jangan plagiat. kalau plagiat aku sumpahin kehidupan cinta nya akan tragis dan miskin he he..
Dewi Bunga adalah anak dari Dewa langit yang jatuh cinta pada manusia. Karena telah menyalahi aturan langit, Dewi Bunga diturunkan ke dunia dan harus menjalani 7 penderitaan yang dialami manusia.
Sebelum pergi ke dunia, Dewi Langit istri dewa langit memberikan kalung suci yang berguna untuk melindungi Dewi Bunga dari berbagai penderitaan.
Fungsi kalung suci akan menghilang jika Dewi bunga memberikan kesuciannya kepada pria dunia sebelum resmi menikah.
Dewa Air, salah satu penduduk langit sedih mendengar kepergian Dewi Bunga. Dewa Air tetap mencintai Dewi Bunga dengan tulus, Walaupun cintanya tak berbalas. Tanpa sepengetahuan Dewa Langit, Dewa Air pergi menyusul Dewi Bunga ke alam manusia dan menyamar menjadi manusia.
Sementara itu Raja Bangsa Siluman yang bernama Salmon selalu mengganggu dan ingin merebut kalung suci milik Dewi Bunga.
Akankan Dewi Bunga akan kembali ke langit menyelesaikan hukumannya ataukah terjebak ke dunia manusia yang penuh dengan kepalsuan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jejet Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemisahan Jiwa
Mendengar pertanyaan Mawar yang tak kunjung memperoleh jawaban dari Dewa Air, Siluman Elang segera memberikan pendapatnya kepada Dewa Air.
"Dewa Air, bagaimana kalau kita bersembunyi di negeri Langit?" saran Siluman Elang kepada Dewa Air.
"Siluman Elang, kalau kita bisa saja pergi ke negeri langit tanpa hambatan" kata Dewa Air kepada Siluman Elang
"Bagaimana dengan Mawar?" tanya Dewa Air kepada Siluman Elang.
"Dewa Air, saya mempunyai cara yang bisa membawa Mawar pergi ke negeri Langit tanpa hambatan" jawab Siluman Elang kepada Dewa Air.
"Kalau Dewa Air mengizinkan, aku akan mengambil Jiwa Mawar sekarang juga, dan raga Mawar akan aku simpan di sungai keabadian, supaya raga Mawar tidak rusak" ucap Siluman Elang kepada Dewa Air.
Sungai keabadian terletak di perbatasan negeri langit dan negeri siluman. Untuk menuju ke sana, diperlukan keberanian dan keteguhan hati. Akan banyak godaan saat perjalanan menuju ke sungai keabadian diantaranya mereka akan bertemu dengan Dewa Perang, penjaga perbatasan dunia siluman dan dunia langit.
Jika sampai gagal melawan Dewa Perang, maka seseorang yang pergi menuju ke sungai keabadian akan terjebak ke sungai kebinasaan.
Di sungai kebinasaan, Jiwa seseorang tak akan dapat kembali dan tak bisa bereinkarnasi lagi.
Selain tak bisa ber reinkarnasi kembali, jiwa akan mengalami siksaan yang abadi tak berujung.
Karena tidak ada pilihan lain, Dewa Air menyanggupi ajakan dari Siluman Elang untuk menuju sungai keabadian.
"Baiklah Siluman Elang, karena tidak ada pilihan yang lain, aku mengikuti saran mu"
"Baiklah Dewa Air, aku akan segera mengambil jiwa suci Mawar" Ucap Siluman Elang kepada Dewa Air.
"Ambillah" Ucap Dewa Air kepada Siluman Elang.
Siluman Elang mulai mendekati Mawar dan memegang kepala Mawar. Dengan kemampuan sihir yang dimiliki oleh Siluman Elang, akhirnya Jiwa Mawar keluar dari tubuhnya.
Raga Mawar tertidur dan Jiwa Mawar mulai keluar dari tubuhnya membentuk asap putih yang bersih dan suci.
Asap putih itu lambat laun membentuk sosok tubuh yang indah dan cantik jelita.
"Selamat datang Dewi Bunga" ucap siluman Elang kepada Dewi Bunga
Dewi Bunga tersenyum memandang siluman Elang yang hormat padanya.
"Sahabatku Siluman Elang, setelah jiwaku keluar dari raga manusia, aku bisa ingat semuanya"
"Kamu sahabatku yang paling baik" puji Dewi Bunga kepada Siluman Elang.
Setelah berbincang dengan Siluman Elang, Dewi Bunga memandang Dewa Air yang saat itu masih terluka.
Dengan kemampuan ilmu dari Dewi Bunga, akhirnya Dewi Bunga menyembuhkan luka Dewa Air dengan kekuatan kalung langit yang dimilikinya.
Tak membutuhkan waktu lama, Luka yang diderita Dewa Air langsung sembuh dan Dewa Air tampak segar bugar.
"Terimakasih Dewi Bunga" ucap Dewa Air berterimakasih.
"Dewa Air, harusnya aku yang berterimakasih padamu" kata Dewi Bunga kepada Dewa Air.
