Alisa ?”
“Oh, iya deh Mas !” jawab Alisa yang membuat Fahmi bersorak senang dalam hatinya.
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi