Neva seorang gadis cantik dan juga Alkana suaminya yang di panggil mas Al oleh Neva , mereka menikah sudah dua tahun karena perjodohan , tapi walaupun di jodohkan keduanya juga sempat pacaran selama dua tahun , tapi nyatanya tidak cocok dan keduanya terpaksa melakukan pernikahan sandiwara , semuanya hanya sandiwara yang di perankan oleh Neva , karena tekanan dari Al dan jujur Neva ingin berontak aslina , tapi selalu di tekan oleh Al , akankan Neva bertahan apalagi keluarganya selalu tidak terima saat Neva menjelekkan Al menantu kesayangan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langsung terasa sepi
Beberapa saat kemudian keluarga Alkana sudah pulang dan saat ini Neva duduk terdiam di depan ruang televisi
Neva duduk di sofa panjang dan melihat ke arah televisi yang mati , entah apa yang ada di pikirannya Neva saat ini , dia hanya ingin duduk di sana
Tadi saat mama dan kedua adik Alkana pulang , Alkana tiba-tiba saja pergi tanpa pamit dan tanpa bicara sama Neva
Neva tidak mempermasalahkan itu semua , karena Neva sudah diperlakukan seperti itu dari dulu
Neva masih duduk diam dan melamun , jujur isi kepala Neva saat ini sangat berisik
" Maaf nona , apa Nona mau minum ? , tuan bilang jika bibik harus melayani Nona karena Nona lagi sakit ", ucap bibik yang mengusik lamunan Neva saat ini
Neva langsung melihat kearah bibik dan mengelengkan kepala nya
" Oh nggak usah bik , aku nggak butuh apa-apa kok ", jawab Neva lagi
" Ya sudah Nona , nanti kalau butuh apa-apa Tolong hubungi saya ya nona , saya ada di dapur Nona panggil saya saja ", ucap bibik lagi
" Iya ", jawab Neva lagi dan bibik langsung pergi dari ruang televisi
Neva melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore , Neva akhirnya memutuskan untuk ke kamarnya
Neva berjalan sambil sesekali berpegangan dan berjalan sangat pelan , karena badan Neva memang lemas seperti kehabisan tenaga
Neva naik ke tangga pun sangat pelan, karena dia takut terjatuh , sampai di lantai atas Neva langsung berjalan lagi ke arah kamarnya
setelah sampai kamar Neva langsung masuk ke walk in closet dan juga memutuskan untuk mandi , supaya badan dia segar
Sedangkan saat ini Alkana sedang ada di mobilnya , karena dia memang baru saja meting
" Halo bik apa Neva masih ada di rumah ? ", Tanya bibik
" iya tuan , nona Neva masih ada dirumah ", jawab bibik
" Sekarang dia lagi apa bik ? , apa dia tanya saya pergi kemana ? ", tanya Alkana
" Maaf tuan nona tadi sempat duduk di ruang televisi , tapi saat ini sudah ke atas ke kamarnya , nona Neva tidak tanya anda tuan ", jawab bibik lagi
" Oh iya , istri saya tadi nonton televisi ? , kok tumben ? ", tanya Alkana
" Maaf tuan , setau saya nona Neva melamun dan malah televisinya yang lihatin nona ", jawab bibik
" Ya sudah bik , saya sudah di jalan ", ucap Alkana dan memberikan panggilan dari bibik
Air dari shower membasahi kepala Neva , Neva memang memutuskan mengguyur semua badannya dan berdiri di bawah shower
Neva memejamkan mata dan menikmati dinginnya air yang saat ini sedang membasahi tubuhnya , kepala Neva terasa dingin dan pikiran yang tadinya sedang overthinking merasa terasa sedikit rileks
Satu jam kemudian Neva sudah menyelesaikan acara mandinya , saat ini Neva sedang memakai pakaiannya , tidak lupa Neva juga memakai handuk untuk menutup kepalanya yang sedang basah
Neva melihat kearah kaca yang ada di wastafel yang ada di ruang kamar mandi dan memegang wajahnya yang tampak pucat
