NovelToon NovelToon
Connection Between Us

Connection Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Pembaca Pikiran
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.

Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.

Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sungguh menyenangkan

Baru kali ini, Samuel merasakan sesuatu yang sangat menyenangkan setelah tiga puluh tahun hidupnya.

Sebagai putra seorang pengusaha besar dan kaya, Samuel terbiasa hidup berlebih. Tapi dari semua hal yang dia dapatkan sebagai penerus Techno West, tidak ada yang bisa membuatnya senang. Hadiah-hadiah mewah, teman-teman kaya bahkan kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Tidak cukup bisa membuatnya bahagia.

Namun kali ini, dia begitu senang sampai tidak bisa menahan tawa. Sebuah suara tawa lolos begitu saja dari bibirnya. Membuat ketiga orang yang sedang makan malam bersamanya. Menatap Samuel dengan wajah ingin tahu.

"Ehmmmm" deham nya lalu bersikap sempurna lagi sebagai penerus perusahaan besar.

Tapi dia tidak bisa menolak rasa bahagia yang masuk bebas ke dalam hati hanya karena bisa menggoda wanita itu. Pasti wanita itu sedang merasa bingung bagaimana bisa merasa geli.

Hahahahaha, tawa Samuel dalam hati.

Seandainya saja tidak ada orang lain di sekelilingnya, mungkin Samuel kini sedang tertawa keras.

Keadaan ini. Koneksi aneh antara dia dan wanita itu. Ternyata seru juga. Setidaknya, dia punya hiburan baru.

"Ada apa denganmu?" tanya ayah Samuel yang sedikit tersinggung dengan suara tawa wanita itu.

"Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud apa-apa. Saya hanya ... "

Ingin lebih senang, Samuel kembali menyentuh pinggangnya. Memainkan jarinya disana berniat untuk membuat wanita itu tertawa lebih keras. Tapi ... Wanita itu tidak tertawa. Apa wanita itu tak lagi merasakan apa yang Samuel rasakan? Lalu dia memperhatikan tangan wanita di sampingnya yang mencubit keras paha sendiri.

Wanita itu ternyata menahan geli dengan rasa sakit. Pintar juga. Kali ini, Samuel akan menghentikannya. Tidak ingin wanita itu tampak menyedihkan.

"Maafkan saya karena malam ini telah membuat keributan" ucap wanita itu ketika makan malam selesai.

"Tidak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan!" jawab ibu Samuel. Sedangkan ayahnya tidak peduli dengan apa yang terjadi.

"Tuan besar dan Tuan muda, terima kasih telah mengundang saya dalam makan malam hari ini"

Samuel melihat wanita itu dan kembali tersenyum. Dia mulai membayangkan apa yang akan dilakukannya untuk membuat hari-hari ini lebih indah.

"Ya. Iya" jawab ayahnya mewakili Samuel. Lalu wanita itu berbalik pergi. Tiba-tiba Samuel memukul pahanya dengan keras. Dan seketika, wanita itu hampir terjatuh. Pasti karena rasa sakit di paha yang tiba-tiba dirasakan. Padahal, seandainya wanita itu terjatuh. Pasti Samuel akan lebih bahagia.

"Sayang sekali waktu makan berlalu dengan cepat" katanya menimbulkan ekspresi aneh dari ibunya. Yang sejak tadi memperhatikan Samuel. Tapi dia tidak menyadarinya.

"Apa maksudmu?" tanya ibunya kemudian.

Samuel kembali ke ekspresi template lalu menoleh ke arah ibunya.

"Apa?"

"Apa kau ingin makan malam ini berlangsung lebih lama?"

Samuel menyadari kesalahannya. Harusnya dia bisa menahan diri.

"Tidak mungkin. Makan malam ini hanya menghabiskan waktuku yang berharga. Lebih baik aku cepat pulang dan bekerja" katanya lalu menjauh dari ayah dan ibunya.

"Pulanglah ke rumah!! Sudah lama kau tidak pulang ke rumah!" teriak ibunya di belakang.

Tapi Samuel hanya membalas teriakan itu dengan senyuman tanpa arti. Lebih baik dia pulang ke apartemen yang dekat dengan perusahaan. Karena dia bisa melakukan apapun secara bebas.

"Selamat pagi Tuan Muda" sapa asisten yang datang menjemput keesokan harinya.

"Hmmm"

"Hari ini, Anda ada jadwal makan siang dengan klien baru"

"Klien baru?"

"Iya, seorang investor dari India"

"Bukankah harusnya Ayah yang menemui investor baru? Kenapa seorang Direktur Pengembangan harus menemui investor baru itu?" tanya Samuel penasaran.

"Investor itu yang meminta untuk bertemu Anda pada Tuan West."

Seorang investor memiliki keinginan untuk bertemu dengannya. Dan ayah Samuel mengabulkan keinginan itu begitu saja? Samuel mulai curiga kalau sebenarnya pertemuan ini memiliki agenda lain.

