Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Sesampai nya di Kelas Luna duduk di kursinya, lalu Victoria datang menghampiri Luna
"Luna, tadi kenapa kamu di panggil Pak Steven?" tanya Victoria penasaran
"Aku dapat rekomendasi pertukaran mahasiswa ke Perancis, Vic" ucap Luna
"Wah Hebat, selamat Kamu Luna, di sana kamu bisa berkembang dan mendapat pengalaman yang banyak Luna" ucap Victoria
"Tapi aku masih ragu Vic" ucap Luna sedih
"Ragu kenapa? ini kesempatan emas untuk mu apa lagi aku dengar setiap Anak yang mendapat rekomendasi di sana, ketika dia pulang maka akan di terima di Perusahaan-Perusahaan terkenal dan ternama Luna" ucap Victoria memberitahu kesempatan Luna di masa depan
"Iya kah Vic?"tanya Luna tak percaya
"Iya bener, itu Kakak kelas kita aja sekarang banyak yang mendapat gaji besar di perusahaan-perusahaan terkenal Luna, pokok nya kalau kamu mau masa depan mu terjamin kamu harus ambil kesempatan ini " ucap Victoria menyemangati sahabatnya
"Maunya gitu Vic, tapi aku sekarang lagi menjalin hubungan dengan orang yang ku cintai Vic, aku takut kalau tidak bertemu dengan dia aku bakal kangem, Vic, karena ini pertama kali nya aku mempunyai hubungan serius seperti ini" ucap Luna menjelaskan kenapa dia masih ragu untuk mengambil kesempatan
"Kalau pacar mu mementingkan masa depan mu dia pasti mengerti Luna kan hanya setahun berpisah" ucap Victoria menasehati
"Iya Vic, terima kasih untuk saram nya" ucap Luna dengan tulus
Malam hari nya ketika Luna sedang bersiap-siap untuk tidur, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu
Tok..tok..tok..
"Luna" panggil Bibi Anne
"Ya Bibi, ada apa? Kok pulang?" tanya Luna
"Bibi khawatir ninggalin kamu di Mansion sendirian Luna" ucap Bibi
"Bibi, tidur sama kamu ya Luna" ucap Bibi Anne lagi
"Iya Bi, gimana keadaan Ayahnya Tuan Samuel, Bi? Apa parah?" tanya Luna khawatir karena seharian kemaren sampai sekarang tidak ada kabar dari Samuel dan Hpnya di chat cuma centang satu saja
"Lukanya Ayah Tuan Samuel udah mulai berangsur-angsur sembuh hanya tinggal tangannya saja masih di perban" ucap Bibi Anne
"Bi, aku mau cerita tapi ini terserah Bibi saja, aku harus mengambil keputusan bagaimana" ucap Luna
"Ada apa Luna? Jangan buat Bibi khawatir" ucap Bibi cemas
"Bi, Luna dapat surat rekomendasi dari pihak kampus katanya Luna terpilih menjadi salah satu Mahasiswa untuk pertukaran Mahasiswa,Bi di salah satu Negara" ucap Luna
"Di Negara mana Luna?" tanya Bibi penasaran
" Di Negara Perancis Bi"ucap Luna
"Wah hebat banget keponakan Bibi ini bisa sampai menjadi perwakilan di sana, terus berapa total biaya hidup di sana Luna? Nanti Bibi bayar kan" ucap Bibi menggebu-gebu mendengar berita itu
"Gratis Bi, kata pihak Kampus tadi semua di tanggung pihak Kampus Bi dan di sana ada Asrama nya juga Bi" ucap Luna
"Apa Luna? Gratis? wah Bibi gak nyangka kamu bisa dapat rekomendasi seperti itu Luna" ucap Bibi
"Berapa Tahun di sana Luna kamu akan tinggal?" tanya Bibi
"Di sana nanti Luna akan pikir kan berapa Tahun Bi, kata pihak Kampus kalau tidak betah boleh minimal setahun Bi, tapi kalau aku pikir-pikir ini kan kesempatan ya Bi, untuk masa depan ku nanti agar menjadi Orang hebat dan membahagiakan Bibi ku yang cantik ini" ucap Luna menggoda Bibi nya
