NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Pulang

Sherly berjalan menghampiri Aruna yang duduk sendiri setelah kepergian Raka. Langkahnya cepat dan tergesa, terdorong oleh gejolak emosi yang membuncah dalam dadanya. Ia tidak lagi peduli pada sekelilingnya, matanya hanya tertuju pada Aruna.

Tanpa sengaja Sherly bertabrakan dengan seorang cleaning service yang baru saja keluar dari lorong sebelah.

"Byuurrr!!"

Ember yang dibawanya tumpah seketika, menyebarkan air kotor ke lantai dan membasahi sebagian ujung gaun Sherly.

"Aduh! Maaf, Mbak!" seru petugas itu panik, buru-buru mengangkat ember yang terjungkal dan menghamburkan alat pel di lantai.

"Hey.. kalo jalan itu lihat-lihat dong, lo nggak lihat ini baju gue yang mahal ini jadi kotor kan sekarang. Mana bau lagi". ucap Sherly dengan nada tinggi, menunjuk bagian bawah gaunnya yang kini basah dan sedikit kotor.

Mendengar suara gaduh di belakangnya, Aruna spontan menoleh. Matanya langsung menangkap sosok Sherly yang berdiri dengan wajah kesal, sebagian ujung gaunnya basah, dan suaranya meninggi memarahi petugas cleaning service yang tampak gelagapan.

“Udah Pak pergi saja, lagian juga bukan Bapak aja yang salah.. Wanita ini juga salah Pak". Aruna berkata sesaat setelah dirinya berada di dekat Sherly

"Eh diam lo ya nggak usah ikut campur..".

"Maaf Nona.. Saya benar-benar tidak sengaja, tadi juga Nona berjalan sangat terburu-buru".

"Kamu..."

"Udah Pak, pergi saja.. Wanita ini biar saya yang urus". Lanjut Aruna tanpa menunggu Sherly selesai bicara.

Cleaning Service pun pergi sedikit terburu, setelah mendengar ucapan Aruna.

"Lo ngapain disini, udah sana pergi. Mandi dan ganti baju, bau tau..". Lanjut Aruna melangkah pergi meninggalkan Sherly

"Tunggu..". Ucapan Sherly membuat langkah Aruna terhenti

"Berhenti ganggu Yogi. Dia sudah jadi suami gue".

Aruna menaikkan sudut bibirnya "Heh.. Siapa juga yang masih ngarep sama suami lo. Tadinya emang gue nggak terima Yogi mutusin gue cuma buat cewek kaya lo, tapi setelah dipikirkan lagi gue beruntung sih ditinggalin Yogi. Dan mendapat yang lebih dari apa yang Yogi punya".

"Seharusnya kalau memang Yogi benar-benar cinta sama lo, nggak akan ngaruh dengan adanya keberadaan gue atau nggak. Permisi.. Gue pergi dulu, bye.."

Aruna beranjak pergi meninggalkan Sherly yang masih menahan emosi terhadap Aruna.

"Hisss.. Si4l..!!!".

* *

Aruna baru saja memasuki kamar, langkahnya terhenti seketika saat melihat pemandangan di depannya. Raka, yang tak menyadari kehadirannya, sedang membungkuk di sisi ranjang sambil melipat beberapa potong pakaian dan memasukkannya ke dalam koper yang terbuka.

Dahi Aruna mengerut. “Loh.. Ini ngapain baju di masuk-masukin koper ?” tanyanya pelan

Raka menoleh cepat, tampak sedikit terkejut, lalu mencoba tersenyum tenang. “Ada urusan yang harus aku selesaikan. Jadi sekarang kita pulang ke Jakarta malam ini ”

“Tiba-tiba banget,” gumam Aruna, mendekat perlahan. Suara koper yang berdecit saat ditutup Raka terasa nyaring di tengah keheningan kamar.

Ia berdiri di hadapan Raka, menatap wajah lelaki itu yang kini tampak agak gelisah. “Bukannya kita disini satu minggu, terus kalau kita pulang sekarang Papa gimana ? Apa nggak marah ?”

Raka menghela nafas panjang "Kalau kamu masih mau disini silahkan, tetapi saya harua pulang malam ini juga karena ada hal mendesak yang harus saya lalukan. Masalah Papa saya yang akan bicara".

"Baiklah.. Tunggu sebentar, gue siap-siap dulu". Balas Aruna tanpa berfikir lagi.

* *

Semalam, saat Raka telah sampai di Jakarta, ia tak langsung pulang. Lelaki itu justru melajukan mobilnya menuju kantor. Beberapa proyek yang baru ia bangun mendadak mengalami kendala, dan sebagai pemegang tanggung jawab utama, ia tak punya pilihan selain turun tangan langsung. Sedangkan Aruna langsung pulang ke rumah mereka.