"Selamat datang Tuan Muda West!" sapa semua orang yang ada di lobi perusahaan ketika Samuel datang.

Wanita itu berdiri disana. Menghormat ke arah Samuel. Tiba-tiba teringat tentang kejadian kemarin malam. Dan Samuel tersenyum.

"Tuan Muda" kata Asisten Samuel mengingatkannya untuk terus pergi ke ruangan.

Samuel melanjutkan langkahnya ke ruangan dan bekerja.

Siang harinya, dia berada di sebuah restoran dalam hotel mewah. Menunggu investor yang katanya ingin bertemu dengannya.

"Samuel West" sapa seseorang.

Samuel mendongak dan melihat seorang pria seumuran ayahnya berdiri disana. Tersenyum layaknya pengusaha dan Samuel yakin orang itu memang memiliki niat lain ketika ingin melihatnya.

"Tuan Rakesh" balas Samuel lalu menyodorkan tangan.

Setelah berjabat tangan, keduanya duduk dan mulai bicara tentang cuaca dan keadaan sekitar yang tak penting.

"Apa kau tidak penasaran kenapa aku memintamu datang dan bukan ayahmu?" tanya Tuan Rakesh.

Samuel menarik napas panjang dan menghembusnya secara berhati-hati.

"Apa Anda ingin memeriksa kepribadian saya?" balas Samuel.

"Tidak hanya itu. Aku juga ingin melihat wajah yang telah membuat putriku memaksa untuk pindah ke kota ini"

Putri? Wajah? Jangan-jangan ...

"Maksud Anda?"

"Jujur saja. Aku datang ke kota ini. Merencanakan investasi di Techno West. Hanya karena permintaan putriku. Dia melihatmu di sebuah pesta dan sejak itu tidak dapat melupakanmu. Bisa dibilang, putriku telah jatuh hati padamu. Karena itu aku datang kemari membawa penawaran pernikahan. Aku akan berinvestasi sebanyak apapun ke Techno West. Sebanyak yang kau inginkan. Tapi kau harus menikah dengan putriku!"

Orang ini, pasti sudah gila karena mengatakan semua itu. Atau benar-benar terdesak oleh permintaan putrinya yang memaksa untuk menikah dengan Samuel.

"Untuk dapat mengatakan semua ini di pertemuan pertama kita, Anda pasti sudah melakukan banyak penyelidikan tentang Techno West dan juga saya" kata Samuel menatap lurus ke arah ayah yang membawa lamaran itu.

"Tentu saja"

"Kalau begitu, saya menganggap Anda sudah tahu kalau Techno West bukan perusahaan yang bisa ditekan dengan masalah investasi. Dan ayah saya tidak pernah membentuk saya menjadi penerus yang harus bergantung pada orang lain"

Tuan Rakesh tersenyum. Harusnya mengerti dengan apa yang dimaksud Samuel.

"Jadi kau tidak mau menikah dengan putriku meski aku akan berinvestasi besar di Techno West?"

"Tidak" tolak Samuel tegas.

"Ternyata putriku tidak salah memilihmu menjadi calon suaminya. Aku akan tetap berinvestasi di Techno West. Tanpa syarat. Tapi kupikir mendapatkan undangan makan malam dari keluarga West akan membuatku sangat terhormat"

Orang yang pandai membaca situasi. Pengusaha pintar. Tapi Samuel juga bukan pengusaha muda yang bodoh.

"Keluarga West akan senang hati mengundang Anda makan malam. Dengan kondisi tidak membahas masalah perjodohan apapun"

"Hahaha. Baiklah" jawab Tuan Rakesh.

Makan siang itu berlangsung cepat karena Samuel tak tahan bicara basa-basi pada orang yang berani menyudutkannya di kali pertama mereka bertemu.

Ketika kembali ke perusahaan, Samuel melihat wanita itu tidak ada di tempatnya. Kemana wanita itu pergi? Istirahat? Bukankah waktu istirahat telah usai?

Samuel melanjutkan perjalanannya ke ruangan lalu sudut matanya menangkap sosok wanita itu sedang berdiri di depan lift pegawai. Bersama seorang pria, saling berbincang dengan akrab. Juga sesekali tersenyum.

Lalu muncul jiwa iseng dalam diri Samuel. Dia menggelitik pinggangnya sendiri. Membuat wanita itu segera tertawa tanpa alasan. Lalu menahan rasa malu dan kabur dari hadapan pria tak dikenal. Membuat Samuel hampir tak bisa menahan tawa.

1
Selfi Azna
jodoh
Selfi Azna
thooorr,, novel yg satu lagi lanjutkan lah thooorr
Mom Yara
isinya berubah ya yg bab ini kak?
Ayu Kerti
lanjutt kakk
Muliati Sherina
bagus
Ayu Kerti
aku syuka karyamu kakk.. kereennnn...
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u
Ayu Kerti
ditunggu upnya kakkk
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
fist plot menarik...next kita tunggu Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!