Demi hidup ayahnya Ruby rela menjadi istri Rai sang big bos mafia yang dingin dan kejam namun siapa sangka di balik sikapnya yang dingin dan kejam ternyata Rai adalah seorang yang manja dan juga sangat pencemburu. Mampu kah Rai meyakinkan Ruby tentang cinta nya?
Di tambah dengan Kisah Ken dan Kiran serta Dylan dan Dasya semakin memperlengkap keluarga Klan Loyard, bersama-sama mereka menjalani kehidupan dalam keluarga Klan Loyard yang menjadi mafia terbesar yang di pimpin oleh Regis.
Ini lah kisah cinta para Big Boss pemimpin Klan Loyard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizca Yulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Yang Bahagia
“ Triiiing triiiiing “ alarm di ponsel Ruby berbunyi. Dia bangun dengan terkejut.
Seluruh badannya sakit karena dia tertidur dengan posisi duduk di kursi dan tangannya masih di genggam Rai.
Ruby bergegas bangun melepaskan tangan Rai dan mematikan alarm di ponselnya.
“ Ibu, ibu...jangan “ Rai mengigau dalam tidurnya.
Ruby mendekati Rai dan melihatnya, wajahnya pucat dan keringat membasahi dahinya. Rai sedang bermimpi buruk.
Rasa kasihan mendadak muncul dalam hati Ruby, dia pun menggenggam lagi tangan Rai,
Ruby mengerti bagaimana perasaan Rai karena dia juga sering bermimpi tentang ibunya.
Terdengar ketukan di pintu mengagetkan Ruby, dia beranjak membuka pintu dan pak Handoko sudah berdiri disana. Dia mengingatkan Ruby agar segera menyiapkan sarapan karena sesuai perintah, Rai hanya makan makanan yang dimasak oleh Ruby.
“ Baiklah saya segera turun “ jawab Ruby mengerti.
Pak Handoko kemudian pergi. Ruby segera mandi, dan kemudian bersiap-siap. Saat akan turun dia melihat Rai masih tertidur.
Di dapur semua koki sudah menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak Ruby, mereka hanya membantu saja sesuai perintah. Namun Ruby meminta izin pak Handoko untuk menyiapkan satu bahan masakan lagi. Dia akan memasak sesuatu yang berbeda dari menu yang telah disiapkan para koki.
Saat acara masak memasak telah selesai Ruby kembali ke kamarnya untuk membangunkan Rai, sesuai agenda tertulis Rai biasa bangun pukul 8 pagi.
Dia membuka pintu perlahan, dilihatnya Rai masih tertidur. Ruby segera menghampirinya, menggoyangkan pundaknya agar dia bangun. Rai menggeliat tapi tetap terpejam. Ruby pun menggoyangkan lagi dengan lebih kuat. Dan akhirnya Rai membuka mata.
“ Tuan muda sarapan sudah siap, bergegaslah mandi dan turun untuk sarapan “ Ucap Ruby setelah melihatnya sadar.
Rai turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi, Ruby segera merapikan tempat tidur.
“ Hei !! “ teriak Rai dari kamar mandi, membuat Ruby terkejut dan berlari ke arah kamar mandi.
“ Ya tuan ada apa ? “ tanya Ruby dari balik pintu kamar mandi.
“ Kenapa kau tidak memandikan aku ? “ jawab Rai dari dalam sana.
Apa ?!? Kenapa sampai harus memandikan juga, ini tidak ada dalam agenda. Wah laki-laki ini bener-benar sesuatu !! Maki Ruby kepada Rai.
“ baik baik “ jawab Ruby kemudian masuk ke kamar mandi.
Rai sudah berada di dalam bath up dan berendam air panas, dia bingung harus bagaimana. Kemudian dia mengambil spon mandi dan mulai menggosok punggung Rai.
“ Apa seperti ini ? “ tanya Ruby meyakinkan Rai.
“ Apa kau belum pernah merawat orang lain ? “ tanya Rai ketus.
“ Lakukan semua hal biasa yang kau lakukan saat merawat orang lain, apa seperti ini juga harus mengajarimu dulu ? “ lanjutnya dengan ketus.
“ baik baik “ jawab Ruby.
Setelah selesai mandi Rai dan Ruby menuju ruang ganti, seperti sebelumnya Ruby memilihkannya baju ganti dan membantu memakaikannya, kali ini Rai harus menggunakan dasi tapi Ruby tidak tau bagaimana cara mengikat dasi.
“ Maaf tuan saya tidak tau bagaimana caranya mengikat dasi “ Ucap Ruby terbata-bata.
“ Baiklah, katakan itu pada Anne agar dia mengajari mu nanti cara mengikat dasi “ jawab Rai sambil memakai dasinya sendiri. Kemudian Rai duduk di kursi yang ada di ruang ganti, memberi isyarat kepada Ruby untuk memakaikannya sepatu. Ruby pun melakukannya.
Selesai bersiap-siap mereka berdua keluar dari ruang ganti untuk turun dan sarapan.
Namun saat sampai di depan pintu, Rai berhenti dan membuat Ruby yang mengikutinya dari belakang menabrak punggungnya. Rai membalikkan badan.
“ Bersikaplah seperti ini adalah pernikahan yang bahagia “ Perintah Rai kepada Ruby.
Ruby bingung mendengar perintah Rai, dia berusaha mengartikan pernikahan yang bahagia dengan suasana di pagi hari.
“ Dasar bodoh...begitu saja tidak mengerti “ Lanjut Rai dengan suara ketus, kemudian menarik dagu Ruby dan mendekatkannya kewajahnya.
“ Tunjukan wajah merona mu seperti kita sudah melakukan malam pertama “ Rai menjelaskan.
“ Apa ? Tapi... “ jawab Ruby terbata dan tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
“ Aku akan membantumu “ Ucap Rai kemudian mencium bibir Ruby.
Ruby terkejut dengan apa yang dilakukan Rai dan mendorong tubuhnya menjauh. Jantungnya berdegup kencang, wajahnya memanas dan merona merah. Dia tidak siap menerima ciuman dari Rai.
“ Nah bagitu baru benar “ Lanjut Rai tersenyum kemudian pergi keluar meninggalkan Ruby yang terkejut dan menahan kesal.
Apa !! Apa !! Heiiiiiii !!!.... Jerit hati Ruby.