"Yah terserah saja Luna, Bibi sih mendukungmu untuk menjadi orang yang sukses dan membanggakan Orang Tua mu yang sudah meninggal Luna" ucap Bibi dengan sedih
"Iya Bi, seperti nya aku juga ingin ke sana Bi, tapi aku harus memikirkan nya dulu matang-matang Bi" ucap Luna dengan mata mengantuk karena tengah malam sudah
"Ya sudah ayo kita tidur sudah malam Luna" ucap Bibi Anne
"Iya Bi, selamat malam Luna" ucap Bibi Anne
"Malam Bi" ucap Luna
Di Tempat Lain
Setelah kejadian kecelakaan itu Samuel selalu mengerahkan siapa pelaku yang menabrak Ayah nya, dia sangat marah sekali sampat tidak bisa tidur dalam beberapa hari ini
"Gimana Rey? Apa sudah ketangkap?" tanya Samuel
"Sudah Tuan" ucap Rey
"Bawa ke Markas biasa nanti aku ke sana" ucap Samuel dengan nada tajam dan dingin serta mata nya yang ingin mengamuk saja
"Baik Tuan, saya permisi" ucap Rey
Kemudian tak lama Samuel langsung berpamitan kepada Kedua Orang Tua nya di Kamar
"Sudah dapat orang nya Samuel?" tanya Papinya
"Sudah Pi, ini Samuel mau langsung tangani sendiri dan liat siapa dia" ucap Samuel
"Oke, Papi serahkan pada mu tapi ingat jangan sampai menghilangkan nyawa orang cukup di habisi tapi jangan sampai mati serah kan semua pada pihak yang berwajib dan serta kan bukti-bukti nya" ucap Papi Samuel menasehati
"Iya Pi, aman Samuel akan bermain aman kok Pi tenang aja, Papi istirahat itu ada Mami di luar nanti sebentar lagi akan datang" ucap Samuel memberitahu Papi nya agar tidak usah khawatir kan diri nya
Kemudian Samuel langsung pergi ke Markas tempatnya menghabiskan para musuh-musuhnya setiap saat
Buk..buk..buk...
Terdengar suara setiap pukulan yang Anak buah Samuel layangkan pada Pria yang ternyata salah satu Anak Buah musuh Papinya
Setelah puas Samuel melihat rekaman cctv nya tadi, Samuel menyimpan bukti itu dan menyuruh Anak Buah nya untuk membawa Pria itu ke pihak yang berwajib dan memberikan bukti penabrakkan atas Ayahnya
Tak lama setelah selesai semua, baru Samuel menyadari kalau dia sangat merindukan gadis nya Luna, lalu Samuel pulang ke Mansion nya dan mencari Luna
"Luna..Luna sayang" panggil Samuel
"Iya Kak" ucap Luna senang ketika mendengar suara Samuel berteriak mencarinya di seluruh Mansionnya
"Kangen Luna..aku kangen banget" ucap Samuel sambil merengek
"Luna, marah sama Kakak" ucap Luna yang lagi ngambek sama Samuel
"Kenapa Luna? heemmm pakai marah+marah segala?" tanya Samuel sambil mencium seluruh wajah Luna
"Hp Kakak susah Luna hubungi, Luna gak tau kabar Kakak" ucap Luna ngambek dengan bibirnya yang di kerucutkan hingga membuat Samuel gemas sendiri
"Ya ampun Kakak lupa untuk isi baterai Luna" ucap Samuel mengeluarkan Hp nya dari saku pakaian nya
"Oh ya Luna, Bibi kemana?" tanya Samuel yang baru sadar jika melihat Luna sendirian di Mansionnya
"Bibi tadi ijin nginap di Rumah Sakit malam ini menemani Nyonya Besar" ucap Luna dan Samuel mengangguk pelan
"Ya udah Kakak istirahat saja ,aku ingin memasak untuk Kakak makan malam" ucap Luna sambil berlalu meninggalkan Samuel yang terdiam menatap kepergian Luna ke dapurnya