Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 13
Rasa lelah dan cape berdiri berjam-jam menyambut ribuan para tamu kini terasa.Baik Fara maupun Althez tidak bisa menolak saat para tamu ingin bertemu dan menyelamatinya secara langsung.
Beruntung sang WO mengatur jadwal para tamu sehingga mereka beristirahat sejenak.Umma meminta pada WO untuk Fara beristirahat sejenak untuk bersiap buka puasa.Dan kini Fara dan Althez sudah berada di kamar hotel yang sudah di siapkan khusus untuk sang pengantin.
Althez membuka beskapnya,membuka beberapa kancing kemejanya dan membiarkan dadanya terbuka.Fara sendiri sedang membuka beberapa aksesoris yang menempel di tubuhnya.
Sang MUA sudah menawarkan untuk membantu Fara membukanya namun Althez tidak mengizinkan siapapun masuk ke kamarnya membuat Fara menolak secara halus bantuan sang MUA.
Fara mengeluarkan pakaian gantinya dari dalam koper,ia juga mengeluarkan mukena dan juga sejadahnya.
"Mas mau mandi duluan ?"
"Tidak! Kau duluan saja" Althez sama sekali tak menghiraukan Fara,ia fokus pada hp nya.
"Kalau begitu Fara mandi duluan mas" Pamitnya pada Althez.
Tak lama Fara berada di kamar mandi,karena waktunya yang mepet takut waktu ashar habis.Lima belas menit kemudian Fara keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan memakai gamis pink serta kerudung dan cadar yang senada.
Fara menggelar sejadahnya kemudian memakai mukenanya,namun sebelum itu ia kembali menatap sang suami yang masih saja sibuk dengan hp nya.
"Mas mandi dulu, waktu ashar sebentar lagi habis " Fara mencoba mengingatkan Althez,namun tetap saja Althez tak menggubrisnya.
Fara menghela nafasnya,yang penting dirinya sudah mengingatkan sang suami tapi ternyata sang suami sama sekali tidak mengidahkannya. Fara langsung memulai shalatnya,ia kemudian berdzikir sambil menunggu waktu magrib tiba.Ia tidak peduli lagi dengan sang suami yang sejak tadi masih dengan posisi yang sama.
Hingga tak lama terdengar suara adzan magrib,Fara buru-buru mengambil air minum dan buah kurma yang sengaja ia bawa dari rumah.
Althez diam-diam memperhatikan sang istri sejak masuk kamar tadi.Althez dibuat bingung dengan sang istri yang masih saja memakai cadar.Padahal keduanya sudah sah menjadi suami istri.Bahkan dirinya juga sengaja tidak memperbolehkan ada yang masuk agar sang istri nyaman jika harus membuka cadar bahkan hijabnya sekalipun.
Althez buru-buru mengenyahkan fikiran kotornya,tidak mungkin ia meminta sang istri membuka cadar ataupun hijabnya yang ada nanti harga dirinya jatuh.
Althez melihat betapa nikmatnya Fara memakan buah kurma,pelan tapi pasti tiga buah kurma sudah masuk kedalam mulutnya dan kemudian menghabiskan sisa air di dalam gelasnya tadi.
Fara beranjak,kemudian ia kembali masuk ke kamar mandi.Ia ingin mengajak Althez shalat magrib berjamaah namun ia takut Althez marah .
Althez terus memperhatikan Fara yang begitu khusuk melaksanakan shalat,entah kenapa sudut hatinya terasa tak nyaman melihat Fara shalat sendiri.Namun buru-buru Althez menepis rasa itu,ia menyimpan hp nya kemudian masuk ke kamar mandi.
Cukup lama Althez berada di dalam kamar mandi,ia ingin berendam melepas rasa lelahnya.Hingga terdengar suara ketukan di pintu baru Althez keluar dari bak.Althez kemudian berdiri di bawah shower guna membersihkan sisa sabun pada tubuhnya.
Saat membuka pintu kamar mandi,pandangan Althez jatuh pada sang istri yang sedang menyiapkan pakaian ganti untuk dirinya.Di meja juga sudah tersedia dua piring nasi beserta lauknya.
Tanpa banyak bicara Althez langusng memakai bajunya.Ia melihat ke arah sang istri yang sedang duduk sambil menunduk.Ia tahu Fara sedang gugup dan berusaha menghindarinya.
Tanpa banyak bicara Althez ikut duduk di kursi sebelah Fara.
"Mas mau Fara keringkan dulu rambutnya mas biar tidak pusing?" Tawar Fara.
"Tidak usah" Jawab Althez dingin.
Fara tak mau ambil pusing,ia kemudian mendekatkan sepiring nasi ke depan Althes "Mau tambah lauknya mas?"
