"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.
"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.
"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.
Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.
-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.
Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Makin Perhatian
Bughh
Badannya di tarik kebelakang dan langsung kena hantaman kepalan tangan Deril.
"Arghhhh... Kak jangan, stop." Lerai Almira saat perkelahian ia lihat dengan mata kepala sendiri.
"Jangan pernah lo deketin cewek gua, kalo lo coba-coba." Deril tak langsung melanjutkan ucapannya sebelum menoleh terlebih dahulu ke arah Almira. "Habis lo sama gue."
Setelahnya Deril menarik tangan Almira menjauh dari cowok tersebut, menuju parkiran.
"Lo apa-apaan sih kak? Gue gak suka yah sama kakak yang main fisik terus."
"Kalo lo gak deket sama cowok lain gue bakal fine tapi ini lo deket sama cowok lain di depan mata gue sendiri."
"Tapi gue juga gak kenal sama dia. Dan kita juga gak punya hubungan apa-apa kenapa kakak harus semarah itu? " Ucapnya lirih.
Melihat ekspresi Almira, Deril menghembuskan nafasnya merasa bersalah, karena dia dengan tanpa berpikir panjang mengklime bahwa Almira adalah ceweknya.
"Maaf sebelumnya karena gue terlalu berlebihan. Tapi, gue kayak gini karena gue cinta sama lo Al."
Almira menatap mata Deril mencari kebohongan di mata itu, tapi Almira tidak menemukannya. Akhirnya Almira memejamkan matanya secara perlahan.
Almira tidak bisa langsung memberikan jawaban begitu saja, dia juga harus meyakinkan hatinya terlebih dahulu.
"Kasih aku waktu kak, buat aku ngeyakinin diri aku. Dan tunjukan kasih sayang kamu ke aku kalo emang kamu serius sama perasaan kamu." Pada akhirnya Almira tetap menolak.
Meskipun dirinya ditolak untuk ke sekian kalinya, tapi jawaban Almira saat ini membuat dia sedikit lega, berarti dirinya mempunyai kesempatan untuk dekat dengan Almira.
"Oke, gue kasih waktu lagi dan gue akan berusaha nunjukin perasaan gue ke lo biar lo jatuh ke hati gue."
"Hemmm oke, sekarang kita pulang yu kak. Sekarang udah sepi banget di sekolah takut ada apa-apa."
"Siap, tapi biar kita bisa saling merasakan perasaan kita sebenarnya, boleh gak kalo panggilan kita yang lo gue jadi aku kamu?" Aneh memang Deril meminta hal tersebut saat mereka belum jadian.
Almira pun merasa terkejut dengan permintaan Deril, namun hal itupun tak di tolak oleh Almira. Almira malah tersenyum manis dan menganggukan kepalanya, menandakan bahwa dirinya setuju.
Deril pun tersenyum kemenangan, karena dirinya sudah bisa mendapatkan Almira meskipun belum sepenuhnya.
"Oke, yuk pulang."
Deril pun menaiki motornya dan menggunakan helm full pace miliknya. Setelah itu dia memakaikan Almira helm untuk menjaga keamanan.
Almira menegang kaget karena Deril secara tak di sengaja sudah menunjukan perhatian yang lebih meskipun itu hal yang kecil.
Setelah selesai Almira dibantu Deril untuk naik motornya. Kuda besi pun berjalan menjauhi area sekolah yang sudah mulai sepi.
-----
Kini Almira dan Deril sudah sampai di rumah Almira. Almira mau membuka helmnya tapi lebih dulu Deril yang membukakan helm Almira. Disini muka Almira memerah karena hatinya tersentuh oleh perlakuan Deril.
"Makasih." Ucapnya saat helm itu sudah terlepas dari kepalanya.
Namun perhatian Deril tak sampai disitu, kini Deril merapihkan rambut Almira yang acak-acakan. Kali ini Almira sudah tidak tahan mendapatkan perlakuan manis dari Deril. Sehingga belum selesai Deril merapikan rambutnya, Almira sudah berlari ngibrit ke pintu utama rumah Almira.
Kenzi terkekeh melihat tingkah laku Almira yang salting karena perlakuan nya. Deril yakin Almira saat ini sudah menyukai dirinya.
"Almira lo udah jatuh ke pesona gue yang gak main-main ini" seringai mengerikan muncul di wajahnya.
Setelah beberapa menit barulah Deril pergi dari halaman rumah Almira untuk pulang ke rumahnya.