'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Percayalah Padaku!!! Aku Akan Memenangkan Dirimu, Hanni!!!
Langit senja telah memudar!!
Nuansa gelap serta kerlip bintang seketika menguasai cakrawala yang terbentang di atas area kafe Miriam Peunch yang kini memang nampak riuh karena memasuki waktu makan malam.
"Pelayan!!! Pelayan!!!!"
"Saya Tuan!! apa ada yang bisa kami bantu??" Hannah berucap santun, meski raut wajah pria paruh baya yang tengah ia hadapi nampak begitu garang.
"Aku menginginkan tequila!!! bawakan minuman itu untuk ku!!"
"M-maaf!! tapi-, kami tidak menyediakan minuman semacam itu di tempat ini, Tuan!"
"Apa katamu?!!! tidak menyediakan minuman semacam yang ku sebut?? apa kau ingin membodohi ku!!?? aku ini pelanggan istimewa di cafe ini cantik!! apa kau tidak tahu??"
"A-apa?? pelanggan istimewa, tapi-, semua pengunjung di tempat ini-,"
"Berisik!!! kau! tidak seharusnya pelayanan seperti mu membuka terlalu banyak suara!!atau-, kau memang tidak ingin melayani kami??"
"I-itu?? saya minta maaf, Tuan!!"
"Baiklah!! jangan menampilkan raut wajah sedih seperti ini, cantik!! tak apa!! kau bisa menemani ku, kan??"
"A-apa??" kepala Hannah kembali terangkat tatkala telunjuk sang lelaki menoel liar area bongkahan dari pipi belakang nya.
"Ayolah!! tubuhmu cukup menggiurkan!! bagaimana jika kita melakukan hubungan intim untuk satu atau dua malam??"
"Mmmmhh-, lepas!!! kau sungguh menjijikkan!!!"
"Dia berkata kita menjijikkan kawan!! tak apa!! kau pasti akan terus menikmati sentuhan ku nantinya, Nona!!!"
"Tidak!!! tolong lepas!!!" Hannah meronta! cengkeraman lengan bertatto dari salah seorang lelaki dengan pakaian jaket kulit yang mendekap tubuhnya seketika membuat Hannah panik saat lelaki itu terus berusaha untuk menjilati telapak tangannya.
"Lihat lah Marco!! dia seperti nya gadis yang polos!! akan menyenangkan jika-,"
"Lepaskan gadis itu!!!" suara lantang yang kembali terdengar dari lisan seseorang seketika membuat gelak tawa para lelaki arogan itu tergenti, atensi dari sekumpulan geng motor itu pun beralih sepenuhnya dan tertuju pada Hanz.
"Hmmmmm-, apa lagi ini?? siapa yang berani mengganggu kesenangan kita??!!"
"Siapa yang mengganggu kesenangan??? apa kau yakin ingin mengenal diriku??"
"Aaaaiisshh!!! sungguh congkak sekali pelayan pria satu ini!! apa gadis ini kekasih mu?? jika memang demikian-, cobalah untuk menyelamatkan nya!!! karena saat kami telah mengincar sebuah mainan!! kami tak akan melepaskan nya begitu saja!!!"
"Mainan katamu!!!!?????"
Buuuuugghhh!!!
"Hanz!??"
"Pergilah ke belakang, Hanni!!! jangan terlalu dekat dengan ku! aku mungkin tak akan segan untuk menghabisi nyawa lelaki sampah yang berani merendahkan mu!!"
"Tapi Hanz!!! mereka-,"
"Tak apa aku bisa menangani nya!!"
Tatapan dingin serta rahang Hanz yang menegang seketika membuat beberapa lelaki dari sahabat geng motor yang tersungkur itu terperanjat, mereka bahkan semakin meninggikan dagu saat berhadapan dengan Hanz.
"Kau!!! berani-berani nya kau membuat masalah dengan kami!!! kau bahkan telah memukul Marco!!! apa kau tidak menyayangi nyawa mu sendiri!??"
Gertakan dari mulut lelaki pelontos yang berdiri tepat dihadapan nya justru hanya ditanggapi Hanz dengan seringai senyum.
"Tidak!!! tolong!! maafkan saya!! jangan melibatkan Hanz, dalam hal ini!! saya-, saya akan mencari barang pesanan Anda!! tapi tolong jangan membuat keributan!! saya mohon, Tuan!!!" Hannah kembali melangkah tepat di depan tubuh Hanz, ia mencoba untuk melakukan negoisasi supaya tak terjadi baku hantam.
