NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nan 13 Membawa Fitria Pergi

Nyonya Ema berlalu menuju kediaman Fitria, dia mampir sebentar menuju mal membeli mainan untuk anaknya Fitria.

Tiba didepan rumah Fitria, dia melihat rumah itu sudah direnovasi. Setelah bertanya pada tetangga disamping akhirnya dia memutuskan masuk kedalam rumahnya kebetulan pintu pagar rumahnya tidak dikunci.

Ting tong ting tong

Pa Agus dan Bu Nani yang sedang duduk nonton saling menatap seolah bertan siapa yang datang, karena selama ini tidak pernah ada yang mengunjungi mereka.

Pa agus bergegas berdiri menuju pintu depan.

“Selamat siang Tuan” Sapa nyonya Ema

“Anda Anda” Ujar Pa agus tak percaya wanita yang baik hati itu ada didepannya.

“Siapa ayah?” Tanya Bu Nani menatap nyonya Ema yang terlihat masih sangat cantik.

“Selamat siang Tuan Nyonya, apa kalian masih ingat dengan saya?”

“Tentu kami mengenalmu nyonya, silahkan duduk,” Ujar Ayah Agus.

Bu nani yang tidak mengetahui kebaikan hati bu Ema hanya terdiam mengikuti suaminya saja. Dia tahu kalau nyonya ini yang pernah memarahi anaknya dulu.

“Maksud saya kesini ingin bertemu  dengan Fitria dan anaknya, pasti putranya itu sudah besar?” Ujar Nyonya Ema meletakan belanjaan untuk Gabi.

Mendengar itu wajah ayah Agus dan Bu Nani langsung terlihat sedih. Menyadari perubahan wajah keduanya nyonya Ema langsung merasa tak enak hati.

“Apa yang terjadi Tuan, nyonya?” Tanya Nyonya Ema

“Apa nyonya serius ingin bertemu dengan cucu kami Gabi?”

“tentu saja lima tahun aku tak bertemu, aku sudah menganggapnya sebagai cucuku sendiri”

“Baiklah kami akan membawa nyonya kesana” Jawab Ayah Agus

“Kita bisa pakai mobilku kesana” Ujar Nyonya Ema

“Baiklah” jawab Ayah Agus.

Mereka segera keluar dan masuk kedalam mobil nyonya Ema, ayah duduk bersama sopir didepan sedangkan bu nani dibelakang dengan Nyonya Ema.

Perasaan nyonya Ema tidak baik saat melihat wajah sedih dari kedua pasangan suami istri itu. Lebih lagi saat masuk kedalam parkiran pemakaman umum.

Ayah Agus turun bersama Bu nani diikuti oleh Nyonya Ema, nyonya Ema hanya mengikuti langkah kaki kedua pasangan suami itu itu hingga mereka berhenti dimakan kecil yang bertuliskan Gabriel Handoko. Mata nyonya Ema membulat, tangannya menutup mulutnya merasa tak percaya, anak yang sangat dirindukannya tertidur disana.

Tangisan keluar dari bibir Bu Nani dan Ayah Agus terdengar begitu menyesakan hati.

“Dia pergi karena sangat merindukan Ibunya, hingga kini mereka belum bertemu hiks hiks” Ujar Bu Nani

“Kemana Fitria pergi?” Tanya Nyonya Ema

“Dia dipaksa menikah dengan Tuan Hendri Wijaya, dia mengurung Fitria disana. Kami mencoba menemuinya dan keluarganya agar pertemukan mereka sebentar saja, tapi mereka menolak hingga cucu kami menghembuskan napas terakhirnya”

“Benar-benar bukan manusia mereka. Apa Fitria masih bersama mereka?”

“Nyonya aku tahu, nyonya pernah menolong Fitria, kami mohon Nyonya selamatkan dia dari Tuan Hendri Wijaya” Ujar Ayah Agus bersimpuh didepan makam cucunya.

