Hello Daddy ! Im Sugar Baby

" Om, Kita mau kemana ?" Baby bertanya kembali.

Padahal tadi sudah di katakan nya bukan ? bahwa mereka akan ke Singapura ?

Damian ada kerjaan disana kan ? Lalu kenapa wanita itu bertanya lagi?

" Om..."

" Kau berisik sekali !" Sergah Damian kesal karena Baby terus saja bertanya pada nya tentang sesuatu hal yang sudah di katakan nya.

Dan itu membuat Damian kesal !

" Aaaa,.aaahhh...Sih Om..." Damian melotot disana.

Kenapa Bayi nya itu mendesah di tempat seperti ini ? Apa maksud nya coba ?

" Om, Kita mau naik pesawat ? Kayak di tv tv itu ? Naik Jet pribadi ?" Damian hanya mengehela nafas nya berat.

Kesal sekaligus pusing dengan Bayi besar nya itu.

" Mana ada Jet pribadi ! Untuk apa menggunakan itu ? Pajak nya mahal ! Perawatan nya juga mahal ! Naik saja Yang ada ! " Ucap Damian dengan ketus.

Dia bukan tidak mampu membeli burung besi itu !

Tapi dia malas dan untuk apa pikir nya ? Dia jarang bepergian jauh !

Jika hanya luar kota saja bisa naik pesawat komersial bukan ? First Class atau Bisnis Class fasilitas nya bagus kan.

Jadi untuk apalagi Jet pribadi pikir nya.

" Om...Beneran kita mau naik pesawat ?" Untuk kesekian kali nya Damian di buat kesal oleh Baby.

Mereka sudah berada di dalam pesawat dan kali ini Damian memilih First Class untuk mereka berdua.

" Kau bisa diam tidak ? Kau mau ku lucuti pakaian mu disini ?" Baby langsung diam disana.

Di kunci nya rapat rapat bibir mungil nya itu agar Damian tidak melakukan itu pada nya.

Selama beberapa bulan hidup dengan Damian, Baby cukup tau bagaimana perangai Pemilik Belut Listrik itu.

Damian melirik Baby yang kini diam sibuk melihat lihat sekeliling nya.

Dan saat Semua nya siap lepas landas, Baby kaget setengah mati dan menjerit di dalam pesawat itu.

" Om...Aku takut jatuh Om, Ya ampun... " Baby memekik kaget dan menjerit.

Dan hal itu membuat sekeliling mereka kaget dan merasa aneh.

Wanita kuno mana yang memekik kaget saat naik pesawat ? Terlebih lagi ini First Class kan ?

Damian mengetatkan rahang nya, Baby benar benar membuat nya kesal.

Setelah menempuh perjalanan udara dari Jakarta ke Singapura, Baby Dan Damian sudah keluar dari pesawat.

Satu hal yang membuat nya bertambah kesal dengan Baby adalah, wanita itu memang kuno dan mengalami Jetlag.

" Om, Baby yang saat ini berada di dalam gendongan Damian hanya bisa menyembunyikan wajah nya di dada bidang Laki laki yang menjadi tempat bernaung nya.

Ya, Walau kita tau bahwa mereka menjalani sistem hubungan simbiosis mutualisme.

Dimana di antara kedua nya hanya saling memanfaatkan satu sama lain.

Damian yang dapat kepuasan yang Baby juga selalu merasa terpuaskan oleh permainan mereka di tambah tunjangan fasilitas dari Om nya itu.

Tempat tinggal mewah,Naik mobil mewah setiap hari,Barang barang branded dan uang banyak.

Satu yang kadang di sesali nya, Damian menganggap nya seorang Jallang !

Dan itu memang benar bukan ? Tapi biarlah !

Karena Baby hanya menjadi Jallang pribadi untuk Damian. Setelah kontrak selesai dengan Damian dan dia mendapatkan tunjangan finansial di kemudian hari.

Dia tidak akan terjebak lagi dengan Hal semacam ini. Dia ingin lepas dari jerat penuh dosa ini dan menjalani hidup nya dengan benar.

Baby hanya ingin memiliki usaha Laundry dan Cafe kecil kecilan ala anak jaman now !

Cafe yang menjadi tempat nongki nongki ala ciwi ciwi !.

" Om, Aku masih mual..." Terdengar decakan kesal dari bibir seksi Damian.

" Ck, Menyusahkan saja kau !"

Namun, Walau begitu Damian masih mau menggendong nya hingga sampai di mobil jemputan mereka.

" Om,,."

" Diam lah Baby ! Kau membuat kepala ku sakit ! Apa mau mu hah ?" Baby dengan ragu mengatakan nya.

" Aku mau makan yang hangat hangat Om, Biar ngilangin rasa mual nya. " Jawab Baby menatap Damian.

" Setelah sampai di hotel nanti. Aku tidak ingin membawa mu keluar karena kau akan menyusahkan ku !" Baby hanya mengangguk saja.

Bahkan dia tidak sakit hati sedikit pun atas apa yang selalu terlontar dari bibir Damian.

Dia membentengi diri nya menjalani semua ini tanpa perasaan di dalam nya.

Yang membuat Baby heran adalah, Siapa itu Patricia ? Damian pernah sekali menyebut dan mendesahkan nama itu di aktivitas panas mereka.