Apa yang dia lakukan?? astaga Hanni!!!
"Waaah!!! lihatlah!! gadis ini benar-benar ingin melindungi mu, dude!!! apa kau tak malu!!??"
"Dia menyayangi ku!! itulah sebabnya!!"
"A-apa??"
Apa yang baru saja ia katakan?? kenapa Hanz sungguh percaya diri sekali??
"Mundur lah Hanni!! biarkan diriku yang membereskan para lelaki sampah ini!!!" Hanz melipat lengan kemeja, ia bahkan membuang celemek yang sempat terpasang pada tubuh jangkung nya.
"Hanz-, mereka lebih banyak daripada yang kau bayangkan!!!"
"Tak apa!! aku bisa beladiri!!"
"Wooww!! sungguh menarik!! baiklah!! kita akan melakukan gulat!! satu lawan satu!! jika dirimu kalah!! maka gadis itu akan menjadi milik kami!! bagaimana Hanz??!!" Marco sang ketua geng motor yang semula merunduk kesakitan akhirnya kembali berdiri diantara Hanz dan juga kerumunan nya dengan seringai senyum yang tak kalah meremehkan saat menyampaikan aturan.
"Hanz!!!!"
"Ssssttt!!! percayalah padaku!! aku akan memenangkan dirimu, Hanni!!"
"Tidak!!! Hanz!!! tunggu!!!" suara Hannah seketika tenggelam saat sorak-sorai pengunjung kian terdengar bising.
Tuhan!! apa yang akan terjadi?? kenapa diriku selalu terlibat dalam suatu permasalahan seperti ini?!!! aku mohon lindungi pria itu, Tuhan!!! jangan sampai Hanz terluka!! aku mohon!!
****
"Aaaaaww-wwh!!! tolong pelan-pelan, Hanni!!"
"Kau!!!"
"Jangan mengomel lagi!! aku mohon," Hanz mendesis tatkala area bibirnya tersentuh oleh pe_ngompres dingin yang digenggam Hannah.
"Kau keterlaluan Hanz!!! bagaimana jika sampai terjadi sesuatu padamu?!!!" suara Hannah kembali terdengar ketus, meski nampak sinis tapi netra indah gadis itu justru berkaca-kaca.
"Mmmm- jadi kau benar-benar mengkhawatirkan diriku?? benarkah demikian Hanni??!!"
"Aku-, tentu saja!!! bagaimana jika kau kalah!! apa kau tak memikirkan diriku!?? mereka bisa saja membawa ku jika-,"
"Itu tak akan pernah terjadi!! diriku bersumpah!!"
Telapak tangan Hanz yang tiba-tiba mengusap lembut area pipinya seketika membuat Hannah membeku saat sang pria menyatukan pandangan dengan netra indahnya.
Hanz?? kenapa?? kenapa ia berjuang cukup keras seperti ini?? untuk gadis sepertiku??
"Kau-, tidak terluka kan, Hanni??!"
"Mmmm-, tidak!! aku baik-baik saja!! maaf,"
"Jika dirimu sampai terluka, mungkin giliran suamimu yang akan menghajar ku! aaahh!! aku sungguh benci untuk membayangkan hal itu!!"
"Hanz Volksraad!!!???"
Nyonya Manager??? apa dia ingin memarahi Hanz?? tidak, ini semua salah ku ...,
Hannah terperanjat!! ia sedikit menyingkir dari hadapan sang wanita yang tak lain adalah atasannya dengan menundukkan kepala.
"Nyonya-,"
"Diam!!! aku tak memiliki urusan dengan mu!!!"
"Tapi-, Nyonya!! kerusuhan ini-,"
"Apa kau tak mengerti perihal ucapan ku??? kau tidak tuli, bukan??"
"Jangan memarahi nya!!! kita bicara diruangan mu!!!" Hanz akhirnya menegakkan tubuh!! ia melangkah dengan sedikit tertatih meninggalkan Hannah dan beberapa staff karyawan lain.
Apa sebenarnya yang ada didalam pikiran mu Volksraad??!!!! membuat kegaduhan hanya demi gadis bodoh seperti Hannah!!!?? aku sungguh tak percaya!!