Seorang pria yang memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis,pekerjaan nya seorang sekuriti . Sebagai warga kampung yang punya tanggungan yang banyak,dia harus rela bekerja sampingan sebagai pria bayaran
Pria yang melayani kebutuhan biologis para wanita kesepian, yang memiliki suami atau tidak tapi butuh belaian nya dan dia akan segera memberikan kepuasaan bagi wanita itu demi pundi pundi uang yang harus dia kirimkan ke kampung nya.
Bagaimana kisah selanjut nya? apakah pria yg berasal dari kampung ini bisa mendapatkan istri yang baik ? yuk.....ikuti,aku tunggu kehadiran nya ya. Silahkan tinggalkan jejak, trima kasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak boleh melupakan ku
❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Aditya semakin kesal mendengar ucapan dari Veni,kalau memang begini berarti Veni menerima siapa saja yang akan dijodohkan dengan nya . Walaupun nanti nya bukan Edwin ,harus nya dia senang karena Veni ngak akan mencoba mencari perhatian nya .
Aditya tau kalau selama ini Veni menyukai nya, mencari perhatian nya . Tapi dia ngak pernah perduli ,apalagi dia sudah menganggap Veni hanya anak kecil sama seperti adik nya sendiri . Dia sudah memiliki kekasih dan ingin segera menikahinya ,walaupun kekasih nya itu sibuk dan belum ingin menikah tapi dia tetap memilih untuk setia.
"Jadi kau ingin merusak hubungan orang lain ? Bagaimana jika wanita itu dirimu, kekasih mu di ambil wanita lain. Apa tidak sedih ?" tanya Aditya, dia merasa kesal karena Veni berpikir pendek seperti ini .
Veni tersentak, dia akan merasa sedih karena kekasih nya di ambil orang. Kemudian dia menatap ke arah aditya dengan rasa bersalah, dia tau aditya memiliki kekasih dan dia terus saja mencoba mencari perhatian agar aditya menyukai nya dan meninggalkan kekasih nya.
Tapi Veni bersyukur karena ternyata aditya setia, dia merasa iri pada kekasih nya aditya yang begitu dicintai dan di sayangi oleh Aditya. Kini dirinya menjadi merasa bersalah karena menyukai Aditya,tapi hati kan ngak bisa memilih harus jatuh cinta pada siapa.
Berkali-kali Veni menghela nafas nya, membuat aditya merasa bingung. Dia ngak ingin Veni menyukai pria lain selain dia ,dia ngak rela. Walaupun dia rasa apa yang dia pikirkan salah ,tapi dia ngak mau ada pria lain yang masuk kedalam hatinya Veni.
"Bang adit benar ,maaf kan aku yang sudah mencintai abang sebegitu nya . Aku janji ngak akan mendekati bang Adit lagi,mencari perhatian abang dan mencoba melupakan semua nya . Aku akan mencoba menghilangkan rasa cinta ku ini ,abang ngak perlu khawatir. Aku ngak akan menjadi wanita jahat karena membuat wanita lain sedih " ucap Veni, dada nya terasa sesak dan sakit
Air mata menetes di pipi nya, Veni berusaha menahan nya tapi tak bisa . Dia merasa kalau dirinya tak pantas mendapatkan pria yang baik ,pria yang dia sukai memiliki kekasih dan kini pria yang dijodohkan dengan nya juga sudah memiliki kekasih . Seperti nya Tuhan belum menunjukan jodoh nya saat ini dan dia hanya bisa pasrah, keinginan nya untuk menikah secepat nya tidak akan bisa dia lakukan tapi dia akan menjalani semua nya.
Aditya terkejut mendengar ucapan Veni,dia sedang membicarakan edwin bukan dirinya . Tapi apa yang dikatakan oleh Veni benar,Veni harus melupakan nya karena dirinya sama seperti edwin. Memiliki kekasih dan pasti nya akan menikah, tapi kini diri nya memiliki perasaan berbeda dengan Veni
Ucapan Veni yang ingin melupakan nya ,mencoba menghapus rasa cinta nya membuat aditya tidak terima. Dia tidak suka mendengar nya, dia ngak mau Veni menjauh dari nya.
