Menjadi simpanan? Tak pernah ada dalam daftar hidup seorang Amelia Putri, gadis desa yang mengadu nasib di kota besar, takdir membawa nya bekerja di sebuah perusahaan terbesar di kota itu sebagai office girl.
Nasib membawa nya pada seorang pria dingin dan arrogan pemilik perusahaan dan tertarik menjadikan nya simpanan.
Bagaimana kisah mereka? Akankah status sebagai simpanan akan berubah karena cinta? Yuk baca disini☺️
Note: karya real hanya ada di aplikasi Noveltoon/Mangatoon, selebihnya itu fake atau plagiat.
salam dari author, happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aktivitas Lain Dikantor
Setelah tiga hari bedrest di apartemen dengan perawat pribadi nya, yaitu Amelia. Hari ini Smith mulai bekerja seperti biasa nya.
Pagi ini Amelia melayani nya seperti seorang istri pada suami nya, dia menyiapkan pakaian kerja Smith, setelahnya dia pergi ke dapur sekedar menyiapkan sandwich sayur kesukaan Smith, dia tau karena beberapa kali dia melihat tuan nya itu sarapan dengan sandwich sayur dan daging asap.
"Amell.." Teriak Smith dari lantai atas, dia pasti sudah selesai mandi dan ingin berpakaian.
Amelia berlari menaiki tangga dengan kaki mungil nya, dia harus cepat sebelum pria itu memanggil nya untuk yang kedua kali.
Amelia masuk ke dalam kamar, dia mendapati Smith yang tengah duduk hanya dengan celana boxer nya.
"Kenapa lama sekali, dari mana?"
"Dari dapur tuan, menyiapkan sarapan." Jawab Amelia, membuat Smith tersenyum senang karena Amelia tau betul apa saja kebutuhan nya.
"Sekarang bantu aku bersiap." Ucap Smith tegas, dia bangkit dan Amelia segera memulai perintah pria itu.
Amelia memulai dengan kemeja panjang berwarna putih dengan garis biru navy di barisan kancing nya, secara perlahan dia mengancingkan kancing nya satu persatu.
Selesai, dia memasangkan celana bahan dan memasangkan dasi berwarna biru navy dengan motip garis-garis, lalu jas berwarna senada sebagai sentuhan akhir.
"Sempurna.." Gumam Amelia tanpa sadar.
"Apa? Katakan sekali lagi."
"Apanya tuan?" Tanya Amelia.
"Tidak, lupakan.. Bersiap lah, aku akan turun lebih dulu." Ucap Smith ketus, Amelia menganggukan kepala nya dan pergi ke kamar mandi, berendam sebentar pasti menyenangkan untuk membuat mood nya membaik hari ini.
Smith turun dari kamar nya dan segera menuju ruang makan, dia ingin melihat sandwich buatan gadis nya seperti apa.
"Persis seperti buatan bibi Ros." Gumam Smith, dia tersenyum senang dengan hasil karya tangan mungil gadis nya.
Smith segera memakan roti lapis itu dengan lahap, entah kelaparan atau memang doyan tapi yang jelas Smitu terlihat menyukai makanan buatan Amelia pagi ini.
"Apakah rasa nya enak tuan? Maaf jika rasa nya berbeda dengan rasa sandwich yang biasa tuan makan." Ucap Amelia, dia menyuguhkan segelas kopi cappucino di depan Smith. Dia juga tau pria itu menyukai kopi itu karena secangkir kopi cappucino selalu tersaji di meja setiap pagi.
"Kau sangat tau kebutuhan ku, ternyata kau diam-diam memperhatikan aku ya?"
"Maaf jika saya lancang tuan, tapi saya sering melihat tuan makan sandwich dan secangkir cappucino saat sarapan." Jawab Amelia.
"Baiklah, kau mau sarapan disini?"
"Tidak tuan, saya sudah berjanji akan sarapan di kantor bersama Rena." Jawab Amelia.
Smith menganggukan kepala nya dan bangkit dari duduk nya lalu pergi di ikuti Amelia. Ternyata Roy sudah menunggu di parkiran di dekat mobil nya.
"Selamat pagi Tuan, Nona muda."
"Pagi pak," Jawab Amelia, sedangkan Smith hanya berdehem saja.
Smith menarik tangan Amelia masuk ke dalam mobil, sepanjang perjalanan dari apartemen ke kantor, Smith selalu meggenggam tangan Amelia.
Hingga genggaman tangan itu harus terlepas saat mobil mendekati kantor, seperti biasa Amel akan turun di taman dekat kantor.
"Saya turun dulu tuan, semoga hari anda menyenangkan."
Smith menarik pelan tangan Amelia dan melabuhkan ciuman basah di kening nya.