Dimana kala itu Baby bekerja di atas Damian di Sofa ruangan Tv, Dan saat nya meledak, Damian menggumamkan nama itu penuh nikmat.

Sakit atau teriris sembilu bambu ? Oh tidak !

Baby tidak merasa sakit hati. Yang ada dia penasaran dengan siapa wanita itu.

" Kau bisa jalan ?" Tanya Damian saat mereka sampai di hotel tempat dimana mereka menginap.

Tempat mereka menginap langsung menuju pemandangan Merlion. Icon kebanggaan Negara ini.

" Bisa Om..." Baby mengangguk dan mengekori Damian yang menuju kamar mereka.

" Mandi ! Aku akan melakukan Zoom sebentar dengan Client !" Baby mengangguk lagi dan segera mandi.

Cukup dengan 30 menit, Baby sudah selesai mandi. Dia keluar dengan keadaan segar dan hanya menggunakan Bathrobe saja.

" Om, Dimana baju aku ?" Tanya Baby dengan Berbisik.

Dia tidak ingin membuat Damian terganggu.

Damian melihat sekilas ke arah nya dan tangan nya menunjuk Sebuah Tas dari karton di ujung sana.

" Makasih Om..." Inilah Baby.

Walau pun dia melakukan hal keji ini, Dia tidak pernah lupa mengatakan rasa terima kasih nya pada Damian.

Baby kini sudah cantik dan segar di mata nya mau pun mata Damian yang melirik nya sekilas.

Damian terus memperhatikan jalan nya meeting Zoom Virtual ini karena kendala Coroncek itu !.

Sampai saat nya selesai dia mencari keberadaan Bayi besar nya itu.

" Ayo makan !" Baby melihat ke arah Damian dan mengangguk untuk pergi bersama Om ganteng nya.

" Bentar Om. " Lalu Baby keluar dengan tas mahal nya yang di beli nya bersama Teman teman nakal nya itu.

Saat mereka hendak makan Laksa, Atau sejenis menu berkuah lain nya.

Tiba tiba datang seorang wanita menghampiri mereka.

" Damian Chow, Apa ini yang kau sebut bekerja ? Kenapa kau tidak pernah menghubungi ku lagi ? Kenapa memblokir nomor ku ?" Ini lah yang di jengah kan nya dari wanita yang pernah di cintai nya.

Dan saat ini ? melihat nya saja Damian malas dan walau ya masih ada setitik rasa itu tertinggal di ujung sana.

" Bukan urusan mu, Baby apa kau sudah selesai makan Sayang ?" Bola mata Baby melotot ingin keluar dari tempat nya .

Dia menatap Damian dan wanita dewasa itu. Bibir tebal dengan lipstik merah merona dan body Boleh lah...batin Baby melihat itu.

" Sebentar lagi sayang, Boleh ?" Tanya Baby.

Dia tau ini saat nya ikut bergabung dengan akting nya Damian mungkin.

" Cepat lah, Aku sudah tidak sabar menikmati indah nya tubuh mu. " Baby mengangguk.

Damian memang pandai bersandiwara batin nya lagi.

" Damian ! Bagaimana bisa selera mu seperti ini ? "

" Kenapa ? Dia lebih muda dari mu. dan dia sangat handal dalam memuaskan ku . Tidak seperti mu yang sudah ku tanggung seluruh biaya hidup mu, Tapi kau berani berselingkuh di belakang ku Pat, Kau tau ? Kau itu menjijikan !. "

" Aku tidak percaya itu !" Sergah nya cepat.

" Apa yang kau tidak percaya ? Ini ?" Damian menarik Baby dan duduk di pangkuan nya.

Lalu Melummat bibir seksi milik Baby dan juga menyibak rambut Panjang Baby nya.

" Kau melihat nya bukan ? Dia kekasih ku ! Lebih muda dan lebih segala nya dari kau ! Ayo sayang kita kembali ke hotel. Atau kau ingin berbelanja ? Black card ku masih dengan mu bukan ?" Baby kembali mengangguk.

" Iya sayang, Apa aku harus membeli Lingerie untuk nanti malam ? Kau bilang kah suka saat aku memakai itu. " Handal juga kau Baby !

" Cepat selesaikan pembayaran nya Baby, Kita akan berbelanja hari ini. "

" Baik Sayang, "

Cup

Damian kembali menarik tengkuk Baby dan mencium bibir itu.

Setelah Baby pergi Damian hanya menatap jengah pada Patricia.

" Jaga batasan mu ! Aku tidak sudi dekat wanita bekas dan di nikmati banyak orang !"

" Damian Chow ! Aku begini karena kau ! Kau selalu sibuk dengan pekerjaan mu. " Damian menyeringai disana.

" Terlepas apa pun itu, Kau tetap salah ! Oh, Bahkan kau menikmati semua hasil kerja ku bukan ? Munafik. " Tepat saat Damian selesai mengatakan itu, Baby sudah kembali ke meja mereka.

" Sudah sayang ? " Damian bangkit dari sana dan menggandeng tangan Baby meninggal kan Patricia disana.

" Aku akan membayar akting mu ini !" Ucap Damian dengan tegas tanpa melihat Baby.

Bahkan dia menghempas kan begitu saja tangan Baby dari genggaman nya.

" Iya Om. Makasih. " Selalu berterima kasih bukan ?

...❤️❤️❤️...