NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer

My Annoying Lecturer

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Dosen / Tamat
Popularitas:12.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Juliahsn

"Kamu manggil dosen kamu abang?!"

"Iya, gimana dong. Gak sengaja."

"Mampus Elvia, kuliah kamu kayaknya gak bakal tenang." Emang salah curhat sama Devi, bukannya bantuin cari solusi malah diketawain.

---

"Nanti saya telat, Pak. Saya gak mau dimarahin sama dosen saya. Dosen saya galak."

"Dosen kamu itu saya, Elvia."

"Ntar boss saya marahin saya lagi. Boss saya juga galak!"

"Harus berapa kali saya bilang ke kamu?" Elvia tertawa melihat wajah kesal Arfa.

"Saya bossnya, Elvia!"

---

Kisah tentang Elvia, mahasiswi yang hobi nitip absen. Lalu Arfa, dosen mulut samyang yang karena satu dan lain hal dipanggil abang oleh Elvia.

Mampir dulu yuk, siapa tahu nyantol. Cerita tentang dosen memang banyak, tapi cerita ini dijamin mampu membuat kalian menahan kesal saking gemasnya. Happy Reading!

Update seminggu dua kali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juliahsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meong dan Guguk

"Neng Elvia kenapa sih? Ada masalah?"

Iya. Sebenarnya tadi niatnya mau pulang, tapi karena satu dan lain hal akhirnya aku memutuskan untuk bertemu dengan sobat lama.

Siapa lagi kalau bukan Mang Arman, hehe. Pak Arfa? Ga tau. Jangan ditanyain pokoknya. Bukannya basa-basi dulu nanya mau pulang bareng atau gak. Ini malah langsung ninggalin aja. Emang lucknut pria satu itu.

"Iya, Mang. Lagi gak mood." Jawabku lesu.

"Cerita atuh neng." Ujar Mang Arman seraya merapikan tumpukan kertas yang berserakan di atas meja.

"Jadi, Mang. Ini bukan saya loh."

Mang Arman sih kayak iya-iya aja, "Iya. Buruan neng."

Aku pun menghembuskan napas dengan kasar sebelum memulai cerita, "Gini, Mang. Kan temanku sebut saja Cecan nih. Dia itu lagi kesel banget sama cowok sebut saja Meong. Nah, Meong itu kadang memperlakukan Cecan dengan baik banget, tapi kadang ngeselin banget. Cecan tuh jadi bingung sama si Meong. Meong tu sebenarnya suka atau enggak sama Cecan."

Aku pun menarik napas sejenak karena rasa kesal yang memuncak dan juga sudah kehabisan napas saat cerita, "Cecan kan jadi bingung. Di satu sisi Meong kayak suka sama Cecan, tapi kalau dipikir-pikir lagi oleh si Cecan, Meong itu ga suka sama Cecan. Mana ada si Guguk pula sok-sokan deketin Meong."

"Neng, meong guguk teh saha? Kenapa jadi nama hewan semua sih, Neng?" Tanya Mang Arman.

"Bodo amat, Mang. Soalnya kelakuan mereka cocok diilustrasikan dengan Meong dan Guguk." Jawabku kesal.

"Yaudah, itu berarti neng teh lagi cemburu." Ucap Mang Arman.

"Hah? Ga lah, Mang. Mana ada cemburu." Sanggahku.

"Neng teh udah kemakan cintanya Mas Meong."

"Mang, bukan aku ih. Temen aku."

"Iya iya, temennya eneng berarti udah klepek-klepek sama Mas Meong."

Percuma aja curhat sama Mang Arman, malah dapat jawaban yang bikin naik darah.

"Yaudahlah, Mang. Mau walking walking ke mall dulu."

"Sok-sokan ke mall neng. Udah, ngaku aja. Malem minggu ga ada yang ngajak jalan kan? Tidur aja lah neng di rumah. Daripada kelayapan sendirian tambah kelihatan ngenes."

Syalan. Mang Arman tau banget kalau aku boong. Emang kelihatan banget ya?

"Sekarang Mang Arman gitu ya. Oke, fine." Aku pun dengan gaya ngambek langsung mencari gojek yang katanya udah sampe.

💥💥💥

Drama korea? Bosen. Tugas? Males kerjain.

Ngapain ya enaknya malem minggu gini?

"Dek, kamu ke alfamart gih. Beliin abang oreo." Udah tua, cemilannya kayak anak TK.

Siapa lagi yang nyuruh kalau bukan kakak ternista?

"Ga mau." Tolakku. Capek kali, baru juga mau nyantai.

"Yaudah, padahal abang mau jajanin." Tanpa babibubebo, aku pun langsung menggapai jaket yang tergeletak di kursi belajar lalu menadahkan tangan minta duit.

"Giliran dijajanin aja cepet." Ucap Bang Kelvin lalu memberikan selembaran uang warna merah. Tau lah nominalnya berapa, hehe.

Yas! Bisa jajan sampe puas nih.

Sebenarnya alfamart deket rumah kok. Tinggal keluar komplek aja, terus di sebelah kanan ada deretan ruko-ruko.

"Totalnya 70ribu mbak." Mbak alfamart dengan senyum manisnya memberitahu total belanjaanku.

