NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan

Jalanan sore ini tidak terlalu padat, tapi pikiran Rumi jauh lebih ramai daripada suasana sekitar. Tangannya menggenggam setir erat, sementara bayangan wajah Indira terus menari dalam benaknya.

"S-suamiku ... R-Rada."

Kalimat itu seolah diputar ulang tanpa henti, terus terngiang dalam kepala Rumi. Ia masih belum percaya jika staf baru di kantornya ternyata suami Indira.

Selama ini ia mengira Adnan adalah sosok yang sah berdiri di samping sahabatnya. Nyatanya, pria itu hanya bayangan kabur dalam narasi palsu yang disembunyikan Indira rapat-rapat.

"Dasar, Adnan pengecut!" umpatnya.

Rumi menghela napas panjang. Mencoba melupakan sejenak soal Indira, Rada dan Adnan. Meski tak bisa dipungkiri ia pun sedikit kecewa pada Indira. Kenapa tidak menceritakan semua dari awal? Setidaknya hanya berbagi cerita dengannya sebagai orang yang sudah bersahabat sejak lama.

Mobil Rumi melaju menyusuri jalan yang sedikit menurun, ketika pandangannya menangkap sesuatu yang tak asing. Di taman pinggir jalan, tepat di dekat jalur pedestrian, sepasang pria dan wanita sedang duduk di bangku panjang.

Adnan dan Dita.

Rumi spontan menginjak rem. Mobilnya sampai berhenti mendadak di tepi jalan. Wanita dengan pakaian kantor itu membuka pintu mobilnya tanpa ragu.

Ia melangkah mantap. Dadanya naik turun karena emosi. Beberapa meter sebelum tiba di depan Adnan, ia sudah mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat telak di pipi Adnan. Suaranya nyaring dan membekas di udara, membuat beberapa orang yang berada di taman menoleh pada mereka.

Adnan refleks memegang pipinya yang perih. Ia terperanjat, namun belum sempat berkata-kata, Rumi lebih dulu membuka suara.

"Ini balasan karena kamu udah khianatin sahabatku!" pekiknya penuh amarah.

Sontak Adnan berdiri dan menatap Rumi tak kalah tajam. "Gak usah ikut campur! Kamu gak tahu permasalahanku sama Dira yang sebenarnya!"

Rumi malah terkekeh sinis. Tubuhnya sedikit condong ke depan dengan ekspresi yang penuh ejekan. "Oh ya? Sayangnya aku udah tahu semuanya!"

Matanya menatap Adnan, lalu berpindah ke wajah Dita yang kini ikut berdiri di sampingnya. Wajah wanita itu tegang, seakan sedang menahan sesuatu. Mungkin saja ... sedang menahan malu?

Melihat banyaknya orang di sekitar, Rumi tak ingin membuang kesempatan. Wanita cantik itu seketika berteriak kencang, "Tolong kalian semua tandain muka dua orang ini!"

Kepala orang-orang di taman serentak menoleh. Beberapa di antara mereka tampak terkejut. Ada pula yang keningnya mengkerut bingung.

"Mereka ini pengkhianat! Laki-laki pengecut ini kabur di hari pernikahannya dan malah pilih perempuan murahan kayak dia!" lanjut Rumi sambil menunjuk tajam ke wajah Dita.

Suasana mendadak hening, lalu riuh dalam bisik-bisik yang makin lama makin lantang. Orang-orang mulai berdiri, menonton keributan itu dengan tatapan penasaran sekaligus jijik.

Dita mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. "Heh! Jangan fitnah, ya! Siapa yang kabur, hah?!" bentaknya lantang pada Rumi.

Rumi hanya tersenyum miring. Ia melirik sekeliling, lalu mengangkat bahunya santai. "Liat! Dia masih bisa teriak. Gak tahu malu banget, kan?"

Tak disangka, kalimat Rumi mampu membuat orang-orang kian penasaran sekaligus geram hingga membentuk kerumunan.

"Wah, gak bermoral banget ya kamu jadi perempuan!"

"Bibit-bibit calon pelakor, nih!"

"Dasar, murahan!"

"Gak tahu malu banget masih bisa keliaran di depan umum!"

Satu per satu kata kasar menghujani Dita. Wajah wanita itu merah, matanya berkaca-kaca menahan malu. Ia menatap Adnan yang masih terpaku, dan tanpa sepatah kata pun, ia tarik lengan pria itu.

"Ayo, Nan! Kita pergi dari sini!" ucapnya sambil menyeret Adnan menjauh dari taman.

Mereka berdua pergi terburu-buru, diiringi teriakan tak suka dari orang-orang sekitar. Rumi yakin, saat ini dua pengecut itu sedang malu setengah mati.

"Hukuman ini belum seberapa buat pengecut kayak kalian!"

***

Sementara itu, Indira yang baru saja hendak memasuki rumah, menghentikan langkahnya kala terdengar dering ponsel dari dalam tas.

"Kenapa?" tanya Rada yang menyusul di belakang.

"Ada yang telpon. Kamu masuk duluan aja."

Rada hanya mengangguk. Namun, ia tetap berdiri di sana, menatap pada Indira yang kini sudah mendekatkan benda pipih ke telinga.

"Ada apa, Rum?"

Hening. Rada melihat sang istri terdiam beberapa saat. Hingga tiba-tiba wanita cantik itu berteriak sembari membelalakkan mata.

"Apa?!"

Rada tersentak. Hampir saja jantungnya terlepas karena terkejut oleh teriakan Indira.

"Kenapa, Sayang?" tanya pria itu khawatir, sebab sang istri memasang wajah serius sekali. Akan tetapi, bukannya menyahut, wanita itu malah masuk ke dalam rumah tanpa sepatah kata.

