Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13_Melihat wajah tampan itu dari dekat
***@***
Yuna sudah menghapus riasannya dan mengganti bajunya. Lalu dengan segera merebahkan tubuhnya, mengatur suhu Ac dan kemudian segera memejamkan matanya, namun tiba-tiba dia mendengar pintu kamarnya terbuka. Yuna segera membuka matanya kembali dan segera melihat ke arah pintu, dilihatnya Leo yang berjalan menghampirinya.
"Bisa nggak ketok pintu dulu?" protes Yuna. Leo tak menghiraukannya dan segera merebahkan tubuhnya disamping Yuna kemudian langsung memejamkan matanya.
"Geser," Perintahnya pada Yuna. Menurut, Yuna segera bergeser.
"Kenapa tiba-tiba kesini?" Yuna penasaran.
"Kamar ku kotor, kacanya berantakan," jawab Leo tanpa membuka matanya. Yuna kembali merebahkan tubuhnya dan memakai selimut.
"Sekarang tahu rasanya kaaan... nyuruh pembantu pulang sore, coba mau mendengarkan saran ku, biarkan mereka disini."
"Kau mulai membicarakan ku lagi dalam hati mu?" ucap Leo. Yuna langsung menghadap ke arahnya, memandang Leo yang masih terpejam.
'Kenapa laki-laki ini selalu tahu kalau aku membicarakannya dalam hati, dia ini sebenarnya punya ilmu apa?' Yuna lagi-lagi berbicara dalam hati.
"Berhenti memandangi ku," Upsss.
'Bahkan dalam keadaan terpejam dia tahu kalau aku sedang memperhatikannya, menyebalkan,' Yuna segera memutar tubuhnya dan memejamkan matanya. Namun, tiba-tiba Yuna teringat bibir Leo yang menyentuh telinganya, itu... langsung membuatnya merinding, dia segera membuka matanya kembali.
Aroma tubuh Leo yang baru saja selesai mandi membuat Yuna semakin merinding, jantungnya berdegup sangat kencang, pikiran Yuna kacau. Yuna memunggungi Leo dan mencoba memejamkan matanya lagi tapi nihil dia tetap saja tidak bisa tidur. Dia kemudian memutar tubuhnya lagi. Dipandanginya Leo yang sudah berada di alam mimpi.
Yuna menikmati wajah Leo sesuka hatinya, melihat mata Leo yang terpejam, bulu mata yang lentik seperti milik cewek, hidung Leo yang mancung dan.... bibir Leo.
'Hei Leoo... kenapa kamu begitu tampan... setelah melihat Kiara langsung dan memperhatikan pandanganmu padanya, sekarang rasanya harapanku begitu jauh. Apa aku bisa menggapai mu?' Yuna merasa menciut. Jantungnya masih saja tidak mau berdetak normal seperti biasanya lalu tiba-tiba Leo memeluknya, memeluk pinggangnya, gerakan refleks Leo membuat Yuna terlonjak kaget.
'Dia memeluk ku??!! Dia ini sengaja atau tidak sengaja?" Yuna sedikit menahan nafasnya, tubuhnya tidak bisa bergerak. Posisi seperti ini membuatnya bisa lebih dekat memandang wajah Leo. Wajah Leo sangat dekat dengannya bahkan hembusan nafas hangat Leo mengenai wajahnya.
"Berhenti memperhatikan ku dan segeralah tidur," suara Leo mengagetkan Yuna. Yuna segera menunduk, menyandarkan kepalanya di dada Leo, tapi seperti ini malah semakin membutnya tidak bisa bernafas, rasanya jantung Yuna seperti ingin meledak.
'Kau silahkan saja begitu menginginkannya, silahkan saja terus memikirkannya karena aku memang hadir setelahnya. Saat ini aku memang belum bisa tapi aku yakin suatu saat nanti aku bisa... menghapus dia yang telah menjadi masa lalu mu, aku akan berusaha. Semangat Yuna Ibriza... go... go...," Yuna menyemangati dirinya sendiri.
_Pagi harinya.
Yuna membuka mata dan sudah tidak ada Leo di sampingnya. Leo bangun lebih pagi darinya. Yuna bergegas mandi dan segera turun ke bawah, wajahnya memerah jika mengingat pelukan Leo, jantungnya berdebar dan hatinya terasa indah.
Yuna berjalan ke meja makan namun tak ada Leo disana.
"Kak Yuna...," suara Neva dari ruang depan. Yuna segera berjalan menghampirinya.
"Neva cantikku...," Yuna mencium pipinya.
"Gimana acaranya kemarin Kak?" tanya Neva penasaran, dia menarik tangan Yuna pelan dan mengajaknya duduk.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua