NovelToon NovelToon
Verrint

Verrint

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nisa Fadlilah

Verrint adalah seorang gadis SMA yang bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui reuni bernama Izan. Tetapi Verrint tidak bisa bersama karena pria yang dia sukai telah mempunyai pacar. Verrint tiba-tiba menjadi teman baik dari pacar Izan. Agar menghindari kecurigaan, Verrint pura-pura pacaran dengan sahabatanya Dewo.
Akhirnya paca Izan tau jika Verrint dan Izan saling mencintai. Pacar Izan kecelakaan lalu meninggal. Izan menghilang, Dewo dan Verrint akhirnya resmi pacaran. Tiba-tiba Izan kembali dan mengutarakan isi hatinya pada Verrint.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa Fadlilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Keesokan harinya, di SMA Valensi Verrint terlihat sedang berdiri seorang diri di depan gerbang sekolahnya. Matanya sejak tadi bulak-balik melihat jam yang ada ditangannya.  Verrint terlihat sedang menunggu seseorang disana. Seperti janji yang dia buat dengan Mia kemarin, mereka memiliki janji untuk merayakan hubungan pertemanan mereka hari ini. Karena Mia sendiri yang meminta untuk datang menjemput Verrint di SMA Valensi, jadi Verrint pun menunggu kedatangan Mia di depan sekolahnya.

“Hei Rint, kamu ngapain disini?” tanya Dewo. “Bukannya pulang malah diem disini.” Sambung Dewo.

    “Aku lagi nunggu temen.” Jawab Verrint sambil celungukan keluar gerbang.

    “Nunggu Venitha?” tebak Dewo. “Bukannya dia udah pulang dari tadi?” sambungnya.

    “Ih, sok tau banget sih.” Jawab Verrint.

    “Jadi yang tadi pulang siapa?” tanya Dewo.

    “Bukan itu Dewo,” jawab Verrint. “aku bukan nunggu Venitha.” Sambungnya.

    “Terus, kamu nunggu siapa?” tanya Dewo untuk kesekian kalinya. “Jangan-jangan kamu nungguin aku lagi.” Ucap Dewo percaya diri.

    “Ih, ngapain juga aku ningguin kamu,” jawab Verrint. “aku lagi nunggu temen aku.” Lanjutnya.

    “Iya, tapi siapa?”

    “Mau tau aja sih.”

    “Jadi gak boleh nih?”

    “Yah… boleh sih, tapi tunggu aja sampe orangnya dateng.”

    “Okey!”

    “Ih, niat banget sih kamu.”

    Setengah jam kemudian, orang yang Verrint tunggu-tunggu pun akhirnya tiba juga di hadapan mereka. Orang itu melambaikan tangannya dan tersenyum pada Verrint yang sedang berdiri di depan gerbang sekolahnya. Dewo pun tercengang melihat orang yang melambaikan tangannya itu pada Verrint tadi. Dewo kaget setengah mati, melihat Mia menghampiri mereka berdua.

    “Kamu janjian sama dia?” tanya Dewo tak percaya.

    “Iya. Emang kenapa?” jawab Verrint.

    “Bukannya…” ucap Dewo.

    “Kita lagi ada masalah?” Sambung Verrint. “Orang kan bisa damai Wo.” Lanjutnya.

    “Damai?” tanya Dewo heran.

    “Iya Wo, kita udah damai kok.” Jawab Verrint meyakinkan Dewo.

    “Eh, Rint. Jadi gak kita pergi?” samber Mia. “Kalo ngobrol terus kapan perginya.” Sambung Mia.

    “Oh iya. Duluan yah Wo, makasih yah dah nemenin.” Ucap Verrint.

    “Eh, sorry yah ceweknya gue pinjem dulu.” Ucap Mia menimpali.

    Dewo masih termangu melihat keakraban Verrint dan Mia. Dia sepertinya masih belum percaya kalo Verrint dan Mia bisa berdamai. Tapi biar begitu Dewo merasa lega telah melihat Verrint kembali ceria seperti dulu. Walaupun mungkin sebenarnya di hati Verrint yang paling dalam dia merasa sangat sakit hati, karena Verrint harus melihat orang yang paling disayanginya berbahagia dengan perempuan lain.

    “Eh Rint, cowok lo setia banget yah?” ucap Mia setelah mereka berdua memasuki sebuah mol.

    “Cowok gue?” tanya Verrint.

    “Iya, Dewo setia banget sama lo,” jawab Mia. “dia mau nemenin lo waktu lo nungguin gue.” Sambungnya. “Kalo Izan sih boro-boro, gue minta dia buat nemenin gue ke salon aja gak mau.” Lanjutnya.

    “Yah… kan gak semua cowok suka ke salon kali Mi, apalagi cuman buat nemenin doang.” Jawab Verrint.

    “Emang cowok lo kayak gitu juga?” tanya Mia.

    “Gak juga sih, soalnya gue gak pernah ngajak dia ke salon.”

    “Yah, walaupun gitu cowok lo perhatian sama lo. Gak kayak Izan, dia gak ada perhatiannya ama gue.”

    “Tapi lo sayang kan sama dia?”

    “Ya iyalah.”

    “Nah, kalo lo sayang sama dia, lo gak boleh ngejelek-jelekin cowok lo sama orang lain. Cukup lo aja yang tau baik, buruknya pacar lo.” Ucap Verrint bijak.

