"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.
Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rachel Menunjukkan Gejala Kehamilan
BAB. 12
"Saya mau makanan yang sama dengan milik Rachel". Ujar Andrean yang menunjuk ke arah makanan milik Rachel.
"Baiklah pak, Tunggu sebentar saya ambilkan"
"Terimakasih"
"Kalian, makanlah!" Andrean beralih pada Rachel dan Rika yang memperhatikannya terus-menerus.
" Baik pak, terimakasih".
"Ini makanan anda Pak!" Rizka yang menyajikan pesanan Andrean.
"Terimakasih Rizka".
"Ngomong-ngomong Kenapa tiba-tiba bapak makan di kantin ?" Tanya Rika polos pada Andrean.
"Memang nya kenapa ? Tidak boleh saya makan disini?" Tegas Andrean
"Bukan begitu maksud saya pak, biasanya bapak tidak makan di kantin ini, saat tiba-tiba bapak ada disini saya berpikir ada yang salah". Jawab Rika pelan.
Tentu saja Rika berpikir ke arah sana karena menurutnya tingkah Andrean yang tidak seperti biasanya. Di mata para karyawan, bosnya itu seseorang yang di kenal dengan higienis dan selalu menutup diri terhadap orang yang tidak terlalu dekat dengannya.
" Saya hanya mengecek ke setiap tempat yang ada di perusahaan saya". Andrean mencoba mengalihkan pemikiran yang tidak baik dari mereka.
Rachel menatap aneh pada Andrean, pasalnya tingkah nya yang aneh dan tak seperti biasanya yang dingin dan sok jaim.
Dia terus mengaduk-aduk kuah soup yang masih mengepul itu.
Keheningan pun terjadi diantara mereka berempat saat makanan mereka datang. Rachel terlihat tidak berselera untuk makan, dia hanya memakan sesuap dan mengunyahnya dengan begitu lama.
Namun saat suapan kedua masuk kedalam mulutnya terjadilah sesuatu yang tidak diharapkan. Tiba-tiba perut Rachel terasa tidak enak seperti akan memuntahkan sesuatu.
"Hmmb.." Rachel segera menutup mulutnya lalu berlari ke kamar mandi.
" Rachel kamu kenapa?? Tanya Rika Heran
"Aku permisi ke kamar mandi sebentar " Rachel tampak tergesa-gesa meninggal kan kantin hendak ke kamar mandi. Ia sudah tidak tahan lagi ingin mengeluarkan isi perutnya.
Melihat Rachel tergesa-gesa membuat Andrean penasaran sekaligus panik, pasalnya dia Memang sedang mengawasi Rachel guna memastikan Rachel tidak sedang mengandung anaknya.
"Saya permisi sebentar pak. Saya hanya ingin memastikan Rachel baik-baik saja". ucap T
rika yang sedang panik melihat temanya agak lain dari biasanya.
"Tidak usah, biar saya saja. Sebagai seorang pimpinan perusahaan ini, saya bertanggung jawab penuh atas kondisi semua karyawan saya".
"A-pa? Ha ... " Rika dan Rizka hanya bisa bengong melihat Reaksi Bosnya yang sedikit berlebihan hari ini.
Andrean tidak memperdulikan mereka, dia segera menyusul Rachel ke kamar mandi guna memastikan langsung keadaannya.
Jika memang firasat nya selama ini benar akan kacau jika satu perusahaan tau jika Rachel hamil anaknya.
"Huekk... Huekk....." Rachel menunduk di kloset dan memuntahkan isi perutnya. Namun sejak tadi pagi Rachel hanya memakan sepotong roti, maka tak ada apapun yang keluar kecuali makanan yang telah iya telan barusan. Tidak ada lagi yang bisa di muntahkan walaupun ia mencoba memuntahkan nya.
"Kenapa denganku hari ini? Biasanya juga tidak seperti ini" Gumam Rachel dalam hatinya.
Soto daging merupakan makanan kesukaan Rachel selama ini, namun baru kali ini dia merasakan hal aneh saat memakan makanan yang penuh khas rempah-rempah tersebut.
Rachel membasuh mulut dan tangannya segera keluar dari kamar mandi tersebut.
DEG..
Jantung Rachel terasa ingin copot saat mendapati sesosok pria tinggi kekar sedang berdiri di depan pintu kamar mandi tersebut.
