TAMAT!!!
Duaaarrrrr!
Suara petir tiba-tiba bergelegar seolah menggetarkan seluruh jagat raya, seketika itu juga Cara berteriak dan merasakan tubuhnya semakin bergetar.
Cara sangat tidak menyukai hujan, terlebih angin dan petir, entah mengapa setiap kali dirinya mendengar suara petir tubuhnya reflek langsung bergetar, jantung nya berdebar begitu kencang dengan napas yang memburu.
"Mamiiii!" Teriak Cara dan langsung menutup kedua telinganya sambil menekuk kaki nya ke kursi.
Mobil segera berhenti menepi dan reflek tubuh Cara langsung di tarik dan di dekap oleh cowok tersebut. Hangat dan nyaman, itulah yang Cara rasakan.
"Sssttthhh i'm here," bisik nya di telinga Cara seketika membuat air mata Cara menetes.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemandangan untuk mata Felly
"Astaga anak anak ini," decak Mami Chaca saat memasuki kamar Aiden dan melihat kedua gadisnya tengah tidur dengan anak sulung nya.
Posisi nya Caramel di tengah sedang memeluk Aiden dan Felli memeluk Cara.
"Aiden, bangun sayang," panggil Mami Chaca membangunkan Aiden terlebih dahulu karena Aiden lah yang paling gampang saat di bangunkan.
"Euugghh," Aiden melenguh dan membuka matanya melihat dua gadis nya tidur bersamanya.
"Jam berapa Mi?" tanya Aiden dengan suara serak.
"Setengah 7, bangun gih. Biar Mami yang bangunin dua anak gadis ini," kata Mami Chaca.
"Hoaamm," Aiden menguap sambil meregangkan ototnya lalu dirinya mulai berjalan menuju kamar mandi.
"Cara, Felly bangun sayang," kata mami Chaca namun tidak juga membuat kedua gadis tersebut bergerak. Lama mami Chaca membangunkan Cara dan Felly namun tidak mempan, hingga akhirnya Aiden keluar dari kamar mandi dan menatapnya bingung.
"Mami capek, kamu saja lah," kata mami Chaca menyerah lalu memilih keluar kamar Aiden dan gantian membangunkan suami nya.
"Hey, putri tidur bangun, Sekolah!" ucap Aiden menyipratkan sisa air mandi nya ke arah Cara dan Felly,
"Iih kakak, Cara masih ngantuk," kata Cara mendengus kesal.
"Mau sekolah bareng kakak gak? Redy masih di sekolah kan?" tanya Aiden seketika membuat Cara langsung bangun membuka matanya.
"Ah iya, hape Cara dimana ya?" tanya Cara mencari hape nya namun tidak ketemu.
"Ya udah Cara mandi duluan ada perlu juga sama Hape. Kakak bangunin si Felly suruh ke kamar Cara nanti ya," kata Cara langsung berlari ke kamar nya.
"Kenapa aku memiliki dua adik yang kebo begini sih?" gumam Aiden menghela napasnya pelan.
"Felly, Fell hey, bangun dong udah siang ini. Felly ... " Aiden terus menggoyangkan bahu Felly.
"Hoaaam, Felly masih ngantuk Pah," ucap Felly yang belum sadar dimana dirinya sekarang. Ia mengira bahwa dirinya di rumah dan yang membangunkan nya adalah Fahmi sang papa nya.
"Felly bangun dong, udah siang nih," ucap Aiden lagi terus menggoyang bahu Felly.
"Paaaahhh!" rengek Felly berniat menepis tangan Aiden namun malah kelewat batas hingga tanpa sengaja tangannya menyentuh sesuatu di balik handuk Aiden.
"Astaga!" pekik Aiden reflek dan memegang handuk nya agar tak terlepas.
"Felly bangun sekarang!" Seru Aiden dengan suara sedikit meninggi. "Astaga dia lebih parah dari Caramel," ucap Aiden mengusap wajahnya dengan kasar.
"Felly mau libur sekolah hari ini Pah," kata Felly masih dengan memejamkan matanya.
"Felly Caramel sudah selesai mandi mungkin, kamu buruan bangun dan bersiap sekolah atau kamu kakak tinggal!" ucap Aiden tegas membuat Felly langsung membuka matanya dan membalikkan tubuhnya menghadap Aiden.
'Oh iya gue lagi di rumah Cara!" gumam Felli dalam hati.
Glek.
Felly menelan Saliva nya dengan kasar kala melihat perut kotak-kotak di atas lilitan handuk putih di depan nya.
Aiden yang merasa di perhatikan oleh Felly segera menyentil kening Felly dengan gemas.
"Buruan mandi dan siap siap!" ucap Aiden laku melangkahkan kaki nya menuju ruang ganti untuk bersiap.
Dengan nyawa belum sepenuhnya berkumpul. Felly langsung masuk ke dalam kamar mandi Aiden, namun baru ia akan membuka bajunya ia baru tersadar bahwa tidak ada handuk atau bathrobe di kamar mandi. Felly pun keluar kamar mandi dan berjalan menuju ruang ganti untuk mengambil handuk. Namun saat ia baru membuka pintu matanya langsung membola karena terkejut dengan pemandangan di depannya.
"Aaaaaaaaaa!" teriak Felly dan Aiden bersamaan lalu secepat kilat Felly kembali menutup pintu tersebut sambil memegang dada nya yang berdetak semakin kencang.
'Astaga mata gue,' gumam Felly pelan sambil mengatur napasnya.