Banyak? Iya. Abisnya jarang banget abang jajanin aku. Jadi, beli snack sebanyak mungkin. Hehe.

Eh, tunggu dulu.

Duitnya kok ga ada?

Aku mengecek saku kantong celanaku berkali-kali. Tetap saja tidak ada.

"Mbak.." Panggilku takut-takut. Iya, takut diusir.

"Iya, kenapa?" Lagi-lagi mbak Alfamart membalas dengan senyuman.

Masih sempat rasa iba menghampiriku. Yaa, gimana ya? Aku yang cuman disuruh foto senyum 5 menit aja udah pegel. Gimana kalau harus jadi mbak ini yang pekerjaannya menuntut harus selalu senyum.

"Dompet saya ketinggalan, hehe. Boleh belanjaan saya di keep dulu mbak? Nanti saya kembali." Ucapku sembari tersenyum kikuk.

Malu banget sih ini. Mana Bang Kelvin ditelpon pura-pura budeg.

"Belanjaan dia biar disatuin sama belanjaan saya aja, Mbak." Eh. Hampir ga sadar kalau ternyata ada orang dibelakang yang lagi ngantri.

Angelic sekali orang ini mau membantu bidadari.

"Loh? Mas Alvin?" Ucapku kaget. Iya, abis yang bantuin aku itu ternyata Mas Alvin.

Mas Alvin hanya menanggapiku seraya tersenyum.

"Mas kok bisa belanja disini?" Tanyaku sambil membawa 2 kantong belanjaan yang terisi dengan snack penuh micin.

"Rumah saya dekat sini." Jawab Mas Alvin.

Eh? Berarti satu komplek dong?

"Satu komplek dong, Mas. Blok berapa Mas?" Tanyaku.

Lah, ini aku ngapain nanya-nanya alamat rumah. Nanti akunya dikira modus lagi. Dasar mulut lucknut!

"Blok K7." Jawab Mas Alvin lengkap dengan senyumannya yang manis itu.

Bentar deh..

Tadi apa?

Blok K7? Blok K kan terkenal sebagai kawasan holang kaya.

"Oh, aku blok D5. Hehe." Jawabku mencoba senatural mungkin agar tidak terlalu kentara kalau aku lagi gugup.

Iyalah gugup. Lihat cogan gimana bisa diem coba nih detak jantung?!

"Yaudah. Sekalian saya anterin kamu. Saya lewat rute sana juga." Ucap Mas Alvin yang langsung aku iyain.

Selama perjalanan, kalau biasanya aku ngeluh jalan kaki, sekarang malah aku pengen jalan lebih jauh. Hehe.

"Dek, itu siapa ya? Daritadi ngelihatin kamu." Tanya Mas Alvin saat melihat ada beberapa orang yang sedang memperhatikan aku. Bukan beberapa sih, tapi tepatnya hanya satu orang yang menatapku intens.

Oh iya, fyi rumah Pak Arfa itu beda 3 rumah aja ke samping kanan dari rumah aku.

"Oh, paling si meong doang. Cuekin aja Mas." Ucapku asal lalu kembali jalan tanpa berniat memperhatikan Pak Arfa.

Iya. Yang daritadi ngelihatin aku itu Pak Arfa. Bukannya aku over confident yah, tapi memang seperti itu faktanya.

Bau-baunya sih Pak Arfa lagi pengen nganterin Delia pulang.

Boleh juga ya si Delia. Main ke rumah cowok sampe malem. Emejing uwow.

"Dek, udah sampe. Saya duluan ya."

"Iya. Hati-hati ya Mas." Bodo amatlah dengan Pak Arfa. Mending mendinginkan hati dengan ice cream.

1
Dila ID
tpi resiko juga sih, walaupun punya kemampuan tp bkn profesional / terbiasa apalagi di dpn org pnting jdi moderator itu ga gampang, butuh materi juga tentang apa, lah ini fl nya ga tau dosennya ngisi acara tentang apa 😧
Rina_
ini error kah?
Rina_
aw
Rina_
good
Evi Yolanda
ini sih fix jd novel Ter the best bgt koplak .. seru .. geli geli gmn gtu bacanya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rina_
yeyy
Angel's heart
kacau aldo
Meli Ana
lagian lo ngapain beli majalah wikwik do🤣🤣
Nurlita Khan's
seruuuuuu banget
Yuli Sri Winarti
ngakak terus aku bc ini....😂😂😂
Airish Qalesya
wakakkaka. wadidau banget sih pak
Putrii Silvia
Kecewa
Putrii Silvia
cerita ini udh di hapus yaa, kok aku ga bisa baca
Gusti Ramayanti
Kecewa
Lia Anggraini
bagus, tp candaan kosongnya kebanyakan porsinya
Kevsal S
agk'
Elvi Mend
kapan tuh?
perasaan dulu pertama ketemu panggil Abang fotocopy 🤔
Elvi Mend
dekatan toh rumahnya, tapi kok aneh aj aku rasa☺️
Dila ID: iya, tiba2 pdahal udh part sgini melewati huru hara
total 1 replies
Siti Solikah
suer seru abis novelmu thor
Siti Solikah
wkwkwk wah mampus Lo elvia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!