NovelToon NovelToon
Dikejar Guru Killer

Dikejar Guru Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lisa

Shana bersedia menjadi pengganti bibi-nya untuk bertemu pria yang akan di jodohkan dengan beliau. Namun siapa yang menyangka kalau pria itu adalah guru matematika yang killer.

Bagaimana cara Shana bersembunyi dari kejaran guru itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13

Shana berjalan menuju rak buah. Malam ini dia ingin makan buah karena perutnya terasa tidak nyaman. Mungkin hanya sebuah sugesti saja, ketika perutnya terasa tidak nyaman, ia merasa lebih baik ketika selesai makan buah.

Ponselnya bergetar. Terdengar nada dering dengan suara yang lembut. Sengaja ia tidak membesarkan volume nada deringnya karena lebih suka nada dering yang berbisik. Belajar dari kejadian pas di gerbang waktu lalu.

Meskipun itu justru membuatnya kerap tidak mendengar ada orang yang meneleponnya. Shana meraih ponsel dan melihat ada nama bibinya di sana. Ia menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

"Ada apa Bi?"

"Kamu dimana? Aku lihat motor butut di garasi enggak ada."

Shana bergerak menarik plastik kantong untuk mengisinya dengan buah. Ia memilih alpukat yang menurutnya bagus. Kemudian memasukkan dalam keranjang warna merah yang ada di tangan kirinya. Meski sebenarnya ia kurang paham dengan baik buah alpukat yang baik itu bagaimana, tangannya tetap mencoba memilah. Mungkin hanya memenuhi kepuasan hatinya saja.

"Ke Mini market."

"Kenapa enggak pamit?"

"Aku udah bilang tadi sama Bibi, tapi emang Bibi tadi lagi asyik telfonan. Jadi aku anggap bibi oke aja pas aku ijin keluar," sahut Shana dengan wajah bangga sudah merasa berhasil memenuhi kantong plastik berwarna bening dengan alpukat.

"Belikan bibi cokelat."

"Enggak ada deh, kayaknya. Habis stoknya." Terdengar sangat jelas bahwa Shana menjawab seadanya. Bahkan terdengar ngawur. Karena tidak pernah ada mini market di negara ini yang tidak memenuhi rak depan meja kasir dengan cokelat.

"Bibi nitip, entar di gantiin ponakan dodollll ...," ujar Bibi Raisa di seberang gemas. Dia paham maksud keponakannya.

"Wah, stoknya sudah ada katanya." Secepat kilat Shana mengubah jawabannya.

"Dasar. Jangan lupa yang matcha ya."

"Oke." Jari telunjuk dan jempol menyatu menunjukkan transaksi sukses.

"Juga minuman seperti biasa ya ..."

Shana paham minuman apa itu. Minuman bersoda dengan alkohol rendah. "Okelah ..." Kini ia beralih pada rak snack. Ia juga ingin membeli makanan ringan buat camilan nanti maraton nonton drakor atau dracin.

Langkahnya gembira ketika menemukan Snack bantal cokelat kesukaannya. Juga cookies favorit yang hanya ada di mini market ini. Promo pula! "Ini kesukaanku," kata Shana girang.

"Selamat datang ..." Suara karyawan mini market menyapa pembeli yang masuk terdengar. Sepertinya mini market mulai ramai.

Setelah yakin sudah mengisi keranjang dengan list camilan dan minuman yang akan ia beli, gadis ini berjalan menuju ke kasir untuk melakukan transaksi. Namun sungguh mengejutkan ketika ia melihat seseorang yang ia kenal di dekat mesin ATM yang ada di sebelah kiri meja kasir.

Pak Regas!!

Langkah kaki Shana sigap untuk segera menjauh dari sana. Ia pun berjalan cepat menuju rak paling belakang, yaitu dekat lemari pendingin.

"Kenapa ada pria itu disana?" ujar Shana pelan dengan gusar. Ia meletakkan keranjang belanjaan di lantai dekat kakinya. Dengan berat belanjaan yang lumayan, tangannya sedikit terasa pegal karena terburu-buru kabur dari rak depan.

"Kenapa harus sekarang? Kan bisa besok-besok aja beliau datangnya ke sini." Ungkapan kegusaran Shana keluar meski dengan suara begitu pelan, hingga orang terdekat pun tidak bisa mendengar apa yang ia katakan.

Shana mencoba mengintip. Dari rak dia bersembunyi ia, bisa melihat situasi di depan mesin ATM. Pria itu tidak ada.

"Sepertinya dia pulang," ujar Shana lega. "Capek banget kalau harus bertemu dengannya sekarang. Sepertinya Pak Regas cuma ambil uang aja. Oke. Sekarang ke kasir dan cepat pulang. Sepertinya juga beliau sudah pergi dari mini market. Jadi kasir aman, di depan mini market juga aman." Shana memastikan dari dinding kaca yang tak jauh darinya bahwa tidak ada sosok guru killer itu di halaman depan toko.

Tuk!

Shana merasa bahunya di tepuk seseorang dengan pelan. Sedikit mengejutkan. Meskipun tidak membuatnya berteriak, tapi cukup mampu membuatnya tubuhnya berjingkat kaget.

"Apaan sih_" Ia menoleh dengan kesal karena merasa tidak suka dengan tepukan itu.

