NovelToon NovelToon
Senja Sendiri

Senja Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Persahabatan / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Senjamenanti

Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selamat Jalan..

Semua ujian sudah selesai, tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Hari ini aku hanya di rumah. Bunda juga sudah berangkat ke cafe. Ke enam sahabatku liburan yang diadakan sekolah, Aku dan Didit hanya membayar tapi ga berangkat. Itu pun aku mendadak membatalkan pergi. Kalau Didit, entahlah.

HPku berbunyi, chat dari 6 sahabatku yang kirim foto-foto liburan mereka.

Dan ada chat dari didit " Sorry ganggu. Sammy bilang kamu gak ikut?"

Aku langsung balas chatnya, toh kita juga ga bakalan ketemu.

"Iya, aku mau belajar"

dia mengetik...

"aku kirimin kamu cake "

"Aku aja yang ke rumahmu"

Didepan pager, Aku nunggu ART Didit bukain pintu. Saat mau duduk di ruang tamu, ARTnya bilang langsung masuk ke ruang tengah. Aku ikutin ARTnya. Serasa baru pertama kali kesini. Didit duduk di sofa. Kursi rodanya ada dibelakang sofa. Dia lagi nonton anime. Di sambut senyumnya.

"Udah lama,cil?" Aku melihat Tante Didit keluar dari kamarnya. Sudah rapi. Ku cium tangannya.

"Tante pergi dulu. Santai aja disini" Tante Dini pergi, baru Aku duduk. Mata Didit ke TV, tapi tangannya lagi seret piring kue ke arahku. Aku makan cakenya. Dengan tetap pandangannya ke tv, Dia seret cangkir berisi teh ke arahku. Dia tetap diam. Aku makan cake sendiri sambil main HP. Dengan santai aku menyandarkan punggungku sambil main HP, cake sudah habis. Didit melirik piring dan cangkir yang sudah kosong.

"Mbaaak.. " Teriak Didit ke ARTnya. Aku langsung duduk tegak.

"Santai" kata Didit

ARTnya datang bawa teh hangat dan sebotol air mineral. Mengambil piring dan cangkir kosong.

"Jangan balik dulu. Lagi nyiapin makan siang" Didit tetap fokus nonton anime. Jam sudah menunjukkan 11.05

"Mas sudah siap, mau Saya bantu?" Didit menolak, mematikan TV. Dia ngliat aku. Aku ambil kursi roda. Memapah Dia duduk. Aku dorong ke ruang makan ada ruang kosong. Kuarahkan kesana.

Dia memberi kode untuk duduk sebelahku "aku gak kidal" tangan kanannya masih digips. Aku suapin dia. Dia menonton anime lewat HP. Aku suapin dia, lalu makan. Terus bergilir seperti itu sampai habis. Aku membantunya melap mulutnya.

"Mbaaakkk" ART nya datang membereskan semuanya. Matanya tetap ke HP.

"Jangan balik dulu, aku mau ke ruang tamu." Aku turuti. Ku bantu duduk di sofa. Dia menyandarkan punggungnya dan kaki yang digips di atas meja. Biasanya aku duduk di sofa tengah, tapi kali ini aku duduk disebelahnya

"kamu gak takut Aku nglakuin macem-macem" pandangannya fokus dilayar HP. Sesaat aku melihatnya, lalu main HP

"kamu mau aku kayak gimana?" Ucapku pelan. Matanya masih fokus dilayar HP

"ini pertama kali aku suka sama cewek, ngejar bertahun-tahun ternyataaa.. di tolak." Aku ngliat dia yang masih fokus depan HP

"kita masih terlalu muda buat ke jenjang serius. Nanti kuliah kita ketemu banyak temen, lawan jenis, dan cari pengalaman. Aku gakkan nolak kalau memang 4-5 tahun lagi kita ketemu, sama-sama ga ada pasangan. Terus kamunya.. " dia menyela ucapanku.

"Aku bakalan tinggal di singapura bareng Mamaku. Semua bisnis kami nanti akan dikelola Tim,sedang punyaku akan dikelola sampai kontraknya habis. Mamaku juga sudah ada bisnis disana. Aku bakalan menetap disana." Dia melihatku kecewa

"kalau gitu aku balik" dia mengangguk tanpa melihatku.

