NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lawan Rentenir

Tiba di rumah sakit Hanum menjalani pemeriksaan dengan menyeluruh dan memastikan jika kesehatannya baik dan juga ginjalnya cocok untuk Suryanto.

Setelah memastikan semua pemeriksaan di lakukan, Hanum tinggal menunggu hasilnya.

Dengan perasaan gelisah Hanum menunggu hasil tesnya, dan hasil yang mengejutkan Hanum pun keluar.

Hanum menunduk lesu saat ginjalnya sama sekali tak cocok dengan Suryanto dan kini dia merasa putus asa, bagaimana caranya dia menyembuhkan ayahnya.

"Terus apa yang harus saya lakuin, Dok?" Hanum bertanya dengan meneteskan air matanya.

"Kita cari donor lain." jawab Dokter dengan tersenyum.

Lukman menatap dokter. "Lakukan yang terbaik, Dokter. Jangan pikirkan biayanya." Dokter menatap Lukman.

"Kalau boleh tahu Bapak ini siapanya Hanum?" tanya dokter dengan penasaran. Bagaimana pun kemarin Hanum mengatakan jika dia hanya sendiri dan sekarang muncul wali baru.

"Saya hanya pesuruh calon mertua Hanum. Saya mewakili calon mertua Hanum untuk mengurus semua yang Pak Suryanto butuhkan untuk operasi."

Dokter memicingkan matanya dengan curiga. "Benar itu, Hanum?" Hanum mengangguk cepat.

"Maaf, Pak. Tapi saya cuma takut Hanum di manfaatkan."

Lukman tersenyum maklum. "Saya mengerti. Dan saya juga hanya melakukan tugas saya. Nyonya saya terlalu menyayangi Hanum jadi dia sengaja mengutus saya untuk membantu."

Dokter mengangguk. "Kalau begitu saya lega sekarang."

Hanum meringiskan senyuman. Menyayangi apanya. Dia bahkan harus mengorbankan masa mudanya dan menikah kontrak demi uang ini.

...

Hanum dan Lukman keluar dari ruangan Dokter. Dengan wajah yang masih murung Hanum mengikuti Lukman ke parkiran rumah sakit.

"Jangan khawatir, saya jamin minggu ini Bapak kamu bisa di operasi," ucap Lukman dengan membuka pintu mobilnya.

"Terimakasih, pak Lukman," ucap Hanum dengan mengangguk.

"Kalau begitu saya pergi dulu."

Hanum tersenyum dan membiarkan Lukman pergi.

Setelah memastikan Lukman pergi Hanum menaiki angkot untuk segera pulang ke rumahnya. Hanum belum bisa bertemu bapaknya sebelum menyelesaikan masalah keluarganya di luar sana.

Hanum pulang ke rumahnya dan melihat Reva dan Johan duduk dengan wajah tak bersemangat, kedua adiknya itu nampak sedih dan membiarkan sepiring nasi tanpa lauk di depan mereka.

"Pada ngapain lo berdua. Ngelamun aja." Hanum mendudukan dirinya di depan kedua adiknya.

"Kak, gimana Bapak?" tanya Johan dengan sengau sepertinya adik- adiknya ini baru saja menangis.

Hanum menghela nafasnya. "Lo tenang aja, Bapak mau operasi, bentar lagi sembuh. Lo cuma perlu jadi anak baik terus jagain Reva."

"Tapi duit operasinya gimana?"

"Gue kan kerja, lagian gue juga bentar lagi nikah sama orang kaya. Jadi udah pasti duit gue banyak." Hanum membuka dompetnya dan mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah.

"Ke warung gih beli lauk, masa makan begini doang." tunjuk Hanum pada nasi di piring.

"Banyak banget, kak?" Johan menatap uang 2 ratus ribu yang di berikan Hanum.

"Simpen buat sekolah lo sama Reva besok. Dan kedepannya kalau lo butuh sesuatu bilang sama gue."

Johan tersenyum senang. "Beneran, Kak?"