“apa yang bisa kubantu?” tanya nyonya Ema

“Sebaiknya kita pergi dari sini, kami akan menjelaskannya nanti dijalan” Ujar ayah Agus saat melihat seorang pria terus memperhatikan mereka dari kejauhan

“baiklah aku mengerti” seolah tahu arah pandangan pa Agus. Nyonya Ema kenal dan tahu tentang keluarga Wijaya yang terkenal baik dan kadang arogan itu.

Mereka kembali kemobil, nyonya Ema membawa mereka menuju restoran, kebetulan sekarang waktunya makan siang, dia mencari ruangan privat agar mereka bebas mengutarakan isi hati mereka, karena dia tahu Fitria tidak baik-baik saja.

Tiba direstoran yang merupakan milik kenalannya mereka langsung dilayani. Ayah agus langsung menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“baiklah aku akan membawa Fitria pergi, kalian percaya padaku kan?” Tanya Nyonya Ema

“Kami percaya, nyonya begitu baik membantu persalinan Fitria. Kami memang merindukan Fitria tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, tuan Hendri membayar orang memata-matai setia gerak gerik kami”

“aku paham, begitulah cara kerja orang kaya, aku berjanji akan membantunya” ujar Nyonya Ema mantap.

“Terima kasih nyonya, sekarang kami bisa tenang, setiap hari kami selalu berdoa untuk keselamatan putri kami”

Setelah makan nyonya Ema mengantar mereka kembali kerumahnya setelah itu dia menghubungi pengacara yang akan membantu mengurus masalah ini.

Dengan bantuan Winda, nyonya Ema mengatur cara agar membawa Fitria menuju hotel yang dekat dengan bandara, dia merasa setiap gerak geriknya juga sekarang sedang dipantau oleh mereka.

“apa mami yakin akan membantu wanita itu?”

“Ia mami yakin, mami kasihan padanya, mereka memang sangat jahat, mereka membunuh anak itu, anak yang tidak bersalah”

“Baiklah aku akan mencari tahu kebenarannya lebih dahulu, kebetulan sekretaris Alfred mantan asisten Hendri Wijaya” Ujar Novi.

“Baiklah mami tunggu kabar baik darimu paling lambat besok”

“Apa? Besok? Mami ngak salah?”

“Ngak sayang, saat kamu menikah kamu akan merasakan bagaimana sakitnya dipisahkan dengan anak yang masih sangat membutuhkan pelukan dan kasih sayangmu”

“Baiklah” Jawab Novi pasrah.

Keesokan harinya Risal dan Valen membawa kebutuhan bulanan Ayah Agus dan Bu Nani. Ayah Agus langsung menceritakan semuanya pada kedua pasangan yang masih malu-malu itu.

“Sekarang apa yang akan kita lakukan?” Tanya Valen

“Untuk sekarang kita tunggu informasi dari Nyonya Ema, karena menurut Nyonya Ema tuan Hendri hanya akan tunduk pada kedua anaknya yang sekarang ikut dengan mommy mereka diluar negeri. Tapi kita akan berusaha agar Fitria pergi bersama dengan Nyonya Ema”

“Baiklah Om Tante kami tunggu kabar baiknya, kalau begitu kami harus pergi tak baik terlalu lama, mereka bisa curiga”

“Baiklah, kalian hati-hati ya dijalan” jawab Ayah Agus.

Dengan bantuan makeup mereka merias wajah Fitria hingga mirip dengan petugas bersih-bersih diapartemen mereka. Seperti biasa petugas itu akan pulang pukul 5 sore setelah menyelesaikan pekerjaannya.

“Fit kamu harus tenang, jangan takut, kalau kamu lengah dan terlihat gugup maka kita akan ketahuan, setelah ini kamu akan langsung dibawah ke hotel disana nyonya Ema dan Winda sudah menunggumu disana. Kami akan selalu mendoakan kamu, jangan pikirkan om dan tante, mereka aman bersama kami”

“Baiklah, aku titip mereka, terima kasih kalian telah banyak membantuku. Dan kalian cepatlah menikah, Risal jangan terlalu lama menggantungkan perasaan Valen, saat dia lelah dia akan berpindah kelain hati, saat itu kamu akan menyesalinya” Ujar Fitria.