"Sarapan dulu Tuan Muda". Ucap Reno sembari menyuguhkan Bubur Ayam tanpa kacang sesuai selera Raka.

"Hmm.."

"Semalaman anda tidak tidur padahal baru dari perjalanan jauh, anda butuh istirahat". Reno menarik kursi di depan meja kerja Raka

"Tenang saja, semua sudah aman tekendali. Semoga saja tidak ada yang menimbulkan masalah lagi". Lanjut Reno

Raka melepas kacamatanya lalu mengendurkan dasi yang di pakainya. Ia menarik semangkuk bubur ayam yang di bawa Reno.

"Kenapa cuma satu ? punyamu mana ?" Tanya Raka

"Saya sudah dibawah tadi Tuan". Raka hanya mengangguk

"Oh iya.. Beberapa hari yang lalu, saya seperti melihat Nona Mesya. Tetapi saat saya mencoba mengikuti nya ia sudah menghilang tak terlihat lagi Tuan".

Raka menghentikan suapan sendoknya sesaat setelah mendengarkan penuturan Reno. Ia menajamkan pandangannya menatap Reno.

"Kenapa tak menghubungiku ? Kenapa kamu malah baru memberitahuku sekarang!!!".

"Maa...Maaf Tuan, sebenarnya saya sudah mau menghubungi Tuan, tetapi saya ingat pesan Tuan Besar kalau satu minggu kedepan nggak boleh ganggu Tuan. Maaf". Reno tertunduk takut

"Huh". Hela nafas berat Raka "Sebenarnya kau ini bekerja denganku atau Papa.. Heh?!!!"

"Dimana kamu melihatnya ?".

"Di sekitar Toko Kue Bakery Savoury & Sweet Tuan".

"Ayo.. Sekarang juga kita kesana..".

Reno terperangah kaget, tak menyangka respon Raka akan terburu-buru seperti ini. Reno pun beranjak pergi menyusul Raka di belakangnya.

* *

"Morning... Nawa.." Seru Aruna dari belakang membuat Nawa menoleh dan mendadak wajahnya sumringah bahagia.

"Aruna..." Nawa berlari memeluk Aruna

"Kok bisa udah pulang ? Katanya satu minggu ?" Tanya Nawa setelah melepas pelukannya. Aruna hanya menaikkan kedua pundaknya.

"Suami gue mendadak sibuk, jadi kita pulang deh". Jelas Aruna datar

"Nah bagus dong kalau Aruna pulang cepat.. Toko lagi banyak orderan kaya begini, pas banget Aruna balik". Ucap Mbak Amel tiba-tiba saat mendengar kehebohan Mereka berdua

"Sudah.. Sekarang kerja, kerja, bentar lagi orderan harus sampai di konsumen". Lanjut Mbak Amel yang hanya di angguki Nawa dan Aruna dengan malas.

"Lo langsung berangkat kerja? Emang nggak capek gitu ?". Tanya Nawa saat Aruna memakai celemek khas toko mereka

"Justru gue bosen di rumah, pengen kerja lagi. Di rumah bingung mau ngapain, kalau di sini kan ada lo". Balas Aruna

"Betul banget, emang gue pembawaannya bikin orang selalu happy terus sih.." Nawa berkata dengan nampak menyombongkan diri lalu tertawa.

* *

Disisi lain, Raka dan Reno telah tiba di sebuah tempat yang tak jauh dari toko tempat Aruna bekerja.

"Yakin kamu melihatnya disini?"

"Saya sih yakin Tuan, walaupun malam hari tapi saya jelas melihatnya disini".

"Ya sudah, sekarang kamu masuk ke dalam. Minta rekaman cctv yang kemungkinan menangkap sosok yang kamu yakini Mesya". Suruh Raka. Kemudian Reno keluar menuju ke tempat resto tersebut.

"Mesya.. sebenarnya dimana keberdaanmu". Gumam Raka lirih.

Raka tetap berada di dalam mobil. Wajahnya tampak gelisah, gelisah menanti hasil Cctv dari dalam resto.

Ia mengedarkan pandangannya, menatap ke seberang tempat ia berada. Matanya mengapu setiap sudut, hingga akhirnya tertumbuk pada sosok wanita cantik yang baru aja keluar daru sebuah Toko Bakery. Namun belum sempat ia menebak siapa wanita itu, tiba-tiba seorang pria muncul dari belakang dan merangkul wanita tersebut dengan akrab.

"Aruna....".

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!