Nandira Adara gadis dengan wajah biasa dan kaca mata tebal serta rambut yang selalu di ikat rapih ke belakang. Gadis kuper dan kutu buku yang satu sekolah dengan Rainan Adnan Wijaya,pria tampan, kaya dan terkenal di sekolahnya. Ditantang taruhan dengan teman temanya untuk menaklukan hati Nandira yang sama sekali tidak di sukai nya. Sampai mereka selesai kuliah ternyata papa Rainan menjodohkan Rainan dengan Nandira. Bagaimana rasanya? Akankah Rainan bisa menyukai Nandira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Uchull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
telepon mama
Dira masih terus menangis seakan menyesali perbuatan nya semalam yang telah mabuk dan membiarkan Rai melakukan itu.
"Kenapa sih jadi gini.. aku menikah hanya karena orang tua ku. Aku gak mau tidur sama si brengsek itu, bagaimana kalau nanti dia ceraikan aku? aku juga udah gak perawan, " tangis Dira dengan segala fikiran konyol nya.
kring.. kring.. terdengar suara handphone nya . Dira bergegas menghapus air matanya dan mengangkat video call dari mama nya.
"Halo mah, "
"Halo sayang.. kamu baik-baik aja kan? mama kangen, "
"Baik kok, " ucap nya sambil berusaha tersenyum.
"Syukurlah, bagaimana honeymoon nya? oia mana Rai? "
"Eem.. Rai lagi di toilet mah, " jawab Dira gugup.
"Mama pengen ngobrol sama menantu mama nih, " pinta mama Dira.
"Emm.. yaudah dira panggil Rai dulu ya, mama matiin dulu aja telepon nya nanti Dira telepon balik, "
"Oh.. yaudah cepet ya sayang, " ucap mama Dira yang langsung mematikan telepon nya.
Dira beranjak dari tempat tidur nya dan menuju ke kamar Rai.
Tok tok tok
Rai bergegas membuka pintu kamar nya.
"Ada apa? " tanya nya saat melihat Dira di depan pintu
" Mama pengen video call sama kamu, "
"Oh.. yaudah sini, " jawab Rai yang mempersilahkan Dira masuk ke kamarnya.
Dira duduk di sofa dan segera memberikan handphone nya pada Rai yang duduk di samping nya.
"Halo mah, " sapa Rai begitu melihat wajah maertua nya di telepon.
"Halo menantu mama yang ganteng.. gimana honeymoon nya? happy? " jawab mertua nya itu dengan senyum sumringahnya.
"Lancar kok mah.. kabar mama gimana? baik? "
"Baik donk sayang, kok kalian di dalam aja gak jalan jalan keluar gitu? "
"Ini baru mau keluar kok mah bentar lagi, " Rai berusaha berkilah.
"Oh, bagus deh.. Dira ko kamu diam aja? yang mesra donk sama Rai kaya masih canggung aja deh kalian berdua tuh, " goda mama Dira yang melihat putri nya hanya terdiam di samping Rai.
Rai menoleh ke arah Dira dan mencium pipi nya.
"Rai?!! " Dira mendelik kaget dan tampak terkejut dengan kelakuan Rai.
"Enggak canggung lagi kan Dira ini emang pemalu mah, " ucap Rai sambil tersenyum dan merangkul Dira.
"Nah gitu dong.. yang mesra.. yaudah happy ya sayang, " ucap mama Dira yang langsung menutup telepon nya.
"Lepasin, " Dira mencoba melepas tangan Rai yang masih merangkul nya dan bergegas pergi.
"Apa sih salah gue, sampai loe selalu berfikiran buruk tentang gue? " Rai mencoba menahan lengan Dira.
"Masih nanya salah kamu apa? kamu tuh udah pikun ya waktu sekolah apa yang udah kamu lakuin ke aku?? " sentak Dira.
"Ya ampun Dira itu kan waktu jaman batu masih di inget aja, "
"Mau jaman batu kek, jaman purba kek tetap aja sama kamu tuh gak pernah berubah.. kamu tuh tetap cowok brengsek Rai!! "seru Dira.
"Itu kan dulu dira sekarang aku udah gak pernah taruhan lagi," Rai mencoba membela diri.
"Emang gak taruhan tapi semalam aja kamu masih tuh peluk peluk sama cium cewek di klub, " sahut Dira yang tiba-tiba saja mengingat perbuatan Rai di klub.
"Cium? aku sama sekali gak ciuman, " jawab Rai yang kekeh merasa tidak berciuman di klub.
"Terserah lah, " ucap Dira yang bergegas melangkah kan kaki nya ke luar kamar tapi Rai menahan nya dan mendorong nya ke kasur di belakang mereka.
"Kamu cemburu? " Rai yang sudah mengambil posisi di atas tubuh Dira.
"Untuk apa aku cemburu sama cowok brengsek kaya kamu, " sahut Dira.
Rai terdiam sambil terus menatap nya . Dira merasa jantung nya berdegup sangat kencang saat Rai terus menatap nya.. Rai mencoba mendekat kan bibirnya ke bibir Fira.
"Rai.. " terdengar suara pria dan pintu kamar Rai yang yang terbuka
"Astagfirullah.. !! " seru Nanda yang melihat Rai dan Dira di kasur dan hendak berciuman
Dira refleks mendorong tubuh Rai dan berlari keluar kamar dengan perasaan malu.
"Rai.. sory.. loe mau ena ena ya, " Nanda yang merasa bersalah karena telah menganggu mereka.
"Loe tuh udah kaya maling ya, kalau masuk tuh ketuk pintu dulu, " umpat Rai.
"Sory Rai.. tadi kan di sms loe bilang gak sekamar sama dira jadi ya gue masuk aja, " ucap Nanda yang langsung duduk di sofa.
"Emang ngeselin loe, kalo bukan temen udah gue usir loe, " umpat Rai yang masih merasa kesal dengan nya.
"Hehehe.. kesel banget yang mau gituan gak jadi .. mana sini dompet gue, " ucap Nanda sambil terus tertawa.
"Nih, " Rai melempar kan dompet Nanda yang sempat di rampas nya di klub.
"Gue periksa dulu nih.. takut di tilep lagi sama loe, " Nanda menghitung kembali rupiah yang ada di dompet nya.
"Duit loe receh gitu.. ogah gue ngambil nya, " cletuk Rai.
"Biar receh yang penting cewek masih pada nempel, gak kaya loe udah jadi bucin, " jawab Nanda sambil tertawa yang langsung bergegas keluar dari kamar Rai.
"Sialan loe, pergi yang jauh sana loe, " umpat Rai yang masih mendengar Nanda tertawa.