    “Elo dewasa benget yah.” Ucap Mia kagum.

    Kaki mereka pun terus melangkah mengelilingi mall yang mereka kunjungi itu. Toko demi toko mereka telusuri satu per satu. Dan tak terasa kedua tangan mereka telah di penuhi oleh belanjaan Mia. Dari mulai baju, sepatu sampai pernak-pernik kecil Mia borong hanya untuk menambah koleksinya. Mata Mia masih terus menelusuri berbagai barang yang ada di mall itu. Walaupun tangannya dan bahkan tangan Verrint telah dipenuhi oleh barang, tapi Mia masih saja terus menghamburkan uangnya yang berada dalam dompetnya. Kemudian mata Mia mengarah pada suatu toko yang berada di ujung lantai 3 malll ini. Langkah kaki Verrint mengikuti kemana langkah kaki Mia berjalan. Mereka berdua kemudian memasuki toko yang di inginkan Mia tadi. Mia dan Verrint memasuki sebuah distro yang isinya sangat lengkap, dari mulai baju sampai pernak-pernik, baik cewek maupun cowok.

    “Elo mau beli apa lagi Mi?” tanya Verrint yang telah lelah mengikuti Mia. “Elo udah belanja banyak benget loh.” Ucapnya lagi.

    Mia tidak mendengar ucapan Verrint, dia malah asik memilah-milah barang yang akan dibelinya. Karena merasa bosan akhirnya Verrint mengelilingi toko itu dan sesekali melihat-lihat koleksi yang dimiliki distro itu. Kemudian Verrint berhenti di depan rentetan pakaian cowok yang tergantung rapi di salah satu rak yang berada di distro itu. Kemudian Verrint mengambil sebuah jaket cowok berwarna hitam dan bersablon unik. Verrint tersenyum melihat jaket itu, seakan dia sedang memikirkan sesuatu.

    “Woi…” Mia datang dan langsung mengagetkan Verrint.

    Verrint pun tersentak.

    “Lucu juga tuh jaketnya?” tanya Mia.

    Verrint hanya tersenyum mendengar ucapan Mia dan kemudian menyimpan kembali jaket itu pada tempatnya.

    “Kok disempen lagi?” tanya Mia lagi. “Gak jadi beli?” lanjutnya.

    “Buat apa, itukan jaket cowok.” Jawab Verrint.

    “Kali aja buat cowok lo.”

    Verrint tersenyum kembali dan kemudian menggelengkan kepalanya.

    “Ya udah kalo gitu gue yang beli.”

    “Buat apa?” tanya Verrint heran.

    “Buat Izan,” jawab Mia. “tapi kira-kira dia suka gak yah?” ucap Mia ragu. “Menurut lo gimana Rint?” tanya Mia.

    “Mungkin.” Jawab Verrint.

    “Iya yah, terus kira-kira dia suka gak modelnya, gak kegedean?” tanya Mia. “Jaketnya sih keren, tapi gak terlalu standar.” Sambung Mia. “Gue sering sih beliin dia kaos, tapi dianya malah biasa aja ngeliatnya. Padahal kaosnya rocknroll banget, keren lagi.” Lanjutnya.

    “Setau gue sih, dia suka kok sama baju atau jaket yang unik kayak gini.” Jawab Verrint meyakinkan. “Tapi gak tau juga yah kalo sekarang seleranya berubah.” Sambung Verrint.

    “Coba aja kali yah, mungkin aja sama pilihan lo ini dia suka.” Ucap Mia.

    Setelah Mia membeli jaket itu, Verrint dan Mia pun memutuskan untuk berhenti berbelanja dan mencari tempat untuk makan. Sepertinya shopping telah membuat perut mereka keroncongan. Mia kemudian memilih sebuah restoran cepat saji untuk tempat makan mereka. Sepertinya mereka sudah tidak bisa menahan rasa lapar mereka sehingga harus memilih restoran cepat saji yang tidak pernah menarik untuk Mia.

Tak terasa hari pun sudah mulai gelap, Verrint dan Mia pun akhirnya memutuskan untuk meyelesaikan kegiatan mereka hari ini. Selain karena sudah lelah, tangan Mia pun sudah penuh dengan tentengan yang sejak tadi dia beli. Berbeda dengan Verrint, dia tak satu pun membeli barang yang ada di mall ini. Sepertinya Verrint tidak menemukan sesuatu yang menarik untuk dia beli. Mereka pun lalu keluar dari mall tersebut dan menunggu kendaraan di lobby mall.

Mia yang sudah dijemput supirnya pun pulang terlebih dahulu dari Verrint. Sebenanrnya Mia menawarkan Verrint untuk mengantarnya pulang, tapi Verrint menolak, dia lebih memilih pulang menggunakan taxi online karena tidak ingin merepotkan Mia. Mereka pun akhirnya berpisah disana.

1
mary dice
ceritanya menarik cinta penuh liku-liku
Chadhilah: terima kasih, semoga suka yah
total 1 replies
Arisu75
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Chadhilah: lanjut terua yah kak
total 1 replies
Hairunisa Sabila
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
Chadhilah: lanjut baca terus yah kak
total 1 replies
micho0w0
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Chadhilah: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!