NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari libur

“Bagaimana keadaan nya sekarang? Apa masih mual?" Tanya Surya yang baru saja tiba di rumah 20 menit yang lalu Pria itu pulang terlambat karena ada rapat dadakan dengan investor yang meminta bertemu hari ini juga. Sebab besok harus keluar kota. 

"Anak itu tidak bilang kalau lagi tidak enak badan saat di kantor tadi. Makanya Ayah kaget saat Ibu bilang, kalau dia sakit." Lanjut Surya lagi seraya menerima piyama yang di sodorkan Asma untuknya.  Usai mandi sore

"Sudah mendingan, tadi sore dia minta dibuatkan Lemon anget. Katanya segar, setelah meminumnya. Dan langsung tidur. Ibu juga heran, kok bisa mual-mual begitu ya Yah! Padahal kan anak-anak kita ini tidak ada yang punya riwayat penyakit lambung atau sejenisnya"  Tukas Asma heran. 

"Kata Leo, sudah di periksa juga sama dokter Kian, saat masih berada di kantor tadi. Dan hasilnya normal-normal aja. Tidak ada yang salah di tubuhnya. Tidak ada penyakit yang terdeteksi. Semuanya baik-baik saja. Ibu jadi heran loh Yah!. Terus, Leo juga sudah menawarkan mau dibawa Langsung ke rumah sakit. Tapi Shaka, nya tetap tidak mau. Malahan, minta pulang ke rumah." 

Surya mendengarkan penjelasan istrinya sembari memakai pakaiannya. 

"Mungkin Shaka salah makan saja itu. Hanya saja anak itu lupa mungkin." Sahut Surya yang sudah menyelesaikan memakai pakaiannya. 

"Mungkin, Tapi Ibu  tanyain katanya tidak ada. Ibu jadi tidak tega nanya-nanya terus, soalnya dia lagi lemes banget tadi sore tuh." Lanjut Asma. Dengan wajah yang sangat kentara khwatirnya. 

"Yaudah, Ayah mau lihat keadaan Shaka dulu. Anak-anak yang lain sudah berada di rumah semua kan Bu?"  Tanya Surya, yang tidak lupa juga menanyakan keberadaan putra-putri nya yang lain. Surya dan Asma selalu menekankan kepada ke tiga putra-putri nya untuk berada di rumah sebelum jam 5 sore. Tidak ada toleransi untuk hal itu. 

"Sudah, semuanya sudah berada di rumah. Mungkin semuanya ada di kamar mereka masing-masing Yah.” Jawab Asma.  

Surya beranjak dari duduknya. Tak lupa mengecup pipi, kening. Dan yang terakhir bibir istrinya yang selalu menjadi candunya. Dan segera mengecek keadaan Shaka putra sulungnya itu.

Sury perlahan membuka kamar putra sulungnya itu. Lampu remang-remang membuat pandangannya menyipit. 

Tak!

Seketika ruangan bernuansa selver kombinasi putih itu terang benderang. Pandangan mata pria paruh baya itu langsung tertuju ke arah tempat tidur.  Dimana sang putra sedang terlelap. 

Surya mendekati ranjang king size itu. Disana putranya tertidur dengan memeluk guling. Wajahnya masih terlihat pucat pucat. Mungkin Karena terlalu banyak muntah. 

Surya duduk di tepi ranjang dengan perlahan. Khawatir jika pergerakannya membuat putranya itu terganggu. 

Telapak tangannya ia tempelkan di kening putranya itu. Untuk mengecek, apakah demam atau tidak.  Dan hasil-hasilnya Shaka, tidak demam. 

Surya bernafas lega, karena Shaka tidak demam. Mungkin hanya masuk angin saja. Semoga besok sudah membaik. Harap Surya. 

"Apa, ada yang kamu sembunyikan dari kami nak? Wajahmu terlihat sangat pucat. Tetapi tubuhmu baik-baik saja. Apa yang terjadi selama kamu berada di Desa?" Gumam Surya yang merasa ada sesuatu yang Shaka , sembunyikan. 

Srya sangat memperhatikan gesture putra-putri nya. Menurutnya, sejak kembali dari Desa. Shak  banyak berubah, putra sulungnya itu lebih banyak diam. Cenderung menghindari berkumpul bersama Adik-adiknya.  Shaka lebih banyak berdiam diri di kamar. Atau menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. 

Entah apa yang membuat putranya itu berubah. 

Rasanya tidak ada sesuatu objek yang memicu hal-hal yang akan membuat putra sulung keluarga Narend6a itu menjadi pendiam. 

