NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Nasyama Khadijah Putri harus menelan pil pahit saat 7 hari sebelum hari Pernikahan nya harus berakhir kandas karena ia mendapati calon suaminya sedang bercinta dengan Noni, sahabatnya di kamar utama yang akan menjadi kamar pengantinnya.

Dan semakin membuat Nasya semakin hancur setelah mengetahui mereka adalah pasangan kekasih sebelum Noni memutuskan menikah dengan Gadhing, lelaki yang masih dicintai Nasya dalam diam.

Hingga akhirnya Nasya memutuskan untuk membalas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menjadi istri kedua dari seorang Ahmad Gadhing Athafariz.

Setelah berhasil menjadi istri kedua Gadhing dan hubungan mereka mulai dekat, Cinta mereka di uji karena Noni mengidap kanker serviks.

Noni meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan Gadhing.

Lalu bagaimana kisah rumah tangga mereka? Sedangkan Gadhing sangat membenci Nasya sebelum menjadi suaminya.

Apakah permintaan Noni?

Lalu bagaimana Jimmy, duda beranak satu yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nasya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. JSAMS

Seperti yang dikatakan Gadhing tadi. Pukul lima sore ia sudah tiba di rumah dan melihat Noni baru menutup telepon.

"Habis teleponan sama siapa?" tanya Gadhing menghampiri Noni dan duduk di sebelahnya.

Noni tampak terkejut dan merasa beruntung Gadhing tiba setelah ia baru saja menutup telepon dari Dimas.

"Dari teman aku, mas. Mas sudah pulang?" tanya Noni basa basi.

Gadhing mengangguk. "Aku harus ke Rumah Sakit. Nasya kecelakaan siang tadi," ucap Gadhing dengan wajah datar namun tidak tahu dengan perasaan nya.

Noni pura-pura terkejut. "Jadi bagaimana keadaan Nasya, mas?" tanya Noni memasang mimik wajah khawatir yang di buat-buat.

"Tangan dan kaki lecet dan mas meminta Nasya di rawat. Malam ini mas akan menginap di rumah sakit. Kamu di rumah ya. Mas akan minta bibi menginap di rumah," kata Gadhing membuat Noni cemberut.

"Masa aku sendirian, mas?" Noni memasang wajah sedih membuat Gadhing menghela nafas panjang.

"Jadi harus gimana? bukankah ini malam pertama giliran mas bersama Nasya," kata Gadhing mencoba memberi tahu Noni kembali.

"Aku ikut," rengek Noni menyandarkan kepala ke lengan Gadhing.

"Aku juga ingin merawat Nasya, mas. Aku juga khawatir dengan sahabatku," kata Noni meyakinkan Gadhing agar terus terlihat baik.

Gadhing tersenyum dan menggenggam tangan Noni. "Makasih sudah ngerti. Maaf Nasya telah buat kamu merasa sakit hati, apalagi sekarang harus menjadi madu kamu!" Gadhing mendekap tubuh Noni karena melihat istri pertamanya tampak murung.

"Apa mas akan tetap mempertahankan Nasya?" tanya Noni sudah menangis.

Gadhing semakin mengerat pelukan tak ingin menjawab pertanyaan itu. Karena dirinya tak mungkin meninggalkan Nasya.

"Bersiaplah. Kita harus segera ke rumah sakit. Nasya sendiri disana," Gadhing mengurai pelukan dan bangkit dari duduk nya.

"Mas mau kemana?" tanya Noni melihat Gadhing berjalan bukan ke arah kamar mereka.

"Mas mau siapin keperluan Nasya lebih dulu," kata Gadhing langsung masuk ke kamar Nasya tanpa ingin mendengar apapun lagi dari Noni.

Noni sendiri menyeringai kemudian masuk ke dalam kamar buat bersiap.

Di dalam kamar Nasya, Gadhing langsung mendekati lemari pakaian dan membuka nya.

Gadhing menghela nafas melihat beberapa foto yang menempel di balik pintu lemari Nasya.

Ada foto kedua orang tua Nasya yang sedang menggendong istri mudanya, ada foto bunda Fadia bersama ayah Harry, dan ada foto mereka disana yang mana ada Buya Niko, bunda Fadia, Daffa dan Daffi, serta Gadhing dan Nasya.

