Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 12 》 Putri Angkat
...🤍🤍🤍...
"Ambil lah, di dalam nya ada beberapa obat dan salep untuk luka-luka mu" ucap Hangguang Jun memberikan satu kotak yang berisi obat dan salep dengan kualitas yang bagus.
Zhang Gu Yue pun menerima, "Terimakasih pangeran"
Wajah Hangguang Jun sedikit redup. Dia pun memberi kode pada Weitian untuk kembali mendorong kursi roda nya keluar dari long de shi fu melewati pintu belakang.
"Hati-hati kakak" ucap Zhang Gu Yue lalu pergi kembali ke klinik milik Bao Jin tanpa berniat mendengar balasan Hangguang Jun.
Hangguang Jun menarik sudut bibir nya tipis. Mata nya pun menatap kaki nya yang benar-benar mati rasa dan dirinya tak punya kendali atas kedua kaki nya, hati nya pun sedikit murung.
"Tuan, saya sudah mengirim beberapa pengawal bayangan untuk mencari tabib dewa. Anda tenang saja, kaki anda pasti bisa sembuh dan anda bisa dengan leluasa menemui nona kedua Zhang" ucap Weitian.
"Jaga bicara mu!" tegas Hangguang Jun.
Weitian menggernyit bingung, apakah ada yang salah dengan ucapan nya barusan?
>>>>>
Malam harinya tepat pada jam makan malam, Zhang Gu Yue memasuki kediaman Keluarga Zhang dengan sebuah tandu. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan salah satu nenek nya yang bernama Shu Shuwan.
Sebenarnya Shu Shuwan bukan ibu kandung dari ayah nya, dia adalah selir yang diangkat oleh Zhang Tao. Nenek Shu Shuwan memiliki seorang putra, namun entah karena apa disaat adik ayah nya berusia lima tahun, dia meninggal dan di vonis dengan penyakit jantung.
"Salam nenek kedua" sapa Zhang Gu Yue ramah.
"Cucu ku, kau pasti lelah. Ayo ikut nenek, nenek sudah memasakkan sup ayam ginseng untuk mu" ucap Shu Shuwan lembut sambil menggenggam tangan kasar cucu nya.
Sungguh hati nya begitu teriris mengetahui nasib cucu nya ini. Ia sudah berusaha membujuk suami nya ataupun Zhang Yan untuk membawa Zhang Gu Yue pulang, namun yang ia dapatkan hanyalah penolakan.
"Nenek kedua, izinkan cucu ini untuk mengganti pakaian terlebih dahulu. Nanti Yue'er akan mengunjungi kediaman putih , untuk memakan masakan nenek kedua" ucap Zhang Gu Yue.
"Baiklah, nenek tunggu di kediaman, tidak perlu buru-buru" ucap Shu Shuwan.
Zhang Gu Yue mengangguk lalu berjalan kembali menuju Kediaman Salju nya untuk mandi dan berganti pakaian. Dengan di bantu oleh para pelayan, dia pun memakai gaun berwarna putih dan tali biru langit yang mengikat rambut panjang nya. Setelah berpakaian dengan rapi, dia pun beranjak menuju kediaman putih, tempat nenek kedua nya, Shu Shuwan tinggal.
Di saat Zhang Gu Yue hendak memasuki Kediaman Putih setelah dipersilahkan masuk, dia melihat seorang gadis dengan balutan baju coklat muda dengan paras yang cantik nan tegas tengah duduk bersama Shu Shuwan menikmati secangkir teh.
Zhang Gu Yue menatap gadis yang seumuran dengan adik nya, dia ingat dia adalah Zhang Jie. Sebenarnya marga keluarga nya adalah Han, namun karena dia adalah anak dari sahabat Zhang Yan yang gugur di medan tempur akibat menyelamatkan nyawa Zhang Yan. Ayah nya kini memberikan marga Zhang pada gadis cantik tersebut.
"Yue'er, kemari lah" ucap Nenek Shuwan lembut sambil menepuk tempat duduk di sebelah kanan nya.
Zhang Gu Yue mengangguk dan turut duduk bergabung dengan kedua perempuan itu.
"Yue'er, dia adalah Zhang Jie, kau masih mengingat nya?" tanya Nenek Shuwan.
"Salam Kakak, bagaimana kabar mu?" tanya Zhang Jie.
"Aku ingat nenek, adik Jie aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mu?" tanya balik Zhang Gu Yue.
Bisa Zhang Gu Yue rasakan aura ketidak sukaan yang begitu besar dari Zhang Jie ini. Dia mencoba mengingat apakah ada suatu kejadian di masa lalu yang ia lewat kan tentang gadis ini?
"Aku baik kakak kedua" jawab Zhang Jie.
"Karena kalian sudah berada di sini, mari makan sebelum semua hidangan menjadi dingin" ajak nenek Shuwan dijawab dengan anggukan oleh keduanya.
Mereka pun makan dengan hening. Di permukaan memang Zhang Gu Yue makan dengan tenang dan anggun, tapi di dalan pikiran nya ia sedang bekerja keras.
Gadis dengan paras yang begitu tegas ini seperti nya ia ingat, selain dia adalah anak dari sahabat ayah nya, dia juga merupakan murid dari salah satu jendral besar dan ia cukup terkenal di kalangan bangsawan. Kini, dia tinggal di Kediaman Sakura yang terletak di kawasan Hou Fu dimana tempat itu di peruntukkan untuk para selir dan anak-anak mereka.
Jadi di kediaman Zhang ini terdapat tiga bagian, yaitu kawasan depan (Qian Fu) yang berisi aula pertemuan keluarga Zhang yang begitu luas nan megah.
Lalu kawasan tengah/agung (Da Fu) yang diisi oleh kepala keluarga dengan istri sah serta anak-anak nya dan kepala keluarga terdahulu bersama istri sah nya. Kawasan ini juga adalah kawasan terbesar yang ada di kediaman Zhang, yang mana tentu menjadi impian bagi banyak orang untuk bisa tinggal di kawasan mewah tersebut.
Dan Hou Fu, kawasan belakang yang berisi para selir entah itu dari kepala keluarga yang sekarang atau yang terdahulu beserta anak-anak nya.
Zhang Jie ini sudah berada di Kediaman Zhang sejak dia terlahir bahkan tanggal lahir nya bersamaan dengan Zhang Xia. Jika di lihat lebih dalam lagi, mata coklat terang itu hampir sama dengan milik nya namun lebih gelap dan jika dibandingkan dengan Zhang Xia, agak nya gadis ini lebih cocok sebagai Keluarga Zhang.
...🤍🤍🤍...