Pertemuan Jingga dengan seorang lelaki bernama Syahrul Ibrahim banyak merubah kehidupannya, yang semula ia pikir akan selama nya MENDUNG ternyata Allah memberikan pelangi yang begitu indah. Tak pernah Jingga merencanakan harus menikah dengan lelaki seperti apa Dan usianya BERAPA, yang ia Tau bahwa jingga membutuhkan seseorang yang dapat melindungi kehormatan dan kesucian dirinya. Kegigihan Arul mengejar Jingga karena ia Tau bahwa jingga layak untuk diperjuangkan, begitu pula dengan Jingga. Ia hanya mau BERJUANG dengan orang yang telah memperjuangkan DIRINYA, Jingga yaqin Arul jodoh yang dipilih untuk dirinya Dari Langit.
Arul sangat BAIK memperlakukan Jingga, walaupun ia seorang Duda. Tidak pernah sekalipun meminta sesuatu yang mengarah pada Hal yang MELECEHKAN Jingga, karena niat Arul adalah membawa Jingga kedalam ikatan suci yang penuh keridhaan-Nya.
Arul Tidak menawarkan CINTA yang sekadar kamuflase atau retorika, setelah mengatakannya selesai tanpa bukti. Arul terus membuktikan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Hari ini pernikahan Jingga dipercepat oleh Arul, Tidak ada persiapan APAPUN. Hanya ijab qobul di KUA, mungkin untuk sebagian orang menikah seperti itu sangat memalukan. Tetapi bagi Jingga Hal itu sangat menyenangkan hatinya, bahkan semangatnya berlipat ganda.
Mahar sudah dipersiapkan Arul sebagai Salah satu Syarat sah menikah, kedua anak manusia yang tengah berbahagia. Akan menyatu dalam ikatan CINTA yang suci...
Ditengah kebahagiaan mereka, selalu saja Allah selipkan ujian didalamnya. Tujuannya agar manusia selalu BERSYUKUR dan sentiasa mengingat-Nya...
"Dasar anak bodoh! Mau-maunya menikah hanya di KUA! Ujar mama
"Jangan mulai mah...! Ungge melakukan ini karena mengalah dengan anak kesayanganmu itu! Kalau ga begitu, apa anak lelakimu bisa menikah dihotel berbintang nantinya?! Pikir donk!" Papa menyela dari belakang mama, mama pun diam. Ternyata papa Tidak memberitau mama, sebenarnya aku yang nggak mau menikah dihotel. Papa selalu dipihakku, WALAUPUN terkadang terlihat lemah.
"Aku tak mau meladeni mama, terpenting setelah ini aku tak lagi tinggal dengan mama. Yang aku pikirkan adalah papa" Dalam hatiku berkata.
"Kita jalan sekarang nak " ajak papaku
"Yaa pah...yuk" Disaat kami hendak keluar rumah, ada Mobil mewah berwarna hitam berhenti DIDEPAN rumah kami.
"Assalamu'alaikum... Saya Jajang....pak... saya disuruh pak Arul mengantar bapak sekeluarga ketempat dilaksanakan nya ijab qobul" Ucapnya dengan sopan
"Wa'alaikumussalam... Owh yaa pak jajang, terimakasih banyak udah mau jemput kami, baru aja kami mau berangkat"
"Sama-sama pak, silakan Bapak, ibu,..."
"Sayang... Apa Arul ga beritau kamu? Untung kita belum berangkat..."
"Eeh ga pah...tunggu aku lihat HP dulu"
"Astaqfirullah ternyata telpon pah sampai 17x" Aku lupa kalau hpku silent
"Assalamu'alaikum...mas"
"Wa'alaikumussalam... Kemana aja sayang?? Kamu buat mas khawatir... Astaqfirullah...!" Seperti biasa dialihkan ke VC
"Hehe... Maaf mas, hpnya aku silent"
"MASYA ALLAH... Jangan gini lagi yaa cintaku...udah jalan sayang ...?
"Insya Allah ini pertama dan terakhir ...mas ..ini udah didalam Mobil, otw mas ...mas udah sampai disana yaa??"
"Yaa sayang... Alhamdulillah kalau udah on the way... Yaa mas udah disini sama mama, Yusuf dan om... Hati-hati yaa cintaku"
"Insya Allah mas... Assalamu'alaikum "
"Wa'alaikumussalam sayangku"
Tak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa aku benar-benar akan menikah dengan lelaki yang insya Allah BAIK Dan penuh dengan CINTA, luar biasa rencana Allah. Hari yang Ditunggu telah tiba.
