setiap hari Saskia harus siap dengan prilaku bos nya yang arogan dan dingin itu, belum lagi dengan perkataan bos nya yaitu Bisma yang sering kasar,tapi tidak di sangka bos yang arogan itu justru jatuh cinta dengan Saskia sang sekertaris meskipun bos nya itu telah bertunangan dengan seorang cewek cantik yang telah dijodohkan oleh orangtuanya.maureen dan orang tuanya Bisma mencari berbagai cara untuk memisahkan Saskia dan Bisma.selain itu Danis adik nya Bisma juga terus berusaha merebut hati Saskia yang patah hati karena pernikahan Bisma dan Maureen.
kisah cinta yang rumit dan penuh konflik yang menguras emosi dan penuh drama.akan kah Saskia lepas dari jeratan cita Bisma ataukah justru Danis yang akan bersama saskia...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 12.maaf
"oh..aku..lemon tea aja kak"jawabku
"Kamu dek mau pesen apa?"tanya Agnes kepada Naila.
"mau orange jus kesukaan kamu"ucap Agnes sambil menatap Naila.
"boleh kak"jawab Naila singkat tanpa membalas tatapan Agnes.
"kakak ngapain ngajak ketemuan disini"tanya Naila pada Agnes .
Agnes menatapku sebentar lalu kembali menatap Naila,dia tidak langsung menjawab pertanyaan Naila seolah dalam pikiran masih menyusun kata apa yang akan diucapkan kepada Naila,lalu dengan penuh kehati-hatian dia mengatakan.
"dek.. sebelumnya kakak minta maaf.."Agnes menghela napas sebelum kemudian melanjutkan,
"soal..kakak dan Devan"ucap Agnes
"apalagi"jawab Naila
Selagi mereka mengobrol aku masih terus fokus berfikir dan mengingat-ingat dimana aku pernah lihat tas yang di bawa agnes itu tapi aku belum menemukan jawaban nya.
"gini dek.."Agnes melanjutkan pembicaraannya.
"kakak akan mundur dari Devan"ucap Agnes membuat Naila kaget.
"karena kakak tau..orang tua Devan tidak merestui hubungan kami,orang tua nya lebih memilih kamu dari pada kakak"ucap Agnes sambil berlinang air mata.
kulihat Naila masih tidak terharu dengan penjelasan Agnes,dia masih merasa tersakiti,bahkan Naila tidak menanggapi ucapan Agnes.
"kamu bisa lanjutin hubungan kamu dengan Devan,.. kakak berharap hubungan kita bisa kembali seperti semula kamu mau kan dek..sekali lagi kakak minta maaf"ucap Agnes seraya menyeka airmata nya dengan tisu yang ada di depannya, dokter cantik itu hampir kehilangan make up nya karena air mata yang terus bercucuran.
Naila menatap Agnes seolah hatinya telah luluh mendengar penjelasan dan perkataan Agnes, tatapan nya yang tadinya penuh amarah kini Naila menatap Agnes dengan tatapan teduh dan lembut,lalu menatapku seolah bertanya "bagaimana ini",lalu aku membalas tatapan Naila seraya mengangguk seolah memberi jawaban"ya sudah lah".
"ya sudah kak..aku maafin kakak"ucap Naila.
"semoga kedepannya tidak ada lagi kebohongan diantara kita,dan permasalahan ini cukup berhenti sampai disini"lanjut Naila
Lalu Naila dan Agnes saling berpelukan, menurunkan ego masing-masing dan saling memaafkan.
"ya sudah... akhirnya masalah ini telah selesai,kita akan tetap menjadi teman selamanya"ucapku seraya meraih tangan Agnes dan Naila,tangan kiriku memegang tangan Agnes dan tangan kanan ku memegang tangan Naila lalu menyatukannya sambil menepuk-nepuk kedua tangan sahabatku itu.
kami saling berpandangan dan saling tersenyum seolah menandai berakhirnya konflik ini.
setelah percakapan kami selesai tak lama kemudian Naila mengeluarkan hp dari tas hitam yang dibawanya itu,mataku kembali tertuju pada tas hitam milik Naila itu,lalu tiba-tiba aku ingat akan sesuatu tentang tas itu,ya benar aku ingat tas itu adalah tas yang pernah Devan tunjukkan kepadaku ..ahh bukan ..waktu itu di kantor aku sedang scroll-scroll memilih tas yang akan ku beli secara online lalu tiba-tiba Devan lewat dan..
"belanja teruss..."ucap Devan mengagetkanku.
"ya ..biasalah cewek..pemburu diskon "jawabku
"emang cewek itu harus punya koleksi tas banyak gitu" tanya devan.
"emm ..ga juga sih..tapi ini tas yang aku pengen banget"jawabku.
"coba lihat ..emang kayak apa sih "tanya devan.
lalu aku ulurkan hp ku sambil menunjukkan tas kesukaanku kepada Devan.
Devan mengamati sebentar lalu mengangguk-anggukan kepalanya dan mengatakan...