Tentang sebuah ruang yang ku sebut bahagia.
Sebuah kisah tentang persahabatan di sebuah GC di mana canda dan tawa di tuangkan dalam tulisan menjadi sebuah karya dan bisa di nikmati banyak orang.
Yang tanpa bertatap ataupun berjabat tapi saling bersahabat.
This is The Random Zodiak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indri Diandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13: Kegelisahan Brandon.
Putra langsung berdiri dari tempat duduknya. Tanpa menunggu jawaban dari teman-teman nya, ia langsung berjalan keluar.
"Dasar kulkas! Kalau punya keinginan gitu amat ya," gumam William.
"Gue mandi dulu! Terserah kalian mau nunggu atau ngga," Lou langsung pergi meninggalkan temannya begitu saja.
Di antara mereka Louis juga sedikit keras kepala. Bahkan beberapa kali ia sering adu pendapat dengan Putra. Itu karena mereka berdua sama-sama mempunyai karakter yang tegas, lebih tepatnya punya prinsip ya, walaupun Lou lebih banyak suka bercanda nya. Tapi, di balik itu semua ada rasa saling menyayangi dalam sebuah hubungan persahabatan.
"Udah, kita tunggu di sini saja. Sayang kalau camilan nya ngga di makan," ujar William, lalu ia mengambil camilan yang di hidangan di meja.
"Bener juga, udah sikat aja lah!" Andre pun ikut memakan camilan.
Mereka bertiga kompak, bahkan enam potong kue sudah mereka habiskan. Tah minum es teh manis. Semanis senyum author kalem 😌
"Dih, ngga benar lo thor, pede lo kebangetan?"
"Pede itu keharusan ya, kan emang senyum gue manis,"
"Lanjut thor! Gimana kelanjutan nya nih!"
Lou menuruni anak tangga, penampilan nya lebih segar, memakai celana panjang berbahan jeans serta kaos polos berwarna pink, rambut yang sedikit basah serta aroma parfum yang begitu maskulin menusuk indera penciuman, menambah ketampanan nya.
"Anakku yang paling ganteng mau kemana?" tanya ibu Lou yang melihat sang anak sudah rapi.
"Mau nganter temen ke rumah dosen bu," jawab Lou.
"Kamu ada masalah apa lagi? Soal apa. lagi sekarang? Duit, atau kau nakal, atau apa?" tanya sang ibu yang curiga dengan sang putra.
"Ketahuan sedang ciuman sama anak orang di dalam kelas," jawab Lou.
"Apa!" Teriak sang ibu.
"Ciuman bu, ciuman."
"Pak! Anak mu ini lo, duh gusti iki piye?"
"Apa to bu kok teriak-teriak?" tanya sang suami.
Pak Jono yang sedang berada di ruang tengah pun langsung berlari menuju ke arah sang istri.
"Itu, anak mu ketahuan ciuman di kampus,"
"Ciuman nya, sama cewek apa cowok?" tanya pak Jono pada Lou.
"Cewek pak,"
"Oh, yasudah kalau sama cewek. Tak pikir itu sama cowok, kok ibu heboh. Ndak apa-apa kan normal to bu, seusai dia pacaran terus ciuman pegangan tangan. Tapi, awas! Jangan sampai kelepasan!"
"Bapak ini gimana sih, sama saja to,"
"Ngga apa-apa, masih normal bu. Kalu mau kemana le? Kok sudah ganteng aja, kayak bapak," pria separuh baya itu pun menyisir rambut nya ke emang dengan lima jarinya. Ya, ala-ala gaya anak muda gitu, lah.
"Mau ke rumah orang pintar. Sudah, berangkat dulu ya, pak!"
"Pamit, ya Om, tante!" Tak lupa Andre, Will dan Andra pun berpamitan.
"Iya, hati-hati di jalan ya!"
"Bu tadi, bilang nya mau ke rumah orang pintar, ya? Apa dukun ya, bu?" tanya pak Jono pada istri.
"Mungkin, pak."
"Ngapain itu anak ke dukun?"
"Mana ibu tahu, tadi ngga tanya sekalian."
"Belum, sadar bu. Anak nya udah pergi baru sadar,"
"Bapak sih, loading nya lama. Sudah ah, mau ke kamar dulu."
"Buat para persiapan malam jumat yuk bu!"
"Yuk, pak."
Mereka pun, berjalan beriringan menuju ke ke kamar untuk persiapan malam jumat.
***
Putra tak henti-henti nya mengumpat dalam hati. Ia sudah menunggu di dalam mobil selama hampir satu jam. Sementara yang di tunggu tak kunjung datang. Hayo, tak kunjung datang kayak jodoh siapa ini? 🤣
"Lama banget sih, kalian ngapain di dalam, ha!" bentak Putra.
