Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 12.
Keesokan harinya.
"Mas, ada sesuatu yang pengen aku omongin !"
"iya katakan saja Ra !" sambil membenahi kerah kemejanya.
"Besok aku mau kursus tata boga, aku ingin mengasah kemampuanku" kata Ara.
Lalu sang suami pun menoleh ke arah istrinya itu, ia perlahan lahan mendekat dan berdiri dihadapan sang istri.
"Iya apapun yang kamu lakukan, aku mendukungmu raih lah cita citamu, kamu masih muda masih 22 tahun" kata Bastian.
"Oh iya, ini untukmu " seraya menyerahkan salah satu kartu blackcard miliknya kepada istrinya itu.
"Apa ini mas?"
"Ini blackcard ra, bayarlah kursusmu pakai itu, apapun keperluanmu gunakan itu, itu nafkahku dan maafkan aku sebagai suami seharusnya sejak dulu aku menyerahkan ini kepadamu" imbuh Bastian.
"Gak perlu mas, aku sudah melamar pekerjaan direstoran holo holo" kata Ara.
"Apa? Kerja ? Ara kamu masih belum sembuh benar".
"Enggak mas aku sudah sembuh, aku kerja disana sekalian aku mau mencari pengalaman disana aku bisa tanya tanya sama chef-nya juga".
"Gak boleh!" bentak Bastian.
"Mas, aku sekalian belajar dan cari pengalaman disana, ya mas boleh ya..." rengek Ara.
"Gak boleh ya tetap gak boleh" keputusan Bastian.
"Mas, aku janji kalo capek aku ijin pulang lebih awal" kata Ara.
"Janji, yang penting kamu tidak boleh capek dan tidak boleh pulang terlambat " tambah Bastian.
"Iyaa mas, Ara ngerti makasi ya mas" seraya memeluk suaminya itu.
Bastian yang dipeluk langsung senyum senyum sendiri. "Haduh bas, kamu dipeluk aja udah girang apalagi dicium" kata Bastian dalam hati.
"Eh eh, maaf mas saking senengnya" senyum Ara.
"Ya sudah sebagai gantinya kamu harus pasangin dasiku oke" pinta nya pada istrinya itu.
Ara pun mendekat kearah suaminya berdiri, dan dengan segera membenahi kerah milik suaminya.
"Ara, aku menyukaimu dari awal kita bertemu dirumah sakit,,,entah apa yang aku rasakan ini tapi setiap berdekatan denganmu jantungku terasa berdebar" kata Bastian dalam hati.
Merasa ditatap, Ara pun merasa grogi.
Dan tanpa disadarinya, tangan Bastian membelai pipi Ara, perlahan lahan mendekat dan
cup..
"Aaahkkkk apa yang mas lakuin?" kaget Ara.
"Maaf Ara, aku terbawa suasana" cengir Bastian.
Bastian yang malu pun langsung melenggang pergi. Ara hanya terdiam membisu, masih tidak percaya apa yang barusan terjadi.
"Sudah gak virgin lagi ni bibir" sambil menepuk nepuk bibirnya.
Sesampainya dikantor, Bastian masih mengingat kejadian tadi pagi.
"Ah. akhirnya bisa mencium istriku, mencium istri sendiri ya wajar hehe" kekehnya.
Toni yang melihat bosnya senyum senyum sendiri merasa keheranan.
"Bos, ngapain senyum senyum sendiri? Cosplay jadi orang gila bos?"
"Semprul kamu Ton, ganggu orang seneng aja ton, orang gila gundulmu, kamu itu orang gilanya" sambil menunjuk sang asisten.
"Ihhh dasar sewot,,ditanyain baik baik malah keluar asapnya, jin kali ya?" gumam Toni lirih.
"Ngatain apa kamu?" tanya Bastian dengan mata melotot.
"Kupecat, mau kamu?"
"Iya iyaaaa bos,gak lagi lagi deh" sungut Toni.
Kedua mahluk yang bagaikan kucing dan anjing itu disibukkan dengan berbagai proyek perusahaan.
Sore hari.
"Ton, kamu beliin coklat sama bunga gih ditoko seberang tanya sekalian bunga apa yang cocok buat wanita!" perintah Bastian.
"Buat ibu bos?" tanya Toni.
"Bukaaaan, buat istriku lah, cepettt sana, pake ini bayarnya sekalian kalo kamu mau beli..kamu beli aja".
"Jih..aku? beli bunga buat siapaaaa,,pacar aja gak punya bos".
"Ya kali kamu beli bunga Kamboja!".
"Ih dasar bos gak punya akhlaq" gerutu Toni.
"Sudaaaaahhh sana hush cepetan beli keburu malam" usir Bastian.
"Iya..iyaaaaahhhh.." .