Cindi seorang gadis cantik yang dikagumi oleh banyak kaum adam.namun tak seorangpun yang bisa melelehkan hatinya yang dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mak'e Dirayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab#13
Cindi diantar pulang oleh Rafa dengan motor sportnya. Disepanjang perjalanan Cindi hanya diam.
Dia masih merasa malu jika mengingat kejadian diruang kelasnya tadi. Itu adalah pertama kali nya dia dicium sama seorang pria. Dan pertama kali dia merasa jantungnya serasa ingin loncat keluar.
Bahkan sampai sekarang,Cindi masih merasa kering pada bibirnya. sampai-sampai ia sering membasahi bibirnya sendiri dengan menjulurkan lidahnya.
Dan apa yang dilakukan Cindi, selalu diperhatikan Rafa melalui kaca spionnya. Membuat lelaki itu terkekeh.
Tanpa disadari oleh Cindi, Rafa membawanya kesebuah kawasan elit. Dia memberhentikan motornya di sebuah gerbang besar berwarna emas. Tidak lama kemudian gerbang itu terbuka dengan sendiri.
"Kok kesini?" tanya Cindi heran. Pasalnya, ini bukan rumahnya.
"Ini rumah orang tuaku, ada barangku yang ketinggalan jadi aku mau ambil dulu, setelah itu baru aku antar kamu pulang" jawab Rafa, tentu saja itu hanya alasan saja, karna sebenarnya, Rafa mengajak Cindi kerumahnya untuk dia kenalkan pada orang tuanya. karna Rafa paling tidak suka yang namanya backstreet.
Rafa melajukan motornya menuju pintu utama, dan seperti biasa, dia disambut oleh para pelayan disana.
"Dimana mama?" tanya Rafa pada salah satu pelayan.
"Nyonya ada ditaman belakang bersama nona Elfa tuan" jawab salah satu pelayann bernama Siti.
"Bilang sama mama kalau saya kesini bersama seorang tamu penting" titah Rafa pada Siti.
"Baik tuan" Balas Siti sambil menundukan kepalanya.
Sebelum Rafa datang, Elfa sudah menceritakan soal Cindi kepada nyonya Elina.
Mendengar salah satu pelayan mengatakan bahwa Rafa datang dengan seorang gadis, Elina merasa sangat antusias.
Elina memang sayang terhadap Elfa tapi perasaan Rafa, tidak ada yang bisa memaksanya.
Ibu Elina tidak pernah mendengar putranya mempunyai seorang kekasih yang sampai diajaknya pulang kerumah.
Dia hanya sering mendengar banyak gadis yang mengaku menjadi pacar Rafa, tapi tidak pernah mendengar dari mulut putranya sendiri.
Dan sekarang putranya membawa seorang gadis yang tentu saja membuat sang ibu penasaran.
Nyonya Elina memasuki ruang tamu, disana ada Cindi yang sedang duduk sendiri, sedangkan Rafa, dia kekamarnya dan tidak tahu apa yang sedang dia lakukan.
Melihat Cindi, nyonya Elina merasa kaget. ia seperti bertemu dengan teman lamanya.
"Indah..." teriak Elina tak percaya, karna dia seperti melihat sahabatnya dalam wujud gadis muda.
"Eh...saya Cindi tante..." jelas Cindi mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan mama Elina.
"Benar kah...ternyata kamu mirip sekali dengan sahabat tante...terutama mata kamu" ucap Elina menyambut uluran tangan Cindi, dan kemudia Cindi mencium punggung tangan Elina membuat wanita paruh baya itu tersenyum.
"Papa bilang mata saya mirip mama saya tante" jawab Cindi setelah mereka duduk bersebelahan disofa panjang ruang tamu.
"Oh ya...?setahu tante dikota ini hanya ada satu orang yang punya mata biru seperti itu...siapa nama mama kamu?" tanya Elina mengamati Cindi. Karna Elina benar-benar yakin bahwa gadis didepannya mirip sekali dengan Indah sahabatnya.
"Mama Cindi bernama Indah tante"
"Indah? Indah istrinya Marco bukan?" tanya Elina terkejut. Jadi benar, gadis ini adalah anak sahabatnya.
"Iya tante"
Mendengar nama itu, Elina merasa sangat senang.
Reflek Elina memeluk Cindi dengan erat. Hingga membuat Cindi hampir kehabisan nafas.
Rafa yang baru turun dari tangga, dan sudah berganti pakaian, terlihat heran melihat pemandangan didepannya.
"Ma...ada apa ini?" tanya Rafa berjalan menghampiri mereka.
"Rafa...ternyata pacar kamu ini anak teman mama" ucap Elina antusias.
"Sudah...sudah...kita ngobrol di ruang tengah saja ya..." sambung Elina sambil berjalan memeluk lengan Cindi.
"Ma...Rafa mau antar Cindi pulang" ucap Rafa.
"Eh...siapa yang suruh kamu antar Cindi? antar nanti setelah makan malam! mama masih mau ngobrol banyak sama Cindi" perintah Elina melanjutkan jalannya. menggandeng tangan Cindi. Dan menutunnya sampai ruang tengah.
Elfa yang juga penasaran dengan Cindi, seperti apa sih si cindi itu?apa dia lebih cantik dari aku? gumamnya dalam hati.
Elfa yang baru keluar dari toilet, dan berjalan menuju ruang tengah dimana Cindi, Rafa dan Ibunya sedang mengobrol.
"Eh...Elfa sini sayang ini Cindi pacar Rafa" ucap Eliina memanggil Elfa yang sedang berjalan mendekati mereka.
Elfa terlihat tidak percaya dengan apa yang ia lihat,kenapa cindi mudah sekali mendapat kan hati tante elina?aku saja tidak sedekat itu gumamnya dalam hati.
Memang tidak mudah mendekati keluarga Rafa,karna keluarga Rafa memang tertutup.
Elfapun mendekat dan duduk dikursi tunggal diseberang Rafa.
happy reding semua...
mohon kritik dan sarannya
jangan lupa likenya ya...
terimakasih
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.
Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.
Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.
AE Publishing Cab. Gresik
*paling lambat 15 Agustus 2023
safana jangaan mau dibatain tuntut terus seenak nya aja, kan dari awal safana sudah menolak,eh si brengseknya nya malah maksa dihh