NovelToon NovelToon
I FELLIN LOVE WITH A CRIMINAL

I FELLIN LOVE WITH A CRIMINAL

Status: tamat
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melza Apriliza

"AH KAU! Kau yang menciumku saat aku bekerja lusa kemarin"

Mengernyitkan dahi nya, buronan itu mengingat-ingat, meski tertutup topeng, namun kerutan nya terlihat tipis.

"kau.. Aku tidak ingat"

"Ughh.. Dasar bajingan". Glamora menginjak kaki buronan itu hingga ia meringis kesakitan.

"Berhenti, wanita gila" Umpat nya.

"Kembalikan ciuman pertamakuu!!" Seru nya histeris, habis nya Glamora tak rela ciuman pertama nya diambil buronan sialan ini.

"Baik, kalau itu mau mu". Buronan itu mendekat kan langkah nya perlahan ke wanita yang ada dihadapan nya, sehingga Glamora terpojok dan tidak bisa kabur lagi, buronan itu mendekat kan wajah nya pada Glamora. Apa ini haruskah Glamora merasa terancam karena takut dilecehkan.

Cupp

Glamora melebarkan mata nya kaget, apa yang berusan terjadi, buronan itu tersenyum geli. Ia mengambil dagu Glamora dan menahan nya, lalu melumat bibir Glamora yang sedikit tebal. Glamora mendorong tubuh kekar buronan itu.

"Sialan kau!"

PLAKK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melza Apriliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Glamora menghentakkan kaki nya berlari kecil di ikuti langkah Agler. Mereka masuk ke dalam kamar dilantai dua.

"Tidur". Suruh Agler. Glamora yang masih kesal tetap mau menuruti perintah Agler.

Ia menghampiri ranjang empuk itu, lalu tidur membelakangi Agler yang masih berdiri dibelakangnya.

Glamora memeluk bantal guling, agar bisa tertidur pulas. Agler menutupi tubuh Glamora dengan selimut.

"Aku tidak mau". Ucap Glamora, karena memang dirinya tidak pernah suka tidur menggunakan selimut, itu membuatnya gerah dan pengap.

"Nanti kau sakit". Agler masih berusaha menarik selimut itu untuk Glamora. Glamora selalu membuka selimut itu.

"Sudah dibilang aku tidak mau!". Kesal nya, pipinya menggelembung, dan tangan nya mengepal gemas.

Agler terkekeh, melihat Glamora seperti itu membuatnya hilang akal, ingin sekali rasanya mencoba Glamora sekarang juga. Tapi dengan cepat pikirannya dibuyarkan.

"Kalau gitu biar aku saja yang menjadi selimutmu". Agler naik ke atas ranjang lalu memeluk Glamora.

Glamora membalikan badan nya. "Keluar sana". Usir nya.

"Ini untuk pengganti hadiahku, kau lupa atas ucapan mu tadi?". Agler memeluk perut Glamora, merapatkan badan Glamora ke tubuhnya.

"Terserah".

"Baju ini.. Kau mengambilnya di lemari kamar bawah?". Tanya Agler.

"Eee.. Iy-ya..". Jawab Glamora gugup, ia takut jika Agler akan marah.

"Punya mendiang ibuku, kau sedikit lancang ya rupanya". Agler merenggangkan pelukannya.

Glamora yang tadinya kesal, seketika melemah, saat tahu bahwa ibu Agler sudah meninggal dunia.

Ia membalikan badanya, menatap iba pada Agler. "Itu.. Maaf". Ucap nya

"Tidak ap-". Sahutan Agler terpotong. Saat tiba-tiba Glamora meninggikan posisi tidurnya, sehingga dada nya sejajar dengan kepala Agler.

Glamora meraih punggung Agler, ia menenggelamkan wajah Agler ke dadanya. Maksudnya untuk menjadi dinding. Mungkin saja Agler selama ini rindu terhadap ibu nya.

"Sudah.. Mari kita tidur". Ujar Glamora yang sekarang sedang mengusap lembut rambut Agler.

Agler yang merasakan itu menjadi djavu. Dulu saat ia sedang sedih atau kesal, mendiang ibu nya pasti langsung memeluknya seperti ini. Ibu Agler sudah meninggal sejak ia masih berumur 4 tahun, dan saat ia mulai sekolah dasar, ayah nya menikah lagi dengan seorang janda. Semenjak itu Agler menjadi jarang berbicara dengan ayahnya.

"Kau nyaman dengan posisi ini?". Tanya Agler takut leher Glamora sakit karena setengah duduk, dan punggungnya tertahan kepala kasur yang keras.

Glamora yang sudah memejamkan matanya hanya menggeleng kecil.

Agler mengulum senyumnya, ia memeluk pinggang Glamora dan menggantikan dada Glamora sebagai bantalnya.

.

.

.

.

Enmhh

Glamora mengulat, ia bangun dari ranjang pelan-pelan takut Agler terbangun. Ia membuka gorden balkon.

Agler sedikit terganggu karena sinar matahari, ia mengucek matanya dan melihat Glamora yang sedang membuka resleting dress nya.

"Butuh bantuan?". Tanya Agler menggodanya.

