NovelToon NovelToon
Pemuas Sang Cassanova

Pemuas Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Tak pernah terbayangkan dalam benak Bella, bahwa dia akan menjadi pemuas seorang cassanova setelah kepergian ayahnya.

Cerita ini bermula dari sang tante yang menjualnya. Membuat dia terjerat pria yang tak memiliki komitmen itu. Pria yang selalu menatapnya dengan tajam, tetapi begitu mendamba tubuhnya. Dia, William Hognose Liem.


Akankah kisah mereka berujung bahagia? Atau justru selamanya Bella akan menjadi pemuas hasrat William saja? Ikuti kisahnya di sini, dan jangan lupa follow akun sosial media author.

Ig @nitamelia05
Fb @Nita Amelia

Salam anu👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Datang Tepat Waktu

Setelah pulang dari rumah sakit, untuk mengurus alat kontrasepsi yang Bella pakai. William langsung pergi ke perusahaan karena mendengar kabar tentang Freya. Dia duduk di meja kebesarannya, mendengarkan apa yang baru saja dilaporkan oleh asistennya, Jo.

"Dia mati?" tanya William dengan tatapan menyelidik. Dan Jo langsung menganggukkan kepala, membenarkan semua itu.

"Sepertinya dia takut dengan anda, Tuan, jadi dia lebih memilih untuk bunuh diri," jelas Jo bohong. Padahal Freya masih baik-baik saja, dan kini sudah berpindah tempat. Tembakan yang ia luncurkan, hanya untuk meyakinkan anak buahnya bahwa wanita itu benar-benar sudah meregang nyawa.

Seketika itu William mengatupkan rahangnya dengan tangan terkepal. Kini Bella benar-benar telah menjadi tanggung jawabnya. Sebab Freya sudah tidak ada.

"Cih, wanita itu sungguh tidak tahu malu. Tanpa berterima kasih dia sudah pergi ke neraka," gumam William, dan nyatanya kini dia pun tak bisa melepaskan Bella begitu saja.

Sebab seperti sudah ada yang terikat di antara mereka. William bisa berhasrat hanya dengan membayangkan percintaan mereka.

Biar sajalah, dia akan mengikuti alurnya. Kalau memang Bella ditakdirkan berada di sisinya. Bukankah dia tidak boleh menyia-nyiakan hal itu? Meski pun hubungan di antara mereka hanyalah sebatas teman di atas ranjang.

"Kalau begitu, kau kirim orang untuk mengawasi gadis itu," pungkas William, dia tidak akan membiarkan Bella tahu kalau Freya sudah meninggal, apalagi sampai membuat gadis itu kabur untuk kembali menemui ibu tirinya.

"Baik, Tuan, tapi sebelumnya saya juga ingin bilang, kalau anda disuruh membuka pesan dari Nyonya El, katanya ini mengenai pernikahan Tuan Zack yang sebentar lagi akan diadakan," balas Jo, sebab dari semalam ponsel William tak bisa dihubungi. Ya, bagaimana bisa dia menerima panggilan atau pun membaca pesan dari sang ibu, kalau dia saja sedang sibuk bercinta dengan Bella?

Sumpah demi apa pun, dari semalam dia tidak sempat berpikir untuk menyentuh benda itu. Dia terlalu terbuai dengan kenikmatan yang Bella suguhkan.

"Aku lupa menaruh ponselku di mana," ujar William sambil mencari-cari benda pipih itu di saku jas dan celananya.

"Mungkin tertinggal di apartemen, Tuan," tebak Jo, dan William tak ambil pusing.

Dia mengangguk samar, kemudian mengalihkan pandangan pada layar komputer yang ada di depannya.

"Ya sudah nanti pulang dari perusahaan aku hubungi Mommy balik," pungkas William, sepertinya sang ibu tidak ingin dia melewatkan pernikahan saudara kembarnya. Jadi sudah pasti dia disuruh pulang ke mansion.

***

Meski badannya cukup lelah, Bella tetap memilih untuk masuk kuliah. Sebab dia masih berpikir tentang pendidikannya, seperti pesan yang sering dibicarakan oleh sang ayah, bahwa dia tidak boleh putus sekolah.

Saat Bella pulang, biasanya dia akan dijemput oleh supir yang sudah disediakan oleh William. Namun, tak seperti biasanya sang supir belum datang. Alhasil Bella menunggu dengan duduk di halte.

Karena bosan, Bella memilih untuk memainkan ponsel, tetapi tiba-tiba Bella dibuat terkejut saat sebuah tangan menariknya dan membawa dia dalam rengkuhan.

Crank!