Hanum mengangguk.

"Kalau gitu aku beli lauk dulu, kak. Va kamu mau apa?"

Reva yang sejak tadi diam mendongak. "Ayam goreng, boleh?"

Johan tertawa. "Boleh lah, duit kita banyak ini."

"Sama susu boleh, kak?" Hanum tersenyum melihat wajah polos Reva. Hatinya ingin menangis melihat adiknya ini bahkan jarang membeli susu.

Johan mengangguk. "Oke. Kak Hanum mau apa lauknya?"

"Gue gak makan, gue masih ada urusan."

Johan terdiam. "Inget Jo, lo harus jagain Reva mulai sekarang." Hanum menyimpan beberapa lembar uang lagi. "Mulai sekarang beli susu buat Reva tiap hari. Jangan lupa kalau butuh apa- apa lo telepon gue."

"Kak Hanum mau kemana lagi?" tanya Reva.

Hanum menatap Reva. "Kakak harus balik kerja. Lagian Kakak juga harus jagain bapak di rumah sakit. Reva harus janji jadi anak baik."

Reva mengangguk.

Hanum kembali menoleh pada Johan. "Cepet sono, beli lauknya!"

Johan mengangguk dan segera pergi.

Hanum menghela nafasnya lalu melihat sekeliling rumahnya. Rumah mereka sudah usang dengan tembok yang mengelupas, bahkan atap mereka bocor di beberapa tempat. Setelah operasi bapaknya nanti berjalan lancar, mungkin Hanum ingin memperbaiki rumah ini atau bahkan lebih baik membeli yang baru.

Dua puluh milyar sangat banyak kan? Dia bisa membeli rumah besar dan hidup layak seumur hidup setelah bercerai nanti.

Hanum berdecak. "Belum kawin udah mikirin cere," gumamnya.

"Kenapa, kak?" Hanum menoleh pada Reva yang menatapnya bingung.

"Kagak. Kalau gitu kaka pergi lagi, ya. Tunggu Kak Johan bawain lauk buat makan." Hanum mengusak rambut Reva lalu bangkit berdiri. Satu hal lagi yang harus dia lakukan, yaitu membayar hutang bapaknya pada rentenir gila yang mengambil uangnya 10 juta tanpa sisa. Tapi sebelum itu dia harus mendatangi seseorang dulu.

Hanum memasuki kawasan pasar dan mengedarkan pandangannya. "Woy, Num, kemana aja lo?" teriak salah satu pedagang yang pasti mengenal Hanum.

Hanum menaikan tangannya. "Biasa, Bang gue nguli."

"Gila lama gak ketemu bening baget lo." Pedagang yang lain menimpali.

Hanum tertawa. "Bang liat Jono gak?"

"Kagak, di parkiran kali, atau di markasnya kali." Hanum mengangguk.

"Oke Bang. Makasih." Hanum segera pergi ke arah markas, sebab di parkiran dia tak melihat Jono tadi.

Benar saja tiba di markas Hanum melihat Jono dan Bang Tigor sedang menghitung uang hasil setoran para pedagang.

Markas yang di maksud adalah pos satpam yang sudah lama di tinggalkan dan sengaja di jadikan markas Bang Tigor dan anak buahnya untuk berkumpul setelah menagih iuran dari para pedagang dan parkiran.

"Wih banyak nih duitnya?" Hanum melongokkan wajahnya dari jendela besar yang tak menggunakan kaca.

"Eh, Num. Gimana keadaan Bapak lo?" Bang Tigor bertanya sambil melanjutkan kegiatannya menghitung uang.

"Bapak gue perlu operasi, Bang." Hanum duduk di dekat Bang Tigor berhadapan dengan Jono.

"Wah parah ya, Num?"

"Ya, begitu deh, Bang." Hanum menatap Jono. "Jon sibuk gak lo?"

"Sibuk apaan, ya begini kerjaan gue, Num." Jono terkekeh.

"Mau duit gak?" Bukan hanya Hanum, tapi Tigor juga mendongak.

