NovelToon NovelToon
Ayudia Putri Dari Istriku

Ayudia Putri Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Haram Sang Istri / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hania

Karena cinta kah seseorang akan memasuki gerbang pernikahan? Ah, itu hanya sebuah dongeng yang indah untuk diriku yang telah memendam rasa cinta padamu. Ketulusan ku untuk menikahi mu telah engkau balas dengan sebuah pengkhianatan.

Aku yang telah lama mengenalmu, melindungi mu, menjagamu dengan ketulusanku harus menerima kenyataan pahit ini.

Kamu yang lama aku sayangi telah menjadikan ketulusanku untuk menutupi sebuah aib yang tak mampu aku terima. Dan mengapa aku baru tahu setelah kata SAH di hadapan penghulu.

"Sudah berapa bulan?"

"Tiga bulan."

Dada ini terasa dihantam beban yang sangat berat. Mengapa engkau begitu tega.

"Kakak, Kalau engkau berat menerimaku, baiklah aku akan pulang."

"Tunggulah sampai anak itu lahir."

"Terima kasih, Kak."

Namun mengapa dirimu harus pergi di saat aku telah memaafkan mu. Dan engkau meninggalkanku dengan seorang bayi mungil nan cantik, Ayudia Wardhana.

Apa yang mesti ku perbuat, aku bukan manusia sempurna....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Mana Papa

“Ayu bukan putrinya Dika?” ucap Sofia tak percaya.

“Ya,” kata Steve sambil menarik nafas panjang.

“Lalu Ayu putri siapa?” tanya Sofia dengan wajah sedih.

“Kalau itu aku tak tahu. Yang jelas dia anak Dika dan Lea, karena lahir dalam pernikahan sah mereka. Hanya sayang Dika bukan ayah biologisnya.”

“Aku salut sama Dika. Meski Ayu bukan putrinya namun dia menjaganya dengan baik. Atau kah ini wujud dari cintanya pada Lea.”

“Kalau itu aku tak tahu. Aku bukan Dia,” kata Steve dengan tersenyum simpul.

“Senangnya jadi Lea. Dicintai secara ugal-ugalan oleh suaminya,” ucap Sofia dengan senyum menggoda dan mata berbinar.

“Nyindir ya… Apakah cintaku masih kurang?”

“Ya. Hari ini aku belum dapat ini.” Jari-jari Sofia menunjuk ke arah pipi.

“Ok.”

Lelaki mana yang tak suka bila diberi hadiah istimewa, meski kecil namun sangat bermakna dan dia yang dituntut untuk aktif melakukannya dengan penuh cinta. Yang penting kan sama-sama suka.

Namun sayang, belum sampai Steve mencium pipi Sofia, suara tangis Ayu membuyarkannya.

“Mas, Ayu bangun.”

Dengan setengah berlari, Sofia menghampiri Ayu. Dia meninggalkan Steve yang kini mulai tersiksa dengan getaran halus yang berirama penuh rindu.

“Kamu yang menggoda, kamu juga yang membuat hati ini kecewa,” gumamnya di balik senyumnya yang mengembang.

Namun demi istri tersayang yang ingin segera mengasuh Ayu, tak apalah jika hasratnya ia tahan. Sebaiknya ia simpan dulu untuk berbuka nanti malam, menikmati malam minggu yang syahdu bersama.

Steve pun menyusul Sofia yang terlihat masih kesulitan menenangkan Ayu. Untunglah Sofia tak pernah menyerah. Dia masih sabar merayu Ayu untuk tak menangis, meski terlihat usahanya akan sia-sia.

“Mana Papa.” Ayu turun sendiri dari ranjang, mengabaikan tangan Sofia yang ingin menggendongnya.

Steve pun merentang tangannya, meraih tubuh Ayu yang berjalan ke arahnya. Untunglah Ayu mau digendongnya.

“Ayu pingin ketemu papa Dika?”

“Iya.”

“Baik, nanti Om antar Ayu ke tempat Papa. Tapi Ayu nggak boleh nangis.”

“Nggak, Aku mau Papa sekarang,” ucapnya dengan nada yang cukup keras.

“Baiklah. Ini tante telpon kan. Jangan menangis lagi ya…” hiburnya.

Begitu wajah papa Dika muncul di dalam layar handphone, yu segera meraih handphone dari tangan Sofia.

***

Di kantor, Dika terus kepikiran terus pada Ayu. Dia khawatir terjadi apa-apa pada Ayu. Ia seakan menyesali keputusan meninggalkan Ayu bersama Tante Sofia. Jangan-jangan ia kesulitan tidur siang. Pasti akan merepotkan Tantenya.

Benar saja, jarum jam di pergelangan tangannya baru menunjukkan jam setengah tiga, sudah ada panggilan vidio dari tante Sofia.

Begitu dibuka, wajah Ayu yang ditekuk dan sembab terpampang jelas di layarnya.

“Putri Papa kok cemberut. Ada apa?”

“Papa jahat, ninggalin Ayu sendirian di sini.”

“Kan ada tante Sofia yang menjaga Ayu.”

“Nggak, nggak. Aku maunya Papa.”

“Oh maaf, Papa harus ninggalin Ayu. Ada banyak pekerjaan yang harus Papa selesaikan, nih.”

“Tapi tidak dengan wanita seksi itu lagi, kan?”

 Dika seketika tersenyum. Ia tak menyangka jika peristiwa itu masih melekat di ingatan putrinya.

“Tidak. Ini lihat!”

