NovelToon NovelToon
The Vault : Organisasi Penyeimbang Dunia

The Vault : Organisasi Penyeimbang Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Mata-mata/Agen
Popularitas:834
Nilai: 5
Nama Author: Saepudin Nurahim

The Vault membawa pembaca ke dalam dunia gelap dan penuh rahasia di balik organisasi superhero yang selama ini tersembunyi dari mata publik. Setelah markas besar The Vault hancur dalam konflik besar melawan ancaman luar angkasa di novel Vanguard, para anggota yang tersisa harus bertahan dan melanjutkan perjuangan tanpa kehadiran The Closer dan Vanguard yang tengah menjalankan misi di luar angkasa.

Namun, ancaman baru yang lebih kuno dan tersembunyi muncul: Zwarte Sol, sebuah organisasi rahasia peninggalan VOC yang menggabungkan ilmu gaib dan teknologi metafisik untuk menjajah Indonesia secara spiritual. Dengan pemimpin yang kejam dan strategi yang licik, Zwarte Sol berusaha menguasai energi metafisik dari situs-situs kuno di Nusantara demi menghidupkan kembali kekuasaan kolonial yang pernah mereka miliki.

Para anggota The Vault kini harus mengungkap misteri sejarah yang tersembunyi, menghadapi musuh yang tak hanya berbahaya secara fisik, tapi juga mistis, dan melindungi Indonesia dar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saepudin Nurahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FX Vault Tank 805

“Dia hidup,” ucap Noval dengan nada setengah kagum, setengah takut.

Monster logam itu muncul perlahan dari dasar laut Jakarta, menembus gelombang malam dengan tenang seperti bayangan paus raksasa. Gelap, elegan, tapi tidak mengintimidasi. Cahaya biru di sepanjang badannya menyala lembut. Saat kapal muncul sepenuhnya di permukaan, pelabuhan yang sepi mendadak terasa seperti pintu gerbang ke dimensi lain.

FX Vault Tank 805.

Nama yang terasa berat. Nama yang belum pernah ada dalam sejarah The Vault—atau bahkan Vanguard.

Dira berdiri di dermaga, tangannya mengepal, wajahnya serius. Di belakangnya, Yuni, Bagas, Noval, Intan, Rivani, dan Rendi berdiri dalam barisan. Tak satu pun dari mereka bicara. Mata mereka terpaku pada kapal itu.

“Kapal ini... bukan sekadar alat,” ujar Dira, memecah sunyi. “Ini simbol. Simbol bahwa kita bisa bergerak tanpa bayangan Vanguard. Tanpa The Closer.”

Ia menoleh ke mereka satu per satu.

“Selama ini kita selalu nunggu aba-aba. Kita selalu jadi support. Tapi sekarang? Kita adalah garis depan.”

Tidak ada yang menanggapi, tapi tatapan mereka mulai berubah. Yuni menggenggam lengannya sendiri, tegang tapi fokus. Bagas menatap ke langit malam sejenak, lalu mengangguk pelan. Rivani—yang biasanya paling banyak komentar—kali ini hanya menarik napas dalam. Intan terlihat siap tempur. Noval tidak berhenti tersenyum kecil, seperti anak yang tahu dia akan naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Dan Rendi, seperti biasa... diam, tapi selalu pertama yang melangkah.

Dira menatap kapal itu.

“Ayo.”

---

FX Vault Tank 805 bukan sekadar kapal.

Bentuk luarnya mirip paus raksasa dengan lekuk yang aerodinamis. Warna logam hitamnya menyerap cahaya malam, membuatnya nyaris tak terlihat jika dilihat dari udara. Panel atas bisa terbuka dan berubah menjadi dek terbuka, sementara bagian bawahnya memiliki sirip besar untuk navigasi laut dalam.

Saat mereka masuk lewat pintu samping yang terbuka seperti insang mekanik, interiornya langsung memukau.

Lorong utama menyala dengan lampu biru lembut. Lantainya transparan—memperlihatkan air laut yang bergerak di bawah kaki mereka. Sensasinya aneh tapi memikat.

“Gue kayak jalan di atas akuarium,” komentar Noval, kagum.

Di sisi kanan lorong, terdapat Ruang Observasi—ruang berkubah kaca dengan 360 derajat pandangan keluar. Panel di dalam bisa memperbesar tampilan atau bahkan memindai panas dan gerakan dari luar.

