Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14. Amarah Syifa
"aku ingin menikah siri dengan kekasihku!"
Rasyid dan Diana merasa terkejut dengan apa yang diucapkan Defin, mereka tidak menyangka kalau putra mereka benar-benar tidak ingin menikah dengan Zulaikha sehingga mengajukan syarat seperti itu.
"apa maksudmu, Defin? apa kau sadar dengan apa yang kau katakan?" bentak Rasyid dengan napas yang memburu, wajahnya memerah akibat amarah yang saat ini menguasai hatinya.
"aku ingin menikah dengan kekasihku, tapi aku juga akan menikah dengannya. Tidak ada yang salah dengan itu kan!" ucapnya dengan penuh penekanan.
"apa kau mau menjadikan Zulaikha sebagai istri kedua?" tanya Diana dengan mata berkaca-kaca.
"Ya, terserah kalau Ibu dan Ayah tidak setuju. Tapi yang pasti, aku bersedia menikahi Zulaikha kalau aku juga bisa menikah dengan kekasihku!"
Defin meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya bisa menatap dengan nanar, dia hanya akan menuruti apa yang orangtuanya inginkan kalau diizinkan menikah dengan sang kekasih.
Setelah pemikiran panjang, akhirnya Rasyid dan Diana memutuskan untuk menerima syarat dari Defin. Tapi dengan catatan, kalau tidak akan ada yang tau perihal pernikahan sirinya dengan wanita lain.
Flashback End.
Hancur, satu kata itulah yang sedang dirasakan Zulaikha saat ini. Dia tidak pernah menyangka kalau suami yang sangat dia cintai terpaksa menikah dengannya, hanya untuk memenuhi permintaan kedua orangtua suaminya.
Air mata terus mengalir melambangkan rasa sakit yang teramat dalam dihatinya, rasa sesak, benci, amarah, kecewa dan cinta melebur jadi satu dalam pusara rumah tangganya.
Tubuh terasa kaku, seolah-olah nyawanya dicabut secara paksa dari raganya yang hampa. Kini sudah tiada lagi harapan, perjuangan yang selama ini dia lakukan harus kandas tanpa adanya bekas.
Zulaikha mendongakkan kepalanya ke atas dengan memejamkan mata berharap kalau cerita yang dia dengar hanyalah sebuah mimpi.
"ya Allah, bangunkan aku dalam mimpi yang buruk ini, sungguh aku tidak mampu lagi untuk menghadapinya. Aku mohon ya Allah,"
Hati Zulaikha terasa hancur berkeping-keping, dia yang selama ini selalu berharap kalau suatu saat nanti suaminya akan memberikan cinta yang sepenuhnya, malah berakhir dengan kekecewaan saat mengetahui kalau suaminya tidak pernah mencintainya.
"maafkan kami nak, maafkan kami," Ibu Diana hanya bisa mengucap maaf untuk semua rasa sakit yang menggores relung hati menantunya.
Zulaikha tidak mampu lagi untuk berucap kata-kata, dia hanya diam sambil kembali menundukkan kepala mencoba untuk tetap menjaga kewarasan hati dan pikirannya.
Syifa yang mendengar semua cerita Ibu mertua sang kakak benar-benar tidak bisa lagi menahan diri, rasa sakit dan kecewa saat mengetahui kalau kakak iparnya hanya terpaksa menikah dengan sang kakak yang jelas-jelas sangat mencintai suaminya.
Syifa membuka pintu dengan kuat sampai dua wanita yang sedang duduk di atas ranjang terlonjak kaget, Zulaikha langsung berdiri saat melihat sosok gadis mungil berada di kamarnya dengan deraian air mata yang membasahi wajah.
"tega-teganya kalian mempermainkan Mbakku sekejam itu!" teriak Syifa pada Ibu mertua sang kakak yang masih terkejut melihat ke beradaannya.
Zulaikha melangkahkan kakinya dengan perlahan untuk mendekati sang adik, dia lalu memeluk Syifa untuk menenangkannya yang saat ini terlihat sangat emosi.
"Dik, Adikku, hiks," Zulaikha hanya bisa memeluk sang adik, mulutnya tidak sanggup untuk menghentikan emosi Syifa.