Di piring Althez baru ada ayam saja,namun lagi-lagi Althez bersikap dingin membuat Fara semakin gugup.
Tak lama keduanya nampak makan bersama tanpa ada suara sedikitpun.Suasana terasa asing bagi Fara yang biasanya selalu berada di dalam suasana yang penuh kehangatan.
Hingga setelah shalat Isya,sang MUA kembali memberitahukan agar Fara segera ber hias karena waktu pesta akan di mulai pukul delapan malam nanti.
Fara pindah ke kamar yang tadi pagi ia pakai untuk ber rias,meninggalkan Althez yang sedang merokok.
Fara dengan balutan gaun berwarna mint tampak begitu cantik bak seorang princes dari negeri dongeng.Begitu pula dengan Althez yang juga begitu tampan dan gagah dengan balutan tuxedo berwarna serupa.
Para tamu kalangan atas mejadikan acara pesta ini menjadi ajang saling memamerkan harta dan juga bisnis mereka masing-masing.
Fara dan Althez berdiri kembali di singgah sana,keduanya nampak begitu serasi membuat para wanita dan laki-laki mengagumi keduanya.
"Mas,boleh Fara duduk.Kaki Fara sudah pegal "
Waktu memang sudah menuju tengah malam,dan tinggal satu jam lagi waktu pesta berakhir.Althez melihat Fara yang sudah kelelahan menjadi tak tega.Sedingin dan sekejam apapun dirinya,tetap saja ia punya sisi baik yang akan muncul dengan sendirinya.
"Duduklah,biar saya yang menyambut para tamu " walaupun dengan nada dingin,namun Fara bisa melihat jika Althez juga peduli terhadapnya.
"Apakah tamunya masih banyak?" Tanya Fara lagi,badannya benar-benar terasa lelah.Rangkaian acara pernikahan yang di gelar sejak tiga hari lalu sungguh menguras tenaga dan emosinya.
"Undangan saya sudah semua,tapi tidak tahu dengan tamu undangan orangtuamu apakah sudah semua atau belum"
Fara mengangguk mengerti,belum sempat Fara duduk tiba-tiba beberapa tamu datang.Empat laki-laki dan tiga perempuan datang menghampiri.
Buya menyambut baik tamunya yang merupakan rekan bisnisnya dari Negara Arab.Wajahnya terlihat jelas jika tamunya berasal dari negara tersebut.
"Tuan Akhtar saya tidak menyangka anak perempuan anda menikah cepat.Tadinya bulan depan kami berencana akan datang ke rumah anda untuk melamar nak Fara untuk anak saya Nasheer " Seorang pria paruh baya nampak menepuk punggung seorang laki-laki muda yang umurnya tidak jauh dengan Althez.
Badannya tinggi,besar,putih,dengan jambang tipis terlihat begitu mempesona membuat para kaum hawa mengaguminya.
"Maaf Tuan Yasheer,tapi nak Althez duluan lah yang meminang anak saya.Dan semua keputusan pun saya serahkan pada anak saya " Ada rasa tak enak pada diri Buya saat mendengar ucapan tamunya itu,walau bagaimanapun Tuan Yasheer merupakan salah satu pengusaha yang di hormati di negaranya semua tau bagaimana baiknya keluarga tersebut,bahkan para pengusaha besar berbondong-bondong meminta menjodohkan anaknya dengan keluarga tersebut namun berbeda dengan Fara yang justru akan di lamar duluan oleh keluarga tersebut.
Althez menatap tak suka tamu mertuanya itu,apalagi melihat Nasheer yang sejak tadi terus memperhatikan sang istri.Althez juga laki-laki,ia bisa tau tatapan dari Nasheer itu adalah tatapan cinta.
Hingga tak lama orang-orang tersebut turun dari pelaminan setelah sempat berfoto dahulu dan sialnya Nasheer meminta untuk berfoto di sisi Fara walaupun masih berjarak namun membuat Althez bertambah kesal.
Tepat pukul sebelas malam pesta selesai,semua anggota keluarga sudah masuk ke kamar masing-masing.Begitupun dengan pasangan pengantin baru tersebut yang juga masuk kedalam kamar yang sama seperti tadi.
Kali ini keduanya hanya bersih-bersih saja karena waktu sudah begitu larut.Althez mengganti bajunya dengan kaos serta celana boxer saja setelah itu ia merebahkan tubuhnya di ranjang sedangka Fara sudah siap sedang baju tidurnya berlengan panjang serta hijab dan cadar yang tetap ia pakai.
Selama suaminya tak minta untuk membuka cadarnya,fara tidak akan membukannya.Ia tau sang suami belum bisa menerimanya,maka Fara akan membukanya nanti jika sang suami sudah ikhlas menerima dirinya dan juga pernikahannya.
...🌸🌸🌸...