NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 13— Ujian Pertama

Pagi itu, Chen Huang dan Ning Xue mengenakan pakaian terbaik mereka, sederhana namun bersih dan rapi, mencerminkan kerja keras dan dedikasi mereka. Udara pagi kota Chengdu dipenuhi kegembiraan dan ketegangan saat mereka berjalan menuju Akademi Xin.

Setibanya di sana, mereka terkejut melihat kerumunan besar yang memenuhi halaman luas akademi. Ribuan orang dari berbagai daerah telah datang, masing-masing dengan tujuan yang sama: menjadi murid Akademi Xin yang bergengsi.

Di tengah kerumunan, perhatian semua orang tertuju pada sekelompok kecil individu yang berdiri dengan percaya diri. Tiga pemuda dari klan besar yang terkenal di seluruh Kekaisaran Naga Emas menjadi pusat perhatian.

Zhang Meng dari Klan Zhang, seorang pemuda tinggi dengan aura dingin dan angkuh. Ia mengenakan jubah abu-abu perak yang mencolok, dengan simbol klan Zhang di dadanya. Banyak yang berbisik bahwa dia telah mencapai tahap awal Ranah Pengumpulan Energi meskipun usianya baru 17 tahun.

Lei Hua dari Klan Lei, seorang gadis dengan rambut panjang berwarna biru kehitaman yang diikat tinggi. Wajahnya sangat cantik dan anggun, dengan bola mata berwarna biru yang indah. Ia membawa pedang panjang di punggungnya, dan kabarnya dia adalah salah satu pendekar muda terbaik di klannya.

Ma Yue dari Klan Ma, seorang gadis dengan rambut berwarna hitam panjang, wajahnya cantik dan dingin tanpa ekspresi, dia membawa pedang yang tergantung di pinggangnya.

Chen Huang dan Ning Xue mendengar gumaman dari peserta lain tentang ketiganya. "Mereka pasti akan mendapat beasiswa. Klan mereka terkenal karena selalu menghasilkan jenius dalam seni bela diri," kata salah satu peserta.

Chen Huang menatap Ning Xue, yang tampak sedikit gugup melihat keramaian dan mendengar reputasi para pesaing. "Ning Xue," ujar Chen Huang sambil menyentuh bahunya. "Tidak peduli siapa mereka atau dari mana mereka berasal, ujian ini adalah tentang kemampuan kita. Jangan biarkan mereka membuatmu ragu."

Ning Xue menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Kau benar, Chen Huang. Kita sudah bekerja keras selama ini. Aku tidak akan menyerah tanpa memberikan yang terbaik."

Mereka berdua berdiri di antara kerumunan, menanti dimulainya ujian dengan penuh tekad. Meskipun nama-nama besar dari klan terkenal mendominasi percakapan, Chen Huang dan Ning Xue tetap fokus pada tujuan mereka sendiri: membuktikan diri dan mendapatkan tempat di Akademi Xin.

Setelah menunggu beberapa saat suasana di halaman Akademi Xin tiba-tiba berubah menjadi sunyi ketika seorang tetua akademi muncul di atas panggung yang tinggi. Tetua itu memiliki rambut panjang berwarna abu-abu yang diikat rapi, jubah birunya melambangkan otoritas dan kebijaksanaannya. Dengan suara yang penuh wibawa, dia berbicara kepada ribuan peserta yang berkumpul.

"Selamat datang di ujian masuk Akademi Xin!" suaranya menggema, membuat semua orang diam dan mendengarkan. "Ujian ini terbagi menjadi tiga tahap: ujian fisik, ujian pertahanan, dan ujian pertarungan. Hari ini, kita akan memulai dengan ujian fisik."

Tetua itu mengangkat tangannya, dan sepuluh batu besar tiba-tiba muncul dari tanah, seolah-olah dipanggil oleh kekuatan spiritual. Batu-batu itu berdiri kokoh, masing-masing setinggi tiga meter dan selebar satu meter, dengan permukaan yang tampak sekeras baja.

"Setiap peserta akan diuji kemampuannya untuk menghancurkan salah satu batu ini," lanjut tetua itu. "Kalian memiliki waktu lima menit untuk menyelesaikan tugas ini. Jika kalian gagal, maka perjalanan kalian di ujian ini berakhir di sini."