"Kk..kamuu.. ga usah anter aku ke bandara"

aku jalan ke motor nahan nangis. Aku muter-muter dengan motorku sendirian. Sampai di lampu merah, sebelahan dengan mobil Tante Dini

"Cil, ke cafe itu bentar" Tante nunjuk cafe dari dalam mobil. Aku mengangguk. Kami memarkir kendaraan kami, aku menunggu Tante dini turun.

"Kamu duduk sini aja, kamu mau pesen apa?" Aku lihat ini coffe shop "latte ice. Tante" aku duduk. Cukup lama aku menunggu. Tante dateng bawa americano ice dan latte ice.

"Maaf ya, Cil. Ngajak kamu ngobrol disini. " Tante Dini memberiku latte ice

" Akhir-akhir ini Didit emang lagi sensitif, tapi dokter bilang itu hal wajar untuk pasien yang ngalamin kayak Didit. Jadi maaf kalau misal Dia moodnya naik turun." Aku hanya diam

"Kata Bundamu, Kamu akhirnya mutusin buat kuliah diluar kota?" Aku menunduk. Tante Dini tersenyum

"Gak papa, kalian masih muda juga. Didit terlalu terburu-buru." Aku melihat Tante Dini

"Didit udah tahu waktu nginep di rumah kamu. Dia lihat catetan Kamu di pintu lemari kakak Kamu. Kalau Kamu bakal nerusin mimpi kakakmu buat kuliah disana. Tapi gak nyangka ternyata kamu beneran bakalan kesana. Waktu denger itu, Dia minta Tante pindah sama Dia ke singapura sekalian berobat. Kami bakalan pergi seminggu lagi, Kamu sama temen-temen yang lain mau anter Dia.kan?" Aku bingung

"Dia minta Saya gak anter,Tante" Aku nahan tangis

"Saya bener-bener minta maaf sudah ngerepotin,Tante. Maaf tante, Saya balik. Terimakasih minumannya" aku ambil gelas latte. Pergi ninggalin Tante Dini. Sambil nahan tahan tangis, Aku ke alun-alun. Hanya ada pedagang cilok. Aku parkir motorku, ku seka air mataku. Ku bayar cilok yang ku pesan. Duduk dipojok. Ku lihat chat dari temen-temenku yang liburan. Gak ada chat lagi..

tapi ada chat yang belum kubaca " kenapa gak mampir cafe aja? Aku gakkan ganggu.kok" aku cuma senyum. Dia masih seperhatian ituu..

Hari keberangkatan Didit, Aku masih dalam selimut. Bunda maksa Aku ikut.

"Udah pergi, ajaaa" aku menjawab dari dalam selimut.

Bunda akhirnya nyerah "kamu nyusul yaa?" Aku diam.

Tiba-tiba selimutku ditarik. Vino! Kedua tanganku pegang bahunya. Dia gendong aku."Maaf yaa tante" kata vino.

Mamaku bengong. Temen-temenku udah pada nungguin di ruang tamu sedang sammy sudah siap di mobil. "Ayoo!" Kata Dia.

"Kami berangkat duluan,Tante" pamit mereka.

Vino kasih selimut tipisnya ke aku yang memakai piyama lengan dan celana pendek. Celanaku kalau berdiri pas lutut tapi kalau udah duduk agak narik ke paha. Aku duduk dibelakang sammy. Sebelahku Fanya yang nenteng sepatuku. Dia taruh ke dekat kakiku. Sebelah sammy, Vino dan yang lain ikut mobil Ken.

"Aku belum mandi.looh!"

Mereka jawab barengan "gak papaaaa"

Kami menuju bandara. Sesampai disana semua turun, kecuali ken dan sammy mencari parkiran. Kami menunggu mereka. Gak lama mereka datang. Kami mencari Didit. Aku jalan paling belakang dan mulai menjauh. Mereka menyapa Didit dan mamanya. Aku duduk jauh dari mereka. Aku melihat sekitar ada makanan. 'Kruuuuuk' perutku bunyi. Seseorang nyodorin makanan dari belakangku. Kulihat Didit dan Vino dorong kursi rodanya. Vino mendorong kursi roda Didit ke sebelahku. "Aku tinggal,ya" Vino pergi. Didit menyodorkan makanan. "Tanganku ga bisa lama-lama gini" dia ga liat wajahku.