Suara botol kaca pecah begitu saja saat melandas di aspal. Bella terhenyak dengan pupil matanya yang membesar. Dia mendongak untuk melihat siapa yang datang menolongnya. Dan ternyata dia adalah Leo.

"Kamu?" gumam Bella semakin terperangah. Sementara Leo terus menajamkan penglihatannya, mencoba mencari siapa pelaku yang telah berusaha menyelakai Bella. Namun, ternyata pelaku sudah kabur.

"Kau tidak apa-apa, Manis?" tanya Leo sambil memperhatikan wajah Bella dengan seksama.

Saat mendengar panggilan itu, Bella langsung tersadar, dia mundur dengan cepat agar tubuhnya tidak berhimpitan dengan dada bidang Leo.

"Aku tidak apa-apa, tapi bagaimana kamu bisa ada di sini? Dan siapa tadi yang berusaha melemparku dengan botol kaca?" tanya Bella bertubi-tubi menuntut jawaban.

Leo menghela nafas pelan. "Aku bosan di apartemen sendirian. Jadi aku berinisiatif untuk menjemputmu. Beruntung aku datang tepat waktu, kalau tidak mungkin kepalamu sudah bocor."

Tanpa ragu Leo langsung menggenggam tangan Bella, membuat gadis itu terbelalak, saat Leo hendak menariknya Bella langsung meronta agar tautan itu terlepas.

"Ish, jangan sembarangan deh," ketus Bella dengan bibir mencebik. Entah kenapa kalau bersama Leo, dia lebih berani, berbeda jika sudah bersama William.

"Hei, aku hanya tak ingin kau ada dalam bahaya lagi, ayo cepat naik! Kak Leo yang tampan ini akan mengantarmu pulang," seru Leo sambil menunjuk mobil menggunakan dagunya. Bella melihat sekitar, kejadian yang baru saja ia alami ini sungguh aneh, karena selama ini ia tidak pernah membuat masalah dengan siapa pun.

Tak ingin larut dalam lamunan, Bella pun akhirnya menurut. Dia masuk ke dalam mobil, tetapi memilih untuk duduk di kursi belakang.

"Hei, kenapa tidak di depan?" tanya Leo, dan Bella hanya menggelengkan kepalanya lucu, membuat Leo merasa gemas.

1
anonim
ternyata William juga punya hati melankolis setelah tahu calon anaknya telah tiada padahal sebelumnya memang tidak menghendaki Bella untuk hamil mungkin karena belum ada ikatan pernikahan
anonim
William ini nantinya pasti manja banget sama Bella kalau mereka sudah menikah dan bucin akut
anonim
salam perpisahan dari Deborah untuk William ditusuk dadanya
Yuni Alif: bukan di tusuk
tapi melanjutkan tusukan itu
total 1 replies
anonim
bahagianya Bella direstui oleh mommy dan daddynya William untuk diperistri William
anonim
memang keluarga ular itu semua berhati baik dan tulus kecuali dengan orang yang sudah mengusik salah satu anggota keluarganya pasti dihabisi tanpa ampun. Ini mommy Eliana demi cinta putranya mau merendah minta maaf sama Bella atas perlakuan sebelumnya dan minta tolong pula kata-katanya - tolong temui putraku
anonim
William sudah sadar betapa bahagianya mommy Eliana yang menungguin William
anonim
malu ya Bella ciumannya salah sasaran ternyata waktu itu yang dicium kembarannya William - Zack/Facepalm/
anonim
Alland sebagai penggati Debora disuruh tinggal dirumahmu saja uncle Ervin
anonim
semoga William segera tersadar dari komanya
anonim
sabar mommy El sabaaaaarrrr...doakan saja putramu masih bisa diselamatkan
anonim
keluarga yang kompak saling mendukung dan membantu dalam segala hal
anonim
Deborah jadi korban keegoisannya sendiri terutama juga pengaruh ibu kandungnya yang ternyata super jahat
anonim
semua musibah terjadi karena Dimitri juga Lena si jalang rakus ini
anonim
tepat waktu semoga Jo, Zack dan Leo selamat
anonim
sungguh m e n c e k a m.
Ternyata Lena ibu tiri sangat jahat membunuh suaminya sendiri secara perlahan yang adalah ayahnya Bella demi meraup harta, benar-benar gila
anonim
wuuuaaahhhh keren ternyata semuanya terhubung.
Benar kata William Lena bak ibu peri tapi memang wanita bodoh.
Deborah mengorbankan diri demi William tapi nyatanya juga malah mau bunuh William.
anonim
wuiiihhh daddy Caka dan Aneeq datang
anonim
akhirnya William menemukan Bella dan Dimitri
anonim
William k e r eeeeennnn
anonim
ikut t e g a ng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!