NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. Meninggalkan Jejak Penasaran

Sementara itu di area garis finis....

Sepanjang jalan menuju garis finis, di sisi kanan dan kiri jalan sudah dipadati oleh para penonton yang ingin menyaksikan balapan liar di malam itu. Rata-rata para penonton dari kalangan anak remaja, khususnya anak SMA.

Semua penonton telah memahami kalau peserta balap malam ini cuma berjumlah 2 orang; Rangga Alvian dan Reinald Sebastian. Tidak atau belum ada yang menyadari --apalagi mengetahui-- jika ada peserta gelap yang menyusup di arena balap, sampai detik ini.

Tampak di antara para penonton yang berjejer di sebelah kiri ada Nikita Angelita dan gengnya yang juga turut menyaksikan balapan bergengsi ini yang memang diadakan di kalangan mereka anak-anak SMA.

Siapa yang diunggulkan Nikita sudah bisa ditebak. Siapa lagi kalau bukan kakak kelasnya sekaligus idolanya, Reinald Sebastian Wiratama.

Nikita --yang saat ini masih duduk di bangku kelas 11 (kelas 2) IPS-- amat mengagumi seorang Reinald Sebastian. Bahkan dia ingin menjadi pacar salah satu idola tampan para ciwi-ciwi di PAS (Persada Academy School) 1 itu.

Makanya dia amat murka ketika Annabella --seolah-- mendekati gebetannya itu. Sampai-sampai dia rela melakukan kejahatan seperti yang telah terjadi pada sebulan lebih yang lalu.

"Duh..., gimana ya, Van, Stel...?" gumam Nikita dalam rasa gelisah. "Apa... Kak Rei menang ya kali ini?"

"Aku yakin Kak Rei pasti menang, Niki," kata Vanka yakin. "Soalnya dia belum pernah kalah balapan kayak gini."

"Ee, jangan salah, Kak Rangga juga belum pernah kalah tahu," celetuk Stella mengingatkan.

"Kamu itu mendukung Kak Rei atau Kak Rangga sih, Stel?" dengus Vanka kesal.

"Bukan mendukung," tangkis Stella sewot juga. "Aku cuma bilang Kak Rangga juga belum pernah kalah. Dan mereka baru kali ini saling adu balap...."

"Siapa yang bakalan menang atau kalah, belum jelas 'kan?" lanjutnya.

"Pokoknya aku yakin Kak Rei yang menang," tandas Vanka.

"Udah, kalian jangan bertengkar!" lerai Nikita kesal melihat kedua sahabatnya itu seolah ribut. "Yang penting kalian harus mendukung Kak Rei!"

"So pastilah, Cantik!"

"Itu sudah tentu, Niki...."

Sementara para penonton lainnya, terutama dari kalangan ciwi-ciwi, juga sibuk membincangkan idola masing-masing.

Memang, apa yang dikatakan Stella adalah benar, Rangga dan Reinald memang kali ini, di ajang ini, di malam ini, baru saling adu balap, baru saling versus dalam satu arena.

Sebelum-sebelumnya mereka belum pernah saling adu balap. Masing-masing mereka memang telah memenangkan balapan dengan para pembalap liar yang lain. Terutama Reinald yang lebih sering adu balam pada ajang seperti ini.

Makanya, jika sampai Reinald kalah dalam ajang balapan yang perdana mereka ini, sementara dia sendiri yang lebih sering balapan seperti ini, sungguh-sungguh memalukan bukan?

Lebih dari pada itu, jika sampai kedua cowok idola sekolah itu sampai kalah dari Annabella, yang nota bene adalah cewek cupu dan penakut --dulunya--, sungguh-sungguh lebih memalukan lagi bukan?

Sementara itu malam semakin merangkak naik perlahan demi perlahan. Suasana di area garis finis masih hiruk-pikuk oleh ramainya obrolan para penonton.

Namun tiba-tiba saja....

Ngeuuungngng....

Ngeuuungngng....

Ngeuuungngng....

Seketika suara deru motor sport terdengar mengaung di atas udara, membelah pekatnya malam. Membuat suasana seketika menegang.

Maka kejap itu pula semua mata langsung memandang ke arah jalan aspal nun jauh di sana. Bersamaan dengan itu suara obrolan atau apapun langsung terhenti seolah menguap ke udara.

Di sana, sekitar 1 kilo meter dari garis finis suara nyaring motor sport itu makin menggila. Tak lama sayup-sayup sudah tampak para peserta balap.

Di depan tampak motor sport warna biru memimpin cukup jauh. Di belakangnya dua peserta, peserta yang asli, tampak sedang berjuang mati-matian hendak mendahului peserta di depannya.

Motor warna hijau terus melesat secepat yang dia bisa, tanpa mengendurkan gas. Namun belum juga berhasil mengikis jarak dengan motor warna biru yang dikendalikan oleh Annabella. Membuat Rangga, sang pengendara menjadi frustrasi dan kesal, sekaligus penasaran.

Sedangkan motor warna merah-hitam tetap masih ketinggalan di belakang motor Rangga. Kecepatan motor sport itu sudah mencapai batas maksimal, tidak bisa lagi ditambah.

