Yura yang terjerat masalah terpaksa meninggalkan Hanan suaminya dan putri yang baru dilahirkannya, agar mereka tetap hidup karena kritis dirumah sakit akibat kecelakaan. Hanya keluarga suaminya yang memiliki uang yang bisa membantunya dengan satu syarat menyakitkan!
Lima tahun kemudian, Yura dipertemukan dengan anak yang dilahirkan, dibawa sebagai pengasuh oleh istri baru Hanan. Dengan kebencian dari keluarga Maheswari serta pria yang di cintai, mampukan Yura bertahan demi anaknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Hampir diusir.
Yura tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan Eva, wanita yang begitu kejam mencampakkannya, menyuruhnya meninggalkan suami dan anaknya saat sedang kritis.
Hampir saja Yura lupa, bagaimana dia tidak bertemu wanita tua itu lagi kalau sekarang dia bekerja dirumah anaknya, Hanan. Pria yang masih berstatus sebagai suaminya secara hukum, tapi Hanan sangat membencinya dan telah menganggapnya tidak pernah ada lagi.
Begitu pula Eva, wanita itu pikir Yura telah mati mungkin, karena setelah itu dia sungguh-sungguh tidak pernah muncul lagi. Tapi sekarang kebencian Eva yang tidak pernah luntur melihat Yura, kini tersungut kembali. "Apa yang kau lakukan disini?" Bentak Eva sembari berdiri.
Mendengar neneknya marah dan membentak bibi Yura, Aura bingung. "Oma, kenapa marahin bibi baik?" Tanya Aura dengan wajah polosnya. Aura tidak suka neneknya membentak Yura.
Seketika Eva menatap cucunya, ia tidak ingin Aura melihat kalau dia membenci wanita disampingnya. Eva sekarang bingung, apa Aura tau kalau Yura adalah ibu kandungnya? Tapi Aura memanggilnya bibi. Berarti Aura tidak tau, yang Aura tau, ibunya sudah meninggal dunia!
"Bibi baik? Aura kenal dia?" Tanya Eva.
"Bibi baik yang akan menemani Aura terus. Bibi baik juga tinggal disini!" Jawab Aura menceritakan.
Apa? Eva sungguh syok mendengarnya. Dia satu bulan tidak mengunjungi cucunya karena suaminya sakit, tapi begitu datang justru ada banyak kejutan. Bagaimana bisa wanita miskin itu muncul dan menjadi pengasuhnya Aura. Apa Gendhis tau? Apa Hanan yang mengizinkan?
"Cucu oma yang paling cantik, masuk kedalam kamar dan ganti baju sama bibi Ika!"
"Aura maunya sama bibi Yura!" Gadis kecil itu langsung memeluk tangan Yura. Tentu saja Yura senang kalau Aura membawanya, dari pada dia harus berhadapan dengan bu Eva yang pasti akan mencaci makinya.
"Oma mau bicara dengan... Bibi sebentar! Dia kan pengasuh baru, oma harus tes kalau dia bisa mengajarkan Aura bahasa inggris yang baik. Kan Aura katanya mau kuliah di Inggris!" Balas Eva meyakinkan.
Aura sontak saja tersenyum dan menganggukkan kepalanya, anak kecil memang mudah diperdaya, ditipu begitu saja langsung percaya. Eva memanggil Ika, pelayan rumah untuk mengantarkan Aura ke kamarnya. Sedangkan dia akan mengusir wanita miskin itu.
"Kemari kau! Apa yang kau lakukan dirumah anakku hah?" Bentak Eva, wanita itu menarik tangan Yura dengan kuat menuju luar rumah. Tidak ingin suaranya sampai terdengar ke telinga Aura.
Yura mengikuti dengan langkah tergesa, tangannya begitu sakit ditarik Eva, bekas luka jatuh kemarin masih terasa sakit. "Bu, lepaskan saya!" Yura menghempaskan tangan wanita setengah baya itu hingga tangannya bisa terlepas dari Eva.
"Beraninya kau melawanku! Apa lagi yang kau inginkan wanita miskin? Apa kau mau menggoda Hanan lagi? Apa kau belum cukup menghancurkan hidup putraku?" Bentak Eva mencaci maki, sesuai tebakan Yura dia tidak akan lolos dari makian Eva padanya.
Sampai kapanpun, Eva tidak akan pernah puas menghinanya, Yura hanyalah wanita miskin yang tidak punya apa-apa. Tapi Eva lupa, cucu yang sangat dia sayangi dan manjakan, lahir dari wanita miskin yang dia hina.