Ia kemudian menunjuk ke setiap batu, memperlihatkan jimat kecil yang tergantung di permukaannya. "Jimat-jimat ini akan membuat batu utuh kembali setelah dihancurkan, sehingga semua peserta menghadapi tantangan yang sama. Bersiaplah, ujian dimulai sekarang!"

Zhang Meng dari Klan Zhang maju pertama. Dengan langkah tenang, ia mendekati salah satu batu raksasa. "Lihat, itu Zhang Meng!" gumam peserta lainnya.

Zhang Meng mengangkat tangannya, membentuk formasi dengan jari-jarinya. "Teknik Tinju Angin Badai!" Dia meluncurkan pukulan dengan kekuatan besar yang menghasilkan angin kencang, menghantam batu tersebut dengan keras. DUAR! Batu itu hancur berkeping-keping hanya dalam hitungan detik.

Sorak-sorai dan kekaguman terdengar dari penonton. Zhang Meng hanya tersenyum tipis dan kembali ke tempatnya.

Melihat kekuatan Zhang Meng, Ning Xue tampak sedikit tegang, tetapi Chen Huang menyentuh lengannya. "Tenang. Fokus saja pada kekuatanmu. Kau bisa melakukannya."

Chen Huang menunggu gilirannya dengan tenang, menatap batu-batu raksasa itu dengan penuh percaya diri. Di sisi lain, Ning Xue menggenggam erat jepitan rambut berbentuk kupu-kupu di kepalanya, mengingatkan dirinya bahwa dia telah bekerja keras untuk sampai ke sini.

Masing-masing peserta maju satu per satu, menunjukkan teknik dan kekuatan mereka. Beberapa berhasil menghancurkan batu, sementara yang lain gagal dan meninggalkan ujian dengan wajah kecewa.

Ketika giliran Chen Huang tiba, dia melangkah maju dengan mantap, bersiap untuk menghadapi ujian pertama ini.

Chen Huang berdiri di depan batu raksasa itu, tubuhnya tegap dan matanya memancarkan tekad yang kuat. Bayangan perjuangannya selama dua tahun terakhir muncul dalam benaknya—hari-hari sulit di hutan, latihan tanpa henti, dan semua rintangan yang telah dia lewati. Dia menarik napas dalam-dalam, membuang semua keraguan, dan memfokuskan seluruh kekuatannya.

Energi spiritual yang telah dia kembangkan dengan susah payah mulai mengalir ke tangan kanannya. Urat-urat di lengannya terlihat menonjol, sementara telapak tangannya bergetar oleh konsentrasi kekuatan. Meski energi spiritualnya tidak sebanyak para jenius dari klan besar, dia tahu itu cukup untuk menghancurkan batu ini.

Chen Huang menginjak tanah dengan kaki kirinya, membuat tumpuan yang kokoh. "Ini untuk semua kerja keras selama dua tahun terakhir!" pikirnya. Dia meluncurkan tinjunya dengan kekuatan penuh. SWOOSH! Udara di sekitarnya berdesir ketika tangan kanannya melesat seperti peluru.

DUAR!

Batu itu hancur berkeping-keping, puing-puingnya beterbangan ke segala arah. Suara ledakan dari tinju Chen Huang menggetarkan udara, membuat peserta lain yang menyaksikan menoleh dengan terkejut. Ning Xue melompat kegirangan, berteriak penuh kebahagiaan, "Chen Huang! Kamu berhasil!"

Chen Huang mengusap tangannya, sedikit tersenyum, dan kembali ke tempatnya. Sebelum dia sempat mengatakan apa-apa, Ning Xue langsung memeluknya erat-erat. "Aku tahu kau pasti bisa!" katanya dengan suara bergetar oleh kebahagiaan.

"Giliranmu sekarang," ujar Chen Huang dengan nada lembut, membalas pelukan itu sebentar sebelum melepaskannya. "Tunjukkan kepada mereka kalau Ning Xue juga tidak bisa diremehkan."

Ning Xue mengangguk, wajahnya masih merah karena semangat. Dengan tatapan percaya diri, dia berjalan maju saat namanya dipanggil, sementara Chen Huang berbisik, "Semangat, Ning Xue. Kau pasti bisa."

1
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
angin kelana
up up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!