"Jangan terlalu lelah bekerja.." Amelia menganggukan kepala nya dan pergi keluar dari mobil Smith, mobil itu melaju kencang ke parkiran meninggalkan Amelia yang berjalan santai di sisi trotoar.
....
"Haii Rena.."
"Amelia, aku rindu.." Pekik gadis itu kegirangan dan menghambur memeluk Amelia.
"Jangan lebay dong, aku kan udah disini lagi sekarang. Yuk sarapan, keburu jam kerja di mulai." Amelia meletakan wadah bekal nya di meja, begitu juga dengan Rena.
"Bawa bekal apa?"
"Roti lapis, kamu apa?" Tanya balik Amelia.
"Nasi goreng sama ayam taliwang."
"Ihii mau dongg." Ucap Amelia antusias karena dia sangat menyukai makanan pedas.
"Boleh dong, aku nanti mau juga punya kamu." Amelia mengangguk dan segera memulai sarapan nya dengan lahap, sebentar lagi jam kantor akan di mulai.
...
Amelia memulai pekerjaan nya dengan membersihkan ruangan Direktur, ruangan pria yang menjadikan nya simpanan seminggu ini.
Amelia memasuki ruangan itu, sepi. Tak ada tanda-tanda keberadaan pria itu, kemana dia? Ahh apa alasan nya dia mencari pria itu, lagi pun dia kesini untuk melakukan pekerjaan nya.
Tak lama, Smith keluar dari sebuah bilik yang Amelia yakini itu kamar mandi.
"Kemarilah.." Ucap Smith menepuk paha nya, meminta Amelia duduk di pangkuan nya.
"Jangan membantah, ruangan ini sudah di bersihkan. Jadi tak ada alasan apapun lagi untuk mu menolak keinginanku."
Dengan langkah berat nya, Amelia duduk menyamping di pangkuan pria itu. Smith pun melingkarkan tangan nya di pinggang gadis nya dengan erat.
"Apa yang kamu khawatirkan Amelia?"
"H-hanya takut ada yang masuk tuan." Jawab Amelia.
"Takkan ada yang berani memasuki ruangan ini tanpa izin dariku, sayang." Ucap Smith berbisik di akhir kata nya.
Smith membuka kancing seragam Amelia dan memainkan salah satu gunung nya, meremas nya cukup kuat hingga membuat Amelia memekik.
"Tu.." Baru saja akan bicara, tapi bibir Smith lebih cepat menyambar bibir mungil nya Melumaatnya lembut dan sedikit memberi gigitan-gigitan kecil untuk menambah sensasi memabukan.
Amelia terbawa suasana, dan mulai membalas lumataan Smith di bibir nya. Mereka saling memagut mesra, hingga terdengar suara decapan nikmat yang memenuhi satu ruangan.
"Enghh..." Desaah Amelia saat bibir Smith beralih memainkan dada nya, menciumi nya hingga meninggalkan bekas kemerahan yang berderet memenuhi sebelah dada nya.
Smith kembali melahap pucuk dada Amelia dan tangan nya meremas dada Amelia yang lain, dia selalu bisa membuat Amelia kalah dengan permainan yang memabukan.
Tanpa sadar, entah sejak kapan kedua tangan Amelia sudah melingkar di leher Smith.
Pria itu terus menikmati kedua belahan besar milik Amelia, hingga dia lupa waktu dan tempat.
"Jangan bergerak-gerak sayang, kau membangunkan junior ku.." Peringat Smith, dia kesusahan mengendalikan nafsuu nya. Juniorr nya selalu bereaksi tiap kali dia berdekatan dengan Amelia, padahal sebelumnya dia tak pernah bangkit hanya karena melakukan hal seperti ini.
Tiba-tiba saja, Smith menyibak rok yang Amelia gunakan, dia juga mengubah duduk Amelia menjadi mengangkangg di pangkuan nya, Amelia panik bukan main. Apakah hari ini dia akan kehilangan mahkota nya?
Smith memeluk Amelia, hingga dada nya menempel ketat di dada nya.
"Emmhhhh..." Erang Smith.
"Kenapa begini saja rasanya sangat nikmat?" Batin Smith.
"Tuan, jangan disini. Ini kantor, lagi pun kalau kita melakukan nya disini saya khawatir orang akan curiga melihat cara saya berjalan."
"Ohh shitttt." Umpat Smith, dia melepaskan Amelia dan memilih menuntaskan nya di kamar mandi.
"Bantu aku di kamar mandi."
"Tidak tuan, saya masih harus bekerja. Nanti saja ya, saya permisi." Amelia pergi dengan terburu-buru setelah berhasil merapikan pakaian nya yang berantakan karena ulah Smith.
Smith mendengus kesal saat Amelia malah meninggalkan nya saat dia sudah bernafsuu, terpaksa lah dia harus melakukan nya sendiri.
...
🌻🌻🌻
jangan lupa tinggalkan jejak❤️❤️