NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Mertua

Menaklukan Hati Mertua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Anak Yatim Piatu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fanie Liem

Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.

Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.

Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.

Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?

Ikuti kisah cinta mereka ... !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Jingga menungudurkan diri.

Ruben pergi meninggalkan Alisa yang mematung dengan lingerie diujung tempat pembaringan.

Ia tak menduga, jika Alisa melakukan hal yang nekat untuk menggoda dirinya.

"Kurang ajar! kenapa mas Ruben sama sekali tidak tergoda, padahal aku sudah berusaha tampil paling cantik dan seksi," ucap Alisa.

Di sisi lain,

Jingga yang sudah tiba didepan gedung menjulang bersama kuda besi yang ia tadi pesan, kini Jingga menarik napas dan merogoh tas berwarna merah muda.

Setelah kejadian preman yang sempat membuntutinya, kuda besi milik Jingga rusak dan sedang dalam perbaikan.

Ruben sama sekali tidak pernah mengetahui peristiwa yang dialami oleh Jingga, namun saat kejadian dada Ruben berdenyut sakit, namun apa daya saat itu Ruben sedang meeting dengan investor terbesar Karindra.

"Kembaliannya buat bapak saja," ucap Jingga.

"Terima kasih, neng."

Jingga berjalan gontai menuju ruangan Arga, ia pun melirik kepada teman-teman kantor yang tidak menyukai dirinya. Mereka selalu berbisik ria saat Jingga hadir dikantor.

"Sudah enak tidak ada dia, eh dia malah datang lagi," kata Klara.

"Ssstt! jangan keras-keras nanti kedengaran sama dia kan tidak enak,"ucap Mela.

"Ah, masa bodoh mau dia dengar atau tidak mana gua peduli," ucap Klara.

Jingga hanya bisa mengelus dada dan menarik napas yang panjang mendengar bisikan-bisikan yang memang terdengar didaun telinga

"Aku harus sabar sama mereka yang tidak tahu apapun. Sekarang tujuan aku adalah bertemu dengan Arga supaya dia memberikan aku izin untuk keluar dari sini," batin Jingga.

Tok

Tok

Tok

"Masuk ...," ucap Arga.

Jingga pun masuk kedalam ruangan dan duduk sambil menyerahkan berkas berwarna cokelat dihadapan sang bos.

"Ini dokumen apa?" tanya Arga.

"Ini surat pengunduran diri saya, pak,"

"Kamu kan tahu kamu itu sudah dikontrak jadi sebelum kontrak beres kamu tidak bisa berhenti begitu saja,"ucap Arga.

"Saya tahu, pak. Tapi saya disuruh suami untuk berhenti bekerja dikantor ini karena saya harus bisa lebih dekat dengan mertua saya," ucap Jingga.

"Kalau mertuamu tidak setuju lebih baik tidak perlu dipaksakan lagi pernikahan itu, lebih baik kamu segera akhiri saja hubungan kamu dengan si Ruben karena saya sudah tahu juga bahwa Ruben sudah punya istri sah, dia akan melupakan kamu," ucap Arga.

"Maaf pak Arga, ini sudah menjadi keputusan saya juga. Dan saya akan menanggung semua denda kontrak itu," ucap Jingga.

"Baiklah, jika itu keputusan kamu. Padahal saya berharap sekali kamu masih bisa membantu perusahaan saya karena kinerja kamu sangat dibutuhkan disini," ucap Arga.

"Saya mengerti, tapi ini lebih penting. Saya harus bisa menaklukan hati mertua saya karena saya tidak mau terus-menerus hanya jadi istri sirih," lirih Jingga.

"Baiklah, jika itu memang menjadi keputusan yang kamu harus ambil, tapi kamu harus ingat pintu kantor ini selalu terbuka lebar untuk kamu," ucap Arga.

"Oke, terima kasih banyak,"

Klik.

{Pintu tertutup}

Semua barang didepan meja kerja Ruben, seketika berjatuhan. Ruben menahan napas yang masih memburu akibat rasa kesal yang tak bisa lagi tertahan karena target utama dia pergi dari kantornya.

"Brengsek, hilang semua harapan dan kesempatan saya untuk dekat dengan Jingga. Saya harus cari cara lain untuk merebut Jingga dari Ruben," batin Arga.

*

*

*

Pagi ini dikediaman Karindra, seperti biasanya Jingga Purwati, membersihkan sudut-sudut debu yang ada disetiap ruang meja, ia juga membersihkan guci antik milik kesayangan Bram. Namun ketika ia sedang membersihkan guci antik berlogo naga mas dengan kain. Tiba-tiba saja terdengar suara yang membuat Jingga terperanjat.

"Jingga!" panggil Alisa dengan suara keras.

"Mau apa kamu memanggil saya," ucap Jingga sambil menghentikan kegiatannya.

"Kamu jangan bersihkan guci itu. bersihkan ruangan kamar saya dan Ruben," titah Alisa.

"Apa hak kamu memerintah saya?" tanya Jingga.

"Kamu ini pembantu, jadi jelas saya ada hak karena saya nyonya rumah disini," ucap Alisa.

"Kamu lupa saya juga nyonya rumah disini. Jadi jangan pernah perintah saya," ucap Jingga.

"Sudah merasa hebat kamu ya! Cepat lakukan," ucap Alisa sambil menarik lengan Jingga.

Jingga yang merasa tak mau ikut perintah Alisa, menahan diri. Namun secara tak sengaja Jingga menyikut guci antik tersebut.

PRANG!

Seketika guci antik, kesayangan Bramantyo yang bernilai milyaran rupiah itu pecah berkeping-keping.

Mata Jingga dan Alisa membulat seketika melihat pecahan guci antik tersebut.

"Ini semua ulah kamu!" ucap Jingga.

"Kamu yang memecahkan kenapa jadi menuduh saya?" tanya Alisa.

"Kalau kamu tidak menarik saya barusan maka hal seperti ini tidak akan pernah terjadi," ucap Jingga.

"Itu salahmu, jadi kamu yang bertanggung jawab," ucap Alisa

Jingga dan Alisa terus berdebat, sementara itu langkah kaki berat seseorang menghentikan sebuah perdebatan diantara mereka berdua.

"Jingga, Alisa. Siapa diantara kalian berdua yang memecahkan guci ini? Apa kalian tau kalau guci ini adalah guci kesayangan saya bersama mendiang istri saya!" ketus Bram.

"Dia pelakunya, Daddy. Alisa dari tadi memarahinya karena kerjanya tidak becus," tunjuk Alisa.

"Maafkan saya, om. Saya tidak tahu kalau guci ini sangat berharga buat om," ucap Jingga.

Plak!

"Dasar anak miskin! tidak tau diri harusnya Ruben tidak pernah menikahimu, kamu hanya bawa sial untuk keluarga ini. Saya mau kamu mengganti guci saya ini. Apa kamu mampu!" geram Bram.

"Daddy mana mungkin si miskin ini bisa menggantinya, dia itu hanya upik abu yang menumpang tinggal disini," ucap Alisa.

Tiba-tiba saja Ruben datang dengan suara bariton yang menggelegar." Ada apa ini?"

"Mas Ruben, lihatlah istri sirihmu itu membuat onar. Dia memecahkan guci antik milik Daddy Bram, dan Daddy Bram ingin Jingga mengganti guci tersebut," ucap Alisa.

"Hmm, kalau begitu Jingga bisa bekerja dikantor untuk bisa mengganti guci tersebut," ucap Ruben.

"Daddy tidak sudi menerima dia dikantor kita," tolak Bramantyo..

"Ini satu-satunya cara untuk bisa mengganti guci antik Daddy yang harganya selangit itu," ucap Ruben.

"Dia kan masih terikat kerja ditempat lain," ucap Bram.

"Saya sudah resign," ucap Jingga.

"Nah, kebetulan sekali Jingga sudah resign, jadi Jingga bisa langsung bekerja ditempat kita," ucap Ruben.

"Baiklah, tapi ingat Jingga bekerja secara cuma-cuma selama satu tahun untuk menggantikan guci antik ini," ucap Bramantyo.

"Daddy jangan sampai segitunya dong, kan Daddy bisa kasih kebijaksanaan dengan potong gaji Jingga setengahnya," pinta Ruben

"Tidak bisa, keputusan Daddy jangan ditentang," ucap Bram

"Aku mohon, Dad ...," ucap Ruben.

"Oke, tapi ada syaratnya," ucap Bram

"Apa?"tanya Ruben.

"Kamu tidak boleh sekamar sama Jingga,"ucap Bramantyo.

"Itu tidak bisa dong, kita kan suami-istri. Syarat yang lain," tolak Ruben.

"Sudahlah, terserah kamu saja," ucap Bramantyo.

"Hmm, kalau begitu saya akan ikuti saja dulu rencana mereka berdua sampai ada celah untuk bisa memisahkan mereka berdua," batin Bram.

TBC

(To Be Continued)

Tinggalkan jejak berupa like, vote, komentar. Terima Kasih.

1
Lukas
thor jangan hiatus dong...
buat cerita baru lagi ajah..
Nila
ya kok tamat si thor.??
ndrew's
happy ending , thor...
Zyuichee
seruuu semangatt author
ndrew's
lanjut thor...
Miu Nih.
HEII?!! 😱😱
Volis
Kakak pakai nama Ruben, aku jadi kepikirannya Ruben Onsu 🤭
Volis: Bukan sih
范妮: apa Kaka fans kak Ruben Onsu hehe
total 3 replies
Volis
Tuh kan
范妮: Jangan lupa saling follow ya
total 1 replies
Volis
Yang di tolong mungkin Jingga
Volis
Udah mampir ya kak~
范妮: maksih banyak kak
total 1 replies
ndrew's
ayo kiara rebut lagi dong
Alex
dugaan kiara bener emang si pria topeng itu arga
Miu Nih.
ikut degdegan ikut degdegaann 😖😖 siapa dia siapa diaaa...
Miu Nih.
terlalu pede ini ibu iren,, dia nggak ngerasain perasaan putrinya 🥺🥺
Alex
si Arga pria asing itu ya thor
juju
percuma tidak akan d makan
Alex
harusnya tidak perlu kasih tau jingga itu anaknya karna ibu macem apa yang tega ningalin anaknya dengan alesan ekonomi.
ndrew's
siapa sosok mistsrius itu thor ?
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh
Miu Nih.
Good Ruben. jaga komitmen itu ya /Determined/
Miu Nih.
obat pencakar? 🤣 boleh juga, biar dicakar sekalian itu sampe bengk4k 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!