"Anna, apakah kamu tahu sesuatu tentang putra kita? Apa yang membuatnya seperti ini?" Gumam Ssrya lagi dengan bertanya kepada Almarhumah Istrinya. Ibu kandung Shaka.  Walaupun dia tahu, jika yang dilakukannya itu sangat konyol tentu saja tidak akan ada jawaban dari mendiang istrinya itu. 

"Ayah, sudah di tunggu di ruang makan." Suara Salsa mengalihkan perhatian Surya dari wajah pucat Shaka. "Iya, Ayah segera turun. " Sahutnya seraya berdiri dari duduknya. Surya mematikan kembali lampu utama kamar itu. Hanya menyisahkan dua lampu tidur remang-remang yang menerangi ruangan kamar itu. 

"Kakak kenapa ya Yah? Adek jadi nggak tega liatnya. Tadi sore adek bantu papah naik ke sini saja, susah banget. Badannya kek lemas banget gitu. Kenapa nggak di bawa ke dokter saja sih Yah? "  Tanya Salsa saat Ayahnya keluar dari kamar Kakaknya. 

Rupanya anak gadis Srya itu masih menunggui Ayahnya hingga keluar dari kamar. 

“Ayah  juga tidak tahu sayang, kita lihat saja sampai besok pagi. Jika belum membaik juga, kita akan bawa Kakak ke dokter. Ayah juga khawatir melihat keadaannya seperti itu." Sahut Surya seraya merangkul bahu putrinya turun kebawah untuk makan malam. 

"Bagaimana keadaan Kakak  Yah, Masih tidur?" Tanya Dean, saat melihat kedatangan Ayahnya dan adiknya. 

Asma juga menoleh kepada sang Suami yang menarik kursi dan duduk di sebelahnya. Menanti jawaban suaminya itu. 

"Masih tidur, wajahnya keliatan pucat sekali. " Sahut Srya Seraya memandang istrinya dan juga anak-anaknya.

"Ayo, kita mulai makan malamnya." Ucap Surya lagi, mengajak anak-anak dan istrinya untuk makan. 

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Setelah menghabiskan satu porsi serta satu gelas es jeruk. Kini Nindia  memilih untuk duduk di bangku trotoar untuk menikmati keindahan malam hari. Memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.

Kebetulan sekali besok dirinya bagian jatah Off.  Membuat Nindia santai, tidak perlu tidur cepat. Besok akan dia gunakan untuk beristirahat saja. Dan malam ini dirinya memutuskan untuk menikmati keramaian Ibukota. 

Setelah duduk selama kurang lebih satu jam Nindia memutuskan untuk kembali ke kostnya saat jam sudah menunjukkan. Pukul 9 malam. Kebiasaan yang selalu tidur cepat membuatnya cepat mengantuk. 

"Hai! Nindi, kamu dari mana? Jalan-jalan ya?" Sapa Luna yang ternyata masih nongkrong di depan pintu kamarnya. 

"Aku dari depan sana Kak. cuci mata, ngeliatin kendaraan yang lewat." Sahutnya seraya mengukir senyum. 

"Oh! Kirain jalan-jalan kemana gitu. Sekali-kali jalan-jalan ke taman kota yuk! Disana ramai, banyak yang dagang jajanan juga. Enak-enak loh, kita bisa nostalgia jajanan masa kanak-kanak dulu. " Ucap Luna lagi. Sembari memperhatikan penampilan Nindia yang banyak berubah. Terutama postur tubuhnya yang berubah gemoy.

"Boleh juga tuh, mungkin lain kali kita jalan-jalan kesana ya kak."  Sahut nya. 

"Iya, nanti kabarin saja jika kamu off ya! Kita jalan-jalan ke taman. " 

"Oke kak, aku masuk duluan ya. Sudah ngantuk." Pamit Nindia  setelah beberapa kali menguap. Karena rasa kantuk yang mulai melanda. 

Luna masih menatap pintu kamar kost Nindia yang sudah tertutup rapat itu. Rasanya seperti ada yang janggal dengan penampilan gadis muda itu.  Perubahannya begitu kentara. 

Yang paling menonjol adalah bagian dada, perut dan pipi. 

"Apa mungkin, dia sedang...., ah! Mending aku masuk tidur jugalah mungkin sudah ngantuk ini mata. Makanya suka melihat yang tidak-tidak." Ucap Luna seraya berdiri, kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk tidur. 

Next……

1
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!