Tapi Yura sudah memantapkan hatinya untuk menjadi pengasuhnya Aura. Menerima segala konsekwensinya, yaitu bertemu Eva kapanpun, dihina sesukanya, dan dimaki dengan kata-katanya yang menyakitkan dan pedas.
Jadi Yura sudah menyiapkan hati dan mentalnya, karena sekarang bukan hanya menghadapi Eva, melainkan kebencian dan kemarahan Hanan padanya.
"Dari dulu sampai sekarang, saya tidak pernah menggoda putra bu Eva. Mas Hanan sendiri yang mengejar saya dan mencintai saya!" Yura membela diri. Dulu memang saat Hanan mengatakan cinta padanya, Yura sudah menolak meskipun dia juga mencintai Hanan. Dia merasa tidak pantas untuk Hanan, tapi pria itu yang memaksakan hubungan mereka tanpa restu Eva.
Eva marah mendengar tuduhan Yura terhadap putranya, dia sangat yakin kalau Yura yang menggoda Hanan supaya menikahinya, supaya Yura dan keluarganya bisa menumpang hidup enak dengan harta mereka.
"Kamu fikir saya percaya? Kamu memang tidak pernah berubah, sekarang kamu datang lagi untuk merebut Hanan dari Gendhis. Kamu menggunakan anak mereka untuk bisa masuk kedalam keluarga mereka! Kamu memang wanita tidak tau diri!"
Anak Hanan dan Gendhis yang mereka kenalkan pada semua orang, Aura dia yang melahirkan. Apa Eva lupa kenyataan itu? Atau Eva malu mengakui cucunya lahir dari wanita yang dia hina dan benci?
"Bu Eva jangan pernah lupa, Saya yang melahirkan Aura! Darah daging saya ada pada tubuh Aura, Meskipun kalian membawanya pergi, memisahkan saya dari anak kandung saya. Tapi saya akan tetap menemukannya, karena kami memiliki ikatan batin yang kuat sebagai ibu dan anak!" Bantah Yura tanpa rasa takut.
Dulu Yura sangat takut melawan Eva, karena Eva adalah ibu mertuanya dan ibu dari Hanan meskipun hanya ibu tiri. Tapi sekarang Yura tidak takut lagi, untuk bisa bersama Aura, dia akan melawan apapun dan siapapun.
Eva pun tidak menyangka, wanita yang dulu lemah dan mudah ditindas, sekarang sangat berani bahkan membantah dan membela dirinya. Eva seperti tidak yakin dihadapannya adalah Yura Anastasya yang dulu dicintai Hanan, yang mengalah pergi hanya karena takut Hanan tidak mendapatkan perawatan dirumah sakit.
"Sekarang kamu banyak bicara ya, kamu sudah berani melawan saya! Kamu fikir kamu siapa hah? Hanya wanita miskin pembawa sial, keberadaan kamu disini hanya akan membawa masalah, kamu hanya akan membawa penyakit untuk semua orang dirumah ini! Pergi dari sini, Cucuku tidak layak dan tidak pantas diasuh oleh wanita sepertimu! Apalagi memiliki ibu miskin sepertimu, yang tidak pantas menjadi ibunya!" Bentak Eva dengan marah.
Yura menahan hatinya untuk tetap tenang meskipun rasanya begitu sakit dicaci maki oleh Eva, mantan ibu mertuanya. Namun hati Yura begitu merasa teriris apalagi dihina tidak pantas menjadi ibu oleh Eva. "Sampai kapanpun saya tidak akan pergi dari sini!"
Eva mendorong Yura supaya pergi dari rumahnya Hanan, kaki Yura hampir terpeleset dan jatuh dari tanggu. Namun tiba-tiba ada sosok pria yang menahan kedua bahu Yura supaya tidak jatuh.
"Hanan!" Eva tidak tau kapan putranya pulang.
Yura menoleh, dia juga terkejut melihat keberadaan Hanan yang datang tepat waktu menolongnya. "Pak Hanan!"
Pria itu mendorong Yura pelan untuk naik lagi keteras, dia juga berjalan menuju hadapan ibunya. "Apa yang mama lakukan?" Tegur Hanan. Hanan pulang cepat setelah ditelpon oleh Bibi Amy, Bibi Amy memberikan kabar kalau Nyonya besar berkunjung kerumah. Hanan tau akan terjadi masalah besar kalau sampai ibunya melihat Yura ada dirumahnya.
"Kenapa kamu izinkan lagi wanita itu tinggal disini, bahkan mengasuh anakmu? Hanan, dia itu pembawa sial! Apa kamu lupa apa yang dia lakukan lima tahun lalu!"
wah untung ajaa ada paman tampan 😌