Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehangatan di ndalem
"Abi menyetujui permintaan mereka?"
Todong Zura saat tamunya pamit pulang,sejak tadi Zura hanya diam di ruang tengah bersama Ustadzah Halwa,nafa dan keluarga ndalem lain.Mereka bertiga mendengar semua obrolan tamu dan sang empunya rumah.
Gus Ilham tersenyum tipis dan geleng-geleng melihat sikap sang istri yang sekarang manjadi lebih cerewet dibanding dulu saat anak-anaknya masih kecil. "Umma bukannya tadi dengar sendiri "
"Ya dengar,cuma maksudnya gini loh bi.Kenapa abi gak langsung nolak aja.Kenapa harus bilang akan berfikir dulu? Ingat ya bi,kan kita sudah sepakat untuk tidak menjodoh-jodohkan anak-anak.Mau itu anak kita,anak Ning Nafa ,anak Naufal bahkan anaknya A ucup sekalipun tidak ada yang boleh menjodoh-jodohkan.Biarlah mereka mencari jodohnya masing-masing yang tentunya sesuai garis takdir dari Allah SWT "
Mendengar ucapan ummanya, Al langsung memberikan dua jempol dengan senyuman yang sangat lebar.Raihan pun ikut-ikutan sang abang membuat Ustadz Yusuf berdecak. "Kamu ngapain ikut angkat jempol "
"Hehe afwan ba,Raihan cuma mau kasih semangat Gus Abang saja "
"Lagian bi,umma tidak setuju dengan gadis tadi.Abi masih ingat kan dengan kejadian dulu,harus umma ingatkan lagi kah?"
Bukannya Gus Ilham yang menjawab,namun Al lah yang langsung bereaksi. "Ih,jangan umma.Abang udah gak mau denger dan inget kejadian dulu itu "
"Tuh bi dengar kan,anak kita aja trauma.Jadi abi jangan terima ya ".
Gus Ilham langsung mencubit pipi sang istri yang terhalang cadar "Na'am,abi ingat dan faham.Hanya saja abi tidak enak jika harus menolak secara langsung.Abi akan segera menolaknya nanti,mereka memberikan kita waktu satu minggu untuk memikirkannya."
"Lagian Abang heran,dimana-mana tuh laki-laki yang mengkhitbah wanita.Lah ini kebalik,dunia memang semenyeramkan itu."
"Memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya "
Tiba-tiba ucapan Ustadz Yusuf membuat semuanya orang mengerutkan alisnya tidak mengerti.
"Dulu juga abi mu pernah mengalami hal serupa bang" Sambungnya.
"Serius paman?" Tanya Al tidak percaya.
"A ucup gak usah di ingetin lagi ya " Sergah Umma Zura pada Ustadz Yusuf,membuat Ustad Yusuf tertawa begitu juga Ustadzah Halwa dan Nafa yang tau kemana arah pembicaraan Ustadz Yusuf.
"Ayolah paman ceritakan,Abang penasaran.Apa abi juga pernah ada yang datang untuk mengkhitbah?"
"Ck,anak kecil gak usah kepo" Ucap Umma Zurra.
"Dih,umma lupa kali ya nih yang di bilang anak kecil barusan loh di lamar orang "
"Tapi tetep aja kamu tuh masih kaya anak kecil "
"Depan umma doang aku kaya anak kecil,kalau depan orang lain sih aku paling dewasa"
"PD banget kamu,mana ada orang dewasa yang tiap hari ngambek gara-gara liat Dek Va gelendotan sama umma dan abi "
"Itu beda umma,aku tuh kesel aja dek Va suka sengaja banget memonopoli abi apalagi umma kalau malem.Kan itu tuh harusnya jatah aku,dek Va kan siang sampe sore ada di rumah,lah aku kuliah terus kerja sampe magrib eh pulang ke rumah malah dek va yang lagi manja-manjaan sama umma dan abi "
Drama keluarga cemara kembali terjadi,Gus Ilham sudah terbiasa.Jika dulu Zurra dan Naufal,maka sekarang Zurra dan sang anak sulung.
Semua penghuni pesantren sudah tidak aneh lagi dengan perdebatan mereka namun justru itulah yang sering membuat semua orang iri karena kehangatan mereka.
"Sampe pagi juga gak akan beres kalau kalian udah berantem gini.Udah ah mendingan Nafa pulang aja,lama-lama pusing kepala Nafa denger kalian berdebat " Nafa langsung beranjak dari duduknya saat melihat sang suami yang sudah datang menjemputnya.
Ning Nafa menikah dengan seorang Gus dari kota sebelah,mereka sudah di karuniai seorang anak perempuan berusia tujuh tahun.
"Eh onty Ning mau kemana? " Tanya Al
"Pulang!"
"Mana bisa langsung pulang.Ini loh tangan abang masih kosong onty "
Seolah tau kode dari sang ponakan,Ning nafa langsung mengeluarkan dua lembar uang biru dari dompetnya. "Katanya udah jadi owner bengkel terkenal,tapi masih aja malak onty " Ujar Ning Nafa sambil meletakan uang tersebut di telapak tangan Al. "Bagi dua sama dek Va "
"Alhamdulillah,makasih onty.Abang sayang onty.Lain kali warna lain ya onty "
Al memang tidak kekurangan uang,bahkan tabungannya sudah bisa membeli dua mobil balap.Namun bagi Al bukan masalah nominalnya,namun itulah cara Al saling menyayangi satu sama lain.
"Karepmu Bang!"
Tawa kembali terdengar melihat interaksi Ning Nafa dan Al.Kehangatan yang terjalin beberapa tahun di ndalem membuat sebagian santri yang korban broken home terkadang iri dan selalu memimpikan untuk menjadi salah satu bagian dari keluarga ndalem.
...****************...