Zayn Argantara

     Saat ini Zayn sedang dalam perjalanan pulang dari kantor bersama pak Rahman.

   "Setelah ini rencana mu apa Arga?"Tanya pak Rahman.

   "Maksud bapak gimana ya?"Zayn balik bertanya.

  "Sekarang kamu kan sudah punya istri dan kalau nggak salah istri kamu masih kos kan".

  "Iya pak".

  "Daripada sayang uangnya untuk bayar kontrakan mending kamu ajak istri kamu tinggal di rumah kalian nggak usah mikir bayar kontrakan"Usul pak Rahman.

   "Apa nggak masalah pak?"Tanya Zayn.

   "Nggak masalah lagian istri kamu juga karyawan ku kan".

   "Makasih pak".

   Obrolan mereka berhenti karena mereka sudah sampai rumah.

   Zayn pamit beralasan mau kerumah Naura padahal dia kembali ke hotel.

   "Seriusan kamu sudah nikah?"Tanya Raka.

     "iya,ini data-data yang diperlukan untuk mengajukan pernikahan"Kata Zayn sambil memberikan sebuah kertas yang berisi data tentang Naura.

    "Itukan cuma ke salah pahaman kenapa kamu harus mendaftar ke negara kalau cuma nikah siri kamu bisa bebas untuk meninggalkannya".

     "pernikahan bukan mainan Raka kalau aku sudah putuskan aku akan jalani,menikah cukup sekali seumur hidup ku".

   "baiklah besok aku akan urus"Kata Raka"Lalu ngapain kamu disini bukannya ini malam pertama kamu seharusnya kamu kan".

   "Nggak usah mikir yang aneh-aneh"potong Zayn sambil masuk ke dalam kamar.

  "Zayn Zayn aku tahu kamu sudah jatuh hati ke gadis itu kalau nggak kamu nggak akan mungkin mau menikah dengannya"Gumam Raka sambil tersenyum.

   Paginya kedua orang tua Naura kembali ke kampung Naura pikir Zayn tidak datang ternyata dia sudah ada di sana Zayn juga mengantarkan orang tua Naura ke terminal.

    Pulang kerja Zayn menemui Naura dia akan mengajak Naura tinggal di rumah pak Rahman.

   "aku tinggal di sini saja mas Arga"Tolak Naura saat Zayn mengutarakan keinginannya.

   "Sekarang kamu tanggung jawab ku Naura jadi ikutlah bersamaku"paksa Zayn.

   "kejadian kemarin hanya musibah dan kita cuma nikah siri jadi aku siap di talak sekarang mas"Kata Naura sambil menunduk.

   "terlepas dari kejadian kemarin dan walaupun kita nikah siri sekarang kamu jadi tanggung jawab ku dan jangan berpikir untuk berpisah"Jelas Zayn"bersiaplah aku tunggu kamu di mobil".

    Naura masuk kedalam kamar nya dan memasukkan bajunya ke dalam tas tak banyak yang dia bawa cuma beberapa potong pakaian.

    Setelah pamit dengan teman kamar nya Naura menyusul Zayn yang berdiri di pinggir mobilnya.

   Zayn dan Naura masuk ke mobil setelah itu Zayn mengendarai mobilnya.

   "Apa nanti tidak merepotkan pak Rahman?"Tanya Naura memecah keheningan di dalam mobil.

    "Pak Rahman sendiri yang meminta saya untuk mengajak mu tinggal di rumah nya".

   Mereka kembali diam sampai tiba di rumah pak Rahman.

Di ruang tamu mereka bertemu dengan keluarga pak Rahman Naura kemudian memperkenalkan diri pada semua orang.

Awalnya Naura mengira keluarga pak Rahman menakutkan tapi ternyata semua nya pada ramah.

Zayn kemudian membawa Naura ke kamarnya memang kamarnya nggak terlalu besar tapi di bandingkan kontrakan nya lebih besar ini.

Zayn menyuruh Naura menaruh pakaiannya ke dalam lemari sedangkan dia pamit keluar.

sekitar pukul sepuluh malam Zayn kembali masuk ke dalam kamar dia melihat Naura sedang menata bantal dan tikar di lantai.

"Kamu ngapain Naura?"Tanya Zayn.

"aku akan tidur di bawah mas Arga"Jawab Naura.

"Tempat tidur ini lumayan besar cukup untuk kita berdua kita bisa berbagi kalau kamu tidur di lantai badanmu akan sakit semua"Jelas Zayn kemudian bersiap untuk tidur.

Sekarang di kamar Zayn sudah ada kipas angin nya jadi Zayn bisa tidur.

Naura sempat ragu-ragu untuk tidur di sebelah Zayn.

"Tenanglah aku nggak akan macam-macam sama kamu"Kata Zayn dengan posisi tidur membelakangi Naura.

"tapi aku sekarang istrimu mas Arga kamu bisa terserah melakukan apapun terhadapku,sadar Naura siapa kamu mas Arga nggak akan melirik kamu"Gumam Naura dalam hatinya sambil tidur di sebelah Zayn dan posisi tidur nya sama dengan Zayn mereka saling membelakangi.