NovelToon NovelToon
Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.

Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 13 ~ Dimensi dalam Ruang Seribu Cermin

Terjebak diantara ribuan cermin, semua cermin tersebut sama memancarkan bayangan Chen Li. Salah satu cermin yang ada di depannya di tatapanya dengan dalam. Kedua alisnya berkerut. Memang tiap gaya yang diperagakkan Chen Li akan otomatis diikuti bayangan-bayangannya di cermin itu. Namun Chen Li menyadari pada cermin yang berjarak cukup jauh darinya itu justru semakin berbeda dengan peragakkannya.

Chen Li mencoba untuk tersenyum. Memang pada cermin yang di depannya tampak memiliki senyuman yang sama lebarnya. Tapi semakin jauh cermin tersebut, semakin menyeramkan pula senyuman dari bayangan yang di timbulkan oleh bayangannya. Chen Li mejadi waspada.

Oleh karena Chen Li telah menyadari kejanggalan tersebut, bayangan-bayangan yang ada di cermin mulai menunjukkan wajahnya masing-masing. Tiap wajah Chen Li di cermin ini mewakili seribu ekspresi yang dimiliki umat manusia. Masing-masing bayangan yang ada di cermin mengeluarkan pedang kesetiaan bulan. Setelah itu, semuanya keluar serempak dari cermin.

Bayangan yang paling depan dengan Chen Li memasang senyum lebar menyeramkan. Tatapannya yang tajam menyimpan hasrat mendalam untuk memakan Chen Li hidup. Senyumnya itu mewakili nafsunya yang tidak sabaran. Setelahnya tanpa menunggu reaksi dari bayangan lainnya, bayangan itu segera maju dan menghunuskan pedangnya ke arah Chen Li.

Serangan tajam itu segera dihindari Chen Li. Dia juga mengeluarkan pedang Kesetiaan bulan untuk kemudian menyambut serangan yang datang.

Chen Li memawan seribu bayangannya sendiri. Sesaat setelah melakukan pertukaran serangan, Chen Li menyadari kalau mereka sebenarnya memiliki tingkat kekuatan puncak Naga Raja. Dia bisa saja membunuh mereka semua dengan sekali tebas. Hanya saja, tiap kali tebasannya mengenai bayangan itu, Chen Li malah mendapatkan efek darinya. Ini membuat Chen Li musti berhati-hati dalam mengambil tindakan.

Namun semakin dia membatasi serangannya, semakin gesit pula bayangan-bayangan itu mengejarnya.

"Tidak bisa terus begini! Mereka semua ini adalah ilusi. Satu-satunya cara untuk melawan adalah dengan ilusi juga." Chen Li kemudian mengeluarkan gelombang kejut untuk menyapu tiap bayangan yang mendekat. setelah itu di susul denga. salah satu teknik ilusinya.

"Ilusi Mata Jiwa!"

Chen Li mulai bisa melihat aliran energi dalam tiap bayangan yang bergerak, kemudian menemukan titik yang menjadi pusat kekuatan bayangan-bayangan itu. Segera saja dia menggunakan keahliannya untuk menghancurkan pusat kekuatan itu.

Benar saja, dia bahkan tidak merasakan sakit sama sekali, bayangan yang dibunuhnya tadi mendadak menjadi debu. Kaca yang menjadi tempat keluarnya bayangan itu hancur berkeping-keping.

Dengan keahliannya, Chen Li bisa membunuh 15 bayangan lagi dalam satu gerakan. Namun, jika terus menggunakan cara ini untuk membersihkan tempat ini cukup memakan waktu. Belum lagi Chen Li tidak yakin bayangan yang dibunuhnya tadi akan benar-benar menghilang. Mereka bisa saja kembali terbentuk.

Dan benar saja, belum ada lima menit, cermin-cermin yang sebelumnya telah berhasil dihancurkan, kini mulai kembali terbentuk. Chen Li yang saat itu telah berhasil membunuh 50 bayangan lagi mulai berdecak kesal. Caranya langsung menyerang pusat aliran energi dari masing-masing bayangan memang efektif tidak menimbulkan rasa sakit baginya, namun cara itu nyatanya tidak banyak membantu. Malahan tiap cermin yang kembali itu akan mengeluarkan bayangan dengan kekuatan yang meningkat satu tahap.

Bayang-bayang itu datang menyerang dengan semakin brutal. Chen Li pada akhirnya tidak memiliki pilihan lain selain dengan menyambut dengan serangan mematikan pula. Tiap bayangan yang berhasil dibunuh itu kini kembali hidup bahkan lebih cepat dari sebelumnya.

Chen Li mulai memikirkan cara untuk bisa keluar dari masalah ini. Untuk kedua kalinya dia mengeluarkan gelombang kejut, kali ini lebih besar ketimbang sebelumnya. Semua bayangan yang berjarak sekitar sepuluh meter darinya langsung tersapu dan menjadi debu. Cermin yang ada di belakang mereka juga ikut pecah.

Sebelum cermin-cermin itu kembali menyatu dan mengeluarkan bayangan yang lebih kuat lagi, Chen Li segera mengaktifkan mata dewanya, memadukan dengan teknik ilusi tertingginya untuk mencari bayangan aslinya. Dia yakin, dari seribu bayangan ilusi ini terdapat satu bayangan yang merupakan asli mengendalikan mereka semua.

Tatapan Chen Li terkunci pada satu bayangan dengan ekspresi senang tengah tertawa riang di bagian paling belakang cermin. Diantara ratusan bayangan yang semuanya bergerak menyerangnya, hanya dia yang terlihat paling santai. Chen Li kemudian bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, melewati ratusan bayangan dan cermin, lalu dengan satu tangannya, dia mencekik bayangan itu.

Bayangan dengan ekspresi senang itu tidak menduga akan kemunculan Chen Li. Namun dia tidak bisa terkejut, tubuhnya meronta, berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya cengkraman itu terlalu kuat untuknya.

"Tuan... Mohon ampuni Aku Tuan." Bayangan itu memelas dalam suara yang terbata. Dirinya sangat takut sampai meneteskan air mata. Sayangnya ekspresinya tidak cukup mendukungnya dalam situasi ini. Chen Li bahkan merasa tengah diledek oleh bayangan ini.

"Tuan ... Aku—."

"Siapa yang menyuruhmu mengambil bayangan wajahku....” Chen Li menatap jijik sosok ini yang kini memandanginya dengan penuh rasa takut

1
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Hadir
AR
suka sekali dengan ceritanya. tiap bagian dari perjalanan Chen Li adalah Isi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!