Neva juga memegang bekas memar yang sudah memudar lalu menghela nafas kesal , Neve memutuskan keluar dari kamar mandi , rencananya Neva mau menegakan kerjaan , karena Neva tadi belum sempat pegang ponsel sama sekali
" Cekret "
Neva membuka pintu kamar mandi dan langsung kaget saat melihat ada Alkana yang sudah duduk diam di sofa
Alkana yang mendengar suara pintu di buka , langsung menatap kearah kamar mandi dan melihat Neva dingin
Alkana Langsung berjalan ke arah Neva dengan pandangan yang tidak berkedip sama sekali , Neva sedikit takut dan masih berdiri di depan pintu menunggu Alkana sampai
Alakan sampai di depan Neva dan Mereke berdua saling pandang
" Kamu apa-apaan ? ", tanya Alkana dengan suara dingin
Neva hanya diam , Alkana memegang tangan Neva , wajah yang tadinya dingin berubah menjadi sedikit panik saat memegang tangan Neva yang sangat dingin
" Kamu kenapa Neva , Kenapa menyiksa diri seperti ini ? ", tanya Alkana yang berusaha menghangatkan tangan Neva
" Lalu kamu maunya apa ? , kamu yang bisa menyiksa aku gitu ? ", tanya Neva
Expresi Alkana yang tadinya merasa khawatir , berubah melihat ke arah Neva dengan tatapan tajam
" Saya lebih ikhlas saat yang menyakiti kamu dan menyiksa kamu , diri pada kamu menyakiti diri sendiri , karena bahkan kamu tidak ada hak untuk diri kamu sendiri !!! "
" Apa kamu lagi mencoba untuk membuat sensasi di rumah saya ? , contohnya bunuh diri ? ", tanya Alkana dan menatap tajam kearah Neva
Neve kaget mendengar ucapan Alkana yang seolah oleh memprovokasinya , tapi Neva tetap diam karena dia lelah
Neva masih melihat kearah Alkana , lalu menarik tangannya yang masih dipegang oleh Alkana
Neva rasanya malas untuk debat dan memilih untuk tidak menggubris ucapan Alkana dan melewati Alkana ,Tapi saat melewati Alkana tangan Alkana langsung memeluk perut Neva
Alkana langsung berdiri di belakang Neva dan Neva langsung langkah kakinya , karena merasa kaget dengan apa yang dilakukan oleh Alkana
Alakan malah menambah satu tanganya dan kedua tanganya memeluk perut Neva dan bahkan Alkana menaruh kepalanya di bahu Neva
" Kenapa marah ? , aku hanya bertanya ? ", ucap Alkana yang masih memeluk Neva
Alkana mencium wangi badan Neva dan merasa tenang , Alkana memang suka wangi badan Neva
" Awas !!! ", ucap Neva dingin
" Mau apa ? ", tanya Neva
" Aku mau pegang ponsel ", ucap Neva
" Buat apa ? , ponsel kamu ada di aku ", ucap Alkana dan mengeluarkan dari sakunya
Neva lagi lagi kesal dan akan merebut ponselnya , tapi di cegah oleh Alkana
" Nggak boleh main ponsel , besok saja oke , kamu juga kenapa mandi ingat badan kamu itu masih lemah ", ucap Alkana yang masih memeluk Neva
" Awas ah ", kesal Neva lagi
" Mau apa ? ", tanya Alkana
" Mau duduk ", jawab Neva
Alkana melepas pelukan di perut Neva dan Neva langsung jalan ke sofa , Alkana terseyum meling wajah bad mood Neva
" Mas mandi dulu ya , habis ini kita makan malam di luar ", ajak Alkana
Neva hanya diam dan Alkana memutuskan masuk kedalam kamar mandi
Neva Kembali kesal dan melihat kearah kamar mandi dan sedikit kesal
" Dasar tukang seenaknya ", kesal Neva dan Neva mengambil ponsel yang di letakkan di depan nakas yang ad di samping televisi
lalu Neva duduk lagi di sofa depan televisi sambil memegang ponselnya
" Apaan sih nggak jelas banget ini orang , ponsel aku juga kayak ponsel milik nya " kesal Neva saat melihat wallpaper di ponselnya
Tadinya wallpaper ponsel Neva adalah gambar bunga dandelion , dan saat ini foto narsis Alkana
" Bisa mimpi buruk aku , kalau lihatin foto kamu ", kesal Neva dan Menganti lagi wallpaper ponselnya , lalu Neva menunggu Alakan sambil memainkan ponselnya