"Ayo, kita bawa raga Dewi Bunga pergi menuju ke sungai keabadian" ajak Siluman Elang kepada Dewa Air
"Waktu kita tidak banyak" kata Siluman Elang kepada Dewa Air
"Raja Salmon dan bala tentaranya pasti akan menuju kemari karena pancaran energi kalung langit telah dipakai Dewi Bunga untuk menyembuhkan mu Dewa Air" ucap Siluman Elang kepada Dewa Air
"Baiklah Siluman Elang" jawab Dewa Air kepada Siluman Elang
"Ayo Dewi Bunga, kita pergi dari tempat ini" ajak Dewa Air kepada Dewi Bunga.
Dewi Bunga mengangguk tanda setuju.
Sementara itu Raga Dewi Bunga langsung dibawa oleh Siluman Elang dan diletakkan di sayap kirinya.
Mereka bertiga akhirnya pergi bersama menuju ke sungai keabadian.
*
Di Alam Manusia
Ibu Laras tak bisa menahan kesedihannya. Beberapa hari ini Ibu Laras tidak mau makan dan minum. Tubuhnya makin kurus karena memikirkan Mawar anak kesayangannya
Akibat kesedihan yang dialami, Ibu Laras meninggal dunia dalam kesedihan.
Ranti sangat bersedih karena ibunya meninggal. Setelah Ibu Laras meninggal, Ranti menjadi sebatang kara.
Untungnya Raymon dan Jonas bersedia membawa Ranti ke tempat mereka dan menjadikan Ranti sebagai asisten Raymon.
Raymon sangat terpukul akan kepergian Mawar dan berniat mencari Mawar sampai ketemu.
Raymon tidak akan menikah selain dengan Mawar, dan itu membuat Ranti cemas karena Ranti sangat mencintai Raymon.
*
Di perjalanan menuju ke sungai keabadian
Dewi Bunga dan Dewa Air terbang bersama menuju sungai keabadian dengan bergandeng tangan. Dewa Air ingin sekali mengungkapkan cintanya yang terpendam kepada Dewi Bunga, namun Dewa Air belum juga memiliki kesempatan untuk mengungkapkan itu.
Dalam hatinya, Dewa Air akan mengungkapkan isi hatinya kepada Dewi Bunga jika Dewi Bunga telah selesai melaksanakan tugasnya sebagai manusia dan kembali ke negeri langit.
Sementara itu, Siluman Elang yang membawa raga Mawar yang merupakan reinkarnasi Dewi Bunga memperhatikan tingkah laku Dewi Bunga dan Dewa Air yang tampak mesra.
"Dewa Air, sebentar lagi kita akan melewati beberapa rintangan" ucap Siluman Elang mengingatkan Dewa Air.
Dewa Air mengangguk tanda mengerti.
Tiba-tiba dari arah depan muncul segerombolan dewa perang lengkap dengan senjatanya
"Hai Dewa Air, mengapa kau datang kemari" tanya Dewa Perang kepada Dewa Air.
"Dewa Perang, aku akan pergi ke sungai keabadian" jawab Dewa Air kepada Dewa Perang.
"Mengapa kau pergi ke tempat terlarang" tanya Dewa Perang lagi
"Maaf kan saya Dewa Perang, saya sangat membutuhkan sungai keabadian untuk membantu seseorang" jawab Dewa Air sambil mencoba meminta maaf kepada Dewa Perang.
"Dewa Air, mengapa kamu ikut campur akan kehidupan manusia?"
"Bukankah sudah menjadi aturan langit kalau para Dewa tak boleh ikut campur dengan urusan keduniawian?" kata Dewa Perang kepada Dewa Air.
Dewi Bunga yang mendengar ucapan dari Dewa Perang berusaha menjadi penengah diantara perdebatan Dewa Perang dan Dewa Air.
"Dewa Perang, apakah kau masih ingat padaku?" kata Dewi Bunga kepada Dewa Perang
Melihat kecantikan Dewi Bunga, Dewa Perang tertegun sejenak, dan segera menjawab pertanyaan Dewi Bunga
"Aku ingat, Dewi adalah Dewi Bunga penghuni Negeri Langit" jawab Dewa Perang kepada Dewi Bunga.
"Kalau begitu, bolehkah aku pergi bersama Dewa Air ke sungai keabadian?" pinta Dewi Bunga kepada Dewa Perang
"Oh Dewi Bunga, aku tetap tidak memperbolehkan Dewi Bunga pergi ke sana karena sudah menjadi aturan langit, aku harus menjaga sungai keabadian dari nafsu manusia dan siluman" jawab Dewa Perang kepada Dewi Bunga.
"Dewa Perang, apakah kau melihatku sebagai manusia?" tanya Dewi Bunga kepada Dewa Perang
"Tidak Dewi Bunga"
"Aku melihat Dewi Bunga adalah seorang Dewi penghuni negeri Langit" jawab Dewa Perang kepada Dewi Bunga.
"Kalau begitu, Aku sebagai Dewi penghuni negeri langit akan pergi bersama Dewa Air untuk membawa raga manusia yang tak berdosa ini pergi ke sungai keabadian agar tidak rusak" ucap Dewi Bunga kepada Dewa Perang.