"Lepas Mbak! aku ingin membuat perhitungan pada mereka!" Syifa menggoyangkan tubuhnya agar pelukan Zulaikha terlepas, tapi kakaknya memeluknya dengan erat sembari menggelengkan kepala agar Syifa tidak melakukan apapun saat ini.
"kejam! kalian semua manusia kejam!" teriak Syifa dengan tangisan yang semakin kuat, dia membalas pelukan sang kakak dengan rasa sakit yang sama seperti apa yang dirasakan Zulaikha saat ini.
"Maafkan Ibu nak, maafkan Ibu." Bruk, tubuh Ibu Diana merosot jatuh ke lantai. Dia semakin menangis pilu saat melihat penderitaan kakak dan adik itu yang berasal dari perbuatannya sendiri.
"ada apa ini?" teriak Defin yang baru masuk ke dalam kamar diikuti oleh Ayah Rasyid, dia yang sejak tadi berada di ruang kerja sang Ayah mendengar keributan dan langsung beranjak untuk melihatnya.
Api kemarahan semakin berkobar saat Syifa melihat kakak iparnya sedang berdiri di ambang pintu, dia mendorong tubuh sang kakak sampai pelukan mereka terlepas. Lalu Syifa melangkahkan kakinya ke arah Defin dan berdiri tepat dihadapan lelaki itu.
Defin melihat Syifa dengan bingung, apalagi saat ini adik iparnya itu tampak jelas sedang menahan emosi dengan wajah yang memerah.
"Ada apa Syifa? apa yang-"
Plak, tangan Syifa melayang tepat ke wajah Defin membuat lelaki itu tidak bisa melanjutkan ucapannya. dia lalu melihat ke arah Syifa dengan tatapan bingung.
"puas kau, puas kau menghancurkan hidup Mbakku? hah!" teriak Syifa membuat Defin terlonjak kaget sembari memegangi pipinya yang terasa kebas.
"puas kau sudah membohongi Mbakku selama ini? hah!" emosi Syifa semakin tidak terkendali, dia kembali mengangkat tangannya untuk menampar wajah Defin.
Namun, sebelum tangan itu mendarat Defin sudah lebih dulu menangkapnya, tatapan tajam dia layangkan ke arah Syifa yang juga sedang menatapnya.
"Apa maksudmu, Syifa? aku tidak mengerti!" Defin melepaskan tangan Syifa setelah bertanya apa maksud tamparan gadis itu.
"kau tanya saja pada ibumu itu, aku tidak perlu menjelaskan tentang perbuatan kalian!" tekan Syifa, dia benar-benar tidak lagi menghormati keluarga itu.
Ayah Rasyid mendekati sang istri yang saat ini terduduk dilantai, dia mengangkat tubuh itu dan mendudukkannya di ranjang.
"ada apa ini Bu?" tanya Ayah Rasyid pada sang istri yang masih menundukkan kepala dengan tangis yang tidak berkesudahan.
Ibu Diana mendongakkan kepalanya. " Yah, kita sangat bersalah Yah, hiks kita salah."
Ibu Diana menghamburkan dirinya ke pelukan sang suami, dia tergugu karna kejadian dimasa lalu yang berhasil menghancurkan rumah tangga anaknya.
"kalian benar-benar tidak punya perasaan! kalian melamar Mbak Zulaikha dengan meriah, kalian memberikannya emas dan berlian yang sangat mewah, kalian juga mengenalkannya sebagai menantu idaman yang sangat kalian cintai. Tapi semua ini apa? kalian menyimpan kebohongan yang langsung mengancurkan hati dan hidupnya sampai ke titik terendah!" ucap Syifa dengan lirih, tubuhnya bergetar saat mengucapkan apa yang ada dihatinya.
Zulaikha hanya mampu menatap Syifa yang terus mengeluarkan emosi, dia tidak sanggup untuk berucap apapun karna memang seperti itulah perasaannya saat ini.
Defin dan kedua orangtuanya mematung ditempat mereka saat ini, lidah mereka terasa kaku untuk menyangkal semua perkataan yang diucapkan Syifa pada mereka.
"Almarhum Ayahku, bahkan tidak akan pernah merasa senang dengan apa yang telah kalian lakukan pada hidup putrinya,"
Deg, satu kalimat terakhir yang keluar dari mulut Syifa berhasil membuat tubuh semua orang menegang dengan sempurna.
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!