"Ah.. Kau, mengagetkan saja". Tali dari dress yang dikenakan Glamora sudah turun ke lengannya, itu melihatkan sedikit payudaranya.

.

.

Glamora menghampiri Agler yang masih melamun diam menatap nya. Glamora naik ke atas ranjang lalu duduk dipangkuan Agler. Tangannya mengalungi leher Agler.

Glamora mencium kening Agler, turun kebawah mencium hidung Agler, lalu mencium bibir tebal milik Agler.

Tubuh Agler mengerang, ia sudah terangsang oleh perbuatan Glamora.

Glamora mulai melumat bibir Agler. Membuka kancing bajunya. Memberi tanda kepemilikan pada dada bidang milik Agler.

Agler yang sudah terlanjur nafsu, akhirnya ia menindih tubuh Glamora. Membuka dress nya hingga terlihat tubuh Glamora yang hanya mengenakan CD. Ia mengulum puting Glamora, menghisap nya, seperti bayi yang sedang kehausan ASI.

Agler membuka CD Glamora dan membuang nya ke asal arah. Melebarkan jalan menuju selangkangan Glamora, mencium paha nya. Agler mulai menjilat bagian inti dari tubuh Glamora, memainkan klitorisnya.

"Ahh eunghh Agler.. ". Glamora meremas rambut Agler hingga menjadi acak-acakan.

"Gla-". Lirihnya yang terpotong.

"AGLER, KENAPA DIEM"

"AGLER"

"AGLER"

Teriak Glamora memanggil nama nya, sambil menepuk nepuk pundak Agler.

"Ha, iya ada apa?". Agler tersadar dari halusinasi nya. Ternyata yang tadi itu hanya imajinasi nya semata. Agler mengusap wajah nya kasar. Aku sudah gila sepertinya. Batin nya.

"Kau sedang memikirkan apa?". Glamora mengetap kening Agler. Dia kira Agler mungkin saja sakit sampai menjadi diam seperti tadi. Dia tidak tahu saja bahwa Agler sedang membayangkan bercumbu dengan dirinya.

"Aku mau pergi mandi dulu". Agler yang salah tingkah langsung berlari terbirit-birit ke kamar mandi. Glamora hanya mengernyitkan dahi nya bingung.

Selang beberapa menit, Agler keluar menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian pinggang sampai lututnya, dada bidang nya terlihat indah, tubuh yang atletis mempunyai ABS, dan otot-otot tangan nya yang sangat terlihat.

Glamora menelan ludah nya melihat itu. Agler menghampiri Glamora yang tengah duduk ditepi ranjang. Agler menaruh tangan nya ditepi ranjang kanan kiri dari posisi Glamora sekarang, badan Agler sedikit menunduk, ia menatap Glamora mesum.

Glamora memalingkan wajah nya, ia refleks memegang ABS Agler, menahan diri Agler agar tidak terlalu dekat dengannya.

"Aah.. Maaf aku tidak sengaja". Wajah Glamora memerah

"Kau memang wanita mesum". Ujar nya berbisik ditelinga Glamora. Glamora merinding, bulu kuduk nya berdiri.

"Jauhkan diri mu dari ku".

"Tidak mau". Agler mengambil tangan Glamora lalu menggenggam nya, ia menindih Glamora, tangan Glamora dikunci sangat kuat oleh Agler.

"Lepas"

Agler mencium tengkuk Glamora. Membuat tanda kepemilikan dileher nya. Enghh Agler.. Desah Glamora.

Namun Agler tidak melanjutkan aksinya, ia takut kelewat batas jika terus melakukanya, ia juga paham bahwa wanita harus dijaga kehormatannya, Agler harus menunggu sampai Glamora sudah sah menjadi miliknya, baru ia akan melakukan nya.

Agler berdiri dan mulai mengganti baju nya, memakai kemeja abu-abu dan dasi berwarna hitam, lalu menggunakan Jas sebagai luarnya, tak lupa celana hitam. Lalu ia berjalan keluar dari kamar.

"Agler". Panggil Glamora yang penasaran, Agler mau kemana pergi rapih seperti itu.

"Kerja". Jawab nya singkat

"Sepagi ini?, tidak mau sarapan dulu?". Glamora menghampiri Agler yang berhenti dibalik pintu.

Agler menggeleng. "Tidak usah, takut telat". Ucap nya membuka pintu. Lalu berjalan menuruni tangga.

"Tunggu". Glamora menghampiri Agler.

"Apa?". Tanya Agler menatap lembut pada Glamora.

"Tidak jadi..". Lirihnya.

"Kau takut rindu padaku ya?". Ujar Agler berhasil membuat Glamora sedikit tersipu, mungkin benar, tapi tidak.

Cupp

Agler mengecup lembut bibir Glamora. Glamora terpaku ditempat. Sedangkan Agler tertawa geli.

"Haha, sudah aku berangkat dulu, aku akan mengajak mu jalan kalau sudah pulang, agar kau tidak bosan, siap-siap saja, jam 4 sore aku pulang". Agler menjauh dari pandangan Glamora.

.

.

.

.

Jangan lupa vote and komen ya!

Thank you

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!