"Aku dipaksa temen-temen kesini. Liat aja aku pake piyama" didit liat aku pakai piyama yang ditutupi selimut. "Bisa tolong ambilin jaketku?" Aku lihat jaketnya cuma ditaruh di bahunya. Aku ambil perlahan

"Pake aja, itu selimutnya bagi dua trus dijadiin rok. Celanamu terlalu pendek." Aku pake jaketnya. Ku tutup celanaku dengan selimut. Aku makan makanan yang diberi didit.

"Maaf..kasar ke kamu" kata didit. aku masih ngunyah makananku, kuteruskan makananku "kriukk..kriuukk"

Didit ngliat aku. "Kamu bisa serius ga,siih?!"

Mulutku masih penuh makanan ngelihat dia "AAAkuuu lapeerrr" orang sekitar ketawa. Aku senyum nyengir ke mereka, ku kunyah habis.

"Kamu ada uang,ga? Haus. Aku juga ga bawa uang sama HP" Didit pasang wajah jijik. dia nunjuk dijaketnya ada uang 100.000. Aku langsung ke tempat penjual minum. Langsung balik ke Didit. Ku lihat mereka sudah manggil. Aku taruh botol minum ke pangkuan Didit tanpa permisi. Langsung dorong kursinya ke mereka. Vino ngelap sisa remahan makanan di pipiku dengan tangannya.

Didit ngliat kesel. "Vinooo.." vino dan aku ngliat Gea. Gea kasih kode ke didit yang ngeliatin kesel.

"Dia juga gendong Cecil ke mobil.Dit" Sammy ngomporin Didit. Tante Dini dan Bunda nahan ketawa. Muka didit beneran kesel.

"Oh iya, itu selimut vino yaa" Fanya nambahin. didit ngliatin selimut yang dipake aku. Yang lain cekikikan. Tante Dini ngluar syal bali yang biasa dipakai buat rok kalo ke pantai. Tante Dini buka selimut Vino lalu merapikan dengan syal itu

"Udah, gak ngambek lagi.kan?" Tante Dini ketawa ngliat muka kesel anaknya. Yang lain ketawa. Vino nerima selimutnya dari Tante Dini

"Kami pamit yaa anak-anak." Kami semua bergantian memeluk mama didit. Ken,arga,sammy,vino memeluk Didit. Didit nolak memeluk yang cewek.

"Dia cuma mau meluk cecil" ucap Vino nyengir. Aku hanya diem dibelakang mereka.

"Hati-hati, Dit" aku hanya melambaikan tangan. Mereka ngliatin yang bikin aku salah tingkah.

"Boleh ya,tante" ijin didit ke Bunda. Bunda tersenyum mengangguk. Kami berpelukkan. Tapi aku cepat-cepat narik badanku. Kami salah tingkah. Kami ngliatin mereka masuk. Ku usap air mataku

"Aku balik sama bunda,yaa" mereka ngliatin aku yang sudah menangis.

"Gak nyesel,kan?" Tanya Bunda sambil nyetir.

"Apa'an siih,Bund?" Aku melepas jaket. Ku letakkan di kursi belakang

"Lagian disana kan ceweknya juga cantik-cantik. Dia juga bakal menetap disana. Bunda melirik sambil tersenyum.

Mobil berhenti mendadak. Ada kecelakaan. Kecelakaan yang mirip Didit. Mobil berjalan perlahan, ku dengar "tabrak lari" dadaku sakit. Nafasku gak beraturan. Aku menyandarkan punggungku. Menarik nafas dan perlahan ku keluarkan.

Bunda melirikku khawatir. "Kamu masih ke pikiran. Cil?" Aku masih mengatur nafasku.

" Didit disanaa... " aku gak denger bunda ngomong apa, dadaku mulai lega.

"Aku gak papa.bund. cuma kaget aja" aku tersenyum.

...****************...

1
Coke Bunny🎀
Terima kasih author! 🙏
Camila Llajaruna Cornejo
Pengen baca lagi dan lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!