Tanpa judul dan Narasi... Tak berawal Dan tak berujung
Kamu hadir dalam hidupku...
Tiba-tiba kamu ada entah dari mana dan kapan datangnya....
Semua telah direncanakan ALLAH dengan begitu indah, Tanpa kita bisa memahami sebelum itu terjadi...
Tiba-tiba saja HATI kita saling berempati, saling sayang, saling mencintai... Entahlah sampai kapan Rasa saling itu ada dihati... Semoga kamu pilihan pertama Dan terakhir yang Allah kirim untukku. Wallahu'alam
Jingga menulis di noted hpnya selama perjalanan menuju kantor KUA, senyum Manis yang selalu menghiasi wajahnya. Rasa syukur yang tak terhingga ke Rabb nya, membuatnya tak henti-henti diucapkan dari bibirnya. Jingga dengan segala kesedehanaannya, nilai plus dari Jingga mudah dibimbing kearah yang benar. Hingga Allah mengirimkan lelaki yang BAIK untuknya, dengan segala kesabaran Dan kelembutan Arul yang dikenal dingin serta kaku. Bisa mendobrak HATI seorang gadis seperti jingga yang sulit mempercaya siapapun, hanya KETULUSAN yang dapat menaklukkan HATI Jingga. Arul memenangkannya! LEBIH tepatnya sosok Arul dimenangkan Allah untuk Jingga... MASYA ALLAH!
Setiba dikantor KUA, turunlah Jingga Dan keluarga nya Dari Mobil. Arul yang melihat itu langsung bangkit dari duduknya, Dan menuju arah Mobil yang dikendaraan Jingga.
"Assalamu'alaikum.. pak, bu" sapa Arul
"Wa'alaikumussalam mas..." Hanya pak Andi Dan jingga yang menjawab dengan jelas.
"Hayoo sayang..." Ajak Arul ke Jingga
"Yaa mas..."
"Cantiq sekali calon istri mas...."
"Mas juga sangat tampan..." Jingga baru melihat Arul memakai gamis Dan kopiah turkey
"Baru sadar kalau mas ini tampan...humm?"
"Diih... Narsis sekali mas" Arul justru tertawa renyah
Setelah mereka semua masuk, dan kedua mempelai duduk. Arul mulai mengucapkan
"Saya terima NIKAH Dan kawinnya Jingga Syahida Larasati binti Andi Darmawan, dengan mas kawin Logam mulia dan uang sebesar 500juta dibayar tunai". Hanya dengan sekali tarikan nafas, Arul menyelesaikannya
Sierra Dan genk lucnutnya turut hadir, mereka kejang-kejang mendengar mahar yang diberikan Arul untuk Jingga. Bahkan Jingga Dan papa nya sama terkejutnya, mamanya? Beeuhh jangan dibilang... matanya sampai mau LONCAT dari tempatnya...hahaha...author lebay yaa...
Arul memberikan mahar itu, karena setiap ditanya. Jingga selalu menjawab, terserah mas aja. Padahal urusan mahar adalah hak calon istri, alih-alih Arul memaksa jingga. Nggak mungkin. Pada akhir nya Arul pun memantapkan dengan mahar itu. 500juta dikarenakan jingga nggak mau dirayakan dihotel, justru Arul mengalokasikan ke mahar.... MASYA ALLAH!
"Sah...?" Tanya penghulunya
"Sah...sah... Sah..." Jawab nya serempak.
Jingga mulai mencium tangan Arul, Arul memegang kepala jingga disertai dengan doa lalu menciumnya. Jingga matanya berkaca-kaca menatap Arul, Arul pun menatapnya "Aku mencintaimu karena Allah, aku siap membimbingmu bidadariku" Jingga tak sanggup berkata, ia hanya mengangguk kepala dan Arul langsung memeluknya. Dilanjutkan dengan sungkem kepapa Dan mamanya serta ke mama Azizah. Atas izin Allah pernikahan mereka berjalan lancar, acara sederhana akan berlanjut dirumah orangtua jingga Dan mama Azizah.
Semua telah selesai di KUA kini Arul dan Jingga telah SAH sebagai pasangan suami istri, mereka semua menuju rumah orangtua Jingga. Berbarengan sampai dengan catering yang sudah dipersiapkan Arul. Melihat pihak catering ada DIDEPAN rumah Jingga, Arul langsung keluar Dari Mobil.
"Sayang....mas keluar duluan yaa, mereka udah datang"
"Yaa mas..."
