NovelToon NovelToon
Obsesiku Tawananku

Obsesiku Tawananku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Playboy / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Fantasi Wanita
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Meira, gadis muda dari keluarga berantakan, hanya punya satu pelarian dalam hidupnya yaitu Kevin, vokalis tampan berdarah Italia yang digilai jutaan penggemar. Hidup Meira berantakan, kamarnya penuh foto Kevin, pikirannya hanya dipenuhi fantasi.

Ketika Kevin memutuskan me:ninggalkan panggung demi masa depan di Inggris, obsesi Meira berubah menjadi kegilaan. Rasa cinta yang fana menjelma menjadi rencana kelam. Kevin harus tetap miliknya, dengan cara apa pun.

Tapi obsesi selalu menuntut harga yang mahal.
Dan harga itu bisa jadi adalah... nyawa.



Ig: deemar38

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OT 12

Hari sudah menjelang siang. Meira berdiri di depan cermin kamarnya, memperhatikan wajahnya yang kusut. Mata merah, sembab, dengan garis samar bekas air mata tadi pagi ia usap paksa. Hidungnya pun masih tampak kemerahan, sangat kontras dengan kulit putih mulusnya. Ia mendengus pelan, tidak suka dengan bayangan dirinya sendiri.

“Dasar nyebelin...” gumamnya, lalu menarik hoodie hitam dari kursi dan memakainya. Untuk menutupi raut wajah yang jelas-jelas habis menangis, ia juga mengenakan kacamata hitam besar. Selesai memastikan dirinya cukup tertutup, Meira meraih tas belanja lipat dan turun dengan lift menuju mini market premium yang berada di lantai bawah apartemen mewahnya.

Belanja berlangsung cepat. Ia mengambil beberapa stok makanan instan, buah, roti, dan minuman dingin. Setelah kasir menyelesaikan pembayaran, Meira keluar dari mini market sambil menenteng dua kantong penuh. Langkahnya agak malas, pikirannya masih dipenuhi rasa dongkol atas percakapan dingin dengan Erick pagi tadi.

Tiba-tiba telinganya menangkap riuh teriakan dari arah luar gedung. Suara cewek-cewek, heboh, penuh antusias.

“Kevin! Itu Kevin Silverdawn!”

“Di Starbucek, cepat, cepat!”

“Ya ampun, ganteng banget!”

Meira spontan menghentikan langkah. Jantungnya berdegup lebih cepat. Nama itu... Kevin. Ia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. Tanpa pikir panjang, Meira memutuskan mencari jalan pintas ke arah kafe Starbucek yang terletak di sisi lain gedung apartemen.

Ia tahu benar seluk-beluk kompleks apartemen itu, termasuk lorong-lorong sempit di antara bangunan yang jarang dilalui orang. Sambil tetap menggenggam dua kantong belanjaannya, ia bergerak cepat. Dan dari kejauhan, matanya menangkap sosok tinggi dengan rambut kecokelatan, berlari terburu-buru. Di belakangnya, kerumunan fans mayoritas perempuan berteriak-teriak sambil berusaha mengejarnya.

Deg. Hatinya bergetar. Itu benar-benar Kevin.

Tanpa sempat berpikir, Meira menaruh belanjaannya di satu tangan, lalu dengan tangan lain ia meraih pergelangan Kevin dan menariknya ke arah gang sempit. Gerakan itu cepat dan penuh kepanikan. Kevin sempat kaget, tubuhnya hampir kehilangan keseimbangan, tapi akhirnya ia mengikuti tarikan itu.

Lorong itu sepi, hanya ada dinding tinggi dua gedung apartemen. Nafas Kevin terengah, matanya menatap Meira dengan bingung. Meira sendiri menelan ludah, tidak percaya dengan apa yang sedang ia lakukan. Idolanya yang baru kemarin ini bertemu dengannya , kini berdiri tepat di depannya lagi, hanya beberapa sentimeter saja.

“Kevin...” suara Meira bergetar.

Kevin menegakkan tubuhnya, terlihat masih mencari napas. Namun kacamata hitamnya ternyata terjatuh saat ia dikejar fans. Wajahnya terbuka, dan jelas sekali, siapa pun yang melihat akan langsung mengenalinya.

Tanpa pikir panjang, Meira meraih kacamatanya sendiri lalu menaruhnya di wajah Kevin. Ia juga melepas hoodie yang menutupi kepalanya, lalu menariknya agar dipakai Kevin.

“Pake ini. Cepet,” bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar.

Kevin terdiam sejenak, lalu mengikuti instruksinya.

Sekarang, dari luar, mereka terlihat seperti pasangan muda biasa yang baru selesai belanja. Meira menggenggam belanjaannya erat, lalu menoleh ke Kevin dengan tegas.

“Kamu ke apartemen gue dulu aja. Sampe suasana di luar tenang. Kalau keluar sekarang lo pasti ketangkep fans lagi.”

Kevin menatapnya beberapa detik. Ada keraguan di matanya, tapi juga ada rasa percaya, entah kenapa. Ia akhirnya mengangguk pelan.

Mereka pun berjalan beriringan menuju lift, menyatu dalam arus penghuni apartemen lain. Dari luar, tidak ada yang menyangka kalau di balik hoodie dan kacamata hitam itu adalah Kevin, vokalis SilverDawn yang tengah diburu para penggemarnya.