"Nungguin dia mandi sambil makan camilan dan es teh manis. Semanis senyum author kalem, itu penulis novel yang berjudul With You Again Jawab Andre.
"Gue nunggu sampai kering tahu,"
"Salah sendiri nungguin, kan bisa lo tinggal tadi!" Saut Lou.
"Kalau ngga demi kakak gue, ogah begini gue."
"Sabar bro, kalau sabar itu, biasanya pantat nya lebar," ucap Will disertai senyum yang mengejek.
"Sialan lo!" umpat Putra.
"Ini alamat nya, daerah mana?" tanya Putra.
"Di daerah Taman Anggrek." Jawab Lou.
Setelah mengetahui daerah tempat tinggal pak Jamal, Putra langsung melajukan mobil nya dengan cepat.
***
Sreettt.... Lagi, Ayako menggoreskan luka di pergelangan tangan. Cairan merah sedikit kental keluar dari pergelangan tangan. Ayako tersenyum sambil menatap langit sudah mulai berubah warna, yang tadinya biru kini berubah menjadi warna jingga. Harapan nya runtuh, ia tak tahu harus berbuat apa selain melakukan hal ini.
"Tolong!" Teriak sang asisten rumah tangga.
"Bi, ngga ada gunanya aku hidup, terkurung di sini ibarat kematian buat ku," suaranya tertahan, ia sudah meneteskan air mata.
Tak ada yang bisa melukiskan sebuah kesedihan yang di alami Ayako. Ia hidup namun hati dan pikiran nya sudah mati. Lelah, ingin menyerah itulah yang ia rasakan. Pada akhirnya mengambil jalan pintas untuk mengakhiri semua nya.
"Ada apa bi?" tanya seorang asisten lainnya sambil berlari ke arah Ayako.
"Panggil ambulans cepat!" Teriak sang bibi.
"I- iya," jawab nya dengan terbata-bata, ia segera berlari menuju rumah depan.
Asisten satu nya lagi, langsung bergegas menuju rumah depan untuk menelepon ambulans. Ayako di kurung di sebuah rumah mewah. Dia di kurung di bagian belakang yang cukup luas walaupun hanya ada ruang tidur dapur dan taman bunga, bisa di katakan bangunan itu terpisah dari rumah utama, karena memang itu di gunakan untuk mengurung Ayako.
"Bi, aku sebentar lagi bebas. Aku mau ketemu suami ku. Tapi, apakah setelah ini kita akan bertemu. Apa, dia makan dengan teratur? Apa dia suka kelelahan saat bekerja? Apa di-" Ayako tak melanjutkan ucapannya, cairan merah yang keluar dari pergelangan tangan nya terlalu banyak dan akhirnya ia tak sadarkan diri.
" Non, bangun!" asisten rumah tangga tersebut terus menangis dan berusaha membangunkan Ayako dengan menepuk pipi wanita cantik itu.
* **
Pyar.... Gelas yang ada di meja kerja Brandon jatuh karena tersenggol olehnya sendiri. Hatinya gelisah, dan perasaan nya tiba-tiba sedih. Jauh, lebih sedih dari biasanya.
"Kenapa tiba-tiba, ingat Ayako. Biasanya hanya saat malam hari. Ini kenapa pikiran ku jadi kacau begini, hatiku juga rasanya sakit," ucap Brandon pada dirinya sendiri.
"Apa, kamu dalam bahaya? Apakah kamu masih hidup?" tanya Brandon, pria itu mengambil sebuah pigura yang ada foto dirinya dan sang istri mendekap nya dengan erat.
Air mata nya keluar, sungguh tak kuasa menahan sedih karena rindu. Belahan jiwanya pergi tak tahu kemana, dan dia merasa gagal menjadi suami karena tak bisa menjaga sang istri dengan baik. Cinta itu, adalah perasaan yang indah, juga dahsyat. Tapi, juga perih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
👣 Le itu adalah kata sebutan yang di gunakan di daerah Jawa Tengah khususnya, untuk sebutan anak laki-laki.
Keluarga Lou berasal dari Jawa maka, dari logat dan juga bahasa nya sedikit lebih pakai bahasa jawa khas daerah nya.
Nduk: Adalah sebutan untuk anak perempuan.
Kedua kata itu biasanya akan di tujukan pada orang yang lebih muda. Seperti orang tua memanggil anak nya, atau sang kakak memanggil adiknya.
Terima kasih telah menyempatkan waktu membaca karya ku, jangan lupa like dan komen ya 🙏❤️
tenang aja, aku masih setia menunggu kok./Facepalm//Facepalm/
Perempuan yg tidak pernah marah, sekalinya dia marah konahan pun akan hancur🙂
tidak ada kata toxic di antara kalian
wish you all the best wat kalian