"Assalamu'alaikum... Pak, maaf menunggu?" Tanya Arul dengan santun
"Wa'alaikumussalam... Kami baru sampai juga pak Arul, Selamat yaa pak... Semoga pernikahan pak Arul Dan istri Sakinah Mawadah Warohmah. Aamiin" Ujar para karyawan catering
"Aamiin Allahuma Aamiin... Terimakasih atas doanya... Ayoo masuk" BALAS Arul
Mereka langsung mengeluarkan satu per satu makanan berat, dessert dan kawan-kawan sejenisnya. Mama nya jingga Dan kroni-kroni yang membenci jingga hanya sinis melihatnya, jingga tidak diperbolehkan Arul untuk kerjakan ini itu. Karena Arul sudah menyediakan orang-orang yang membantu acara tersebut sampai selesai, pak Andi tersenyum Bahagia melihat menantunya begitu meratukan putrinya.
"Sayang... Kini tanggungjawab papa, udah papa serahkan ke nak Arul. Patuh dan taat lah pada suamimu, selama yang dikatakannya Tidak melanggar syare'at Allah" Nasihat emas seorang ayah ke anak gadisnya yang telah menikah.
"Insya Allah...pah, aku akan mengingat nasihat papa" Begitu lembut suara jingga menjawabnya
"Nak Arul... Saya titip jingga, bimbing dan sayangi dia. Jika nak Arul suatu hari udah ga sanggup atau Tidak suka dengan jingga, kembalikan ke saya dengan cara yang BAIK. Seperti awal nak Arul meminta jingga Dari saya" Suara pak Andi lambat laun terdengar parau, menahan tangis.
"Insya Allah pah...saya Arul akan membimbing, mencintai Dan melindungi jingga sampai akhir Hayat saya. Saya tak akan melepas berlian yang udah saya perjuangkan selama ini, saya sangat memahami perasaan papa. Papa sangat menyayangi jingga, saya Tidak akan menyia-yiakan kepercayaan yang udah papa berikan ke saya. Papa Tidak kehilangan jingga sepenuhnya, papa Masih bisa bertemu jingga tentunya dengan saya mendampinginya" Arul memeluk pak Andi Dan pak Andi pada akhirnya benar-benar menangis
"Terimakasih... terimakasih nak Arul... Kamu menyelamatkan Jingga" pelukan itu pun diurai karena ada yang melerainya
"Aku mau dipeluk pah ..." Renggek jingga
"Sini sayang..." Pak Andi pun memeluk PUTRI semata wayangnya, bahu beliaupun mengguncang lagi. Tangispun pecah, begitupun jingga. Ia harus melepas cinta pertamanya, dan setelah beberapa menit beliau melepas pelukan dengan putrinya. Mencium keningnya dan mengusap kepalanya dengan lembut.
***
Jingga menyenderkan kepalanya didada Arul yang bidang
"Udah makan sayangku....?" Tanya Arul pada istrinya
"Belum mas, aku NUNGGU kamu..." Menjawab pertanyaan suaminya
"Kenapa NUNGGU mas... Ayo makan dulu sayang..."
"Istri harus dulukan suami...mas"
"MASYA ALLAH... Gemesss punya istri shaliha cantiq.." Arul berbisik sesuatu ke Jingga, menagih haknya nanti Malam.
"Tapi mas ..." Ragu-ragu jingga hendak menyampaikan
"Tapi apa sayang ...humm?"
Jingga membisikan sesuatu yang menurutnya memalukan bahkan Aib "Aku belum pernah ciuman mas ...." Pipinya merona merah menahan malu
"Seriusss .... Sayang???" Seketika Arul terkejut, Jingga menunduk malu... Didalam HATI Arul berkata. Ternyata masih ada wanita suci diakhir zaman. Dimana kesucian Tidak ada lagi harganya, bahkan dengan mudahnya diperjual-belikan seperti barang dagangan. Kini dihadapannya Allah kirim bidadari yang telah menjadi istrinya.
Ternyata suara Arul sampai membuat banyak orang yang ada dirumah itu menoleh, termasuk mama Azizah dan Yusuf. Mama Azizah dan Yusuf bertanya serempak...
"Bi ada apa ...?" Tanya Yusuf penasaran
"Ada apa rul...?" Mama Azizah pun penasaran
Arul hanya menggelengkan kepala dengan tersenyum dan memeluk erat Jingga sambil menciumi kepalanya, lalu berkata "Nanti mas ajarkan yaa Cintaku... Uhibbuki fillah hatta abada Abadan...insya Allah" Ungkapan CINTA Arul untuk Jingga. MASYA ALLAH! Mama Azizah dan Yusuf pun tersenyum Dan memahami kebahagiaan mereka.
Bersambung
