NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

DEGH!!!

  Jantung Liam berdegup kencang, seakan hendak menerobos dari dadanya. Firasatnya benar Nafisha memang keturunan dari keluarganya. 

  Nafasnya tercekat, campur aduk antara keheranan dan gelisah yang tak berujung. Kata-kata seakan lenyap, tertelan keheningan yang menusuk tulang.

  Setelah sekian lama menahan amarah dan bingung, Liam akhirnya bergumam getir, “Kenapa harus dia? Kenapa yang jadi adik kandungku harus membawa noda kelam itu?”

  Matanya melebar, memandang kosong ke jurang ketidakpastian yang menganga di depan. Namanya, darah Smith, terasa ternoda oleh bayang-bayang kehidupan Nafisha yang gelap begitu bertolak belakang dengan apa yang selama ini ia tahu tentang keluarganya.

  Kepala Liam berdenyut, menghempaskan ribuan pertanyaan sekaligus kemarahan yang mengamuk di dalam pikirannya. Dia menolak membayangkan punya saudara sepertinya, seseorang yang bukan hanya berbeda, tapi seakan mencoreng nama baik keluarga yang telah susah payah dibangun.

  Hatinya membeku di antara kebencian dan duka, merasakan penolakan yang tak bisa ia sembunyikan lagi.

  "Mommy pasti hancur ketika tahu kebenaran ini. Aku harus bagaimana?" Liam mengusap pelipisnya dengan tangan gemetar, dada terasa sesak bagai ditimpa beban berat yang tak tertahankan.

  Bertahun-tahun ia hidup dalam bayang-bayang kehilangan saudara kandung yang tak pernah dikenalnya, kini tiba-tiba sosok itu muncul, bukan sebagai cahaya harapan, tapi bencana yang merusak kedamaian keluarganya.

  Namun, seketika pikiran Liam berlari ke fakta yang baru saja terungkap darah Nafisha cocok dengan Amelia. Matanya yang tadi penuh kekhawatiran kini berkilat penuh harap.

  Ia merenggangkan punggungnya, napasnya terasa lebih ringan. "Ah, aku bodoh... Dia bukan ancaman. Justru, Nafisha bisa jadi penolong untuk Amelia," bisiknya dengan suara bergetar penuh kebahagiaan, seolah menemukan oase di tengah gurun yang gersang. 

  Dalam kepanikan dan kebingungan, Liam akhirnya melihat secercah harapan yang bisa mengubah segalanya.

  Setelah menahan napas sejenak, ia menghubungi Nafisha dengan tangan bergetar, memberitahu bahwa permintaannya akhirnya diterima. 

  Suara di ujung sana seakan membawa angin segar di tengah ketegangan yang menggantung, membuka harapan baru yang selama ini hanya bisa ia impikan.

  'Adikku Amelia... akhirnya, ada harapan baru untukmu, Darahnya bukan hanya membawa hidup, tapi juga mimpi untuk masa depan yang selama ini kau impikan.' batin Liam haru.  Air mata membasahi pipinya, bukan karena putus asa, tapi karena secercah cahaya yang akhirnya menyinari jalan gelap di depan mereka. 

  "Ini bukan sekadar darah, ini adalah janji... bahwa kau akan bisa bernafas lebih lama, lebih kuat, lebih berarti." Ucapnya. 

...****************...

  Pesawat yang membawa para inti Black Libra mendarat dengan mulus di bandara kota Wonderland, seolah menandai awal dari perjalanan baru yang penuh teka-teki. 

  Setelah pengumuman pramugari terdengar di udara, satu per satu penumpang melangkah turun, menenteng barang mereka dengan napas lega yang terhirup setelah terkurung lama dalam kegelapan kabin. 

  Langkah mereka berat dan penuh makna, menapaki lantai landasan menuju pintu keluar bandara. Di sana, mobil-mobil hitam yang telah menanti dalam keheningan siap membawa mereka menyusuri jalur takdir yang baru saja dimulai, sebuah babak yang penuh rahasia, konflik, dan harapan yang membara.

  Dax dan Vladimir duduk terdiam di dalam mobilnya, mata terpejam rapat seolah mencoba melupakan lelah yang menyesak dada. Koper-koper mereka? Itu bukan urusannya lagi  sudah ada orang yang menanganinya, membawa barang-barang mereka sampai ke rumah masing-masing tanpa beban sedikit pun.