"Mau lah, duit siapa yang gak mau."

"Tapi lo temenin gue dulu labrak si Anji," ucap Hanum.

"Anji? Si rentenir itu?"

"Iya."

"Ngapain, Num."

"Bapak gue punya hutang 5 juta sama si Anji. Dan sialannya dia ambil duit gue 10 juta, terus bilang Bapak baru bayar bunganya aja."

"Wah gila tuh orang."

"Sialan kan, gaji gue abis dia bawa, terus dengan entengnya dia bilang kalau itu cuma bunga."

"Tapi, Num, ribet gak urusannya. Soalnya gimana kalau dia lapor polisi?"

"Kita yang bakal lapor polisi duluan." Hanum memicingkan matanya tajam.

"Maksud lo?"

"Kalau bener bunga aja bisa segede itu dalam 5 tahun itu namanya ngehisap darah, Jon. Enak aja lintah darat di biarin."

"Tapi gak bisa sepenuhnya salah Si Anji sih, Num. Bapak lo harusnya gak minjem sama dia, udah jelas dari dulu di emang rentenir." Bang Tigor menimpali.

"Iya, tapi emang kalau minjem sama lo ada, Bang?" Bang Tigor diam.

"Kita gak punya pilihan lain selain minjem sama dia. Dan begonya kita gak tanya dulu berapa persen bunga dari pinjeman setiap bulan atau setiap tahun, akhirnya hutang bapak jadi menggunung."

"Jadi lo maunya gimana Num?" tanya Jono.

"Kita datengin terus rekam pembicaraan, sampe polisi dateng kita punya bukti buat jeblosin dia ke penjara."

1
Patrish
melihat karakter Hanum... sepertinya akan mudah dia melalui drama drama lanjutan....
Nana Colen
iya Hanum pasti akan banyak drama karena orang kaya itu rumit 🤣🤣🤣🤣
Patrish
susah banget ya mau dapat 20M...
Patrish
Arya... ingat.. jangan mengingkari suara hati..... pamali boz
Patrish
apakah dulu setelah diculik sudah ditangani psikiater? sampai se dewasa ini Arya tidak bisa mengendalikan diri...
Patrish
gubraaakkk.... bagaimana cara ngajaknya... 🤔🤔🤔🤔😮😮😮
Patrish
calon mantu orang kayaahh ... pengamanan tingkat premium
Patrish
cari donor ginjal di mana Num... 😢😢😢😢
Patrish
welcome to the jungle .. Hanum.... akan banyak semak belukar yang akan menghadang jalanmu... semangat... niat baik akan berakhir baik...
Patrish
sudahlah Num... 20 M.... semua aman...
Patrish
SAKRAL.... kalo SAKLAR itu sumber aliran listrik🤭🤭🤭😃😃😃😃
nenah adja: 🤣🤣🤣 baru liat maaf, typo ternyata 🙏
total 1 replies
Patrish
💪💪💪💪💪💪💪💪
Patrish
pastinkerasa juga pas tangannya dibalut... makanya pura2 tidur... denger juga dia gumannan si Hanum
Patrish
pelatihan teori.. prakteknya jauuh.... 😄😄😄
Patrish
baru ketemu malam ini... langsung cuuzz.. sampai part ini aku syuuka.... bahasanya enak dinikmati.... terus menulis ya.... semangaat.. 💪💪💪
partini
siap kan lidah tajamu Hanum sebentar lagi Ketemu para Kunti
Amidah Anhar
Up lagi donk,...
Doble Up kalau boleh kak
Amidah Anhar
terimakasih Upnya
💗vanilla💗🎶
duh si ibu bs aja modus nya maksa si hanum
partini
kalau mulut tajam nya jangan di latih jadi lembut kaya lelembut yg satu itu di butuhkan untuk menghajar lawan nanti di pesta
Amidah Anhar: Up lagi donk...
Jangan buat Hanum kehilangan jati dirinya untuk melawan dengan kata kata yg elegan
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!