Kedua wajah pasangan itu langsung memerah menahan malu.

“Aku pergi” Ujar Fitria dengan mantap keluar dari sana, tanpa rasa gugup dan cemas dia berjalan dengan santai turun kebawah dengan lift.

Fitria langsung menuju halte dan menunggu mobil angkutan umum seperti yang dilakukan oleh asisten itu.

Fitria menghembuskan napas lega saat berada didalam mobil, Risal yang keluar bersama Valen memastikan kalau keadaan aman dengan mengikuti Fitria menggunakan mobil mereka.

Fitria langsung mengenakan Hodie

saat berada didalam mobil, dia turun diperhentian berikut dan langsung naik kedalam mobil yang sudah diatur untuk menjemputnya agar membawanya menuju hotel disana.

1 jam perjalan Fitria tiba dilobi dan langsung menuju kamar yang ditempati oleh Winda.

Nyonya Ema yang melihat Fitria merasa tak percaya, tubuh kurus dan masih terlihat pucat, bawah mata yang hitam.

“Nyonya?” Sapa Fitria

Nyonya Ema merentangkan tangannya memeluk Fitria, tubuh kurus kering sepeti orang kekurangan gizi.

“Aku turut berduka atas apa yang menimpa putramu itu”

“Ia nyonya, mereka sangat jahat, aku hanya meminta bertemu dengan putraku tapi mereka tidak mengijinkan aku”

“Semuanya akan segera berakhir, istirahatkan malam ini kita akan berangkat, aku harus pergi sebelum ada yang melihatnya”

“Baiklah nyonya, terima kasih” Jawab Fitria.

Nyonya Ema dan Winda pergi meninggalkan Fitria disana, tanpa Fitria sadari kamar itu adalah milik Santy sahabatnya yang sedang menjalankan tugasnya disana, dan malam ini akan kembali keluar negeri.

Pintu dibuka dari luar, tubuh Fitria langsung membeku, wajahnya pucat keringat dingin membawahi wajahnya.

“Santi?” Ujar Fitria pelan

“Fitria? Apa yang terjadi denganmu, aku kangen sekali” Ujar Santi membawa Fitria kedalam pelukannya.

Tangis Fitria pecah dalam pelukan Santi, dia melepaskan semua sakit hati dan amarahnya pada Santy.

“Tenanglah, besok kita akan memulai segalanya dari awal, percaya padaku”

“Baiklah, aku percaya pada kalian”

Beberapa jam berlalu, Fitria bergaya ala tomboy memakai hodie dan masker segera keluar dari lobi hotel, sedangkan santi akan mengikutinya satu jam kemudian.

Di taxi supir memberikan dompet yang berisi identitas dan pasford Fitria yang baru agar dipelajari dengan baik.

Tiba dibandara, supir taxi membantu menurunkan barang Fitria dari dalam kofor. Fitria berjalan dengan santai masuk kedalam bandara layaknya tidak terjadi apa-apa.

Fitria masuk menuju ruang tunggu setelah melewati proses pemeriksaan. Nyonya ema tiba dibandara diantar oleh Novi. Dia akan pergi bersama dengan Fitria.

“Kalau ada apa-apa mami segera hubungi aku”

“Baiklah sayang, jangan khawatirkan mami”

“Kamu pergilah, hati-hati dijalan”

Tak lama setelah kedatangan nyonya Ema, panggilan kepada penumpang agar bersiap-siap masuk kedalam pesawat karena beberapa menit lagi pesawat akan segera berangkat.

Napas panjang kelegaan keluar dari bibir Fitria, rasanya dia tak percaya bisa bebas dan pergi dari tuan Hendri Wijaya. Semoga kedepannya mereka tidak akan bertemu lagi.

 

 

1
Elin 2025
lanjut tor
Yuni Ngsih
waduuuuh Thor kok dipotong lg asyik nih .....lanjut Thooooor semangat
Thina Savsavubun: makasi kaka.. 🙏
total 1 replies
yumi chan
ko aku jd sakit liht kluarga wejya ini...mdh2an cpt dpt kmr..buat anknya mndrita smua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!