  Keheningan dalam mobil Dax bagaikan napas panjang setelah badai. Namun, jauh berbeda dengan hening yang menenangkan itu, di mobil Geovano,Russel dan Morgan justru gemuruh suara kelelahan dan keluhan.

  “Akhirnya sampai juga... Rasanya badan ini benar-benar sudah remuk redam,” keluh Geovano, suaranya serak penuh penat. 

  Russel langsung ikut mengiyakan, nada dramatisnya seperti ingin meledakkan segala kepenatan yang menumpuk. “Iya, sebelum pulang kita malah habis jalan-jalan lagi, badan ini nggak mungkin bisa sehat lagi, sudah pasti mati rasa semua!” 

  Morgan hanya jadi pendengar yang setia sambil matanya terpejam menikmati udara di kota Wonderland.

  Mereka berdua tenggelam dalam keluh kesah yang menggebu-gebu, menumpahkan segala rasa lelah yang lama terpendam, sementara Dax tetap terbungkam dalam keheningan yang tak terpecahkan.

...****************...

  Malam harinya, janjian pertemuan antara Liam dan Nafisha di tentukan. Keduanya sepakat bertemu di sebuah restauran ternama di negara itu.

  "Selamat malam tuan Muda Smith, apa kabar?" Nafisha datang, ia menyapa dengan manis dan senyum itu terbit indah di wajah cantiknya.

  Sedangkan Liam, yang melihat itu tak tergoda, ia justru kesal dan marah sebab kenapa harus Nafisha saudarinya? Kenapa? Pertanyaan itu berputar keras di kepala Liam hingga membuat geraman kecil keluar dari bibirnya.

  "Aku menyapa, Tuan! Kenapa tidak menjawab?" tanya Nafisha, ia duduk manis di kursi tepat di depan Liam.

  "Kenapa terlalu berbasa-basi? Kau tahu kan aku tak suka?" balas Liam sinis.

  "Opss! Aku lupa," kata Nafisha dengan kekehan kecil dan itu malah seperti ledekan kejam di telinga Liam.

  "Sudah! Tak perlu basa-basi lagi, aku hanya menyampaikan pesan kedua orang tuaku yang setuju akan permintaan mu itu, setiap kantong darah yang di ambil darimu akan di hargai sesuai dengan syarat mu," ketus Liam,

  Dia menatap Nafisha dengan wajah yang tak bersahabat walaupun diam-diam Liam mengamati struktur wajah Nafisha yang memang memiliki kemiripan dengan kedua orang tuanya.

  "Pilihan yang tepat, kalian benar-benar cerdas sekali. Tak salah jika kalian menjadi salah satu orang paling kaya," Itu pujian sekaligus sindiran kejam dan ejekan untuk Liam juga keluarganya.

  "Tapi aku memiliki satu syarat!" Liam menatap Nafisha lama.

  "Apa? Selama itu tak mengganggu syarat dariku maka aku setuju."

  Liam tersenyum sinis, dia segera mengeluarkan sesuatu dari jaketnya, dan sebuah kertas putih dengan pena hitam keluar dari sana.

  "Apa itu? Kau mau aku tanda tangan?" tanya Nafisha, seolah ia tahu apa yang Liam pikirkan.

  "Tentu saja, ini hanya sebagai jaminan kau tidak akan kabur setelah menerima bayaran satu kantong darah," kata Liam. Dia meletakkan kertas itu tepat di hadapan Nafisha.

  Dia Nafisha, tak berpikir panjang seolah semua itu tak masalah, lagi pula ini hanya darah dan ia yakin Amelia tak akan butuh darahnya setiap hari, jadi tanpa memikirkan apapun dia menandatangani surat itu tanpa ragu. Nafisha hanya membaca sekilas dan setuju untuk semua syarat yang ada.

  Sedangkan Liam, hanya mengangguk dengan senyum yang tak dapat siapapun artikan.

  Dia tak menyangka akan semudah itu menarik Nafisha dalam genggamannya. Ia kira akan terjadi perdebatan dan membutuhkan waktu yang lama ternyata semua berjalan dengan mulus.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!