Yang terakhir, foto dengan ukuran paling besar adalah foto pernikahannya dengan Nasya,

Gadhing menghela nafas panjang melihat itu semua. Segera ia mengambil tas pakaian milik Nasya kemudian di isi dengan beberapa pakaian lengan panjang, dalaman, dan hijab.

Setelah itu keluar dari kamar dan meletakkan tas tersebut di sofa ruang tamu, barulah Gadhing masuk ke dalam kamar nya.

Ketika masuk ke kamar, Gadhing kembali menghela nafas panjang melihat Noni berpakaian minim.

"Jangan sekarang, Noni!" tolak Gadhing ketika Noni sudah mendekati dan tangan lentik Noni mulai nakal pada bagian tubuh nya yang sensitif.

"Sebentar saja, mas!" kata Noni dengan suara sensual.

Gadhing menangkap tangan Noni dan memberi jarak. Dilepas tangan itu secara perlahan. "Jangan sekarang, Nasya sudah menunggu. Dan kamu harus ingat kalau mulai malam ini sampai dua Minggu ke depan adalah waktu mas bersama Nasya," ucapnya seraya mengecup kening Noni.

Noni menghentakkan kaki kemudian mendekati lemari dan berganti pakaian untuk bersiap, sedang Gadhing memilih segera masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan ritual mandi di dalam sana.

*

*

Nasya baru saja menonton rekaman CCTV yang baru saja di kirim oleh Joko. Ia tersenyum miris melihat kelakuan Dimas dan Noni yang sudah nekad mencelakainya hingga begini.

Nasya berniat mengumpulkan bukti-bukti kejahatan dan perselingkuhan Noni dan akan ia serahkan pada Gadhing saat waktu yang pas.

Ia tak ingin melangkah gegabah seperti saat baru mengetahui perselingkuhan mereka dan hasilnya Gadhing tak percaya dan semakin membencinya.

Nasya juga sudah menyalin video itu sebagai cadangan bila terjadi sesuatu pada ponselnya.

Pintu terbuka menampakkan Gadhing masuk dan itu membuat Nasya tersenyum tetapi kembali surut ketika melihat Noni masuk.

"Assalamualaikum," ucap Gadhing mendekati Nasya.

Nasya mengulurkan tangan meminta Gadhing menyambut dan ia melakukan salam takzim.

"Noni takut di rumah sendirian jadi ikut kesini. Kata dia juga ingin merawat kamu. Aku berpikir itu bukan ide buruk. Noni bisa merawat kamu saat aku bekerja," kata Gadhing datar.

Nasya melirik Noni yang berdiri di belakang Gadhing tersenyum kemenangan. Ia mengangguk tanda menurut.

"Kamu sudah makan?" tanya Gadhing membuat Nasya mendongak menatapnya dan menggeleng.

Gadhing menaruh satu box makanan ke brankar kemudian ia menaruh tas pakaian Nasya dan tas pakaian nya di sudut ruangan, lalu menghampiri Nasya dan duduk di samping brankar.

"Apa harus di suapi?" tanya Noni tak suka.

Nasya tersenyum tipis. "Tangan aku sakit, kakak madu."

Gadhing berdecak dan beristighfar dalam hati. "Sudah. Jangan berantem. Ini hanya box makanan, Noni."

Nasya tersenyum kemenangan menatap Noni. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya juga punya posisi yang sama di kehidupan Gadhing.

Gadhing mengucap doa makan pelan barulah menyuapi Nasya.

"Mas juga makan," kata Nasya pelan dan di angguki Gadhing.

Tanpa rasa sungkan Gadhing makan menggunakan sendok yang sama dengan Nasya dan itu membuat Nasya terkejut.

"Mas," cicit Nasya pelan agar Noni tak terdengar.

Mulut Gadhing yang masih terisi penuh dengan makanan hanya menatap Nasya.

"Mas pakai sendok aku," kata Nasya lagi.

Gadhing menelan makanan. "Memangnya kenapa dengan sendok kamu?" tanya nya menatap Nasya dengan dalam.

Nasya menelan saliva dengan kasar. Tatapan mata Gadhing selalu dapat menggetarkan hatinya.

"Itu," katanya menggantung.

"Pakai sendok yang sama terus sama dengan ciuman gitu?" tanya Gadhing dan di angguki Nasya. Ia masih telaten menyuapi Nasya.

"Aku kan jadi pengen, mas."