"Ada apa, sih?" gumam Rada.

Rasa penasarannya sudah tak bisa dihindarkan. Pria itu terus mengikuti Indira yang kini duduk di sofa, masih dengan ponsel di telinganya. Kemudian, tanpa aba-aba, wanita itu tertawa keras hingga membuat ia kembali terlonjak.

"Astaga, Dira ...," geramnya sembari memegang dada.

Tersadar terus diperhatikan oleh sang suami, Indira segera mengakhiri panggilannya dengan Rumi.

"Udah dulu, ya, Rum. Makasih, lho, atas bantuannya."

Rada masih tak mengerti. Ia lebih mendekatkan posisi duduk hingga tak ada lagi jarak dengan sang istri. "Ada apa? Rumi bilang apa?"

Indira malah berdecak. Ia dorong dada Rada agar menjauh darinya. "Ck! Gak usah kepo!"

"Dira ...," tegur Rada. Matanya menatap tajam sang istri tercinta.

Wanita cantik itu menghela napas sejenak sembari menyandarkan punggung pada sofa. "Cuma urusan kerjaan."

"Gak mungkin kamu bahas kerjaan sambil ketawa-ketawa."

"Kenapa? Kalau ada yang lucu, moment apa aja bisa bikin ketawa," tukas Indira. Ia malas menceritakan ulang apa yang Rumi sampaikan barusan.

Bukan ingin menyembunyikan sesuatu dari sang suami, ia hanya tak sudi menyebut nama pengecut itu lagi.

Rada menggeleng. "Aku yakin kamu lagi sembunyiin sesuatu."

Indira hanya mengangkat kedua bahunya santai. Terserah Rada mau percaya atau tidak. Ia tak peduli.

"Mau jujur, atau aku kasih hukuman kayak waktu itu?"

Kepala Indira bergerak cepat, menoleh pada Rada. Alisnya tertarik ke atas dengan ekspresi tak suka. "Maksudnya apa ngancem-ngancem kayak gitu?"

Rada tersenyum miring. Meski masih terlihat tenang, ia tahu Indira sebenarnya sedang tegang. Perlahan, ia mendekatkan wajah hingga nyaris tanpa jarak dengan wajah cantik istrinya.

"K-kamu ma—"

"Shuut ...." Rada meletakkan terlunjuknya di bibir wanita itu. "Kamu harus tahu, kalau aku gak pernah main-main sama kata-kataku, Dira Sayang."

Duh, bulu kuduk Indira seketika merinding. Apalagi kini wajah Rada benar-benar dekat. Hidung mancung pria itu bahkan sampai menempel di hidungnya.

Tidak! Indira sudah tidak tahan. Segera ia memejamkan kedua mata dengan tangan yang mencengkeram erat dada Rada.

"R-Rada ...."

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Siti Zaid
Tidak tahu nak kata apa...sudah halal dilanjut sampai pagi pun gak ada yang marah...tapi adnan sebaliknya..menginginkan wanita yang sudah bukan miliknya lagi..
Noor hidayati
lanjuuuuuuuuut
Deshika Widya: yuhuuuu
total 1 replies
Teh Euis Tea
wowwwww akhirnya sengsara membawa nikmat ya rada jd bisa nganu lg🤣
Deshika Widya: hahaaha🤣
total 1 replies
partini
aihhh so sweet 🥰🥰
mau berpaa kali pun mah gasken kan halal'
Deshika Widya: uhuhuuuwwww🤭
total 1 replies
Teh Euis Tea
adnan ngapain km marah sama rada, dia suaminya indira km bkn siapa2nya dira, urus aj noh si dita km hrs tanggung jawab karna si dita sedang hamil anakmu
Deshika Widya: Emang ngadi2 ya si Adnan🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
NAYLA DWI
.
Wardah Saiful
siapakah itu? jeng..jeng
Deshika Widya: siapa ya🫣 jeng jeng🤣
total 1 replies
Bun cie
nah lho tercyduk siapakah rada dan dira?🤔
Deshika Widya: siapaa ya🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Asiiap Kakak😍
total 1 replies
Teh Euis Tea
nah loh siapa itu yg manggil rada, dira apa itu revan yg manggil?
Deshika Widya: Siapa ya🫣
total 1 replies
Siti Zaid
Siapa kah pria yang meyapa pasangan suami isteri yang sedang berpelukan itu...apakah orang dikantor perusahaan tempat mereka berkerja🤔
Deshika Widya: aduh, bahaya sih kalau itu🫣
total 1 replies
Deshika Widya
Siapa ya🤭
MunaRizka
siapa nih
Titin Hartanti
apakah bos mereka yg liat?bisa langsung dieksekusi
Deshika Widya: waduh, bahaya kalau Bos yg nongol🫣
total 1 replies
Ir
siape lagi ini, Revan kah, Rendi kah? lagian meski sekantor bisa kali Dir akrab layak nya teman, lagian kalian udah lama putus anggap aja PDKT lagi tapi versi halal, bukan malah luch sama laki² lain, seharusnya pengalaman sama Adnan itu di jadikan pelajaran betapa sakitnya di khianati, meskipun kamu ga niat berkhianat
Maya Sari
semangat dong kak,selalu d tunggu up nya 🥰,,,siapa yg datang apakah revan
Deshika Widya: hehe siapa ya🫣
total 1 replies
Ir
diri jadi istri juga ga bisa jaga batasan sih, ntar giliran Rada yg begitu dia nya yang marah, kalo Rada udah ngizinin dia kerja seharusnya tau batasan pertemanan
Deshika Widya: Wanita kan begitu🫣🤭
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Assiap Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!