Sementara Meira, meski wajahnya tegang, dalam hati ia berteriak-teriak. Tangannya yang memegang kantong belanjaan terasa bergetar. Rasa tidak percaya itu begitu nyata, Kevin kini berjalan di sampingnya, menuju apartemennya.

Lift berhenti di lobby. Beberapa orang penghuni ikut masuk seorang ibu muda dengan anak balita, dua eksekutif dengan jas rapi, serta seorang nenek yang membawa keranjang belanja kecil. Meira berusaha tetap tenang.

Di sampingnya, Kevin berdiri kaku. Hoodie menutupi hampir seluruh kepalanya, kacamata hitam besar menyamarkan identitasnya. Meski begitu, Meira bisa merasakan napasnya masih agak terburu, seperti belum sepenuhnya tenang setelah dikejar fans tadi.

Meira melirik sekilas. Untunglah, tidak ada satu pun dari penghuni lift itu yang menaruh curiga. Mereka sibuk dengan dunia masing-masing, si ibu muda sibuk menenangkan anaknya yang rewel, dua eksekutif berdiskusi soal jadwal meeting, dan nenek itu sibuk mengatur napasnya sendiri.

Degup jantung Meira makin keras saat angka digital di atas pintu lift terus naik. 19... 20... 21... 22...

Kevin sedikit bergerak, seperti hendak bicara, tapi Meira cepat menatapnya singkat lalu memberi kode dengan jari di depan bibir untuk diam. Kevin pun mengangguk tipis.

“Ding.”

Pintu lift terbuka di lantai 25. Meira langsung melangkah keluar, menarik pergelangan tangan Kevin dengan sigap. Ia tidak mau ada waktu terbuang yang bisa membuat orang lain memperhatikannya lebih lama.

Koridor lantai 25 relatif sepi. Karpet tebal meredam suara langkah kaki mereka, hanya suara samar AC sentral yang terdengar. Meira menoleh kanan-kiri untuk memastikan tak ada orang lain. Begitu aman, ia mempercepat langkah menuju unit apartemennya di ujung lorong.

Tangannya sedikit gemetar saat memasukkan kartu akses. Lampu hijau menyala, pintu otomatis berbunyi klik, lalu terbuka perlahan. Meira cepat mendorong pintu itu lebar-lebar, lalu menoleh ke Kevin yang berdiri persis di belakangnya.

“Masuk.”

Kevin berhenti sejenak di ambang pintu. Tatapannya lurus ke arah Meira, seolah masih menimbang apakah ia benar-benar bisa percaya. Tapi pada akhirnya, tanpa berkata apa-apa, ia melangkah masuk.

Meira menutup pintu itu rapat, memastikan kunci otomatisnya kembali berbunyi klik. Baru setelah itu, ia menghembuskan napas panjang, punggungnya menempel sebentar ke pintu.

Ruangan apartemen terasa hening. Cahaya siang dari jendela besar di ruang tamu memantul di lantai marmer putih, sementara pendingin ruangan membuat hawa tetap sejuk. Kantong belanjaan di tangan Meira terasa berat, tapi ia bahkan tak sadar betapa erat genggamannya tadi.

Kevin berdiri di tengah ruangan, masih dengan hoodie dan kacamata yang bukan miliknya. Untuk sesaat, mereka hanya saling diam, seolah menyadari betapa absurdnya keadaan.

Meira menelan ludah. “Yaudah lo duduk aja dulu. Biar gue taro belanjaan dulu di dapur.”

Kevin tidak langsung menjawab, hanya mengangguk pelan.

Dan di dalam hati Meira, rasa berdebar yang tadinya karena tegang kini bercampur dengan sesuatu yang lain ketidakpercayaan bahwa seseorang seperti Kevin SilverDawn kini benar-benar ada di ruang tamunya.

1
Aquarius97 🕊️
Meira kah vin.? jika iya, hmm...diam2 kamu memperhatikan yaa
Aquarius97 🕊️
yaiyalah mei... lu siapa emangnya wkwk
Aksara_Dee
periksa sama aku aja, rahasia aman 😅
Aksara_Dee
emang kalau udah penyakit hati susah ya
Aksara_Dee
semoga bukan kevin ya
Aksara_Dee
tapii... crush nya Kenji naksirnya kamu, Kev
Aksara_Dee: ❤️❤️❤️❤️
total 8 replies
D. A. Rara
kalo Kevin aku rasa dia mau ngk tau Kenji
Aquarius97 🕊️
wah parah juga lu Mei...
Aquarius97 🕊️
tahan Meira, jangan ngamuk yaa 🤣
Aksara_Dee
like plus mawar untuk kaka
Dee: yeeeaa... makasih Kakak🥰
total 1 replies
Aksara_Dee
yups mantap kata²nya cukup menampol bibir kenji
Aksara_Dee
owalaahh aku gemess sama Kenji
Aksara_Dee
kenji pengen bgt tampil nih kayaknya
Aksara_Dee
duuhh dia capek banget itu, pengen peluk kevin 🥺
Dee: Merasa tertekan
total 1 replies
Aksara_Dee
diam-diam dia ingin tampil sebagai tokoh di head line
Dee: Mulai ketauan aslinya
total 1 replies
Aksara_Dee
jeli bangen si wartawan
Aquarius97 🕊️
tabok dulu wajah kau mei hhh
Aquarius97 🕊️
selmattt Meiraa 💪😵
Aquarius97 🕊️
apal bgttt.. orang si kevin dunia meira
Aquarius97 🕊️
wuahhh.. kalau aku jadi Meira bakalan kayang trus jungkir balik tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!