Dia pun mengarahkan kameranya ke seluruh ruangan agar kecurigaannya hilang.”

“Baiklah. Ayu maafin. Tapi kalau sudah selesai, jemput Ayu segera ya, Pa”

“Baiklah. Tapi kalau Papa datang, Papa mau Ayu sudah mandi dan sudah cantik. Jangan pakai lipstik lagi lho,” ucap Dika mengingatkan.

“Baik, Pa.”

Kini Ayu terlihat tenang. Ada senyum tersungging di bibirnya. Terlihat ia memberikan handphonenya pada tante Sofia.

“Makasih, Tante.” Begitu kata yang Dika dengar, sebelum wajah putrinya menghilang. Sepertinya dia pergi dengan paman Steve. Syukurlah kalau suami tante Sofia sudah pulang. Dia bisa membantu Tante Sofia menjaga Ayu.

“Maaf, telah merepotkan Tante.”

“Nggak apa-apa. Lucu juga, dia benar-benar anakmu. Bangun tidur yang dicarinya dirimu. Dirayu pakai apapun tak mempan. Pasti selama ini merepotkan kamu.”

“Ah, nggak juga Tante. Maklumlah dia tak ditunggui ibunya,” ucap Dika sambil menghela nafas panjang.

Tante Sofia terdiam, tak sangka celotehannya telah membuat Dika bersedih. Dia dapat merasakan bagaimana Dika masih sangat sulit lepas dari kenangan bersama Lea.

“Ya sudah, Dika. Tenang saja, serahkan Ayu sama Tante. Beres-beres … Meskipun aku belum pernah punya anak. Tapi aku bisa menjaga Ayu. Ini baru awalnya saja, kalau sudah terbiasa dia pasti tenang bersama tante. Percaya, deh.”

“Aku percaya. Ya udah, Tante. Aku masih ada pekerjaan. Maaf telah merepotkan Tante. Assalamualaikum…”

“Iya nggak apa-apa. Waalaikum salam …”

Badannya benar-benar penat, setelah seharian ini bekerja. Dika tak langsung menjemput Ayu. Tetapi dia pulang terlebih dulu untuk mandi, menyegarkan tubuhnya. Karena kalau bertemu Ayu lebih dulu, bisa jadi jadwal mandinya berantakan. Karena Dia sering lupa diri kalau sudah bermain-main bersama Ayu.

Setelah badan segar dan membalut tubuhnya dengan baju santai, Dika segera meluncur ke rumah utama keluarga Wardhana untuk menjemput Ayu.

“Papa,” teriak Ayu.

Dengan muka berseri-seri, Ayu menyambut kedatangannya. Meninggalkan mainan yang baru digelarnya. Dia menghambur ke dalam pelukan Dika.

“Wah, mainan Ayu tambah banyak nih,” kata Dika.

“Iya, Tadi diajak ke toko mainan sama Om dan Tante. Aku dibelikan lagi mainan dan buku bergambar,” ungkapnya dengan wajah ceria.

Dia menunjukkan semua barang yang didapatnya di hadapan Dika. Dika tersenyum lebar sambil bergumam sendiri.

Sesekali porotin om dan tantemu tak apalah. Untuk apa juga uang mereka kumpulkan. Kalau bukan untuk membahagiakan keponakannya.

Steve yang mendengar suara mobil memasuki halaman, segera keluar. Dia amat senang saat tahu siapa yang datang. Orang yang sejak tadi ditunggunya.

“Eh kamu Dika. Kebetulan ketemu. Aku ingin sekali bicara sama kamu.” 

“Tentang apa, Om. Kelihatanya serius banget.”

“Begitulah. Yuk kita duduk-duduk di situ!” ajak Steve sambil menunjuk dua buah kursi yang ada di beranda rumah yang tak jauh dari tempat Ayu bermain saat ini.

“Dika, kamu sudah tahu kan keadaan tantemu,” kata Steve yang langsung pada pokok persoalan.

“Iya, Aku turut prihatin Om. Tapi Om nggak akan meninggalkannya, kan?”

“Kamu ini ngomong apa sih, Dika. Bagimana aku akan meninggalkan tantemu. Dia yang mendampingi Om merintis usaha sejak dari nol. Mana mungkin Om tega meninggalkannya.”

“Syukurlah kalau begitu.”

“Begini Dika. Aku sama tantemu ingin membawa Ayu ke Sidney. Mengangkat Ayu sebagai anak kami. Aku harap Kamu tak keberatan dengan niat ku ini. Ini demi kebaikan kamu dan juga Ayu. Ayu dapat kasih penuh dari kami sebagai orang tuanya. Dan kamu bisa bekerja dengan baik tanpa gangguan. Dan kalau kamu menikah lagi lebih mudah,” ucap Steve dengan entengnya.

Dika terdiam dan hampir tak bisa berkata apa-apa mendengar permintaan Steve. Selama ini tak pernah sedikitpun terlintas dalam pikirannya untuk melepas Ayu.

1
Mike Shrye❀∂я
mampir akak.
mampir juga di karya aku ya🤭
partini
lanjut Thor,aku berharap perjodohan ayu ga ada Thor di ganti yg lain
partini
good story 👍👍👍👍
Hania
iya kakak.
cuman akan aku persingkat.

sayang kalau tak ku teruskan tulisan ini.

biar deh, walaupun tak lulus review.
yang penting selesai dulu.
Hania: terima kasih kk🙏
total 3 replies
partini
Thor ini dari awal lagi yah,,kemarin kan ayu udah di jodohin biarpun sama ayah dika saling mencintai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!