"Ngak boleh " bentak Aditya dan Veni langsung menatap ke arah aditya dengan bingung
"Iya ,aku tau bang. Aku ngak akan menerima perjodohan dengan kak edwin dan aku ngak akan menganggu hubungan abang dengan kekasih abang,sekarang ayo kita pulang. Aku akan memberitahu pada ibu dan ayah kalau aku ngak ingin menikah dengan kak Edwin,aku juga ngak akan main ke rumah abang lagi . Aku janji" ucap Veni yang berusaha untuk tersenyum, walaupun di sudut mata nya masih tersisa air mata
"Aku bilang ngak boleh " bentak Aditya lagi dan membuat Veni mengernyitkan dahi nya, dia bingung dengan maksud ucapan aditya.
Aditya menghentikan mobil nya di pinggir jalan, membuat Veni merasa bingung dan kemudian dia menangkup wajah Veni dengan kedua tangan nya serta mendekatkan wajah nya membuat Veni melotot
Cup
Aditya meraup bibir ranum milik Veni, membuat Veni semakin melebarkan mata nya . Dia tak pernah memikirkan kalau Aditya akan mencium nya seperti ini, tapi ini salah menurut nya.
Veni mendorong dada bidang milik aditya, dia ngak ingin merasa bahagia karena sudah di cium oleh Aditya. Apalagi ini ciuman pertama nya dan dia bersyukur bisa memberikan nya pada Aditya karena perasaan cinta nya pada Aditya selama ini, tapi kenapa Aditya bisa mencium nya seperti ini
"Nggghhh .....hhhhmmmpppp hhuuufff"
Gumam Veni, dia terus mendorong tubuh aditya agar melepaskan ciuman nya hingga pakaian kedua nya kusut dan suara pintu jendela diketuk dari luar
Tok....Tok....tok....
"Hei....sedang apa kalian didalam ? Tunjukan tanda pengenal kalian ?"
Bentak seorang pria paruh baya yang memakai pakaian biasa ,membawa cangkul dan ember . Jelas terlihat kalau bapak itu merupakan warga setempat, mereka sudah hampir ke puncak hanya saja aditya merasa gemas melihat Veni dan menghentikan mobil nya di pinggir jalan .
Niat nya ingin memberikan pelajaran pada Veni agar Veni sadar kalau dia ngak boleh melupakan nya bukan karena hubungan dengan Edwin. Tapi kini mereka harus menghadapi masalah baru ,mereka saling bertatap.
"Maaf pak,kami ngak ngapa ngapain kok. Kami hanya pengunjung yang ingin ke puncak itu,karena adik ku ini ingin sekali menenangkan diri nya karena sedih " jawab Aditya dengan sedikit berbohong tapi memang dia menganggap Veni sebagai adik nya
"Adik kok pake cium bibir segala !" bentak bapak itu, dia menarik kerah aditya dengan cepat dan mata nya melotot
"Keluar.....ikut Saya, kamu juga " perintah bapak itu ,dengan cepat bapak itu melepaskan kerah baju yang dipakai aditya kemudian dia mundur agar aditya bisa keluar dari mobil nya.
Veni sudah mulai ketakutan, apalagi kini bukan hanya bapak tadi yang disana tapi ada beberapa orang lagi yang seperti nya baru pulang dari ladang . Veni menatap ke arah aditya dengan tatapan bingung dan Aditya tersenyum lalu mengangguk, menarik tangan Veni agar tetap tenang
"Ngak apa apa ,ada abang . Kamu ngak perlu takut,ayo kita hadapi . Apalagi abang yang bawa kamu kesini ,jadi abang akan bertanggung jawab dan menjaga mu " ucap Aditya dan seketika Veni mulai merasa tenang
Aditya melepaskan genggaman tangan nya, kemudian dia turun dan diikuti oleh Veni yang masih merasa takut . Aditya berjalan mendekati veni, berusaha menenangkan Veni karena terlihat jelas kalau Veni masih merasa takut
"Kalian ikut kami ke desa,kami ngak ingin desa kami ini menjadi sial karena anak anak muda seperti kalian ini . Kalian harus bertanggung jawab, kami ngak mau kalian buat hal ngak baik disini " ucap bapak yang tadi mengetuk kaca jendela aditya
Bersambung
Jangan lupa
bisssss mna tahan........