Namun matanya membulat ketika tahu siapa yang ada di depannya. Kalimat lanjutan tertahan karena ia melihat pak Regas berdiri di depannya. Reflek tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut.

"Sedang apa kamu di sini?"

"Ah bapak. Maaf, saya enggak kelihatan bapak."

"Kamu sedang sembunyi?" tebak Pak Regas yang sepertinya mengerti bahwa Shana sudah tahu kalau ada dirinya di sini. Itu pasti karena momen di cafe waktu lalu yang membuat gadis ini ingin bersembunyi darinya.

"Tidak," jawab Shana cepat setelah berhasil menguasai keadaan. Meski begitu ia tetap gentar karena penipuan di cafe itu. Bola matanya berputar ke sana kemari demi menghindari tatapan Pak Regas. "Saya ... Saya mau bayar. Permisi, Pak." Dengan cepat ia meraih keranjang belanjaan dan bergegas ke meja kasir.

Sungguh di luar dugaan, Pak Regas masih mengikutinya. Pria itu berjalan mengikuti langkah Shana di belakangnya.

Kenapa maksa ngikut sih, batin Shana. Ia merasakan aura tajam di belakang punggungnya. Meski terlihat seperti itu, sesungguhnya Pak Regas hanya hendak melakukan pembayaran juga sama seperti Shana. Ada sebotol minuman di tangannya. Namun gadis itu salah paham. Itu semua karena sejak awal Shana merasa punya salah, kejadian kencan buta waktu itu. Jadi gadis ini merasa selalu di awasi.

Mereka antri di belakang seorang bapak-bapak. Shana kembali meletakkan keranjang merah di lantai.

"Itu belanjaan mu?" tunjuk Pak Regas ke arah keranjang merah yang ada di samping kakinya.

"Iya Pak," jawab Shana dengan kepala sedikit menunduk. Ia meringis dalam hati melihat pria itu justru berdiri di belakangnya.

"Belanja mbak?" sapa mas karyawan mini market yang hapal dengan wajahnya karena terlalu sering belanja di mini market ini. Pria muda itu tampak ramah.

"Ya," sahut Shana berusaha tersenyum meski lagi tidak dalam suasana baik. Ia meletakkan keranjang belanja di atas meja kasir. Kemudian karyawan itu mulai me-scan satu persatu barang belanjaan Shana.

"Kenapa ada minuman beralkohol disana?" tanya Pak Regas tiba-tiba ketika tangan kasir meraih botol minuman. Kasir pria itu menoleh pada Regas.

Bola mata Shana mendelik melihat keranjang belanjaannya di keluarkan satu persatu. Sial, pekiknya dalam hati.

"Kamu ingin mabuk?" Ada tekanan besar dalam pertanyaan Pak Regas. Sudah mirip guru BK yang memarahi muridnya di sekolah. Itu wajar karena mereka guru dan murid. Karyawan tadi melirik. Ia mencoba membaca situasi.

"Itu tidak membuat mabuk, Pak." Tak terduga, Shana justru menjawab seperti itu. Sesaat Shana tersadar kemudian setelah Pak Regas melihatnya lurus-lurus. Apa yang ku katakan?! Jerit Shana dalam hati. Ia menundukkan kepala dengan maksud mengakui bahwa ia salah menjawab pertanyaan Pak Regas dengan jawaban yang menjengkelkan.

1
Chalimah Kuchiki
nah nah pak guru mulai yaaa.. 🤭
Andriani
thanks ya kk. udah double up. love you.
Andriani
wih... Vino. semoga ketahuan deh HP Shana di tangan mu. kasihan Shana mesti beli HP baru lagi.
Andriani
wkwkwkw... Shana... pak Regas pengen kenal dekat ma dirimu.
@mb4®§useeee
Di kode pak Regas tu Shan, alsn Daniel marah besar klo maen ke rumah Shana,... bilang aja pak mau maen ke rmh laen hari, sptnya pak Regas mulai nyaman sm Shana tu... ihiiiirrr... kejar teruslah Pak Guru...
Kasandra Kasandra
double up kak
Mundri Astuti
bisa aja pak Regas interogasinya 🤣🤣🤣
Chalimah Kuchiki
akhirnya selesai kesalahpahaman ini..
Chalimah Kuchiki
pria dewasa emang gini peka bgtt ya ampunnn
Chalimah Kuchiki
nah gitu dong putus . kan enak kedepannya pdkt nya 🤭🤭
Chalimah Kuchiki
hiii bapak bapak satu ini bikin baperr anak gadis dehhh 🤭🤗🤗
Andriani
lega udah ya Shana, pak Regas juga udah plong semua udah terjawab kan apa yg menjadi teka teki Shana deh.
Kasandra Kasandra
lanjut double up kk
Ezy Aje
asyik lumayan puas bacanya
Erie Hayami
alur ceritanya di kampus tp kok manggilnya guru ya
Lady Ve: Bukan di kampus kak, tapi sekolah menengah. Terima kasih sudah membaca😊
total 3 replies
Andriani
wkwkwkw
Andriani
mana ya HP Shana??
Andriani
kartu pelajar tetap sama wali kelas ya... yg sabar ya Shana
Andriani
mulai ada titik terang ya pak Regas... 😍
Andriani
sukses ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!