Membuat Reinald, sang pengendara semakin frustrasi, semakin kesal. Rasa penasarannya sungguh berlipat-lipat.

Penasaran karena dapat dikalahkan oleh Rangga. Padahal jam terbangnya dalam ajang balapan seperti ini lebih banyak dia ketimbang Rangga.

Penasaran karena begitu mudahnya dia maupun Rangga dipecundangi oleh pembalap misterius pemilik motor sport warna biru di depan sana.

Sementara itu semua penonton dibuat heran menyaksikan apa yang terjadi kini, benar-benar heran. Mereka hanya tahu jika peserta balap cuma dua orang. Namun kenyataan yang ada sekarang peserta balap telah menjadi tiga orang.

Apakah yang terjadi? Siapakah peserta balap yang menyusup dalam arena itu? Awalnya tidak ada 'kan?

"Eh... siapa peserta yang memimpin di depan itu?"

"Waktu start tadi... kayaknya nggak ada tuh?"

"Wah..., peserta motor biru itu lebih macho ya?"

"Wah... kayaknya ada pembalap baru nih!"

Gumaman-gumaman keheranan bercampur rasa kagum seketika tercetus di tengah derai sorakan penonton yang menyoraki jagoannya.

Bahkan seakan tanpa sadar sebagian penonton, mungkin separuh lebih, seketika tersita perhatian mereka pada pembalap misterius itu. Tidak terkecuali Nikita dan gengnya.

Sementara Annabella terus melajukan motornya tanpa kendur sedikit pun. Hingga akhirnya dia mencapai garis finis dengan diantar berpuluh-puluh pasang mata yang menyorotkan keterkejutan dan keheranan.

Sedangkan rasa penasaran lebih mendominasi pikiran semua orang, siapa pembalap yang begitu gagah yang meninggalkan lawannya cukup jauh?

Beberapa detik berikut Rangga mencapai garis finis bersama rasa penasarannya. Menyusul Reinald bersama kekesalan dan rasa penasarannya.

Tak lama kemudian, masing-masing dari kedua pembalap tampan itu menepikan motor sport mereka. Dan tak lama langsung dikerubuti oleh anggota geng masing-masing.

Tanpa dikerubuti oleh para penggemar dan idola masing-masing. Karena sepertinya mereka masih terperangah tidak percaya akan apa yang barusan saja terjadi.

Seketika suasana berubah beku, membuat sorakan penonton mengambang di sekitarnya, siapakah yang hendak mereka soraki sebagai pemenang?

Sementara Rangga seharusnya juara satu, tapi kenyataannya dia urutan ke dua. Reinald yang seharusnya juara dua, malah dia urutan ke tiga.

Tapi, meski kebingungan dan suasana sedikit kacau mendera para penonton, tetap saja baik pendukung Rangga maupun pendukung Reinald tetap menyoraki jagoan dan idola mereka masing-masing.

Bukan berarti tidak ada yang menyoraki Annabella, meski sebagian kecil saja. Bahkan sejak datangnya tadi sebagian orang-orang itu mengambil video aksi menggemparkan Annabella.

★☆★☆

"Hei, Tunggu!"

Seorang cowok di antara beberapa orang yang segera mendatangi Annabella berteriak keras memanggil sekaligus menyuruh Annabella berhenti. Di atara mereka ada Rangga dan Reinald.

Rupanya rasa penasaran membuat mereka sudah gila ingin menemui pembalap misterius itu yang sudah mempecundangi keduanya di depan orang-orang banyak.

Annabella yang melajukan motor sportnya dengan pelan segera menoleh ke belakang. Dan dia segera diperkenalkan kalau rombongan itu adalah para anggota geng masing-masing Rangga maupun Reinald.

Dan yang berteriak memanggilnya itu adalah salah satu anggota geng Reinald.

Fiorella tidak ingin bertemu orang-orang itu, apalagi Rangga maupun Reinald di tempat ini. Annabella juga tidak ingin diketahui dengan cepat oleh kedua cowok itu. Maka Annabella terus saja melajukan motornya tanpa berhenti.

"Hei, brengsek, tunggu!" teriak salah seorang anggota geng Rangga bernada kesal.

Tapi Annabella alias Fiorella tetap tidak menggubris. Dia langsung menancap gas tinggi, meninggalkan tempat yang telah dia buat heboh itu. Meninggalkan Rangga dan Reinald yang makin penasaran akan dirinya.

Membuat para anggota geng Rangga maupun Reinald langsung bersungut-sungut akibat memendam kekesalan karena perbuatan Annabella tadi.

Membuat wajah kulkas Rangga yang tampan semakin dingin, menahan gejolak amarah yang meronta di dalam dadanya. Serasa harga dirinya sudah ditindas oleh pembalap misterius itu.

Membuat kekesalan Reinald semakin menggila. Wajah tampannya sudah memerah menahan emosi yang hendak membuncah di atas kepalanya.

Sementara Annabella masih merupakan misteri bagi semua orang yang ada di situ.

★☆★☆★

1
Adhie
maksudnya kenapa bella masih bertahan di kediaman winata?
bella menunggu momen di mana dia benar benar diusir oleh keluarga winata, baru dia mau keluar.
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
Adhie: makasih sudah mampir kaka...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!