Sebelah kiri terdapat Ruang Navigasi, dilengkapi dengan hologram peta dunia dan sistem kendali otomatis Robit. Kokpit utama berbentuk seperti kepala kapal selam dengan kursi pilot yang bisa menyatu dengan kursi co-pilot.

“Tapi ini, ini yang gila,” ujar Bagas, membuka satu ruangan khusus di bagian tengah kapal.

Di dalamnya terdapat Modul Medis dan Eksperimen—lengkap dengan alat pemeriksaan, ruang bedah, dan bahkan kapsul karantina. Semua peralatan bisa disesuaikan untuk kondisi manusia... atau makhluk lain.

“Kalau kita nemu artefak... atau makhluk... kita bisa bawa pulang hidup-hidup,” ujar Bagas, setengah serius, setengah bercanda.

Ruang tidur berada di dek bawah. Satu kamar per orang, semua minimalis tapi nyaman. Setiap kamar punya layar pribadi, tempat penyimpanan peralatan, dan sistem komunikasi darurat.

Ruang makan? Ada, tentu saja. Kecil, tapi hangat. Seperti kantin pesawat luar angkasa.

Tapi fitur paling penting ada di buritan kapal.

Ruang Transformasi.

Ruangan ini memungkinkan kapal berubah bentuk: dari kapal laut ke kapal selam, dan sebaliknya. Dengan teknologi termium cair, kapal bisa menyesuaikan bentuk sesuai kebutuhan—membentuk lapisan pelindung tambahan saat menyelam, atau memperluas dek saat di permukaan.

“Dua mode utama,” jelas Dira. “Cruise Mode untuk pelayaran laut biasa, dan Phantom Mode untuk penyelaman dalam diam. Di mode kedua, kita tak bisa dideteksi radar manapun.”

Intan menyipitkan mata. “Ini kayak stealth submarine plus ruang riset plus pesawat luar angkasa, digabung jadi satu.”

“Dan semua itu kita bawa ke ujung dunia,” gumam Rivani.

---

Di atas dek, semua berkumpul. FX Vault Tank 805 perlahan meluncur menjauh dari pelabuhan Jakarta, menembus air gelap malam.

Angin laut menerpa wajah mereka. Suara ombak jadi latar, dan untuk pertama kalinya... tidak ada satu pun dari mereka yang merasa kecil.

Di langit, bulan separuh menggantung seperti pengawas diam. Di depan mereka terbentang lautan luas. Tak ada kompas yang bisa membimbing mereka. Tak ada peta yang benar-benar akurat.

Mereka benar-benar sendirian sekarang.

Dan Dira tahu... inilah saatnya.

Ia berdiri di ujung dek, lalu berbalik menghadap timnya. Wajahnya disinari cahaya kabin, tapi suaranya kuat, jelas.

“Kalian tahu apa yang sedang kita hadapi. Tempat yang kita tuju... bukan sekadar es dan badai. Ini bisa jadi pintu ke rahasia terbesar di dunia. Rahasia yang selama ini disembunyikan. Bahkan Vanguard pun belum pernah ke sana. Bahkan Closer... tidak tahu.”

Ia menatap mereka satu per satu.

“Kita bisa gagal. Kita bisa tidak kembali. Tapi kalau kita berhasil—kita bukan lagi bayangan Vanguard. Kita adalah cahaya baru.”

Diam. Hening.

Lalu satu tangan terangkat. Yuni.

“Kita mulai.”

Disusul Bagas.

“Siap.”

Intan dan Rendi ikut mengangguk. Rivani hanya bergumam, “Yah, udah terlanjur gila sekalian aja.”

Dan Noval, seperti biasa, “Gue udah mimpiin ini sejak SMP.”

Mereka semua bersiap. Kapal mulai menuruni kedalaman saat Dira memberi perintah.

“Mode Phantom. Kita menyelam.”

Di kedalaman 200 meter, FX Vault Tank 805 meluncur dalam diam. Lalu tiba-tiba—salah satu panel di ruang navigasi menyala sendiri.

Robit berbicara dari sistem kapal.

“Anomali terdeteksi. Objek tidak dikenal... mengikuti kita dari belakang. Jarak: 800 meter. Kecepatan: 120 knot.”

Dira menoleh cepat.

“Visual?”

Layar menampilkan siluet hitam besar di belakang mereka. Bentuknya aneh. Tidak seperti kapal. Tidak seperti makhluk laut biasa.

Noval menelan ludah.

“Ehh... guys... itu... itu ngikutin kita?”

Dan di layar—objek itu mengedipkan satu cahaya merah.

Ia sadar mereka mengawasinya.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!