Meilika seorang siswi kelas 11 berparas cantik dan pintar...tapi akibat ulahnya sendiri dia merasakan akibat dari permainannya sendiri...
"Stop...hentikan..mas, aku hamil anak kamu". Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis cantik yang menangis terisak, yang ditujukan pada mempelai pria tersebut.
Ya gadis itu adalah Meilika yang usianya baru 17 tahun
"Siapa kamu, aku tak mengenalmu..bagaimana aku bisa menghamilimu" ucap mempelai pria yang terkejut dengan ucapan meilika.
Penasaran? baca aja yuk
oh ya kak jika berkenan follow Instagram aku mamika759🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Aku mencintaimu
Mei penasaran dengan pertanyaan
yang akan diberikan. Apa ia bisa menjawabnya atau tidak?
"Kamu jawab dengan jujur, Apakah Angel dan kekasihnya Bima itu yang menyuruhmu melakukan itu padaku?" tanya Kaka dengan penuh emosi.
Tubuh Mei bergetar, ia tersentak melihat ke arah Kaka. Mendengar pertanyaan yang diberikan Kaka.
"God, pertanyaan apa ini? apakah ia sudah tau semuanya? apa yang harus aku jawab? Apakah aku jujur saja biar aku bisa keluar dari sini?" Mei membatin, ia tertunduk memikirkan jawaban apa yang akan diberikan.
"Cepat katakan! Kenapa kau diam tak menjawab? Diammu itu membuktikan kalau mereka benar yang menyuruhmu," teriak Kaka dengan emosi yang sudah meledak.
Alex hanya menonton bosnya yang marah tak terkendali pada Mei. Mei terkejut mendengar teriakan Kaka pada dirinya. Mei hanya menggelengkan kepalanya dengan tertunduk lesu, dan air matanya terus mengalir di wajah cantiknya.
"A... ku," ucap Mei terbata.
"Aku apa Hah? Cepat kau katakan!" Kaka memotong ucapan Mei.
"Aku tidak tau maksudmu, mereka tidak pernah menyuruhku," jawab Mei cepat. Ia masih tetap tidak mau memberi tau yang sebenarnya.
Mei sangat menyayangi kakaknya, ia tidak mau Kaka menyakiti Bima. Mei berpikir ini semua sudah terjadi dan ia akan melindungi kakaknya walaupun ia harus rela dirinya di siksa oleh Kaka.
"Kau sungguh keras kepala sekali, aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini," ucap Kaka sambil mencengkram kedua pipi Mei dengan tangannya. Mei mengaduh kesakitan, dengan air mata yang berlinang.
"Tolong, lepaskan aku. Aku tidak ada hubungannya dengan kalian, aku juga tidak tau, ada hubungan apa kamu dengan mereka," Mei menangis meronta-ronta untuk dilepaskan.
"Kau benar-benar ingin bermain-main denganku," bentak Kaka yang mengangkat tangannya ingin memukul Mei.
"Sudah Ka, mungkin ia sudah berkata jujur. kasian dia," ucap Alex menahan tangan Kaka.
"Kau tidak usah ikut campur, Lex," bentak Kaka dan menghempaskan tangan Alex.
"Ka, dia perempuan, dan aku tidak bisa melihat kau berlaku kasar seperti itu," Alex marah karena ia tidak suka melihat pria menyakiti perempuan.
"Itu urusanmu. Kalau kau tidak suka, pergi dari sini," usir Kaka dengan menunjuk tangannya kearah pintu gudang.
Alex hanya bisa diam menyaksikan kemarahan Kaka.
"Dengar, aku tidak akan melepaskanmu, sampai kau bicara yang sebenarnya, dan satu lagi aku akan menghancurkan Bima, jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya," ancam Kaka.
"Aku tau, perempuan yang di video itu adalah dirimu, kau pikir aku bodoh begitu mudah percaya dengan sandiwaramu itu. Aku tau kau merubah wajahmu," lanjut Kaka.
Mei tersentak melihat wajah Kaka, melihat sorot mata Kaka yang di penuhi amarah membuat Mei ketakutan, hal apa lagi yang akan dilakukan pada kakaknya. Mei memikirkan jika ia berkata jujur, mungkin Kaka akan melepaskannya tapi pasti ia tidak akan melepaskan Bima.
"Kenapa? kau terkejut karena sandiwaramu terbongkar," ucap Kaka dengan tersenyum. Mei hanya bisa menangis.
Kaka sebenarnya sosok yang dingin dan cuek yang tidak menghiraukan lingkungan sekitarnya. Tetapi, dia akan berubah menjadi seorang yang sangat kejam dan tak terkendali jika ada orang yang mengusik hidupnya terlebih lagi keluarganya.
Kaka menelpon anak buahnya untuk menangkap Bima. Mei yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya karena ia tak ingin melihat kakak sepupunya yang sudah dianggapnya seperti kakak kandungnya sendiri.
"Jangan... jangan sakiti mas Bima," ucap Mei terisak.
"Tolong tuan, jangan sakiti mas Bima. Mas Bima tidak ada hubungannya dengan ini semua, ini semua salahku," Mei menangis.
"Jadi, kau mengakui, perempuan di video itu adalah dirimu," ucap Kaka dan diangguki oleh Mei.
"Ya, perempuan di video itu aku, dan mas Bima tidak ada hubungannya dengan semua ini," jawab Mei ketakutan.
"Hahaha, jika dia tidak ada hubungannya, lalu untuk apa kau melakukan ini," Kaka tertawa tapi suara tawanya begitu sangat menyeramkan di telinga Mei.
"Cepat jawab! Untuk apa kamu melakukannya?" bentak Kaka.
Mei memikirkan alasan yang akan diberikan pada Mei.
"I... i... tu karena a... aku mencintaimu," ucap Mei dengan wajah tertunduk karena menahan rasa malu akan jawabannya.
Alex yang mendengarnya tertawa, karena Melihat ekspresi wajah Kaka yang mengaga karena terkejut mendengar jawaban Mei.
"Ya, aku sangat mencintaimu. Jadi, aku tidak ingin melihatmu menikah dengan orang lain," lanjut Mei sambil menatap Kaka.
Bersambung
Jangan lupa vote, like, dan tinggalkan komentarnya,. Trus di masukin di favoritnya ya Kaka...Makasih yang udah baca...😘🤗