Ucapan Nasya membuat Gadhing melotot langsung menyentil kening istri muda nya itu.

"Aku benar-benar gak percaya kalau kamu belum pernah ngapa-ngapain saat pacaran dengan kekasihmu," selidik Gadhing seraya memberi segelas air minum pada Nasya.

Nasya beristighfar dalam hati.

"Tunggu aku sembuh, terus kita buktikan dimalam pertama."

Gadhing terbungkam mendengar ucapan Nasya. Mau bagaimanapun, ia belum siap untuk melakukan itu. Apalagi Nasya sedang terluka seperti ini.

Seusai Nasya makan dan Gadhing juga, Gadhing duduk di sofa mendatangi Noni, istri pertamanya. Ia tentu tahu bila Noni sedang marah padanya.

Ia pun membiarkan Noni tertidur dalam pelukan nya.

Nasya melihat itu kembali merasakan cemburu dan sakit hati. Tetapi sadar bila ia hanya orang ketiga.

Sabar dan tetap semangat, Nasya.

1
Bunda
jaga mata
Nenie Chusniyah
luar biasa
Bunda
nyimak kak🙏
YuWie
demi menyatukan nasya sama gading..ehhh si bucin pak jimmy di hapuskan... end yg menggelikan.
YuWie
heran kenapa malah nasya dan jimmy yg kena bala terus sih thor... itu gading, dimas, malah santui2 aja yg jahat
YuWie
Luar biasa
sukaenah sukaenah
Ada kalimat
Sebenarnya, bayangan malam tadi masih terngiang dan membuat Nasya memalingkan wajah ....

menurut saya
bayangan itu terbayang, kalau terngiang itu bunyi atau suara
kalau terbayang citraan penglihatan .. mata
kalau terngiang citraan penglihatan .. telinga
Whaty Talle Whaty Talle
mengemis cinta kasihan
Whaty Talle Whaty Talle
nasya..nga punya harga diri..
Nie
God nasya jgn lemah dan kamu jg gading dlu karna noni kamu menceraikan nasya skr gr2 dena ngancam langsung aja nyerah,bicarakan ma nasya gmn baiknya,jd laki jgn plin plan dong
Nie
Kayanya mereka kecelakaan dan jimmy meninggal mungkin ya,terus nasya ma gading balik lg ya
Nie
Apa maksd dr mimpi Sya ya 🤔🤔
Nie
Kalo blm baca cerita Rara ma Qenan pasti aku mikirnya Nasya bakal nikahnya ma Jimmy deh
Dwi Setyaningrum
ya gpp km pensiun dini gadhing tp paling tdk bersihkan nama km dl agar pemecatan yg tdk terhormat itu menjd pengunduran diri hingga dpt pesangon yg bisa utk nambah modal usaha..ya ga Thor🤔
Dwi Setyaningrum
Tiara gmn Thor anaknya Jimmy dg istrinya dulu🤔
Dwi Setyaningrum
ya gt lah gadhing sakit kan hatimu km ga inget wkt km sm Noni yg mestinya wktmu utk Nasya km msh sempat bgtuan sm Noni jd anggap aja apa yg km dgr saat ini ya balasanlah ya walau ga sengaja sih😜😜
Dwi Setyaningrum
rispan kalau km cinta sm Nasya knp ga km lakukan wkt Jimmy ngasi mandat utk menggantikan posisinya utk disamping Nasya itu kan kesempatanmu🤔🙂
Dwi Setyaningrum
bentar Thor itu naik kreta SBY malang atau jakarta malang ya kok smpe 6 jam perjalanan kalau SBY malang naik kreta ya 2 jam lah nyampenya🤔
Siti Romlah
maaf thoor, pernah ku baca di bab awal memang begete tulisannya. bahwa Gading pemilik dan kepala rumah sakit.
sempat terpikir. dia pemilik, dia kepala, dia dokter obgin juga.
maaf kalo ada pembaca yg komen begete thoor.
semangat berkarya thoor
semua komen untuk perbaikan kedepannya. saling memaklumi ja
Siti Romlah
mertua gendeng
anaknya meninggal lah malah menantu fi penjarakan. trus putumu siapa yg ngopeni. dia gak pernah open sama anaknya karena gak setuju dengan menantunya. gak tau kalo anaknya yg akting, sehingga Nasya mundur alon alon pas mulai berjuang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!